Disusun Oleh :
Riska Pebriyanti
PAI A1
PROGRAM STUDI PAI
FAKULTAS TARBIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS – JAWA BARAT
2020
Jln. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1 Cijeungjing Dewasari Kec.Ciamis Kab. Ciamis Jawa
Barat 46271
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat
serta salam di haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW.
Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani
kehidupan.
Terimakasih kepada Ibu Hj. Nurjanah, S.Ag. S.Sy., M.Si. Nurjanah yang
telah memberi tugas membuat makalah ini. Dengan pertolongan-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Intuisi”.
Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Dan saya
menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini. Oleh karna itu,
segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................1
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap individu memiliki potensi/fitrah yang berarti kekuatan asli
yang terpendam di dalam diri manusia yang dibawanya sejak lahir. “Tidak semua hal
yang bisa dihitung berjumlah, dan tidak semual hal yang berjumlah bisa dihitung”
begitulah bunyi salah satu tulisan Albert Einstein. Saat situasi yang mendesak untuk
memecahkan masalah, dimana reaksi-reaksi yang mendalam kadang menghentak,
muncul hanya dalam hitungan detik sebelum dapat menjelaskan perasaan dengan
kata-kata. Dalam makalah ini akan membahas salah satu potensi dasar tersebut yaitu
intuisi.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Intuisi
Kata intuisi beda tipis dengan firasat dan feeling. Dalam KBBI, intuisi
diartikan dengan kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa
dipikirkan dan dipelajari, diartikan juga dengan bisikan hati atau gerak hati.
Intuisi adalah kegiatan berfikir yang tidak analitis, tidak berdasarkan pada
pola berfikir tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi ini timbul dari pengetahuan
yang terdahulu melalui suatu proses berfikir yang tidak disadari. Ada pendapat yang
mengatakan, bahwa intiusi merupakan pengalaman puncak. Pendapat lain
mengatakan, bahwa intuisi merupakan intelegensi yang paling tinggi. Intuisi hanya
1
diberikan Tuhan kepada jiwa manusia yang bersih dan dirasakan sebagai getaran hati
nurani yang merupakan panggilan Tuhan untuk berbuat sesuatu yang amat khusus.
Contoh potensi intuisi pada manusia, setiap orang secara khusus terampil
dalam membaca pikiran, perasaan, dan niat orang lain. Kekuatan intuitif seperti
dalam kisah Harry Potter: “Aku tidak bisa menunjukkan wajahnya, tetapi aku bisa
menunjukkan hasrat di hatinya” dan keakuratan intuisi-intuisi tersebut bilamana
membaca pikiran teman daripada pikiran orang lain.
2
Dilansir dari Spiritual Mechanic, ada 4 tipe dari intuisi :
Tipe yang pertama ini mengacu pada pengelihatan dalam mebntuk gambar
atau simbolis. Biasanya, pengelihatan tipe ini bisa datang dalam berbagai bentuk.
Bisa juga melalui warna atau lingkaran. Kamu termasuk Clairvoyance jika kamu
lebih menyukai informasi berbentuk visual, menentukan solusi dari melihat
permasalahan dan mengutamakan visualisasi dalam penyelesaian masalah.
2. Clairaudience: Pendengaran
Bagi beberapa orang yang termasuk tipe ini adalah mereka mendengar suara-
suara yang membisikkan sesuatu seperti solusi dan apa yang seharusnya
dilakukan. Clauraudience biasanya secara harfiah dan tidak bekerja simbolis
seperti Clairvoyance. Tipe ini adalah yang gaya belajar utamanya melalui
pendengaran, sering mendengar jawaban atas pertanyaaan diri sendiri dan lebih
suka informasi secara lisan daripada visual.
3. Clairsentience: Sensitivitas
Lebih pada perasaan, orang dengan intuisi tipe ini bisa merasakan apa yang
orang lain rasakan tanpa pernah diceritakan dulu. Selain itu, tipe ini juga
mengutamakan pergerakan langsung dalam proses belajarnya. Biasanya, orang
dengan Clairsentience lebih terhubung dengan orang dibandingkan benda. Dia
bisa tahu dengan jelas tentang suasana hati seseorang dibanding dengan suasana
sebuah ruangan.
4. Claircognizance: Firasat
3
mendapatkan informasi secara langsung dan spontan tanpa kejelasan darimana
informasi tersebut berasal. Orang yang memiliki tipe intuisi ini biasanya lebih
analitis dan akurat.
Intuisi dapat melemah, bahkan jika kita kehilangan dalam kondisi stres yang
berlebihan atau kecemasan. Untuk itu, setiap kali ingin mengambil keputusan, hal
pertama yang harus dilakukan adalah bersantai. Dalam keadaan santai ini, kita
bisa mendengar lebih jelas intuisi karena dalam kondisi ini otak dalam gelombang
alpha yang mengaktifkan fungsi otak kanan.
Salah satu cara yang efektif untuk relaksasi adalah untuk merasakan napas
atau meditasi.Lakukan setidaknya 1 jam di pagi hari setelah bangun (antara jam 4-
7 pagi) dan 1 jam sebelum tidur (antara 9-11 jam malam) atau lebih dari 2 jam di
pagi hari.
3. Menyadari Perasaan
Intuisi juga dapat ditangkap melalui perasaan atau emosi. Ketika merasa
curiga anak, biasanya kita cepat menghilangkan perasaan itu, mungkin ini hanya
perasaan saya saja justru mem-blocking intuisi. Bisa jadi anak tidak curang, tapi
jelas ada rasa ketidakpercayaan atau rasa tidak aman dalam diri sehingga muncul
4
kecurigaan bahwa ini adalah pesan nyata yang ingin disampaikan oleh intuisi
bahwa lebih menyadari hubungan dan dapat menangani sebelum situasi menjadi
lebih buruk.
Tubuh kita adalah utusan kuat. Ketika sakit, intuisi benar-benar ingin
mengatakan bahwa perawatan dan beristirahat lebih baik untuk diri mereka
sendiri. Atau kadang-kadang ketika merasa tubuh menjadi sangat berat, itu adalah
salah satu tanda mengambil keputusan yang salah. Sebaliknya, tubuh Anda akan
sinyal rasa nyaman, jika Anda mengambil langkah yang tepat.
Bahkan sudah rajin bermeditasi, mencatat semua petunjuk, jangan kecewa jika
belum menerima instruksi yang jelas. Bersabar dan mencoba untuk mencari
penguatan melalui saluran intuisi lain, sampai akhirnya menemukan kemantapan
hati untuk mengambil keputusan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Dengan mengandalkan intuisi dapat diharapkan
individu memiliki kemampuan mengintrepetasi setiap kejadian secara cepat dan tepat.
Namun intuisi bukanlah kemampuan yang begitu saja dapat dimiliki oleh individu,
melainkan sebuah potensi yang harus diasah terus-menerus bila ingin
memanfaatkannya secara optimal.
6
DAFTAR PUSTAKA
David G. Myers, Intuition: Its Power And Perils, Terj., Yogyakrta: Penerbit Qalam,
2004, hal. 2.
Amin Syukur dkk., Metodologi Studi Islam, Semarang: Gunung Jati, 1998, hal. 117.
https://www.idntimes.com/life/inspiration/stella-azasya/4-tipe-intuisi-yang-jarang-
diketahui-orang-kamu-yang-mana-c1c2/4
https://www.dosenpendidikan.co.id/intuisi-adalah/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Intuisi#:~:text=Intuisi%20adalah%20istilah%20untuk
%20kemampuan,terdorong%20untuk%20membaca%20sebuah%20buku.