Anda di halaman 1dari 6

Layanan Kebidanan

Pengaruh Pembinaan Bidan Tehadap Dukun bayi Untuk Mengurangi Angka Kematian
Ibu dan Bayi
Risma Nurmalasari
STIKes Surya Mitra Husada
Richmuch11@gmail.com

Abstrac
Peranan dokter dan bidan dalam menolong persalinan di Indonesia dewasa ini masih sangat kecil
karena hampir 80 persen persalinan yang ada ternyata masih ditolong oleh dukun bayi. Dukun di
masyarakat masih memegang peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat.
Masyarakat masih memercayakan pertolongan persalinan oleh dukun, karena
pertolongan persalinan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan pendampingan
pada ibu setelah melahirkan, seperti merawat dan memandikan bayi. Kendati peranan dukun
dalam menolong persalinan masih begitu besar, namun bidan tidak menganggap mereka sebagai
saingan dan bahkan sebaliknya sebagai mitra yang harus terus dibina. Salah satu bentuk
kemitraan tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun yan merupakan salah satu tugas
dan tanggung jawab bidan.  Maka dari itu tugas dan tanggung jawab bidan terhadap dukun bayi
sangat memberikan kontribusi yang cukup penting. Tenaga yang sejak dahulu kala sampai
sekarang memegang peranan penting dalam pelayanan kebidanan ialah dukun bayi atau nama
lainnya dukun beranak, dukun bersalin, dukun peraji.

