Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Glycogen is a carbohydrate that is stored in the form of glucose and has a role as an energy
source. In the human body, the liver and muscle tissue are the main components of glycogen
storage. However, based on research results, glycogen levels are more in the liver, around 3%
-5%, and muscles around 0.5% -1%. Glycogen synthesis (glycogenesis) or glycogen catabolism
(glycogenolysis) involves a series of roles of enzymes and also hormones produced by the
pancreas, namely insulin and glucagon. The purpose of this study was to determine the glycogen
content in beef liver and chicken liver using the carbohydrate-glycogen test as well as the factors
that influence the yield differences. The percentage of reduction obtained in the sample of beef
liver was 5.938% and chicken liver was 2.0239%. The difference in yield is influenced by the
level of accuracy of the scales used and the intensity of the drying time in each sample is
different.
Keyword: Glycogen, beef liver, chicken liver, iodic titration, carbohydrate-glycogen test
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum isolasi glikogen, yaitu :
1. kandungan glikogen pada hati ayam lebih sedikit dibandingkan pada hati sapi.
2. Pada praktikum ini dilakukan penambahan TCA, penambahan I2, penambahan etanol,
penambahan NaCl, dan pencucian eter pada uji karbohidrat-glikogen. Penambahan TCA
pada hati sapi berfungsi untuk melarutkan semua kandungan dalam hati sapi seperti
kandungan protein, lemak, dan asam nukleat sehingga yang tersisa hanya glikogennya.
Penambahan dari larutan I2 adalah untuk menguji jenis karbohidrat yang terkandung
dalam sampel. Penambahan etanol 95% berfungsi sebagai pengendap glikogen
sehingga glikogen mudah dipisahkan dari fraksi lain yang ada di dalam sampel.
Penambahan NaCl berfungsi untuk menghidrolisis glikogen sehingga membantu pada
saat proses homogenisasi yang akhirnya kadar glikogen hati dapat ditentukan.
3. proses titrasi Iod pada uji karbohidrat-glikogen diawali dengan penambahan I2 pada
masing-masing filtrat. Campurkan filtrate dan tambahkan etanol 95% dua kali
volume. Aduk dan biarkan gumpalan glikogen mengapung. Jika endapan
glikogen belum terlihat, tambahkan sedikit NaCl dan panaskan sebentar. Sentrifus
(± 3000 g) selama 10 menit, setelah itu buang supernatan. Larutkan endapan dengan
sedikit air, endapkan kembali glikogen dengan menambah etanol 95% dua kali
volume. Sentrifus kembali, endapan dicuci dua kali dengan 95%, kemudian dengan
eter. Disentrifugasi kembali kemudian endapannya dikumpulkan dan
dikeringanginkan atau ditaruh di dalam desikator. Setelah itu dilakukan penimbangan
endapan.
4. Persentasi redemen yang diperoleh pada sampel hati sapi sebesar 5,938% dan hati ayam
sebesar 2,0239%.
5. Perbedaan hasil rendemen dipengaruhi oleh tingkat ketelitian timbangan yang digunakan
dan intensitas waktu pengeringan pada setiap sampel berbeda.
Saran
Penimbangan sebaiknya menggunakan tingkat ketelitian yang sama pada setiap sampel
agar tidak mempengaruhi nilai rendeman. Proses pengeringan juga sebaiknya tidak terlalu lama
sehingga sampel yang di keringkan tidak habis atau berkurang.

Pembahasan glikogen secara umum dan kandungannya pada hati sapi dan ayam
Fungsi penambahan bla bla
Titrasi iod (prinsip, pengertian, dll)
Rendemen kedua sampel
Faktor yng mmpengaruhi tinggi rendahnya hasil rendemen

Anda mungkin juga menyukai