Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

NAMA:Eli weyai

NIM:20180311034010

Filsafat dan Etika pekerjaan social

DOSEN:Drs LA Alimudin M Si ph D

1.pegertian filsafat

2.pegertian filsafat di lihat dari etimologi

3.pegertian filsafat menurut para ahli

4.Etika pekerjaan social


1.pegertian filsafat

Filsafat (dari bahasa Yunani φιλοσοφία, philosophia, secara harfiah bermakna


"pecinta kebijaksanaan adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang
persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa Istilah
ini kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570–495 SM).
Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan pertanyaan,
diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik. Pertanyaan filosofis klasik
antara lain: Apakah memungkinkan untuk mengetahui segala sesuatu dan
membuktikanya? Apa yang paling nyata? Para filsuf juga mengajukan
pertanyaan yang lebih praktis dan konkret seperti: Apakah ada cara terbaik
untuk hidup? Apakah lebih baik menjadi adil atau tidak adil (jika seseorang bisa
lolos begitu saja Apakah manusia memiliki kehendak bebas?

Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan. Dari zaman filsuf
Yunani Kuno seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam melingkupi
astronomi, kedokteran, dan fisika. Sebagai contoh, Prinsip Matematika Filosofi
Alam karya Newton pada tahun 1687 di kemudian hari diklasifikasikan sebagi
buku fisika. Pada abad ke-19, perkembangan riset universitas modern
mengantarkan filsafat akademik dan disiplin lain terprofesionalisasi dan
terspesialisasi. Pada era modern, beberapa investigasi yang secara tradisional
merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik yang terpisah,
beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik, dan ekonomi

2.pegertian filsafat di lihat dara Etimologi


Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Pengertian FilsafatSecara etimologis filsafat memiliki pengartian yang sepadan


dengan kata falsafah dalam bahasa arab atau kata philosophy dalam bahasa
Inggris. Dari kata-kata tasi semuanya berasal dari kata latin philosophia, sebuah
kata benda yang merupakan hasil kegiatan plhiloshopiem sebagai kata kerjanya.
Philosophia berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia
(persahabatan,tertarik kepada … ) dan sophos (kebijaksanaa, ketrampilan,
pengalaman praktis dan intelgensi). Dengan demikian, kata filsafat secara
etimologi diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan.Atau
juga pengertian filsafat secara etimologi adalah sebagai cinta secara mendalam
akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau cinta
secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran.

3.pegertian filsafat menurut para ahli


Menurut Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua


pengetahuan dalam

dapat kita ketahui.

Menurut Al Farabi

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat sesungguhnya


dari kebenaran.

Menurut Rene Descartes

Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam
menjadi pokok penyelidikan

Menurut Plato

Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang


kebenaran yang sebenarnya.

Menurut Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah final dan menentukan, yaitu masalah
makna keadaan, Tuhan, kebebasan dan keabadian.
Menurut Hasbullah Bakry

Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan,


manusia dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana alam dapat dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana perilaku
manusia seharusnya setelah mencapai

4.pegertian objek filsafat


Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai suatu pengetahuan tentang
kebenaran yang sebenarnya.

Filsafat ilmu adalah filsafat yang mengajari dan meneliti seluas mungkin segala
sesuatu tentang ilmu.

Jadi pada hakikatnya filsafat itu mencari suatu kebenaran yang mencari pemicu
bagi manusia untuk berfikir, melakukan pengamatan dan penelitian.

Filsafat ilmu disini mempunyai sebuah objek yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada yang mana bisa di aplikasikan seperti:adanya tuhan, adanya alam
semesta, adanya manusia dll. Disini ada 2 objek dalam filsafat ilmu.

1. Objek material yaitu suatu penyelidikan, pemikiran dan penelitian seperti


adanya pohon. Objek material disini ada tiga pembagian yaitu: -thinkable
yaitu mengetahui dan merasakan dengan pancaindera kita tentang
banyak hal. -unthinkable yaitu suatu yang tidak pernah difikirkan kita
tetapi difikirkan orang lain. -unthoughtable yaitu sesuatu yang pernah
difikirkan tetapi difikirkan bahwa itu ada.

