NPM: 2006580133
TINJAUAN PUSTAKA
1
William L. Woerner dan Sharon L. Oswald, “Sexual Harassment in the Workplace: A View Through
the Eyes of the Courts,” Labor Law Journal, Vol. 41 (November, 1990), hlm. 786
2
Ibid, hlm. 786.
3
Siti Awaliyah, “Aspek Hukum dalam Pelecehan Seksual di Tempat Kerja,” Jurnal Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (Februari, 2014), hlm. 43.
4
Equal Employment Opportunity Commission, “Fact Sheet: Sexual Harassment Discrimination,”
https://www.eeoc.gov/publications/facts-about-sexual-harassment, diakses 23 November 2020.
bahwa segala aktivitas berbau seksual yang dilakukan tanpa melalui
persetujuan terlebih dahulu baik secara verbal maupun fisik, merupakan
bentuk tindakan pelecehan seksual. Adapun masing-masing penulis
menyetujui bahwasannya pelecehan seksual merupakan bentuk tindakan
perendahan derajat terhadap seseorang melalui perlakuan yang bersifat seksual
tanpa persetujuan sehingga mengakibatkan dampak negatif yang berarti pada
korban.
5
James Cambell Quick dan M. Ann McFayden, “Sexual Harassment: Have We Made Any Progress?”
Journal of Occupational Health Psychology (2017) hlm. 293.
6
Ruth Ann Strickland, "Sexual Harassment: A Legal Perspective for Public Administrators," Public
Personnel Management, Vol. 24 (1995) hlm. 493.
7
Ibid, hlm. 493-513.
II. Kesimpulan
Pelecehan seksual merupakaan bentuk perendahan martabat terhadap
seseorang baik laki-laki maupun perempuan dan sudah sepatutnya dihilangkan.
Meskipun telah banyak hukum yang mengatur mengenai larangan terhadap
tindakan kekerasan seksual, dalam kenyataannya tindakan bejat tersebut masih
sering terjadi di tempat kerja. Oleh karena itu, sudah saatnya intansi tempat kerja
menerapkan berbagai sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan terhadap
tindakan pelecehan seksual guna mencegah terjadinya tindakan bejat tersebut
sembari membentuk lingkungan kerja yang sehat untuk para pekerjanya.
Dalam artikel yang saya akan tulis, saya akan menjelaskan lebih lanjut
mengenai beberapa hal yang jarang dibahas oleh peneliti sebelumnya, yaitu:
Respons masyarakat terhadap para korban pelecehan seksual.
Respons pekerja lain terhadap atasan yang melakukan tindak
pidana pelecehan seksual.