Anda di halaman 1dari 9

Chrysalis

by

Raihan Maulana Fajri


EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH - TENGAH MALAM

Di suatu malam, terdapat seorang pria sedang mengamati


bintang dari halaman belakang rumahnya.

Pria itu ialah FAJAR ZULKARNAEN, seorang mahasiswa Psikologi


berusia 20 tahun. Berperawakan tinggi dan kurus.

(Kamera shoot dari muka FAJAR yang lagi nengok keatas langit,
bintang-bintang terpantul dari pupil matanya.)

TITLE CARD (Kamera shoot ke sebuah kepompong yang menggantung


pada sebuah tanaman di halaman belakang rumah Fajar, dengan
sekilas memperlihatkan Fajar di belakang tanaman tersebut
yang terkena blur karna efek depth of field)

CUTS TO BLACK

INT. KANTIN KAMPUS - SIANG MENJELANG SORE HARI

RINTO, NAUFAL, dan FIFI sedang makan bersama di kantin.


Mereka peer group sejak maba yang sudah dekat satu sama lain.
Rinto yang berjiwa petualang, Naufal yang sangat aktif dalam
media sosial, dan Fifi, satu-satunya perempuan dalam kelompok
pertemanan tersebut. Namun, kala itu anggota mereka kurang
satu, yaitu Fajar.

FIFI
(sambil mengunyah bakso)
Weh, si Fajar kemana dah? Kok dari
kemaren ga keliatan?

NAUFAL
Hah? bukannya lagi golf sama bokapnya?
Minggu lalu gw liat di snapgramnya
lagi golf gitu sore-sore, hourang
kayah memang beda. Tuh ada di
highlightsnya.

Naufal menunjukkan highlights instagram Fajar mengenai Golf.

RINTO
Bukannya doi lagi sibuk ngeberkas ya?
kan baru kepilih jadi Project Officer
pensi besok Agustus!

FIFI
Lah, sok sok jadi PO orang kemaren
jadi koorbid aja blom bener. Itu si
Vino cerita ke gua katanya doi susah
dikontak, trus sekalinya bales chat

Created using Celtx


2.

jawabnya pendek.

RINTO
Ya namanya juga coba-coba, gak papa
lah dia work ethicsnya bagus kok. Ga
pernah komplen apa-apa taunya udah
beres aja.

NAUFAL
Gua chat aja lah ya, padahal waktu itu
dia ngajakin kita liburan bareng ke
Bali ampe udah bikin list plannya.
Ujung-ujungnya jadi wacana forever
dah.

Memang belakangan ini RINTO, FIFI, NAUFAL, dan FAJAR memiliki


kesibukkan masing-masing sehingga jarang bertemu. Satu-
satunya saat di mana mereka dapat berkumpul bersama ialah di
kantin ketika pulang kuliah.

INT. KAMAR TIDUR FAJAR - SIANG MENJELANG SORE

Fajar sedang berbaring di tempat tidur, berusaha untuk


tertidur dengan memejamkan mata. Usaha tersebut sia-sia
karena dihantui oleh berbagai macam pikiran.

Terlihat berbagai macam piala perlombaan, sertifikat, dan


penghargaan terpajang di berbagai sisi dinding kamarnya yang
luas.

Kondisi kamarnya sunyi, hanya terdengar bunyi detik suara


jarum jam dindingnya. (Kamera shoot dari jendela
memperlihatkan Fajar yang sedang berbaring)

Ia pun teringat suatu hal (FADES TO FLASHBACK)

INT. KAMAR MANDI KAMPUS - FLASHBACK

Fajar sedang buang air besar di salah satu bilik toilet,


terdengar dua orang memasukki toilet untuk kencing sambil
berbincang

MAHASISWA #1
(sambil buang air kecil)
Eh lu udah tau blom PO pensi besok
Agustus?

MAHASISWA #2
Bukannya belom keluar ya?

Created using Celtx


3.

MAHASISWA #1
Gw dapet bocorannya nih, tebak siapa
coba?

MAHASISWA #2
Si Amira bukan? ceweknya si Abdul yang
ikut Miss-miss apalah itu tapi masih
aktif panit juga.

MAHASISWA #1
Bukan, si FAJAR ZULKARNAEN. Anaknya
ketua DPR yang baru itu. Gw kira juga
si Amira sih soalnya doi ambis parah.

MAHASISWA #2
Lah apa-apaan kok dia? Kerjanya aja
kagak bener, ga ngerti apa-apa soal
seni, cuma modal duit doang itumah

MAHASISWA #1
Ya denger-denger sih doi jadi PO modal
orang dalem, bokapnya kan tajir
melintir jadinya bisa nge cover
seluruh biaya acaranya.

MAHASISWA #2
Emang dasar old-money, liat aja ntar
paling acaranya ancur. Gw kasian ama
bawahannya nanti.

Fajar pun mendengar obrolan kedua mahasiswa itu secara jelas.


Hatinya sakit mendengar perkataan tersebut, walaupun ia
sedikit setuju dengan salah satu ucapan mereka. Kesuksesannya
akan selalu berada di bayang-bayang ayahnya yang merupakan
seorang pejabat kaya.

INT. KAMAR TIDUR FAJAR - SORE HARI

(Kamera shoot ke Farhan yang masih berbaring di kasurnya


dengan mata yang berkaca-kaca)

Fajar berbaring ke samping sambil menatap layar HPnya, ia


membuka chat dan mendapati 30 lebih pesan masuk. Paling atas
terdapat notif chat tertulis "Berkasnya maksimal ntar jam 12
malem ya gw tunggu" dari Gugun, "woi mana lu" dari Naufal,
reminder interview magang besok siang, notifikasi deadline
pengumpulan paper perkuliahannya malam itu, dan masih banyak
lagi.

Fajar pun menghela nafas dan langsung mematikan HPnya tanpa


berpikir panjang. Ia meringkuk di tempat tidurnya, dan

Created using Celtx


4.

akhirnya tertidur.

INT. RUANG MAKAN - MALAM HARI

FAJAR, BAPAK, dan IBU sedang makan bersama di ruang makan.


Mereka memakan steak yang telah dipesan dari suatu restoran
lantaran IBU bekerja di kantor sehingga tidak sempat memasak
untuk makan malam.

BAPAK dan IBU sedang berbincang mengenai prestasi anak dari


teman mereka.

IBU
Pah, si Doni anaknya Bu Condro
keterima beasiswa ke Berlin loh.
padahal baru aja lulus SMA.

BAPAK
Wahh keren banget tuh blom kerja aja
udah bisa banggain orang tua!

IBU
(Sambil melihat ke arah Fajar)
Kamu jangan mau kalah sama Doni, dulu
kan pas masih SD kamu sering main
kejar-kejaran sama dia, sekarang udah
mau sekolah ke luar negeri aja!

BAPAK
Iya dong, kamu kan kebanggaan papa
satu-satunya. Anak laki-laki harus
merantau dan membanggakan orangtuanya.
Nanti kamu S2 di luar ya, papah bakal
biayain semuanya.

IBU
Eh jangan lah pah, udah Fajar di sini
aja juga tetep bisa banggain kita kok!

BAPAK
Tapi kan peluang di luar sana jauh
lebih banyak mah, mungkin selepas
lulus S2 dan balik ke sini Fajar bisa
langsung dapet kerjaan karna lulusan
luar negri lebih terpandang.

Fajar pun tidak membantah atau menyetujui kedua orangtuanya


yang tampaknya sedang berdebat mengenai masa depannya. Dalam
lubuk hatinya, ia merasa seakan-akan tidak memiliki kontrol
akan masa depannya sendiri.

Created using Celtx


5.

FAJAR
Iya mah,pah, Fajar bakal berusaha.

EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG HARI

Sudah sekitar 4 hari Fajar tidak masuk kuliah. Namun, tiada


seorang pun mencarinya. Dunia seakan berjalan tanpa Fajar.
Rinto, Naufal, dan Fifi pun berjalan di taman tengah kampus
hendak pulang.

RINTO
Guys, besok Sabtu ke pantai yuk!

FIFI
Gak bisa nihh, gua mau bantuin nyokap
jualan di Bazaar balai kota.

NAUFAL
Yahh gua mau nge-date, ya kali
dicancel bisa kena marah cewe gua.

Di tengah perbicangan itu, bunyi suara notifikasi dari grup


chat group mereka bersama Fajar. Terdapat sebuah reminder
mengenai "trip to Bali" yang dibuat Fajar sebulan yang lalu.

Mereka pun masing-masing mengecheck handphone.

FIFI
(melihat notifikasi sambil
mengerutkan dahi)
Duh aneh-aneh aja deh si Fajar,
ngajakin liburan tapi gak liat situasi
kondisi. Sekarang malah gak jadi kan.

RINTO
Dari awal gua udah nebak sih pasti
ujung-ujungnya gak jadi. Fajar kan
hobi banget bikin plan tapi jadi
wacana doang kayak waktu dulu.

Rinto pun teringat sebuah kejadian beberapa bulan yang lalu

EXT. LOBBY KAMPUS - FLASHBACK

Fajar berlari kearah Rinto dengan semangat.

FAJAR
TO! Hiking ke Semeru kuy

RINTO
Hahh? buru-buru amat

Created using Celtx


6.

FAJAR
Iya lahh biar ga kebanyakan planning
langsung aja jalan. Lusa berangkat
yaa, lu tinggal duduk manis, gua yang
urusin semua tiketnyaa!

RINTO
Wahh oke deh, gua packing dulu dah!

Dua hari kemudian Rinto menghampiri Fajar di rumahnya. Namun,


bukannya berangkat Fajar justru memaki dan membentaknya. Ia
seakan-akan lupa bahwa 2 hari sebelumnya ialah yang mengajak
Rinto untuk hiking bersama. Hanya terdapat amarah di mata
Fajar yang membuat Rinto taku, kesal, dan pergi. Mereka pun
tidak pernah membicarakan kejadian tersebut, seakan tidak
pernah terjadi sama sekali.

EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG HARI

NAUFAL
Wahh mungkin dia emang butuh liburan,
gua jadi dia sih penat udh sering ikut
lomba, daftar kepanitiaan sana sini,
kehidupannya cuma buat kerja doang.

RINTO
Ya tapi kalau emang butuh liburan
harusnya gua ama dia udah hiking dari
dulu lah. Ini yang ada cuma planning-
planning gajelas, pas hari-H malah
marah-marah.

NAUFAL
Iya sih, heran dah gua, punya masalah
hidup apa sih dia?

FIFI
Tapi gua tuh suka heran sama si Fajar,
doi udah kaya dari lahir, ga pernah
ngerasain susah, menang lomba sana
sini, tapi hobbynya insecure mulu. Gua
gak pernah tahan kalau denger dia
cerita punya masalah, masalah dia ga
mungkin se-parah masalah gua.

EXT. AULA KAMPUS - FLASHBACK

Dua hari setelah Fajar mendengar pembicaraan dua orang


mahasiswa di toilet mengenai dirinya, ia mendatangi Fifi.
Fajar melihat Fifi sebagai seorang perempuan tangguh yang
dapat melalui berbagai cobaan, mulai dari wafatnya sang ayah,

Created using Celtx


7.

hingga harus membantu ibunya membanting tulang.

Fajar pun menceritakan ketakutannya akan dipandang sebagai


pecundang yang berambisi menjadi penyelenggara pentas seni
kampus, terutama setelah mendengar perbincangan di toilet
sebelumnya.

Namun, reaksi dari Fifi tidak sesuai ekspektasi Fajar.

FIFI
Lo tuh jadi cowok jangan lempeng,
diomongin dikit doang langsung
overthinking. Gua udah sering banget
dikatain bangkrut, tukang jualan, dan
bullyan ampas lainnya tspi gua masih
survive di sini.

Fajar pun tidak berani mengelak meskipun ia berharap Fifi


dapat mengertinya.

FIFI
Inget aja jar, lu dari keluarga
berada, prestasi lu banyak, koneksi
keluarga lu juga banyak. Ga usah takut
ini itu karna pasti masa depan lu udah
terjamin. Masalah lu gak akan separah
masalah yang gua alamin.

Fifi pun tidak menggubris cerita Fajar dan terus memberikan


pesan-pesan "motivasi" baginya untuk senantiasa bersyukur
akan segala hal yang dia miliki.

Fajar pun merasa bersalah karena telah bercerita kepada Fifi,


ia merasa pendapat Fifi benar, bahwasannya ia memiliki
berbagai macam hal yang orang-orang hanya bisa impikan.
Namun, hal tersebut tak kunjung membuatnya tenang. Ia masih
berada di bayang-bayang kekayaan orangtuanya. Salah satu
ketakutan terbesarnya ialah diperlakukan seperti sampah jika
suatu saat ia tidak kaya lagi.

EXT. TAMAN KAMPUS - SORE HARI

Rinto, Fifi, dan Naufal pun hendak pergi untuk makan malam
bersama. Mereka sempat terpikir untuk mengajak Fajar di grup
chat. Namun mereka berpikir, Fajar pasti sedang baik-baik
saja secara ia tidak punya banyak masalah.

FADES TO BLACK

Created using Celtx


8.

EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH FAJAR - SORE HARI

Fajar termenung di pinggir kolam renang di halaman belakang


rumahnya, air kaporit membasahi kakinya. Rumahnya kosong
hanya terdapat dirinya dan seorang pembantu. Ia melihat
pantulan wajahnya yang sembab di air kolam.

Fajar membuka instagram dan melihat story teman-temannya,


yang antara lain adalah Rinto, Fifi, dan Naufal yang sedang
asyik kulineran tanpa dirinya. Ia pun menghela nafas dan
mematikan Handphonenya, lalu meletakkan disampingnya.

Di samping handphone tersebut terdapat sebuah surat yang


bertuliskan "Psychological Evaluation" dari sebuah lembaga
psikologi. Surat tersebut penuh dengan lipatan seakan-akan
telah diremukkan. Entah apa yang terdapat dalam isinya.

Satu hal yang pasti, Fajar tidak sedang baik-baik saja.

(Kamera shoot ke tanaman yang sama di permulaan film, kali


ini tidak terdapat kepompong yang tergantung di tanaman
tersebut. Entah apakah kepompong tersebut telah menetas
menjadi kupu-kupu, atau jatuh dan pecah akibat terkena
hujan.)

(Kamera cut ke shot Fajar dari jauh, yang kini terlihat


sedang duduk menunduk di pinggir kolam. Di belakangnya
terlihat langit berwarna oranye yang menandakan matahari
sudah mulai terbenam.)

END CREDITS

Created using Celtx

Anda mungkin juga menyukai