Anda di halaman 1dari 10

Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan

Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di


Kelurahan Tlogomas Malang

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA SEBELUM


DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI RELAKSASI NAFAS
DALAM DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Inra1), Tanto Hariyanto2), Ragil Catur Adi W.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: fitriaiin33@gmail.com

ABSTRAK

Tingkat kecemasan merupakan suatu tingkat respon dari suatu kondisi yang menimbulkan
gejala penyerta baik fisiologis maupun psikologis yang bisa menurunkan kesehatan pada
lansia. Penatalaksanaan kecemasan yang mudah dilakukan lansia seperti melakukan terapi
relaksasi nafas dalam yang bertujuan meningkatkan konsentrasi dan memberikan
ketenangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan lansia
sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi nafas dalam di Kelurahan Tlogomas
Malang. Desain penelitian mengunakan desain pra-eksperimental dengan one-group pra-
post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 165 orang dengan penentuan
sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan sampel
penelitian sebanyak 30 lansia. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar
kuesioner. Analisa data yang di gunakan yaitu uji paired t-test. Hasil penelitian
membuktikan sebelum melakukan terapi relaksasi nafas dalam hampir seluruhnya (76,7%)
lansia mengalami tingkat kecemasan sedang dan sesudah melakukan terapi relaksasi nafas
dalam hampir seluruhnya (90,0%) lansia mengalami tingkat kecemasan ringan. Hasil uji
paired t test didapatkan p-value= (0,000) <(0,050) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan tingkat kecemasan lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi nafas
dalam di Kelurahan Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil penelitian untuk menurunkan
tingkat kecemasan pada lansia perlu dilakukan terapi relaksasi nafas dalam.

Kata Kunci : Lansia; terapi relaksasi nafas; tingkat kecemasan.

338
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

DIFFERENT LEVELS OF ANXIETY BEFORE AND AFTER AFTER GIVEN


RELAXATION THERAPY IN THERAPY IN KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

ABSTRACT

The level of anxiety is a level of response from a condition that raises accompanying
symptoms both physiologically and psychologically which can reduce the health of the
elderly. Management of anxiety that is easy for the elderly to do such as doing deep
breathing relaxation therapy which aims to improve concentration and provide calmness.
The purpose of the study was to determine the differences in anxiety levels of the elderly
before and after breathing therapy in deep breath in Tlogomas, Malang. The research
design uses pre-experimental design in the field with the design of one-group pre-post test
design. The population in this study were 165 people with the determination of the study
sample using purposive sampling so that the research sample was 30 elderly. The
technique of collecting data uses a questionnaire sheet instrument. The data analysis
method used is a paired t test. The results showed that before practicing breath relaxation
in almost (76.7%) of the elderly experienced moderate anxiety levels and after breathing
relaxation therapy in almost (90.0%) of the elderly experienced mild anxiety levels. The
paired t test test results obtained p value = (0.000) <(0.050) so that it can be concluded
that there were differences in the anxiety level of the elderly before and after being given
breath relaxation therapy in Tlogomas, Malang. Based on the results of research to
reduce anxiety levels in the elderly by doing deep breathing relaxation therapy.

Keywords: Elderly, Breath Relaxation Therapy, Anxiety Level.

PENDAHULUAN sedangkan di Jawa Timur pada tahun 2014


jumlah lansia mencapai 2,971,004 jiwa
Proses memasuki usia lanjut maka dan di Kota Malang tahun 2014 mencapai
akan terjadi perubahan-perubahan fisik 836.373 jiwa lansia (Depkes RI, 2014).
seperti kulit sudah tidak kencang,otot-otot Masa lanjut usia sebagai tahapan
sudah mengendordan organ-organ paling akhir dalam perjalanan hidup
tubuhnya kurang berfungsi dengan baik. manusia, sehingga mengalami berbagai
Data World Health Organization (WHO) permasalahan yang dihadapi, berupa
tahun 2014 mencatat terdapat 600 juta perubahan fisik seperti penurunan fungsi
jiwa lansia di seluruh dunia. Sedangkan sel, sistem pendengaran, sistem
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem
tahun 2014 tercatat jumlah lansia pengaturan temperatur (suhu tubuh),
Indonesia mencapai jumlah 28 juta jiwa, sistem respirasi, sistem gastrointestinal,

339
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

sistem endokrin, sistem kulit serta sistem memberikan rasa tenang dan mengurangi
muskulosletal yang menimbulkan detak jantung dan menurunkan tekanan
kecemasan terhadap kesehatan tubuhnya. darah (Triyanto, 2014). Pemberian
Kecemasan merupakan reaksi emosional relaksasi nafas dalam sangat mudah untuk
terhadap persepsi adanya bahaya, baik dilakukan bahkan dapat dilakukan secara
yang nyata maupun yang belum tentu ada. mandiri, relatif mudah dilakukan dan tidak
Kecemasan sendiri merupakan suatu membutuhkan waktu yang lama, serta
kondisi yang dialami oleh setiap lansia mampu membantu relaksasi otot
dalam kehidupan sehari-hari ketika pembuluh darah sehingga membuat aliran
mereka merasa berada dalam posisi yang darah ke seluruh tubuh menjadi lancar
membahayakan dirinya (Arfian, 2013). seluruh tubuh.
Tingkat kecemasan pada lansia Terapi teknik relaksasi nafas dalam
merupakan suatu tingkat respon dari suatu merupakan salah satu terapi relaksasi yang
kondisi yang menimbulkan gejala-gejala mampu membuat tubuh menjadi lebih
penyerta baik fisiologis maupun tenang dan harmonis, serta mampu
psikologis. Tingkat kecemasan dapat memberdayakan tubuhnya untuk
dipengaruhi karena faktor predisposisi mengatasi gangguan yang menyerangnya.
yaitu lingkungan, emosi yang ditekan, Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
sebab-sebab fisik dan keturunan. Tidak suatu teknik untuk melakukan nafas
hanya faktor tersebut di atas yang dapat dalam, nafas lambat (menahan inspirasi
mempengaruhi tingkat kecemasan, karena secara maksimal) dan bagaimana
aktivitas fisik juga merupakan salah satu menghembuskan nafas secara perlahan.
faktornya (Catharina, 2014). Lansia yang Manfaat melakukan teknik relaksasi nafas
mengalami kecemasan secara berlebihan dalam dapat meningkatkan ventilasi paru
bisa menyebabkan masalah kesehatan dan meningkatkan oksigen darah.
seperti peningkatan tekanan darah dan Penatalaksanaan terapi relaksasi nafas
gangguan pola tidur. Meningkatnya dalam untuk menurunkan tekanan darah
tekanan darah dalam arteri bisa terjadi dan memberi ketenangan jiwa karena
melalui beberapa cara seperti jantung terapi relaksasi nafas dalam dapat
memompa lebih kuat sehingga dilakukan secara mandiri, relatif mudah
mengalirkan lebih banyak cairan pada dilakukan dan tidak membutuhkan waktu
setiap detiknya yang menyebabkan lama untuk terapi (Dargobercia, 2011).
naiknya tekanan darah (Fridalni, 2014). Hasil penelitian Wardani (2015),
Penatalaksanaan kecemasan yang didapatkan dari 30 responden diketahui
mudah dilakukan lansia seperti melakukan sebelum melakukan relaksasi nafas dalam
terapi relaksasi nafas dalam. Melakukan sebanyak 21 (70%) responden mengalami
relaksasi nafas dalam meningkatkan kecemasan sedang dan sesudah
konsentrasi dan mempermudah mengatur melakukan relaksasi nafas dalam selama 3
nafas, meningkatkan oksigen dalam darah, hari secara teratur sebanyak 26 (87%)
menurunya hormon adrenalin, responden mengalami kecemasan ringan.

340
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

Perbedaan dengan penelitian terdahulu desain one-group pra-post test design.


terletak di lama pengukuran yaitu Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian terdahulu hanya memberikan semua lansia di RW 02 Kelurahan
perlakuan relaksasi nafas dalam selama 3 Tlogomas sebanyak 165 orang dengan
hari sedangkan penelitian sekarang selama penentuan sampel penelitian
7 hari, dari hal tersebut memberi menggunakan teknik purposive sampling
pandangan bahwa dalam lansia yang sehingga didapatkan sampel penelitian
melakukan relaksasi nafas dalam secara sebanyak 30 lansia. Kriteria inklusi dari
rutin selama 10 menit dalam satu hari penelitian ini adalah: a) Lansia berusia
mampu mengontrol kecemasan lansia. lebih dari 60 tahun di RW 02 Kelurahan
Berdasarkan studi pendahuluan yang Tlogomas Malang, b) Bersedia menjadi
dilakukan peneliti pada tanggal 25 responden, c) Tidak mengalami gangguan
Septembar 2016 dilakukan wawancara mental dan d) Bersedia melakukan terapi
pada 10 lansia di RW 02 Kelurahan relaksasi nafas dalam selama 7 hari secara
Tlogomas Malang diketahui bahwa teratur.
sebanyak 3 lansia mengaku tidak khawatir Variabel independen dalam penelitian
dengan kondisi ekonomi keluarga karena ini yaitu terapi relaksasi nafas dalam dan
mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, variabel dependent yaitu tingkat
sedangkan sebanyak 7 lansia mengaku kecemasan. Instrumen penelitian
sering gelisah dan khawatir terhadap menggunakan Kuesioner GAS (Geriatric
kondisi ekonomi keluarga, hal ini Anxiety Scale) untuk variabel dependen.
membuktikan bahwa kecemasan pada Dengan menggunakan etika
lasia masih tinggi yang kemungkinan penelitian: respect for human dignity,
disebabkan oleh faktor ekonomi, umur respect for privacy and confidentiality,
yang semakin tua dan rendahnya respect for justice and inclusiveness, dan
pengetahuan lansia dalam penyembuhan memperhitungkan manfaat dan kerugian
penyakit yang dialaminya, sehingga perlu yang ditimbulkan, penelitian dilakukan di
adanya pemberian informasi kepada lanjut RW 02 Kelurahan Tlogomas Malang pada
usia tentang penanganan kecemasan. tanggal 26 Februari sampai 5 Maret 2017.
Tujuan penelitian untuk mengetahui Penelitian ini dilakukan dengan
perbedaan tingkat kecemasan lansia prosedur:
sebelum dan sesudah diberikan terapi 1. Peneliti mendatangi lansia satu persatu
relaksasi nafas dalam di RW 02 Kelurahan di RW 02 Kelurahan Tlogomas
Tlogomas Malang. Malang.
2. Sebelum melakukan penelitian, terlebih
dahulu peneliti menjelaskan maksud
METODE PENELITIAN dan tujuan dari penelitian.
3. Apabila lansia telah memahami dan
Desain penelitian mengunakan desain bersedia menjadi responden maka
pra-eksperimental di lapangan dengan

341
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

peneliti memberikan lembar informed Tabel 1. Karakteristik Responden


consent. Karakteristik Responden f (%)
4. Sebelum melakukan terapi relaksasi Usia
nafas dalam (pre test) maka terlebih 60-74 tahun (Elderly) 28 93
75-90 tahun (Old) 2 7
dahulu diukur kecemasan lansia Jenis Kelamin
dengan memberikan kuesioner GAS Laki – laki 20 67
(Geriatric Anxiety Scale). Perempuan 10 33
5. Peneliti menjelaskan sekaligus Pendidikan
Tidak sekolah 10 33,3
mempraktek cara melakukan terapi SD 13 43,3
relaksasi nafas dalam sampai lansia SMP 4 13,3
dapat melakukan terapi relaksasi nafas SMA 3 10,0
dalam berturut-turut selama 7 hari Pekerjaan
Buruh 2 6,7
secara teratur sebelum tidur maupun Pedagang 3 10,0
saat waktu luang. Pensiun 5 16,7
6. Pada hari ke tujuh, responden diukur Swasta 1 3,3
Tidak Bekerja 19 63,3
lagi tingkat kecemasan dengan
memberikan kuesioner GAS (Geriatric
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan
Anxiety Scale) untuk mendapatkan data
hampir seluruhnya (76,7%) responden
post test.
mengalami tingkat kecemasan sedang
7. Pengumpulan data tersebut dilakukan
sebelum melakukan terapi relaksasi nafas
kepada masing-masing lansia sampai
dalam pada lansia di RW 02 Kelurahan
mencukupi jumlah sampel yang
Tlogomas Malang.
dibutuhkan yaitu 30 responden.
Tabel 2. Identifikasi Tingkat Kecemasan
Sebelum Melakukan Terapi
Setelah data dikumpulkan, kemudian
Relaksasi Nafas Dalam Pada
data diolah dan di analisis dengan
Lansia di RW 02 Kelurahan
menggunakan paired t test.
Tlogomas Malang Tahun 2017
Tingkat Kecemasan f (%)
Ringan 3 10,0
HASIL DAN PEMBAHASAN Sedang 23 76,7
Berat 4 13,3
Berdasarkan Tabel 1 menunjukan Total 30 100
hampir seluruhnya (93%) responden
berusia 60 – 74 tahun (elderly), sebagian Berdasarkan Tabel 3 menunjukan
besar (67%) responden berjenis kelamin hampir seluruhnya (90,0%) responden
laki-laki, hampir setengahnya (43,3%) mengalami tingkat kecemasan ringan
responden berpendidikan SD, dan sesudah melakukan terapi relaksasi nafas
sebagian besar 19 (63,3%)responden tidak dalam pada lansia di RW 02 Kelurahan
bekerja. Tlogomas Malang.

342
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

Tabel 3. Identifikasi Tingkat Kecemasan sedang sebelum melakukan terapi


Sesudah Melakukan Terapi relaksasi nafas dalam pada lansia di RW
Relaksasi Nafas Dalam Pada 02 Kelurahan Tlogomas Malang.
Lansia di RW 02 Kelurahan Responden yang mengalami tingkat
Tlogomas Malang Tahun 2017 kecemasan sedang diketahui dari 80%
Tingkat Kecemasan f (%) lansia mudah terkejut, sebanyak 79%
Ringan 27 90,0 terlalu khawatir dengan kondisi fisik yang
Sedang 3 10,0
semakin menua dan penurunan fungsi
Total 30 100
tubuh, sebanyak 78% lansia susah
Penelitian ini mengunakan uji berkonsentrasi sehingga sulit untuk duduk
paired t test untuk menentukan perbedaan diam, sebanyak 72% lansia merasa seperti
tingkat kecemasan lansia sebelum dan kehilangan kontrol untuk melakukan
sesudah diberikan durasi terapi relaksasi aktivitas dan mengalami kesulitan untuk
nafas dalam, keabsahaan data dilihat dari tidur.
tingkat signifikasi (α) kurang dari 0,050. Lansia yang mengalami tingkat
Hasil analisis uji paired t test didapatkan p kecemasan sedang dikarenakan cemas atas
value = (0,000) < (0,050) sehingga H1 penurunan kinerja fisik untuk melakukan
diterima, artinya ada perbedaan tingkat aktivitas sehari-hari seperti penurunan
kecemasan lansia sebelum dan sesudah sistem pendengaran, sistem penglihatan
diberikan terapi relaksasi nafas dalam. dan sistem kulit. Lansia juga mengalami
Hasil penelitian menunjukan bahwa penurunan penghasilan yang
sebelum melakukan terapi relaksasi nafas menyebabkan cemas atas kekurangan
dalam didapatkan mean sebesar 43,20 kebutuhan sehari-hari. Faktor penyebab
artinya tingkat kecemasan pada lansia lansia mengalami tingkat kecemasan
kategori sedang dan sesudah melakukan sedang yaitu umur, pendidikan dan
terapi relaksasi nafas dalam didapatkan ekonomi (pendapatan). Faktor umur
mean sebesar 18,13 artinya tingkat didapatkan 93% lansia berusia 60 – 74
kecemasan pada lansia kategori ringan, tahun (elderly), hal ini dapat dipahami
hal ini dapat dipahami bahwa terdapat bahwa seseorang yang memasuki usia
penurunan tingkat kecemasan pada lansia lebih dari 60 tahun akan mengalami
sesudah melakukan terapi relaksasi nafas penurunan kinerja fisik yang
dalam selama 7 hari. menyebabkan kecemasan karena tidak
bisa melakukan aktivitas sehari-hari
Tingkat Kecemasan Sebelum dengan baik. Menurut Santrock (2012),
Melakukan Terapi Relaksasi Nafas seseorang yang memasuki usia lanjut
Dalam Pada Lansia mengalami fase menurunnya kemampuan
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan akal dan fisik,yang dimulai dengan adanya
bahwa hampir seluruhnya (76,7%) beberapa perubahan dalam hidup. Faktor
responden mengalami tingkat kecemasan pendidikan didapatkan 43,3% lansia
berpendidikan SD, sehingga dapat

343
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

dipahami bahwa pendidikan yang rendah mengalami tingkat kecemasan ringan


menyebabkan lansia tidak mengetahui diketahui 53% lansia kadang-kadang
cara mengendalikan kecemasan. Menurut merasakan sakit punggung, sakit leher
Azizah (2011), seseorang yang atau kram otot apabila selesai melakukan
berpendidikan rendah tidak mengetahui aktivitas, hal ini dikarenakan fungsi fisik
cara mengendalikan kecemasan salah lansia menurun, didapatkan juga sebanyak
satunya dengan cara melakukan relaksasi 27% lansia mengalami kesulitan untuk
nafas dalam. Faktor ekonomi didapatkan tidur.
63,3% lansia tidak bekerja, hal ini Lansia mengalami tingkat
membuktikan bahwa lansia tidak kecemasan ringan disebabkan adanya
menghasilkan pendapatan untuk tindakan yang dilakukan lansia yaitu
mencukupi kebutuhan sehari-hari. melakukan melakukan terapi relaksasi
Menurut Maryam (2011), lansia yang nafas dalam selama 10 menit sebelum
tidak bekerja akan tergantung terhadap tidur dalam 7 malam. Melakukan terapi
keluarga sehingga menimbulkan cemas relaksasi nafas dalam sangat mudah
karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dilakukan lansia secara mandiri dan tidak
pribadi secara mandiri. membutuhkan waktu lama. Melakukan
Berdasarkan data didapatkan terapi relaksasi nafas dalam bisa
sebanyak 13,3% lansia mengalami tingkat menurunkan kecemasan karena mampu
kecemasan berat seperti sering khawatir, membuat tubuh menjadi lebih tenang dan
firasat buruk, takut akan fikirannya mampu memberdayakan tubuh untuk
sendiri, mudah tersinggung, mengatasi permasalahan yang dihadapi
merasategang, tidak tenang,gelisah,mudah lansia. Manfaat melakukan teknik
terkejut. Penatalaksanaan tingkat relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan
kecemasan sedang sampai berat yang ventilasi paru, meningkatkan oksigen
dialami lansia dengan melakukan terapi darah dan memberi ketenangan jiwa
relaksasi nafas dalam pada saat waktu (Darmojo, 2011).
luang sebelum tidur secara teratur setiap Melakukan terapi relaksasi nafas
malam selama 10 menit (Dargobercia, dalam mampu mengendalikan gerakan
2011). diafragma, sehingga mengalami perasaan
lebih stabil, lebih terpusat, dan lebih
Tingkat Kecemasan Sesudah rileks, hal ini memberikan ketenangan
Melakukan Terapi Relaksasi Nafas psikis kepada lansia untuk mengurangi
Dalam Pada Lansia tingkat kecemasan. Terapi relaksasi nafas
Berdasarkan Tabel 3 didapatkan dalam bertujuan melatih pernafasan
bahwa hampir seluruhnya (90,0%) dengan mengatur iramanya secara baik
responden mengalami tingkat kecemasan dan benar secara perlahan, sehingga
ringan sesudah melakukan terapi relaksasi menciptakan pemusatan pikiran dan
nafas dalam pada lansia di RW 02 penghayatan, meningkatkan kesehatan
Kelurahan Tlogomas Malang. Lansia yang fisik dan mental untuk mempercepat

344
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

menurunkan tingkat kecemasan (Smith, artinya tingkat kecemasan pada lansia


2011). kategori ringan, hal ini dapat di pahami
Berdasarkan data didapatkan 10% bahwa terdapat penurunan tingkat
lansia mengalami tingkat kecemasan kecemasan pada lansia sesudah
sedang sehingga lansia perlu melakukan melakukan terapi relaksasi nafas dalam
teknik relaksasi nafas dalam sampai rasa selama 7 hari.
kecemasan menjadi kurang. Cara Durasi terapi relaksasi nafas dalam
melakukan terapi relaksasi nafas dalam selama 10 menit yang berpengaruh
sebelum tidur yaitu lansia mengambil dengan penurunan tingkat kecemasan
posisi duduk bersilang didalam kamar pada lansia dikarenakan saat melakukan
dengan suasana sepi, meletakan kedua terapi relaksasi nafas dalam terjadi
tangan di dada, menarik nafas dalam peningkatan konsentrasi dan
sebanyak 3 kali melalui hidung secara mempermudah mengatur nafas,
perlahan, tahan nafas selama 10 detik, meningkatkan oksigen dalam darah,
pertahankan bahu tetap rileks, dada bagian menurunya hormon adrenalin,
atas tidak bergerak, biarkan rongga perut merangsang endorphin dan enkephalin
bergerak naik dan keluarkan nafas secara sehingga memberikan rasa tenang,
perlahan-lahan sampai dada terasa mengurangi detak jantung serta
mengempis (pernafasan yang digunakan menurunkan tekanan darah sehingga
adalah pernafasan diafragma dan paru), menurunkan tingkat kecemasan lansia.
ulangi 10 kali selama 10 menit (Muttaqin, Menurut Nevid & Green (2013),
2011). melakukan terapi relaksasi nafas dalam
secara rutin dan terkontrol saat waktu
Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia tertentu dengan cara menghirup udara
Sebelum Dan Sesudah Diberikan melalui hidung dengan mulut tertutup
Terapi Relaksasi Nafas Dalam kemudian hembus melalui mulut terbuka
Berdasarkan analisis data dengan sedikit secara perlahan-lahan hingga tubuh
mengunakan uji paired t test didapatkan terasa rileks mampu mengurangi
bahwa p value = (0,000) < (0,050), kecemasan lansia.
sehingga H1 diterima artinya ada Melakukan terapi relaksasi nafas
perbedaan tingkat kecemasan lansia dalam mampu memusatkan konsentrasi
sebelum dan sesudah diberikan terapi pada irama pernafasan yang teratur,
relaksasi nafas dalam di RW 02 Kelurahan dinamis dan harmonis, dengan melakukan
Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil olah nafas dengan pemusatan pikiran
penelitian didapatkan mean sebelum dapat membuat pembuluh darah lebih
melakukan terapi relaksasi nafas dalam elastis, sirkulasi dan aliran darah menjadi
sebesar 43,20 artinya tingkat kecemasan lebih lancar yang mengakibatkan tubuh
pada lansia kategori sedang dan menjadi hangat, kerja jantung akan lebih
didapatkan mean sesudah melakukan ringan sehingga menurunkan tingkat
terapi relaksasi nafas dalam sebesar 18,13 kecemasan lansia. Relaksasi meditasi

