Konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penelaran dan perekayasaan. Disebut konsep dasar karena kalau konsep
tersebut dianut akan
1. Postulat
2. asumsi dasar
3. prinsip mendasar / umum
4. aksioma
5. doktrin
6. konvensi
7. fundamental
8. premis dasar
9. kendala
1. Kesatuan usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai
suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri,
bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari
pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan
kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut
pandang akuntansi. Jadi kesatuan usaha merupakan pusat pertanggung
jelasan.
2. Batas kesatuan
Batas kesatuan usaha dari segi akuntansi bukanlah kesatuan
yuridis atau hokum melainkan kesatuan ekonomik. Batas kesatuan
ekonomik adalah kendali (control) oleh satu manajemen.
3. Pengertian ekuitas
Ekuitas adalah hak residual pemilik terhadap asset bersih
sebagaimana didefinisi dalam rerangka konseptual FASB. Sudut pandang
FASB adalah pemilik.
4. Pengertian pendapatan
Konsep kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan (dan
utang) didefinisi sebagai kenaikan atau aliran masuk asset. Dengan konsep
kesatuan usaha, semua sumber ekonomik yang dimiliki atau dikuasai oleh
perusahaan merupakan asset perusahaan bukan asset pemilik. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pendapatan menambah ekuitas (utang
kesatuan usaha kepada pemilik).
5. Pengertian Biaya
Definisi biaya sebagai penurunan asset atau timbulnya kewajiban
dapat dijelaskan dengan konsep kesatuan usaha. Penyerahan produk dalam
rangka menciptakan penedapatan, menyebabkan asset(persediaan barang)
berkurang. Berkurangnya asset (sebesar kos barang terjual) inilah yang
disebut biaya. Jadi, dapat dikatakan bahwa biaya mengurangi ekuitas. Definisi
biaya oleh FASB konsistensi dengan konsep kesatuan usaha.
6. System berpasangan
Sistem berpasangan atau aspek ganda yang dikemukakakn Anthony,
Hawkins, dan Merchant sebenarnya merupakan konsekuensi logis atau
turunan dari konsep kesatuan usaha. Hubungan bisnis antara manajemen dan
pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu memepertanggungjawabkan
asset yang dikelolanya dan sumber aseet tersebut. Ini berarti bahwa pengaruh
transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan (termasuk utang-
piutang dengan pemilik serta pihak lainnya) harus selalu ditunjukkan. Untuk
melaksanakan hal ini dengan mudah dan nyaman, digunakan system
berpasangan.
7. Persamaan Akuntansi
Konsep kesatuan usaha memisahkan managemen dengan penyedia
danadan manajemen bertanggung jawab kepada mereka. Pertanggungjelasan
menuntut agar asset yang dipercayakan kepada manajemen selalu ditunjukkan
sumber atau asalnya. Pelaporan keuangan harus menunjukkan hubungan ini.
Hubungan fungsional inilah yg disebut Persamaan Akuntansi.
Agar penyususnan statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat,
system akuntansi buku besar harus di organisasi atas dasar persamaan
akuntansi. Oleh karena itu, persamaan akuntansi dapat dikatakan sebagai
hubungan fungsional buku besar yang mempresentasikan elemen statemen
keuangan. Hubungan fungsional antar buku besar ini dapat dinyatakan sebagai
berikut.
A = K + E + P – B + I – D atau A = K + E + P – B
8. Artikulasi
Sebagai konsep dasar yang dikemukakan APB yaitu bahwa
statemen
keuangan berkaitan secara mendasar ( Fundamentally Related
Financial Statemens ), artikulasi sebenarnya turunan atau konsekuensi
dari konsep kesatuan usaha. Dengan artikulasi, akan slalu dapat
ditunjukkan bahwa laba dalam statemen laba rugi akan sama dengan
laba dalam statemen perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas
dalam neraca.
9. Kontinuitas Usaha.
Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan
bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti
dimasa dating bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi
maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan
berlangsungsung terus sampai waktu yang tidak terbatas.
Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat penyusunan
statemen keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai
pilihan dalam proses perekayasaan atau penyususnan standar karena
kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan dimasa dating tidak
pasti.
Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha,
akuntansi menganut konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan
normal atau umum pendiri perusahaan adalah untuk berlangsung terus
dan berkembang bukan untuk mati atau dilikuidasi.
10. Arti Penting Laporan Periodik
Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk
maju dan berkembang dengan jalan menciptakan laba terus menerus
dalam jangka panjang. Laba diperoleh melalui kegiatan menyerahkan
barang atau jasa yang menimbulkan biaya sebagai aliran keluar asset
(sumber ekonomik) dan kegiatan mnedatangkan pendapatan yang
merupakan aliran asset masuk akibat penyerahan barang atau jasa
tersebut. Dengan demikian, kesatuan usaha dapat dipandang sebagai
pusat aliran pendapatan dan biaya yang berlangsung terus. Dengan
penalaran di atas, kinerja akhir dapat diketahui secara tuntas dan
objektif kalau perusahaan dinyatakan benara-benar berhenti, dinilai
pada saat itu, dan kemudian dilikuidasi.
11. Kedudukan Statemen Laba Rugi
Untuk mengukur daya melaba jangka panjang, aliran kontinus
sumber ekonomik masuk dan keluar kesatua usaha ( pendapatan dan
biaya ) harus dipenggal-penggal dengan peroda waktu sebagai wadah
atau penakar. Jadi, konsep konsep perioda waktu yang dikemukakan
oleh Hawkins, Anthony, dan Merchant atau perioda akuntansi ole APB
sebenarnya merupakan turunan dari konsep dasar kontinuitas usaha.
Penggalan pendapatan dan biaya untuk suatu perioda dituangkan
dalam statemen laba rugi periodic sehingga statemen laba rugi
dipandang sebagai statemen yang paling penting dalam pelaporan
keuangan karena tingkat laba dalam rangka menilai daya melaba.
12. Fungsi Neraca Dan Penilaian Elemennya
Konsep kontinuitas usaha sangat besar peranannya dalam
mendasari penilaian elemen atau pos neraca dan interpretasi jumlah
rupiah yang dimuat didalamnya. Dengan konsep kontinuitas usaha,
tujuan pelaporan pos neraca dalah untuk menunjukkan sisa potensi-
potensi jasa atau sumber-sumber ekonomik yang belum dikonsumsi
dalam tahun yang berakhir pada tahun neraca. Dengan kata lain,
neraca berfungsi untuk menunjukkan potensi jasa yang masih
dimiliki / dikuasai kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan
dalam perioda-perioda berikutnya.
13. Penghargaan Sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga atau
penghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan
pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif
terutama dalam mengukur sumber ekonomi yang masuk dan sumber
ekonomi yang keluar. Sebagai konsekuensi, elemen-elemen atau pos-pos
pelaporan keuangan diukur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.
14. Istilah Yang Tepat
P & L tidak menyebut bahan olah dasar akuntansi sebagai nilai karena
bagi orang yang satu mungkin sekali berbeda dengan nilai bagi orang yang
lain sehingga nilai akan menimbulkan berbagai interpretasi. Istilah nilai akan
member kesan bahwa akuntansi mengolah bahan yang tidak homogenus. Nilai
bersifat subjektif dan interpretative sedangkan penghargaan sepakatan adalah
apa yang melekat pada objek sehingga bersifat objektif dan inheren.
P & L tidak menggunakan istilah cost untuk menunjuk penghargaan
sepakatan karena cost terlanjur mempunyai makna umum sebagai acquisition
cost dari sudut pandang pihak yang memperoleh sumber ekonomik.
Menurut pendapat penulis, istilah cost sebenarnya cukup tepat untuk
menyatakan price-agregate atau measured consideration karena alas an-alasan
berikut :
a. Dari segi penjual, walaupun istilah cost tidak cukup luas, aliran masuk
penghargaan sepakatan penjualan atau pendapatan/pendapatan yang
dicatat akhirnya akan menjadi cost juga kalau sudah digunakanuntuk
memperoleh barang dan jasa.
b. Dari segi pembeli, kalau istilah cost mempunyai keterbatasan karena
tidak dapat menyatakan hal yang sama dari kedua belah pihak dalam
suatu pertukaran, keterbatasan ini sebenarnya tidak masalah karena
akuntansi menganut konsep kesatuan usaha.
27. Konservatisma
Konservantisma merupakan konsep dasar yang menjadi landasan
penentuan perlakuan akuntansi dalam kondisi ketidakpastian. Secara umum,
akuntansi menghadapi pilihan utuk mengakui pendapatan ( laba ) atau rugi
yang kepastiannya bergantung pada keadaan di masa datang. Karena
mengannut konservatisme akuntansi pada umumnya segera mengakui rugi
tetapi menunda pengakuan pendsapatan ( laba ).
Paul Grady
Grady mendiskripsikan konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan
yang melekat pada statemen keuangan.