Kata Kunci : Bidan, Dukun Bayi, Angka Kematian Ibu dan Bayi

1. Latar Belakang tersebut adalah dengan melakukan


Tingginya angka kematian ibu dan bayi pembinaan dukun yan merupakan salah
menunjukan masih rendahnya kualitas satu tugas dan tanggung jawab
pelayanaan kesehatan. Delapan puluh bidan.  Maka dari itu tugas dan tanggung
persen persalinan di masyarakat masih di jawab bidan terhadap dukun bayi sangat
tolong oleh tenaga non-kesehatan, memberikan kontribusi yang cukup
seperti dukun. Dukun di masyarakat penting. Tenaga yang sejak dahulu kala
masih memegang peranan penting, sampai sekarang memegang peranan
dukun di anggap sebagai tokoh penting dalam pelayanan kebidanan
masyarakat. Masyarakat masih ialah dukun bayi atau nama lainnya
memercayakan dukun beranak, dukun bersalin, dukun
pertolongan persalinan oleh dukun, peraji.
karena pertolongan persalinan oleh Berbagai kasus sering menimpa
dukun di anggap murah dan dukun tetap seorang ibu atau bayinya seperti
memberikan pendampingan pada ibu kecacatan bayi sampai pada
setelah melahirkan, seperti merawat dan kematian ibu dan anak. Dalam usaha
memandikan bayi. meningkatkan pelayanan kebidanan
Untuk mengatasi dan kesehatan anak maka tenaga
permasalahan persalinan oleh dukun, kesehatan seperti bidan mengajak
pemeritah membuat suatu terobosan dukun untuk melakukan pelatihan
dengan melakukan kemitraan dukun dengan harapan dapat meningkatkan
dan bidan. Salah satu bentuk kemitraan kemampuan dalam
menolong persalinan, selain itu dapat sedang membantu proses melahirkan
juga mengenal tanda-tanda bahaya seorang ibu.
dalam kehamilan dan persalinan dan
segera minta pertolongan pada bidan. 3. Tinjauan Pustaka
Dukun bayi yang ada harus a. Dukun Bayi
ditingkatkan kemampuannya, tetapi Dukun bayi adalah orang yang
kita tidak dapat bekerjasama dengan dianggap terampil dan dipercaya oleh
dukun bayi dalam mengurangi angka masyarakat untuk
kematian dan angka kesakitan menolongpersalinan dan perawatan
(Prawirohardjo, 2005) ibu dan anak sesuai kebutuhan
Pembinaan adalah suatu usaha yang masyarakat.(Dep Kes RI. 1994 : 2).
dilakukan oleh seseorang masyarakat Dukun bayi adalah seorang anggota
pemerintah dalam rangka masyarakat, pada umumnya seorang
meningkatkan ketrampilan dan wanita yang mendapat kepercayaan
mempersempit kewenangan sesuai serta memiliki ketrampilan
dengan fungsi dan tugasnya. menolong persalinansecara tradisional
Pembinaan dukun adalah suatu dan memperoleh ketrampilan tersebut
pelatihan yang di berikan kepada dengan cara turun temurun belajar
dukun bayi oleh tenaga kesehatan secara praktis atau cara lain yang
yang menitik beratkan pada menjurus kearah penigkatan
peningkatan pengetahuan dukun ketrampilan tersebut serta melalui
yang bersangkutan, terutama dalam petugas kesehatan.
hal hygiene sanitasi, yaitu mengenai Dukun bayi adalah seorang anggota
kebersihan alat-alat persalinan dan masyarakat, pada umumnya seorang
perawatan bayi baru lahir, serta wanita yang mendapat kepercayaan
pengetahuan tentang serta memiliki keterampilan
perawatan kehamilan, deteksi dini menolong persalinan secara
terhadap resiko tinggi pada ibu dan tradisional dan memperoleh
bayi, KB, gizi serta pencatatan keterampilan tersebut dengan cara
kelahiran dan kematian. Pembinaan turun-temurun belajar secara praktis
dukun merupakan salah satu upaya atau cara lain yang menjurus kearah
menjalin kemitraan antara tenaga peningkatan keterampilan tersebut
kesehatan (bidan) dan dukun dengan serta melalui petugas
tujuan menurunkan angka kematian kesehatan. Dukun bayi adalah seorang
ibu dan bayi. wanita atau pria yang
menolong persalinan. Kemampuan ini
2. Kasus/Masalah diperoleh secara turun menurun dari
Pada tahun 2015 daerah Jawa Timur ibu kepada anak atau dari keluarga
digegerkan adanya Kasus Dukun Bayi dekat lainnya (Kusnada Adimihardja).
yang memberikan layanan melahirkan Menurut Suparlan (1999) ciri
dan aborsi. Aparat Polrestabes dukun bayi adalah :
Surabaya menggerebek rumah 1. pada umumnya terdiri dari orang
seorang dukun bayi di Temanggung biasap
Wetang Gang Randu, Surabaya, Jawa 2. pendidikan tidak melebihi
Timur. Saat digrebek sang dukun pendidikan orang biasa, umumnya
buta huruf
3. pekerjaan sebagai dukun umumnya pelaksana kesehatan bayi dan keluarga
bukan untuk tujuan mencari uang berencana, yang pelaksanaannya sejalan