2. Objek formal yaitu suatu objek material yang ditinjau dari berbagai sudut
pandang sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda-beda seperti .objek
formalnya kita atau batang. Bagaimana kita tau adanya pohon.
Bagaimana pohon itu bisa ada batangnya.
5.Etika pekerjaan sosial
Bentuk Nilai dan Etika dalam Pekerjaan Sosial

Ada bermacam-macam nilai dan etika dalam pekerjaan sosial. Namun,


secara umum dapat dilihat dari kode etik NASW (National Association of
Social Worker) antara lain (Reamer, 1999:26-27; dalam Huda, 2009:142-
145):

Pelayanan (nilai)

Prinsip etiknya adalah pekerja sosial harus mengutamakan tujuan untuk


membantu masyarakat yang membutuhkan dan memusatkan pada
permasalahan sosial. prinsip pelayanan diletakkan diatas kepentingan
pribadi maupun kepentingan golongan. Melayani klien baik individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat merupakan kewajiban dari
pekerja sosial yang harus diutamakan. Tanpa prinsip pelayanan,
pekerjaan sosial tidak memiliki aktivitas profesional

Keadilan Sosial (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial wajib untuk menentang
ketidakadilan sosial. Tujuan inti pekerjaan sosial adalah menuju
perubahan sosial yang lebih humanis dan mengarah kepada
kesejahteraan sosial. ketidakadilan sosial maupun penindasan yang
terjadi dalam masyarakat menjadi tanggung jawab pekerja sosial untuk
mengubah keadaan tersebut.

Harkat dan Martabat Seseorang (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial menghormati harkat dan
martabat seseorang. Pekerjaan sosial merupakan profesi yang melibatkan
diri langsung baik dalam setting individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat. Oleh sebab itu, setting keterlibatan langsung ini menuntut
dari para peker sosial untuk memiliki modal nilai yang menghargai orang
lain dalam melakukan interaksi sosial.
Mementingkan Hubungan Kemanusiaan (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial mengakui dan
mengutamakan hubungan kemanusiaan. Hubungan kemanusiaan (human
relationship) adalah unsur yang sangat penting di dalam proses
perubahan sosial. maka dari itu, menjunjung tinggi hubunga kemanusiaan
dan kemasyarakatan harus dilakukan untuk mendukung perubahan sosial
agar berjalan secara positif. Hubunga kemanusiaan adalah bagian dari
proses pertolongan.

Integritas (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial harus mempunyai perilaku
yang dapat dipercaya. Dalam batas tertentu, profesi pekerja sosial adalah
seperti dokter, ‘mengobati’ dan ‘menyembuhkan’ individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat yang sedang sakit. Tanpa adanya perilaku
yang dapat dipercaya, pekerja sosial tidal dapat menjalankan profesi
tersebut dengan baik. Integritas setidaknya ditunjukkan dengan
konsistensi pekerja sosial dengan misi profesional, nilai, dan prinsip etika,
dan standar etika dalam aktivitas pertolonga yang dilakukannya.
Kompetensi (nilai)

Prinsip etik dari nilai ini adalah pekerja sosial harus mempraktikkan
keahlian profesionalismenya dalam proses pertolongan yang dilakukan.
Dalam hal ini pengetahuan dan skill yang memadai harus dimiliki oleh
pekerja sosial untuk menunjang kompetensi dari pekerja sosial. tanpa
adanya kompetensi tersebut menjadikan pekerja sosial tidak dapat
profesional dan mencapai tujuannya dengan baik. Sehingga adanya
pengetahuan dan keahlian yang memadai juga menjadi dasar
kepemilikan yang sangat penting dalam profesi pekerjaan sosial.

Anda mungkin juga menyukai