Anda di halaman 1dari 2

1.

Pendahuluan

Red Scrotum Syndrome (RSS) adalah kasus yang sangat jarang, dimana terjadi
hyperalgesia, rasa terbakar, dan rasa gatal di daerah skrotum. Pada beberapa kasus, eritema
yang timbul sampai dengan penis bagian proksimal. [1,2] Etiologi dari kasus ini belum pasti,
namun beberapa laporan mengatakan paling banyak disebabkan oleh penggunaan
kortikosteroid topikal dalam jangka waktu yang lama. [3] Pengobatan RSS untuk saat ini
hanya berdasarkan bukti dari laporan kasus yang tersedia. Adapun terapi medikamentosa
yang memberikan efek terapi diantaranya doksisiklin, carvedilol, amitriptilin, gabapentin dan
pregabalin. [1] Oleh karena jarangnya kasus ini, sehingga perlu adanya pembahasan lebih
lanjut agar tidak terjadi misdiagnosis dan juga pemberian terapi yang tidak efektif.

2. Laporan Kasus
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang dengan keluhan kemerahan pada buah zakar
sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri dan juga rasa seperti
terbakar. Terkadang pasien juga mengeluhkan rasa gatal yang hilang timbul. Selain pada
buah zakar, pasien mengeluh muncul bintik-bintik merah pada bagian dada dan punggung
sejak 1 tahun.
Riwayat penyakit sebelumnya, pasien memiliki Riwayat alergi terhadap debu dan
keringat. Riwayat di keluarga, tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Riwayat pengobatan sebelumnya pasien menggunakan racikan berupa betametason cream
dan ketokonazole cream, karena awalnya pasien merasakan gatal di area buah zakar, namun
setelah menggunakan obat tersebut keluhan tidak membaik dan akhirnya berhenti
menggunakan obat tersebut setelah itu mulai muncul kemerahan serta keluhan – keluhan
lainnya yang dirasakan saat ini.
Dari pemeriksaan fisik, kesan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5ºC. Pada pemeriksaan
generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan status dermatologis ditemukan pada regio
scrotalis tampak makula eritema berbatas tegas terbatas pada bagian anterior skrotum dan
tanpa peninggian. Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan penunjang KOH dan patch test
didapatkan hasil negatif, serta dilakukan pemeriksaan dermoskopi didapatkan gambaran …. .
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang pasien di diagnose
dengan Red Scrotum Syndrome. Adapun terapi medikamentosanya yakni Doksisiklin 100 mg
diberikan dua kali sehari selama dua minggu. Setelah pemberian doksisiklin selama dua
minggu, diperoleh hasil ……

Gambar 1. Regio Scrotalis tampak makula eritema berbatas tidak tegas dan tidak terdapat
peninggian.
3. Diskusi

4. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai