PENALARAN UMUM 7
PENALARAN UMUM PERSIAPAN UTBK 2021
Jokowi mengatakan investasi sangat penting demi membuka lapangan kerja baru. Untuk itu, segala hal
yang menghambat investasi harus dipangkas, mulai dari perizinan yang lambat, berbelit-belit hingga persoalan
pungli. “Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, dan akan saya hajar
kalau diperlukan.” Pasalnya, pada tahun sebelumnya, Jokowi menunjukkan kekecewaannya terkait investasi
saat menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden pada 19 Juni 2019. Dalam rapat terbatas itu, presiden ditemani
sejumlah menteri dan pimpinan lembaga.
Terdapat beberapa menteri yang hadir termasuk Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita,
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kemarahan Jokowi sesungguhnya beralasan. Hal ini dikarenakan
investasi asing atau biasa disebut dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia selama
periode pertama pemerintahannya tidak begitu bagus. Tren pertumbuhan PMA bisa dikatakan stagnan. Rata-rata
pertumbuhan nilai PMA di era Jokowi hanya naik 1 persen per tahun. Capaian mantan Gubernur DKI Jakarta ini
jauh lebih rendah saat Indonesia dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rata-rata pertumbuhannya
sekitar 18 persen per tahun.
Pada awal 2010 di mana masa itu merupakan awal periode kedua kepemimpinan SBY, realisasi PMA
mencapai 16,21 miliar dolar AS. Di akhir jabatan SBY pada 2014, realisasi PMA tercatat mencapai 28,53 miliar
dolar AS, atau naik 76 persen. Sementara itu, Jokowi pada tahun pertamanya sebagai presiden mencatatkan
angka realisasi PMA sebesar 29,27 miliar dolar AS pada 2015. Kemudian pada 2018, realisasi PMA mencapai
29,30 miliar dolar AS atau naik tipis sebesar 0.1 persen. Menurut Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi, jika pemerintah dalam hal ini Jokowi mampu menyelesaikan persoalan
klasik di Indonesia, maka sangatlah memungkinkan apabila nilai investasi di Indonesia bertambah dengan
pesat seperti pada jaman Presiden SBY. “Persoalannya masih itu-itu saja, birokrasi yang berbelit-belit, kebijakan
yang tidak konsisten dan lain sebagainya. Di lain pihak, negara tetangga justru yang lebih sigap,” katanya
kepada Tirto.
01. Berdasarkan tabel, NILAI penanaman modal asing 02. Kenaikan persentase proyek penanaman modal
YANG PALING MUNGKIN mengalami asing pada tahun 2013 dibandingkan 2010
kecenderungan stagnasi terjadi pada tahun adalah
(A) 2010-2011 (A) 87%
(B) 2011-2012 (B) 136%
(C) 2012-2013 (C) 144%
(D) 2013-2014 (D) 212%
(E) 2014-2015 (E) 231%