Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yohanes Cristian Sarumpaet

NIM : 3111420029

Prodi : Ilmu Sejarah

Penugasan Tradisi Lisan

Kisah Rangkayo Hitam atau Orang Kayo Hitam merupakan salah satu tradisi lisan yang berasal
dari daerah saya yaitu Jambi. Kisah ini menceritakan Orang Kayo Hitam yang merupakan Raja
Jambi yang dikenal sakti dan pemberani oleh rakyat Jambi. Beliau juga dikenal sebagai orang
yang menyebarkan agama Islam di Jambi. Orang Kayo Hitam meninggalkan beberapa
peninggalan seperti arca Kepala Singa dan artefak keramik. Peninggalan ini serinkali dipakai
arkeolog untuk meneliti tentang sejarah perjuangan Orang Kayo Hitam. Hal ini membuktikan
bahwa Kisah Orang Kayo Hitam merupakan kejadian asli yang betul-betul terjadi dan dapat
dijadikan sebagai sumber sejarah. Namun karena Kisah Orang Kayo hitam merupakan tradisi
lisan, oleh karena itu terdapat beberapa kejadian yang tidak dapat dijelaskan secara logis dan
sifatnya gaib atau magis. Disini saya akan mengambil dari kutipan cerita rakyat Orang Kayo
Hitam yang ditulis oleh Junaidi T. Noor. Berikut ini merupakan salah satu kutipannya.

“Alkisah tanah melayu di bumi Nusantara, sekitar abad ke-14 Kerajaan Melayu Jambi
dipimpin oleh seorang dari keturunan kerajaan Pagaruyung yaitu Putri Selaro Pinang Masak.
Putri Selaro Pinang Masak menikah dengan Datuk Paduko Berhalo. Datuk Paduko Berhalo
adalah bangsawan Turki yang mendarat dipulau Berhalo, gelar Datuk Paduko Berhalo didapat
karena ia adalah satu-satunya orang yang berani menghancurkan sesajen dan Berhalo yang ada di
pulau Berhalo.

Dari pernikahan Datuk Paduko Berhalo dan Putri Selaras Pinang Masak mereka memiliki
dikaruniai empat orang anak, yaitu yang pertama Orang Kayo Pingai, kedua Orang Kayo
Kedataran, ketiga Orang Kayo Hitam, dan terkahir adalah 17 seorang perempuan yang bernama
Orang Kayo Gemuk. Setelah keempat anaknya beranjak dewasa, kepemimpinan Kerajaan Jambi
diturunkan kepada putra pertama mereka Orang Kayo Pingai. Saat itu Kerajaan Melayu Jambi
menjadi vasal Kerajaan Mataram, sehingga harus memberikan upeti setiap tahunnya. Upeti yang
dimaksud adalah pekasang pasak dan pekasang keluang, yaitu simbol dari hasil bumi dan hutan.
Orang Kayo Hitam keberatan dengan keputusan kakaknya tersebut, kemudian Orang Kayo
Hitam berencana untuk menghentikan upeti yang akan dikirimkan ke Kerajaan Mataram, upeti
berhasil dihentikan oleh Orang Kayo Hitam. Beliau bertindak seperti itu karena berpendapat
bahwa mengirim upeti pekasang pajak dan pekasang keluang adalah haram, Kerajaan Melayu
Jambi tidak seharusnya takut dan tunduk kepada kerajaan lain seperti Kerajaan Mataram, kita
adalah kerajaan yang berdaulat. Kata-kata yang meyakinkan tersebut membuat rakyat Jambi
setuju dan tidak lagi memberikan upeti kepada Kerajaan Mataram.

Raja Mataram saat itu heran kenapa upeti dari Kerajaan Melayu Jambi tidak pernah
datang lagi. Raja Mataram kemudian mengirim utusan untuk menyelidiki masalah ini, sehingga
diketahuilah penyebab masalah tersebut adalah karena pengaruh Orang Kayo Hitam.
Pemberontakan yang dilakukan oleh Orang Kayo Hitam membuat Raja Mataram marah
sekaligus bimbang karena Orang Kayo Hitam diketahui memiliki ilmu yang sangat sakti.
Peramal Kerajaan Mataram saat itu mengetahui satu-satunya kelemahan Orang Kayo Hitam.
Peramal Kerajaan mengatakan jika Orang Kayo Hitam hanya bisa dikalahkan dengan sebuah
senjata yaitu keris, keris ini terdiri dari 9 jenis besi yang berawalan huruf P. Penempahannya pun
hanya boleh dilakukan selama 40 hari dengan air sungai yang namanya berawalan dari P.

Berita pembuatan keris sampai ketelinga Orang Kayo Hitam, Orang Kayo Hitam
berangkat sendirian menggunakan rakit menuju Kerajaan Mataram, saat itu Orang Kayo Hitam
menyamar sebagai pedagang. Setibanya Orang Kayo Hitam ke tempat Empu si pembuat keris.
Orang Kayo Hitam yang saat itu menyamar sebagai pedagang kemudian bertanya kepada sang
Empu mengenai keris yang sedang dibuatnya, Empu itupun memberitahu bahwa keris itu adalah
pesanan Raja 18 Mataram yang katanya akan digunakan untuk melawan seseorang yang amat
sakti dari negeri seberang. Setelah mengetahui keris tersebut adalah keris untuk membunuhnya,
Orang Kayo Hitam mengatakan bahwa dialah Orang Kayo Hitam dan menyuruh Sang Empu
untuk mengurungkan niatnya membuat keris tersebut. Pertempuran tidak dapat dihindari terjadi
antara Orang Kayo Hitam dan Sang Empu. Sang Empu tidak bisa menandingi kesaktian Orang
Kayo Hitam dan kalah dalam pertarungan itu. Keris itupun berhasil direbut oleh Orang Kayo
Hitam.

Prajurit yang melihat pertarungan tersebut melaporkannya pada Raja Mataram, kemudian
pasukan kerajaan datang mengepung Orang Kayo Hitam, tetapi semuanya sia-sia, Orang Kayo
Hitam terlalu sakti untuk dikalahkan. Orang Kayo Hitam yang terlalu sakti untuk dibunuh
akhirnya membuat Kerajaan Mataram memilih jalan damai dan memberikan keris tersebut
kepada Orang Kayo Hitam, serta melepaskan vasal Kerajaan Melayu Jambi dari Kerajaan
Mataram. Saat penobatan, keris dipakai untuk menggonjai rambut Orang Kayo Hitam. Raja
Mataram sebelumnya akan memberikan kekuasaan kepada Orang Kayo Hitam di Mataram .
Namun Orang Kayo Hitam lebih memilih kembali ke Kerajaan Melayu Jambi dan menjadikan
Keris Siginjai sebagai lambang kesultanannya. Setelah Orang Kayo Hitam menjadi Sultan
menggantikan kakaknya Orang Kayo Pingai, seluruh masyarakat Jambi dijadikan Islam. Dengan
kata lain Orang Kayo Hitamlah yang mengislamisasi Jambi pada masa kekuasaannya.”

Dari kutipan tersebut ada beberapa hal yang akan saya kritisi dari cerita rakyat yang ditulis oleh
Junaidi T. Noor. Pada paragraf ketiga dijelaskan bahwa Orang Kayo Hitam merupakan orang
yang sangat sakti dan tidak bisa dikalahkan dengan mudah. Dan pada paragraf ini juga dijelaskan
bahwa satu-satunya kelemahan Orang Kayo Hitam adalah senjata keris. Keris ini terdiri dari 9
jenis besi yang berawalan huruf P dan penempahannya pun hanya boleh dilakukan selama 40
hari dengan air sungai yang namanya berawalan dari P. Dari kutipan tersebut jelas sekali bahwa
hal itu tidaklah masuk akal dan tidak bisa dijelaskan secara logis. Dan terdapat beberapa kisah
lainnya yang menceritakan bahwa Orang Kaya Hitam selamat dari tembakan meriam tanpa luka
sedikitpun. Ini merupakan ciri khas dari tradisi lisan. Menampilkan kisah yang tokohnya dilebih-
lebihkan menjadi sakti dan tidak dapat terkalahkan. Seharusnya hal itu tidaklah perlu dilakukan,
cukup dengan menjelaskan fakta yang sesungguhnya sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai
sumber sejarah yang masuk akal. Kemudian pada paragraf selanjutnya juga terdapat hal yang
tidak masuk akal, pada saat pasukan Kerajaan Mataram mengepung Orang Kayo Hitam
sendirian, namun tetap selamat.

Dibalik Kisahnya yang terdapat hal-hal yang tidak masuk akal, kisah Orang Kayo Hitam
memang benar terjadi dan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah. Karena para sejarawan juga
mengambil sumber sejarah Jambi dari Kisah Orang Kayo Hitam. Pada kutipan diatas yang bisa
dijadikan sebagai sumber sejarah adalah saat itu Kerajaan Melayu Jambi masih diduduki oleh
Kerajaan Mataram. Dapat dijadikan sumber sejarah karena berhubungan dengan kerajaan
lainnya.
Berikut ini adalah analisis dari kisah Orang Kayo Hitam setelah saya simpulkan.

Tema dari kisah Orang Kayo Hitam ialah tentang kepahlawanan serta kerajaan, perjuangan
beliau dalam membebaskan kerajaannya dari kerajaan lain menunjukan sifat kepahlawanan. Alur
yang dipakai dari kisah Orang Kayo Hitam adalah bergerak maju. Kisah Orang kayo Hitam
mengambil beberapa latar tempat, yang pertama ada Tanjung jabung, Pulau Berhalo, Jambi, dan
Jawa. Terdapat beberapa tokoh yang ada dalam kisah Orang Kayo Hitam, antara lain Orang
Kaya Hitam, Datuk Paduka Berhalo, Putri Selaras Pinang Masak, Raja Mataram, Empu pembuat
keris, dan si peramal. Seperti halnya tradisi lisan, Kisah Orang Kayo terdapat pesan moral dan
pembelajaran yang dapat diambil. Pesan yang dapat diambil salah satunya adalah melawan
sebuah ketidakadilan serta berjuang untuk menegakkan keadilan tersebut dengan bekerja keras
dan pantang menyerah. Selain itu dengan sikap Orang Kayo Hitam yang lbih memilih
kerajaannya sendiri ketimbang Kerajaan Mataram yang akan memberikan kekuasaan
menunjukkan bahwa orang harus setia pada apa yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai