(CENTER TAP)
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu merangkai rangkaian penyearah
gelombang penuh-Center Tap dengan benar.
Mahasiswa mampu mengukur tegangan DC dan AC dengan benar.
Mahasiswa mampu menggambar bentuk gelombang
tegangan output penyearah gelombang penuh-Center Tap.
rectifier adalah arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini
akan menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi kelemahan ini adalah penyearah
gelombang penuh.
Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar. Menggunakan dua
dioda dan satu center tape transformer. Jika titik tengah transformer ditemukan maka tegangan di kedua
ujung lilitan sekunder berlawanan fasa 180 derajat. Jadi ketika misalnya tegangan dititik A mengayun
kearah positip diukur dari titik tengah lilitan sekunder maka tegangan dititik B mengayun ke arah negatif
diukur dari titik yang sama. Mari kita lihat prinsip kerja penyearah gelombang penuh ini.
Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus tegangan sekunder positif, jika
digunakan dua dioda seperti pada landasan teori, dioda yang di atas (D1) mengalami prategangan maju
dan dioda yang di bawah mengalami prategangan balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui
dioda yang di atas, tahanan beban, dan setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama setengah siklus
yang negatif, arus mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah belitan yang di
bawah Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif saja maka dioda
dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat
rangkaian di bawah ini Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya menyearahkan
arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus
yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan.
Percobaan penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati bentuk tegangan yang
dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. . Pada percobaan ini digunakan 4 dioda, sementara
pada landasan teori sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 dioda saja. Meski begitu, keduanya
tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh. hasil penyearahan arus gelombang penuh
dimana arus bolak balik diubah menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya menjadi setengah
gelombang-setengah gelombang yang rapat. Penggunaan 4 dioda seperti pada percobaan ini merupakan
cara lain untuk mendapatkan keluaran gelombang penuh. Penyearah seperti ini dinamakan juga penyearah
jembatan.
Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-setengah yang saling
membelakang dengan satu penyearah menangani setengah siklus pertama dan yang lainnya menangani
setengah siklus yang kedua. Karena adanya sambungan tengah pada belitan sekunder, masing-masing
rangkaian dioda hanya menerima setengah tegangan sekunderRangkaian penyearah gelombang
gelombang penuh center tapberfungsi untuk
merubah tegangan ac menadi tegangan dc dengan nilai tegangan output yang tetap,
sedangkan prinsip kerja dari rangakaian penyearah gelombang gelombang penuh center
tap dapat di jelaskan sebagai berikut: Pada setengah periode positip yaitu dari 0 sampai dengan 180
derajat arah arus menuju diode 1 dalam keadaan forwad bias (diode konduksi) sedangkan diode 2 dalam
kondisi riverse bias (diode off) sehingga arus melwati diode 1 menuju ke beban dari beban kearah center
tap transformator Pada setengah periode negatip yaitu dari 181 sampai dengan 360 derajat arah arus
menuju diode 2 dalam keadaan forwad bias (diode konduksi) sedangkan diode 1 dalam kondisi riverse
bias (diode off) sehingga arus melwati diode 1 menujuke beban dari beban kearah center tap
transformator
1. Resistor 1 buah
2. 1-ph-3-w Transformer 1 buah
3. Dioda 2 buah
4. Ampermeter 2 buah
5. Voltmeter 2 buah
6. Sinusoidal Voltage Source 1 buah
7. Simulation Control 1 buah
8. Ground 2 buah
19. Rangkai rangkaian percobaan sesuai dengan gambar rangkaian percobaan dengan beban 1
satu lampu 12 volt dc
27. Tampilkan bentuk gelombang pada beban menggunakan oscilloscope dan lakukan
pemotretan bentuk gelombangnya serta jangan lupa volt/div di catat
28. Masukan beban dengan 2 lampu dan ulangi langkah 7 sampai dengan langkah ke 10
29. Masukan beban dengan 3 lampu dan ulangi langkah 7 sampai dengan langkah ke 10
Pendekatan 1
Vs Beban Is Vdc Vdc Vdc Idc Idc Idc %Error %Error Efisiensi
Simulasi averrage
Tegang (Volt) (Ampere Simulasi Teori Simulas Teori Vdc Idc
(averrage η
an ) (V) ) (V) i (A)
Sumbe (A)
r
Pendekatan 2
Vs Beban Is Vdc Vdc Vdc Idc Idc Idc %Error %Error Efisiensi
averrage
Teganga (Volt) (Ampere) Simula Simulasi Teori Simulasi Teori Vdc Idc
η
n si (averrag (V) (A) (A)
Sumbe (V) e)
r
Pendekatan 3
Vs Beban Is Vdc Vdc Vdc Idc Idc Idc %Error %Error Efisiensi
Simulsi averrage
Tegang (Volt) (Amper Simulasi Teori Simulasi Teori Vdc Idc
(averrage) η
an e) (V) (V) (A) (A)
Sumbe
r
Pendekatan 2
Vdc = 2(Vs max – VF)/ Ω
= 0,636( Vs max - VF) volt
= 0,636(16.97 –0.7)
= 10.35V
Vdc teori − Vdc simulasi
%EROR Vdc = × 100%
Vdc teori
10.35− 10,11
= × 100%
10.35
= 2.32%
Pendekatan 3
Vdc= 2(Vs max – VF –Idc 2RB)/ π
= 0,636 ( Vs max - VF) * RL /(RB + RL) volt
= 0,636 (16.97 – 0.7)*1000/(1+1000)
= 0.636 (15.57) ×1000/1002
= 10.33 V
Vdc teori − Vdc simulasi
%EROR Vdc = × 100%
Vdc teori
10.33 − 10,11
= × 100%
10.33
= 2.13%
(Idc)
Pendekatan 1
Idc = (Is max / π)2
= 2( 0,318 Is max ) Amp
= 2(0,318×0.16)
= 0,101A
0,101 − 0.101
= 0,101
× 100%
= 0%
Pendekatan 2
= 2(0,318×0.032)
= 0,0202A
0,02 − 0.0202
= 0,0202
× 100%
= 0%
Pendekatan 3
Idc = (Is max / π)2
= 2( 0,318 Is max ) Amp
= 2(0,318×0.016)
= 0,0101A
0,0101 − 0.0101
= 0,0101
× 100%
= 0%
(EFISIENSI)
Pac = Vs × Is
Pendekatan 1
Pac = Vs × Is
= 12 × 0.16
= 1.92 W
= 11.3 × 0.113
= 1.2769 ≈ 1,28 W
= 66.67%
Pendekatan 2
Pac = Vs × Is
= 12 × 0.032
= 0.384 W
= 11.3 × 0.0227
= 0.25651 ≈0.26 W
= 67.70%
Pendekatan 3
Pac = Vs × Is
= 12 × 0.016
= 0.192 W
= 11.3 × 0.113
= 0. 12769 ≈ 0.13 W
= 67.70%
1. Pada papan rangkaian trafo yang dihubungkan ada pada 3 terminal yakni
terminal 12Vkanan, terminal ct trafo atau titik nol trafo dan terminal 12V kiri.
2. Pada ammeter input kita hubungkan terminal titik 12V kanan trafo ke
terminal positifammeter input lalu kita hubungkan terminal range arus 1A ke
kaki anoda diode 1.
3. Pada ammeter output kita hubungkan kaki katoda diode 1 ke terminal positif
ammeter output lalu kita hubungkan terminal range arus 1A ke terminal
positif/merah beban.
4. Kita hubungkan terminal titik 12V kiri trafo dengan kaki anoda diode 2 lalu
kita hubungsingkat kaki katoda diode 2 ke kaki katoda diode 1.
5. Dan yang terakhir hubungkan terminal negative/hitam beban ke terminal ct
trafo.
6. Setelah menjadi rangkaian yang tertutup, kita ukur tegangan dan arus input
maupun outputnya.
7. Pengukuran tegangan dilakukan menggunakan voltmeter pada sisi input dan
juga outputnya. Pada tegangan input diukur dari terminal ct trafo dan salah
satu terminal 12V trafo dan menghasilkan tegangan input atau Vrms sebesar
12,7V. Pada tegangan output diukur dari terminal positif/merah beban dan
terminal negative/hitam beban dan menghasilkan tegangan output dc atau
Vdc sebesar 10,4V.
8. Pengukuran arus dilakukan menggunakan ammeter pada sisi input dan juga
outputnya. Pada arus input diukur dari ammeter yang bertanda input dan
menghasilkan arus inputatau In sebesar 0,18A. Pada arus output diukur dari
ammeter yang bertanda output dan menghasilkan arus output atau Vdc
sebesar 0,38A.
9. Untuk mengetahui gelombang yang dihasilkan kita gunakan osiloskop yang
telah dikalibrasi sebelumnya.
10. Kaitkan pengait probe 1 ke terminal 12V kanan atau kiri trafo dan kaitkan
jepit buayaprobe 1 ke kaki katoda diode 1 atau 2 atau dapat dikaitkan ke
terminal positif/merah beban dan kaitkan jepit buaya probe 2 ke terminal
negative/hitam beban.Akan keluar gelombang input dan output dari
penyearah gelombang penuh(center tap).Untuk melihat gelombang input
gunakan channel 1 dan gekombang output gunakan channel 2.
IX. KESIMPULAN