345
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

pernafasan menggunakan sistem saluran dalam mengalami tingkat kecemasan


nafas, mengistirahatkan otot-otot tubuh sedang.
maka kebutuhan oksigen ke jaringan lebih 2) Hampir seluruh lansia di RW 02
baik, dengan demikian kebutuhan Kelurahan Tlogomas Malang sesudah
penggunaan oksigen di darah lebih melakukan terapi relaksasi nafas
tercukupi, maka dengan banyaknya dalam mengalami tingkat kecemasan
oksigen akan melancarkan peredaran ringan.
keseluruh tubuh dan membantu 3) Ada perbedaan tingkat kecemasan
pemompaan jantung lebih teratur sehingga lansia sebelum dan sesudah diberikan
memberi kenyamanan yang membuat terapi relaksasi nafas dalam di RW 02
tingkat kecemasan mengalami penurunan Kelurahan Tlogomas Malang.
(Dargobercia, 2011).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan olehWardani, SARAN
(2015), membuktikan bahwa ada
pengaruh terapi relaksasi nafas dalam Peneliti selanjutnya melakukan
terhadap tingkat kecemasandengan p pengukuran tingkat kecemasan setiap hari
value = 0,003, sehingga dapat dipahami setelah melakukan terapi relaksasi nafas
bahwa melakukan nafas dalam mampu dalam.
memberikan ketenangan pikiran dan
kejiwaan sehingga lansia merasa tenang
yang bisa menurunkan tingkat kecemasan. DAFTAR PUSTAKA
Menurut penelitian Catharina (2014),
menjelaskan cara menurunkan tingkat Arfian. 2013. Hubungan Tingkat
kecemasan yang efektif salah satunya Kecemasan Terhadap Kualitas
dengan melakukan terapi relaksasi nafas Hidup Para Lanjut Usia. Jurnal
dalam secara teratur selama 10 menit Kesehatan. Vol. 2 (3): Universitas
setiap hari. Menurut Dargobercia (2011), Indonesia.
melakukan terapi relaksasi nafas dalam http://journal.ui.ac.id/home/ diakses
selama 10 menit sudah cukup memberikan tanggal 02 Maret 2017.
ketenangan jiwa, pikiran dan Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia.
menstabilkan detak jantung sehingga Yogyakarta: Graha Ilmu.
mampu mengurangi rasa kecemasan. Catharina. 2014. Hubungan Tingkat
Kecemasan Terhadap Kekambuhan
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di
KESIMPULAN Kelurahan Dinoyo Kota Malang.
Jurnal Kesehatan. Vol. 3 (1):
1) Hampir seluruh lansia di RW 02 Universitas Brawijaya Malang.
Kelurahan Tlogomas Malang sebelum http://web.jurnal.ub.ac.id/ diakses
melakukan terapi relaksasi nafas tanggal 02 Maret 2017

346
Nursing News Perbedaan Tingkat Kecemasan Lansia Sebelum dan
Volume 4, Nomor 1, 2019 Sesudah Diberikan Terapi Relaksasi Nafas Dalam di
Kelurahan Tlogomas Malang

Dargobercia. 2011. Cara Menjaga Tingkat Santrock, J. W. 2012. Perkembangan


Kecemasan Manusia. Yogyakarta: Masa Hidup: Edisi Kelima
PT. Graha Ilmu. (Terjemahan Juda Damanik &
Darmojo, H. 2011. Geriatrik (Ilmu Achmad Chusairi). Jakarta. UI.
Kesehatan) Edisi 3. Jakarta: Balai Press
Penerbit FKUI. Smith, J. 2011. Relaxation, Meditation &
Depkes RI. 2014. Profil Kesehatan mindfulness: A mental Health
Indonesia 2014 Menuju Indonesia Practi- tioner’s Guide to New and
Sehat. Jakarta: Departemen Traditional Approaches. New York:
Kesehatan. Springer Publishing Company Inc.
Fridalni, N. 2014. Pengaruh Pemberian WHO. 2014. Physical Activity. In Guide
Jus Semangka (Cilitrus Vulgaris To Community Preventive Service.
Schrad) Terhadap Penurunan Geneva: WHO
Tekanan Darah Lansia Dengan Triyanto. 2014. Mekanisme Fisiologis
Riwayat Hipertensi Di Kota Padang. Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Jurnal Keperawatan. Vol. 7 (9): Penurunan Kecemasan dan Tekanan
Siteba Padang. Darah (Hipertensi). Jakarta:
http://www.siteba.com.id/jurnal Salemba Medika.
diakses tanggal 17 September 2016. Wardani, D. 2015. Pengaruh Terapi
Maryam. 2011. Mengenal Usia Lanjut Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
dan Keperawatannya. Jakarta: Tingkat Kecemasan Dan Tekana
Salemba Medika. Darah (Studi Kasus di Instalasi
Muttaqin, A. 2011. Asuhan Keperawatan Rawat Jalan Poli Spesialis Penyakit
Klien Dengan Gangguan Sistem Dalam RSUD Tugurejo Semarang).
Kardiovaskuler Dan Hematologi. Jurnal Kesehatan. Vol. 2 (2):
Jakarta: Salemba Medika. Universitas Negeri Semarang.
Nevid, J.S & Green, B. 2013. Psikologi http://web.journal.unnes.ac.id/
Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga diakses tanggal 02 Maret 2017

347

Anda mungkin juga menyukai