Anda di halaman 1dari 15

 

APR

24

ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI


syaripin.com    
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN JIWA DENGAN
”DEFISIT PERAWATAN DIRI ”

            KELOMPOK XII :
                             Syaripin         (111113061)

             Dosen Pembimbing :
              Irma Yuni , S.Kep,Ns
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
PRODI DIII KEPERAWATAN
TANJUNGPINANG
2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Masalah Utama
Defisit perawatan diri: higiene
B.       Proses Terjadinya Masalah
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenunhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraann sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan dirinya ( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri, ( mandi, berhias, makan , dan toileting).
(Nurjanah 2004).
Personal hygine adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorng untuk kesejahteraan fisik dan psikis. ( Poter
Perry 2005).
Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan
Wartonah 2000).
C.      Klasifikasi Perawatan Diri
1.         Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2.         Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3.         Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.

4.         Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.
D.      Tanda dan Gejala
1.    Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh dan mendapatkan sumber air, mengatur suhu, atau aliran air
mandi, mendapatka perkengkapan ar mandi, mengeringlan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
2.    Berpakaian / berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian,serta memperoleh atau menukar
pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, tidak mampu bersisir, memilih pakaian, menggunakan alat
tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
3.    BAB / BAK
Klian memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban,
manipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB dan BAK dengan tepat, dan menyiram toileting atau amar mandi.
Keterbatasan keperawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien, sehingga drinya
tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, nerpakaian, berhias, makan, maupun BAB dan BAK. Bila tidak
dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan kliebn bisa mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial. 
E.       Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
1.    Kelelahan fisik.
2.    Penurunan kesadaran.
Menurut Depkes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1.    Faktor prediposisi
a.    Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b.    Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c.    Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d.   Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
2.    Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
a.    Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli dengan kebersihan dirinya.
b.    Praktik Sosial
Pada anak–anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

c.    Status Sosial Ekonomi


Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d.   Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e.    Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
f.     Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain–lain.
g.    Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
1)   Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering
terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
2)   Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
F.       Rentang Respon Perawatan Diri
Adaftif                                                                                        Maladaptif
Kadang perawatan diri kadang tidak
Pola perawatan diri seimbang
Tidak melakukan perawatan diri saat steres
                                                                                                                                                                                                                                         
                     

Penjelasan :
1.      Pola perawatan dari seimbang : saat klien mendapat steres dan mampi untuk berprilaku adaftif maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih malakukan peawatan diri
2.      Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan steres kadang-kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya
3.      Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa melakukan perawatan diri saat stressor.
G.      Pohon Diagnosa
                   Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan

                      Isolasi sosial : menarik diri

                                  Defisit Perawatan Diri                          

                       Harga Diri Rendah Kronis

                    Koping Individu Tidak Epektif

H.      Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

1.      Defisit keperawatan diri


2.      Harga diri rendah
3.      Resiko tinggi isolasi sosial
I.         Data yang Perlu Dikaji
1.         Data subjektif
a.    Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin, atau di RS tidak tersedia alat mandi
b.    Klien mengatakan dirinya malas berdandan
c.    Klien mengatakan ingin disuapi makan
d.   Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK maupun BAB.
2.         Data objektif
a.    Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, dan berbau, serta kuku panjang dan kotor
b.    Ketidakmampuan berapakaian/berhias ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur
(laki-laki), atau tidak berdandan (wanita).
c.    Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makanan sendiri, makan berceceran dan makan tidak
pada tempatnya.
d.   Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
J.        Diagnosa Keperawatan
1.      Defisit perawatan diri
2.      Isolasi sosial : menarik diri
K.    Intervensi Keperawatan

PERENCANAAN
Diagnosa
No.
Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Defisit perawatan TUK : klien dapat mandiri1.      Dalam ...x interaksi klien menunjukan 1.      Bina hubungan saling percaya
diri dalam perawatan diri tanda-tanda percaya kepada perawat : a.       Beri salam setiap berinteraksi
TUK : a.       Wajah, cerah, tersenyum b.      Perkenalan nama, nama panggilan
1.      Klien dapat membina b.      Mau berkenalan perawat dan tujuan perawat berkenalan
hubungan saling percaya c.       Ada kontak mata c.       Tanya nama dan panggilan kesukaan
dengan perawat d.      Menerima kehadiran perawat d.      Tanya perasaan dan masalah yang
e.       Bersedia menceritakan perasaannya dihadapi
e.       Buat kontak interaksi yang jelas
f.       Dengar ungkapan perasaan klien
dengan empati
g.      Penuhi kebutuhan dasar klien
2.      Klien mengetahui 2.      Dalam...x interaksi klien menyebutkan2.:       Diskusi dengan klien :
pentingnya perawatan diria.       Penyebab tidak merawat diri a.       Penyebab klien tidak merawat diri
b.      Manfaat menjaga perawatan diri b.      Manfaat menjaga perawatan diri untuk
c.       Tanda-tanda bersih dan rapi keadaan fisik, mental dan sosial
d.      Gangguan yang dialami jika perawatanc.       Tanda-tanda perawatan diri yang baik
diri tidak diperhatikan d.      Penyakit atau gangguan kesehatan yang
bisa dialami oleh klien bila perawatan
diri tidak adekuat
3.      Klien mengetahuicara-3.1  .Dalam... x interaksi klien menyebutkan 3.1.   Diskusikan frekuensi menjaga
cara perawatan diri prekuensi menjaga perawatan diri : perawtan diri selama ini
a.       Frekuensi mandi a.       Mandi
b.      Gosok gigi b.      Gosok gigi
c.       Keramas c.       Keramas
d.      Ganti pakaian d.      Berpakaian
e.       Berhias e.       Berhias
f.       Gunting kuku f.       Gunting kuku
3.2  Dalam...x interaksi klien menjelaskan 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri
cara menjaga perawatan diri: yang baik dan benar :
a.       cara mandi a.       Mandi
b.      gosok gigi b.      Gosok gigi
c.       keramas c.       Keramas
d.      berpakaian d.      Berakaian
e.       berhias e.       Behias
f.       gunting kuku f.       Gunting kuku
3.3.Beri pujian untuk setiap respon klien
yag positif
4.      Klien dapat melaksanakan4.      Dalam... x interaksi klien 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
perawatan diri dengan memperaktekan pera2atan diri denfgana.       Mandi
bantuan perawat dibantu oleh perawat : b.      Gosk gigi
a.       Mandi c.       Keramas
b.      Gosok gigi d.      Ganti pakaian
c.       Keranas e.       Berhias
d.      Berhias f.       Gunting kuku
e.       Gunting kuku 4.2.Beri pujian saat klien melakukan
perawatan diri secara mandiri

5.      Klien dapat melaksanakan5.      Dalam ... x interaksi klien 5.1.Pantau klien dalam melaksanakan
perawatan diri secara melaksanakan praktek perawatan diri perawatan diri :
mandiri secaran andiri : a.       Mandi
a.       Mandi 2 x sehari b.      Gosok gigi
b.      Gosok gigi sehabis makan c.       Keramas
c.       Keramas 2 x seminggu d.      Anti pakaian
d.      Ganti pakaian 2 x sehari e.       Berhias
e.       Berhias sehabis mandi f.       Gunting kuku
f.       Gunting kuku setelah mulai panjang5.2.Beri pujian saat klien elaksanakan
perawatab diri secara mandiri
6.      Klien mendapatkan 6.1.Dalam ... x interaksi kluarga 6.1.Diskusi dengan keluarga :
dukungan kluarga untuk menjelaskan cara membantu klien a.       Penyebab klien tidak melakukan
meningkatkan perawatan dalam memenuhi kebutuhan perawatan perawatan diri
diri diri b.      Tindakan yang telah dilakukan klien
6.2.Dalam ... x interaksi kluarga selama di rumah sakit dalam menjaga
menyiapkan sarana perawatan diri perawatan diri dan kemajuan yang telah
klien : dialam leh klien
a.       Sabun mandi c.       Dukungan yang bisa diberikan oleh
b.      Sampo keluarga unruk meningkatkan
c.       Pasta gigi kemampuan klien dala perawatan diri
d.      Sikat gigi 6.2. Diskusi dengan keluarga tentang :
e.       Handuk         Sarana yang diperlukan dalam

f.       Pakaian brsih perawatan diri klien


g.      Sandal b.        Anjurkan kepada keluarga untuk
h.      Alat berhias menyiapkan saran tersebut
6.3.Kluarga memperaktekkan perawatan 6.3.Disusi dengan keluarga hal – hal yang
diri pada klien prlu dilakukan kelu :
a.       Anjurkan keluarga untuk
memperaktekkan perawatan diri (mandi,
gosok gigi, keramas,ganti baju dan
gunting kuku)
b.      Ingatkan klien waktu mandi, gosok
gigi, keramas, ganti baju, berhias dan
gunting kuku
c.       Bantu jika klien mengalami hambatan
dalam perawatan diri
d.      Beri pujian atas kenerhasilan klien.

Diposkan 24th April 2013 oleh Syaripin Siti


Label: JANGAN LUPA KOMENT MU DAN LIKE NYA.. DEMI MASA DEPANMU PELAJARI INI.. :D
  

Add a comment

STIKES CREATIVE.......... BERSAMA

SYARIPIN.COM

 Classic
 

 Flipcard
 

 Magazine
 

 Mosaic
 

 Sidebar
 

 Snapshot
 

 Timeslide
ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI
Memuat
Kirim masukan
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai