Anda di halaman 1dari 3

Dalam modul “Jati Diriku Sebagai Cendikia” merupakan modul untuk MPKT A yang

berkaitan dengan dasar-dasar sosial-humaniora. Untuk bagian yang pertama ini, pembahasan
lebih terfokus kepada manusia sebagai individu. Individu ini mencakup sebagai nilai dan
karakter sebagai manusia. Pembahasan bagian nomor satu terdiri atas membangun karakter,
filsafat, logika, dan etika.

Untuk memahami apa itu karakter, penting untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian
karakter. Karakter adalah sekumpulan tata nilai yang terejawantahkan dalam tatanan yang
mendasari pemikiran, sikap, dan. Karakter juga berasal dari sosialisasi dan internalisasi nilai-
nilai yang dipelajari dari lingkungan di mana manusia berkembang. Misalnya, lingkungan
keluarga, sekolah, dan pertemanan.

Karakter manusia adalah hal yang bisa dibentuk dan karakter membentuk pola kehidupan
manusia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pendidikan karakter. Implementasi dari
pendidikan karakter bertujuan agar manusia mengetahui nilai-nilai yang berlaku secara
universal agar dapat bertindak, berperilaku, dan berpikir sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
Karakter memiliki kekuatan dan kriteria sendiri. Karakter yang kuat dapat memberikan
dampak kepada proses pembentukan kehidupan. Selain itu, karakter yang kuat juga dapat
membedakan karakter tersebut dengan karakter yang lain.

Poin kedua dalam modul MPKT A adalah filsafat. Filsafat secara harfiah artinya adalah cinta
kebijaksanaan. Mempelajari filsafat berarti mempelajari esensi dari alam semesta ini dan juga
tentang keberadaan manusia. Mengetahui tentagn esensi alam semesta dan keberadaan
manusia dapat tercapai dengan terus berdialektika atas sebuah ide dan pengetahuan.
Berdialektika dan mempraktikan filsafat dapat berupa sebuah pertanyaan mengapa suatu hal
terjadi demikian. Hal itu diperuntukan untuk mencari fundamental dari suatu hal dan alasan
sebuah perilaku dan hal terjadi seperti yang ada. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
filsafat merupakan sebuah seni bertanya. Contoh dari pertanyaan ini dalam percakapan atau
interaksi sehari-hari bisa mempertanyakan maksud seseorang bertindak atau berkata
demikian atau mempertanyakan alasan untuk mempercayai tindakan dan perkataan orang
tersebut.

Lalu ketika orang tersebut melakukan justifikasi atas pertanyaan-pertanyaan fundamental


yang diajukan, dalam mempraktikan fisafat maka harus bisa melihat justifikasi tersebut
secara kritik. Karena justifikasi adalah hal yang berbeda dengan kebenaran yang
sesungguhnya. Oleh karena itu filsafat berusaha melihat hal untuk mencari kebenaran mutlak.
Secara riil, filsafat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan manusia. Perkembangan
dan perubahan sosial terutama dalam hal moral dan politik memiliki kaitan dengan filsafat
karena nilai-nilai moral dan politis selalu berubah. Perubahan menuju perkembangan ini
karena adanya proses dialektika untuk menuju kebenaran mutlak. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan filsafat memiliki pengaruh dalam proses manusia menuju titik peradaban di
masa ini.

Filsafat terbagi tiga secara klasifikasinya. Yakni, ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Ontologi berkaitan dengan hal-hal metafisika yang berarti membahas tentang eksistensi atau
keberadaan. Epistemologi berkaitan dengan logika, ilmu pengetahuan dan hal-hal yang
berkaitan dengan ranah pemikiran dan disiplin metodologi. Dan asksiologi membahas tentang
ranah nilai-nilai suatu pemikiran dan berkiatan dengan etika dan estetika.

Ontologi mencakup pembahasan obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah
(obiectummateriale/material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek
penyelidikan suatu ilmu. Obyek formal (obiectumformale/ formal object) ialah penentuan
titik pandang terhadap obyek material (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, 2019)

Selain karakter dan filsafat, yang dipelajari dalam modul adalah logika. Logika adalah cabang
dari filsafat bagian epistemologi. Logika adalah metodologi yang digunakan dalam penalaran
suatu hal. Sehingga, dengan menggunakan logika dapat membedakan penalaran yang benar
dan penalaran yang keliru. Logika terbagi atas deduksi dan induksi dalam melakukan analisa.

Hal terakhir yang dibahas dalam modul adalah etika. Etika merupakan rumpun dari filsafat
dan turunan dari aksiologi. Etika berkaitan dengan kaidah dan prinsip kebaikan dan
kebajikan. Etika memfokuskan diri pada moral, perilku, dan nilai manusia. Etika juga
tercakup dalam hal akademik. Dalam ranah ini, etika berguna sebagai landasan untuk
melakukan analisa terhadap perilaku atau tindakan manusia. Etika mencakup baik dan buruk.
Dalam aksiologi, juga mencakup estetika. Estetika mencakup keindahan (Etika & Estetika,
2020).

Referensi:

Asmarani, Ulfa Rizki; Irawaty, Nisa Khafidza; Nabila, Dea Afina. (2019). Ontologi,
Epistemologi, Aksiologi (Video). Yogyakarta: Youtube. Diakses pada 3 Maret 2021
melalui:

https://www.youtube.com/watch?v=JzzeFt-pi-8

Ber Filsafat. (2020). Etika & Estetika [Audio/Podcast Recording]: Spotify. Diakses pada 3

Maret 2021 melalui:

https://open.spotify.com/episode/49BXAuxoMahcSPbHsNm6Jh?
si=DqopkrHdSrWq8_tkS_F0HA

Anda mungkin juga menyukai