tetapi dengan tugas utamanya dalam pelayanan
Pembagian Dukun Bayi, kesehatan ibu.
Menurut Depkes RI, dukun Salah satu tugas bidan dalam menggerakan
bayi dibagi menjadi 2 yaitu : dan meningkatan peran serta masyarakat
1.  Dukun Bayi Terlatih, adalah dalam program  KIA khususnya pembinaan
dukun bayi yang telah dukun bayi dan kader diantaranya:
mendapatkan pelatihan oleh a.   Pertolongan persalinan 3 bersih serta
tenaga kesehatan yang kewajibannya untuk lapor pada petugas
dinyatakan lulus. kesehatan.
2.  Dukun Bayi Tidak Terlatih, b.      Pengenalan kehamilan dan persalinan 
adalah dukun bayi yang belum beresiko.
pernah terlatih oleh tenaga c.   Perawatan bayi baru lahir, khususnya
kesehatan atau dukun bayi perawatan tali pusat dan pemberian ASI
yang sedang dilatih dan belum ekslusive.
dinyatakan lulus. d.   Pengenalan neonatus beresiko,
Kesalahan yang sering dilakukan khususnya BBLR dan tetanus
oleh dukun sehingga dapat neonaturum serta pertolongan
mengakibatkan kematian ibu dan pertamanya sebelum ditangani oleh
bayi, antara lain : petugas kesehatan
1.  Terjadinya robekan rahim karena e.   Pelaporan persalinan dan kematian ibu
tindakan mendorong bayi didalam serta bayi
rahim dari luar sewaktu f.  Penyuluhan bagi ibu hamil ( gizi,
melakukan pertolongan pada ibu perawatan payudara, tanda bahaya) dan
bersalin penyuluhan KB.
2.  Terjadinya perdarahan pasca Dalam melaksanakan tugas pokonya
bersalin yang disebabkan oleh tersebut, bidan perlu menjalin hubungan
tindakan mengurut-ngurut rahim yang baik dengan masyarakat setempat,
pada waktu kala III. khususnya pamong setempat, tokoh
3.  Terjadinya partus tidak maju, masyarakat dan sasaran.
karena tidak mengenal tanda Mengingat peran dukun di masyarakat, perlu
kelainan partus dan tidak mau dijalin kerjasama yang baik antara dukun
merujuk ke puskesmas atau dengan tenaga kesehatan sehingga dapat
RS. Untuk mencegah kesalahan membantu kelancaran tugas sehari-hari
tindakan dukun tersebut di dari bidan dan sekaligus membantu untuk
perlukan suatu bimbingan bagi merencanakan tugas-tugas lainnya yang
dukun.  menjadi tanggung jawab bidan.
Wewenang Bidan
b. Tugas Pokok Bidan a.    Bidan mempunyai wewenang dalam
Bidan di desa di prioritaskan sebagai memberikan penerangan dan penyuluhan
pelaksana pelayanan KIA, khususnya dalam tentangkehamilan, persalinan, nifas,
pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta menyusukan dan perawatan buah dada,
pelayanan kesehatan bayi baru lahir, keluarga berencana, perawatan bayi,
termasuk pembinaan Dukun bayi. Dalam perawatan anak pra sekolah, dan gizi.
kaitan tersebut, bidan di desa juga menjadi
b.   Bidan melaksanakan bimbingan dan komplikasi kehamilan dan bahaya
pembinaan tenaga kesehatan lain yang proses persalinan.
juga bekerja dalam pelayanan kebidanan e. Membina kemitraan dengan dukun
dengan kemampuan yang lebih rendah, dengan memegang asas saling
termasuk para dukun bayi atau paraji. menguntungkan.
c.   Bidan melayani kasus ibu untuk : f. Menganjurkan dan mengajak dukun
pengawasan kehamilan, merujuk kasus-kasus resiko
pertolongan persalinan normal, termasuk tinggi kehamilan kepada tenaga
pertolongan letak sungsang pada kesehatan.
multipara, episiotomi dan penjahitan Klasifikasi Pembinaan Dukun Bayi
luka perineum tingkat I dan tingkat II,
perawatan nifas dan menyusukan, 1.  Promosi Bidan Siaga
pemberian uterotonik, pemakaian cara 2.  Pengenalan Tanda Bahaya 
kontrasepsi tertentu sesuai dengan 3.  Pengenalan Dini Tetanus Neonatorum,
kebijaksanaan pemerintah. BBLR, dan Rujukan
d.   Bidan melayani bayi dan anak pra 4.  Penyuluhan Gizi dan KB
sekolah: perawatan bayi baru 5.  Pencatatan kelahiran dan kematian
lahir, pengawasan pertumbuhan dan Hambatan dan Solusi dalam Pembinaan
pengembangan, pemberian imunisasi
perawatan, petunjuk pemberian Dukun
makanan. Hambatan – hambatan yang sering di jumpai
e.   Bidan juga mempunyai wewenang
dalam melakukan pembinaan dukun di
memberikan obat-obatan meskipun
hanya terbatas dan roboransia, masyarakat di antaranya adalah sebagai
pengobatan tertentu dibidang kebidanan, berikut :
sepanjang tidak melalui suntikan,
pemberian obat-obat bebas terbatas a.      Sikap dukun yang kurang kooperatif
dimana diperlukan saja. b.      Kultur yang kuat
Dari kelima wewenang umum ini, yang
bertanggung jawab apabila terjadi hal c.      Sosial ekonomi
yang tidak diinginkan yaitu sepenuhnya d.      Tingkat pendidikan
pada bidan yang bersangkutan. Jadi bila
Bidan harus memiliki ketrampilan
terjadi tuntutan hukum pada hal hal yang
dilakukan bidan dalam batas wewenang komunikasi interpersonal dan memahami
umum, maka yang dituntut tradisi setempat untuk melakukan
adalah bidanyang bersangkutan.
Pembinaan menjangkau 2 aspek : pendekatan dan pembinaan ke dukun –
a.   Pembinaan ketrampilan dukun bayi. dukun. Lakukan pendekatan sesuai dengan
b.   Pembinaan hasil kegiatan yang
dilaksanan oleh dukun bayi. tingkat pendidikan dukun, sehingga mereka
c. Memberikan pengertian kepada para dapat memahami dan menerima
dukun tentang
pengetahuan serta pemahaman baru
pentingnya persalinan yang bersih dan
aman. khususnya mengenai
d. Memberi pengetahuan kepada dukun kahamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru
tentang komplikasi-
lahir.
membantu persalinan adalah bahwa
(Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 :
selain umurnya masih relatif muda,
136 - 138) bidan dipandang belum memiliki
pengalaman melahirkan dan kebanyakan
belum dikenal oleh masyarakat. Peranan
4. Pembahasan dukun bayi dalam proses kehamilan dan
Pengertian Kemitraan. Kemitraan adalah persalinan berkaitan sangat erat dengan
suatu bentuk kerjasama antara bidan budaya setempat dan kebiasaan
dengan dukun dimana setiap kali ada setempat. Dari konsep ’the three delays’,
pasien yang hendak bersalin, dukun akan salah satu faktor kematian ibu dan bayi
memanggil bidan. Pada saat pertolongan adalah terlambatnya pengambilan
persalinan tersebut ada pembagian peran keputusan yang diambil oleh keluarga
antara bidan dengan dukunnya. dan masyarakat termasuk dukunnya.
Sebenarnya, selain pada saat persalinan Sehingga keluarga, masyarakat dan
ada juga pembagian peran yang dilakukan dukun ikut bertanggung jawab terhadap
pada saat kehamilan dan masa nifas, kesehatan ibu dan bayinya. Kemitraan
tetapi memang yang lebih banyak merupakan salah satu solusi untuk
diutarakan adalah kerjasama pada saat menurunkan kematian ibu dan bayi.
persalinan. Apalagi dukun dan bidan Pendekatan ini terutama akan
sudah mendapatkan intervensi dari menguntungkan daerah-daerah terpencil
Departemen Kesehatan melalui program dimana akses terhadap pelayanan
Healthy Mother Healthy Baby (HMHB). kesehatan sangat terbatas. Khusus di
Intervensi tersebut merupakan program Kabupaten Kendari, pembinaan kepada
yang telah dicanangkan oleh Departemen dukun laki-laki juga perlu digiatkan
Kesehatan dengan menggalang kemitraan karena di Kabupaten Kendari banyak
bidan dan dukun bayi melalui pelatihan- dukun laki-laki, dan yang banyak dibina
pelatihan. Sebagaimana yang dikemukan adalah dukun perempuan saja.
oleh Michael Winkelman,5 ada tiga
faktor penghalang dalam pelaksanaan 6. Daftar Pustaka
atau penerapan program yang disebut the
three delays yaitu: 1) rintangan budaya Anggoro, R. 2009. Makalah DUKUN BAYI DALAM
(cultural barrier), 2) rintangan sosial PERSALINAN OLEH MASYARAKAT
(social barrier), dan 3) rintangan INDONESIA.
psikologis (psychological barrier). Ketiga http://journal.ui.ac.id/index.php/health/ar
hal tersebut yang perlu dicermati dalam ticle/viewFile/328/324 . 05 Desember
penyusunan program pelatihan agar 2018 (19:00)
pengetahuan dan teknologi yang
dilatihkan menjadi milik masyarakat Diah. 2012. Jurnal Pembinaan Dukun Bayi
setempat. di Komunitas.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/201
5. Kesimpulan 2/06/pembinaan-dukun-bayi-di-
Masyarakat masih banyak yang komunitas.html . 05 Desember 2018
beranggapan bahwa bila persalinan (19:10)
ditolong oleh bidan biayanya mahal
sedangkan bila ditolong oleh dukun bisa Arifin, N. 2015. Artikel Kasus Aborsi di
membayar berapa saja. Penyebab lain Surabaya, Polisi Gerbek Rumah Dukun
mengapa bidan tidak dipilih dalam
Bayi.
https://daerah.sindonews.com/read/1068
632/23/kasus-aborsi-di-surabaya-polisi-
gerebek-rumah-dukun-bayi-1449813267
. 05 Desember 2018 (19:13)

Soeharto, HM. 2018. Hampir 80 persen


persalinan di Indonesia ditolong dukun
bayi http://soeharto.co/hampir-80-
persen-persalinan-di-indonesia-ditolong-
dukun-bayi/ .05 Desember 2018 (19:17)

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar


Metodologi Penelitian. Literasi Media
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai