Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

PKK KDK di RS BAYANGKHARA BENGKULU


MENGUKUR KESEIMBANGAN INTAKE OUTPUT CAIRAN

Disusun Oleh :

NAMA : ASDIANA MELIANI


NPM : F0G020054

Pembimbing Akademik Pembimbing lahan

Linda Yusanti, S.ST,.M.Keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM(MIPA)
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan Laporan [jenis laporan] yang berjudul [judul
laporan].Terima kasih saya ucapkan kepada ibu [nama guru/dosen] yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Saya menyadari, bahwa laporan [jenis laporan] yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan [jenis laporan] ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penulis

Asdiana Meliani

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Intake dan Output........................................................................... 2
B. Tujuan............................................................................................................... 2
C. Manfaat............................................................................................................. 2
D. Teknis yang diperlukan dalam pengkajian Intake dan Output......................... 2
E. Memonitor/mengukur Intake dan Output......................................................... 4
F. Pendokumentasian............................................................................................ 5
G. Konsep Soap..................................................................................................... 6
Bab III Penutup
A. Kesimpulan....................................................................................................... 28
B. Saran................................................................................................................. 28
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar pada manusia menurut Abraham Maslow, yaitu Teori Hierarki Kebutuhan yang
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, salah satu diantaranya adalah
kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia antara lain pemenuhan
kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), intake dan output (nutrisi/makanan),
eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.  Dalam makalah
ini akan dibahas secara khusus tentang intake dan output pada manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mencakup tentang intake dan output.
2. Apa saja yang dimaksud dengan intake cairan dan output cairan

C. Tujuan
1. Mengetahui lebih jauh gambaran tentang intake pada manusia.
2. Mengetahui lebih jauh gamabaran tentang output pada manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Intake dan Output


Keseimbangan intake & output didalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan
komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam
kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit
dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan daya tahan tubuh. Dalam rangka
mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn cairan antara lain melalui proses
penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses metabolisme.
B.     Tujuan
Secara umum, Intake dan output yang dilakukan bertujuan:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
C.    Manfaat
Intake dan output memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi
kesehatan lain, diantaranya:
1.            Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.
2.            Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
3.            Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4.            Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.

D. Teknis yang diperlukan dalam pengkajian Intake dan Output ada 2 yaitu :
A. Intake Cairan
Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan per hari. Selama
aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari,
5
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Tabel Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan

No Umur BB Kebutuhan
(Kg) Cairan
1 3 3 250-300
hari                                                                                                
2 1 9,5 1150-1300
tahun                                                                                             
3 2 11,8 1350-1500
tahun                                                                                             
4 6 20 1800-2000
tahun                                                                                             
5 10 28,7 2000-2500
tahun                                                                                           
6 14 45 2200-2700
tahun                                                                                           
7 18 54 2200-2700
tahun                                                                                           
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada
di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin
II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan
volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun
kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses
absorbsi oleh gastrointestinal.
B. Output Cairan
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per hari.
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses
output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24
jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan

6
produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari,
tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit
4. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal – hal yang perlu di perhatikan:
Rata-rata cairan per hari
2. Air dari makanan :750 ml
Air minum : 1500-2500 ml
3. Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
Rata- rata haluaran cairan per hari
1. Urin : 1400 -1500 ml
2. Iwl
a) Paru : 350 -400 ml
b) Kulit : 350 – 400 ml
3. Keringat : 100 ml
4. Feses : 100 -200 ml
5. dewasa : 15 cc/kg BB/hari
6. anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari.
E. Memonitor/mengukur Intake Dan Output
1. Definisi

7
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh (intake) dan
mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out put).
2. Tujuan
a. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
b. Menentukan tingkat dehidrasi klien
c. Prosedur
a) Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum, air
dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
b) Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, keringat, feses,
muntah, insensible water loss (IWL).
c) Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE – OUTPUT
F. Pendokumentasian
TBW ( Total Body Water )
Merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia.
Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepada
kandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasi antara
50-70% dari total berat badan orang dewasa.
Perhitungan Intake & Output
Total TBW = 60% / BB (50%-70% / BB)
Cairan Tubuh dibagi :
1. Cairan Intraselular = 2/3 TBW (40%)
2. Cairan Ekstraseluler =
a) Cairan Intravasculer (plasma) = 5 %
b) Cairan Interstitial = 15 %
c) Cairan Transceluler = 1-3 %
Perbandingan CIS dengan CES
1. Dewasa = 2:1
2. Anak-Anak = 3:2
3. Bayi = 1:1
Jumlah Cairan Tubuh :
1. Dewasa = 45%-75% / BB
8
Pria = 60 %
Wanita = 55 %
2. Anak & Bayi = 75 %
Konsentrasi cairan elektrolit dihitung dengan
Rumus : M.Eq/L = Mg % x 10 x 1

G. Konsep Soap

TINJAUAN KASUS
PRAKTIK KLINIK MENGUKUR INTAKE OUTPUT

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Tanggal pengkajian :13 Mei 2021
Nama inisial klien :An. N
Umur :4 Th
Alamat :tik kuto,Lebong
Jenis kelamin :Perempuan
Statusn pernikahan :Belum menikah
Agama :Islam
Diagnose medis :Diare Akut
2. Riwayat kesehatan saat di IGD

9
Klien datang dari IGD tanggal 12 mei 2019 diantar oleh keluarganya dengan keluahan BAB cair
(mencret) ± 5 x/hari,batuk ± 1 minggu,demam ± 5 hari,makan dan minum sulit. Pemeriksaan
tanda – tanda vital di IGD pada tanggal 12 Mei 2019 didapatkan hasil tekanan darah : 90/ 70
mmHg,pernapasan: 26 x/menit, nadi: 98 x/menit, suhu: 38,4oC. Setelah dilakukan penanganan di
IGD klien segera dipindah ke ruang anak untuk dilakukan perawatan, sebelumnya klien telah
dirawat di RS dengan riwayat epilepsi sejak 2 bulan yang lalu.
3. Keluhan uatama saat pengkajian
BAB ±5 x/hari konsistensi cair dan berlendir,tidak berampas tidak berdarah dan berbau
khas,batuk(+),demam sudah turun.
4. Penampilan umum
Dari pengkajian penampilan umum Tingkat kesadaran : Composmentisdengan Glaslow Coma
Scale (GCS) E4V5M6= 15,tidak ada sianosis,akral teraba dingin,turgor kulit tidak
elastis,kliencemas,tidak ada cekung padaubun-ubun,tidak ada cekung pada mata mukosa bibir
kering,tidak ada riwayat hipertensi,tidak ada riwayat diabetes militus,tidak ada riwayat
hipertiroid,tidak obesitas. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada An.A diperoleh
data tekanan darah 90/80 mmHg, pemeriksaan denyut nadi dilakukan pada pembuluh darah arteri
brakialis 96 x/menit dengan kualitas kuat dan irama teratur, frekuensi pernapasan 28
x/menit,nafas vesikuler, dan suhu tubuh 37,4 °C, berat badan klien : 15,4.
5. Pengkajian Respirasi
Dari pengkajian respirasi klien tidak terdapat dipsnoe,klien mampu batuk,bernafas tidak
menggunakan otot bantu pernafasan,tidak ada takipnea,suara nafas ronchi karena batuk.
6. Pengkajian sirkulasi
Klien tidak mengalami bradkardia,takikardi.pemeriksaan denyut nadi dilakukan pada pembuluh
darah arteri brakialis 96 x/menit dengan kualitas kuat dan irama teratur.Tidak mengalami distensi
vena jugularis,
7. Pengkajian Nutrisi dan Cairan
Klien mengalami penurunan berat badan ≤ 2,5% BB normal,BB awal klien 16 kg,dan sekarang
BB klien turun menjadi 15,4 kg,klien mengalami diare,Ibu klien mengatakan nafsu makannya
berkurang, klien hanya menghabiskan ¼ porsi dari dari makanan yang disajikan di rumah
sakit,bising usus klien meningkat klien 32 x/menit, ibu klien mengatakan anaknya sering
memegangi perutnya.
10
8. Pengkajian Eliminasi
Klien tidak memiliki masalah buang air kecil, ibu klien mengatakan sering mengompol terutama
pada malam hari di tempat tidur, ibu klien mengatakan sering mengganti pempes 4-5 kali,
volume urin ± 700-800 mldan tidak memiliki riwayat sakit pada ginjal. Ibu klien mengatakan
dapat makan dan menelan dengan baik, klien merasa mual,muntah, dan ada nyeri
perut. Klien memiliki masalah pada buang air besar/defekasi, buang air besar klien cair ± 5 x/hari
cair , berwarna kuning dan berbau khas, bising usus klien 32 x/menit, ibu klien mengatakan
anaknya sering memegangi perutnya.
IWL(Insensible Water Lose )
=10 x 15,4 kg
=154cc/24 jam
=154 : 24
=6,45 cc/jam
Balance Cairan
=Input – Out put
=1050 – 1056,45
=-6,45 cc
Dengan hasil negatif pada balance cairan membuktikan bahwa klien mengalmi kehilangan
cairan,dan mengakibatkan ketidakseimbangan cairan pada klien.
9. Pengkajian aktivitas dan istirahat
Klien tidak mengalami kelemahan pada otot dan rentang gerak(ROM),tidak mengalami masalah
dalam persendian,ibu klien mengatakan klien hanya lesu,klien dapat melakukan pergerakan tanpa
merasakan rasa sakit.Ibu klien mengatakan anak nya mampu dalam melakukan aktivitas atau
kegiatan sehari-hari seperti bermain,mandi makan dan minum sendiri,terkadang anak dalam
melakukan kegiatan masih di bantu oleh orang tuanya.
10. Pengkajian neurosensoi
Klien tidak mengalami masalah dalam sistem neurosensori,tidak mengalami cidera medulla
spinalis,tidak mengalami gangguan dalam perkembangan nya seperti Autism Spectrum
Disorders.
11. Pengkajian nyeri dan keamanan

11
Ibu klien mengatakan klien tampak gelisah dan klien tampak meringis,ibu klien mengatakan anak
sering menangis karena nyeri pada perutnya.
12. Pengkajian psiklogis
Ibu klien mengatakan klien tampak gelisah dan menangis saat anak merasakan nyeri pada
perutnya .
13. Pengkajian tumbuh kembang
Klien tampak tidak mengalami masalah dalam tumbuh kembang,anak tidak ada masalah pada
pertumbuhan fisik,anak terlahir tidak dalam kondisi prematur ,klien tidak mengalami masalah
dalam motoriknya,pertumbuhan klien normal (10,5-20.0 kg),(menggunakan KPSP:perbandingan
BB/TB) dengan TB:100 cm dan BB: 15,4 kg.
14. Pengkajian penyakit
Klien di diagnosa oleh dokter diare akut.
15. Penkajian prosedure
Klien mendapatkan therapy cairan Ringer Laktat (RL) 900 ml//jam
16. Pengobatan yang di berikan pada klien:
Tanggal 13-17 Mei 2021 infus set mikro, Ringer laktat 900 ml/ jam untuk memenuhi asupan
cairan dalam tubuh klien.Cefotaxime / 8 jam3 x 500 gr antibiotik,Paracetamol 7,5 cc untuk
menurunkan demam pada anak jika diperlukan,Zinc syr / 24 jam 1 x 2 mg untuk memperbaiki
usus,asam valporat / 2 x 6 cc untuk mencegah kejang pada anak.
17. Hasil laboratorium

N Nama pemeriksaan Hasil Nilai normal


O
1 Eosinophil 0 1-4 % low
2 Basophil 0 0-1 %
3 Neutrofil batang 1 2-5% low
4 Neutrofil segmen 49 50-70 % low
5 Limposit 48 20-40 % high
6 Monosil 2 2-8 %
7 Jumlah eritrosit 4,63 4,50-5,50 jt/mm

12
8 Hemoglobin 13,2 11,0g/dl
9 jumlah leukosit 13900 18000µ/l
10 Hematokrit 38 41 %
11 Trombosit 174800 400.000Sel/µl
18. Analisa data

No Data Diagnose keperawatan


masalah
1 2 3
1 Ds: Diare
a. Nyeri/ kram
abdomen Do:
a. Defekasi lebih dari tiga kali
dalam 24 jam
b. Feses lembek atau cair
c. Frekuensi peristaltik
meningkat
d. Bising usus hiperaktif
Ds: ketidak seimbangan cairan
2 b.d kehilangan cairan aktif
a. Ibu klien mengatakan lesu
dan lemah d.d turgor kulit tidak
b. Ibu klien mengatakan anak elastis
mukosa bibir kering
c. Ibu klien mengatakan anak
sering haus
Do:
a. Turgor kulit menurun
b. Mukosa bibir kering
c. Diare
Ds: Resiko defisit nutrisi
3 a. Ibu klien mengatakan klien
kurang nafsu makan
b. Ibu klien mengatakan makan
habis
¼ porsi dari 1 porsi makan
Do:
a. Bising usus hiperaktif 32
x/menit
b. Diare

13
B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan data hasil pengkajian terhadap An. N
adalah sebagai berikut:
1. Diare b.d proses infeksi d.d defekasi ± 5 x/hari .
2. Ketidakseimbangan cairan dan b.d kehilangan cairan aktif d.d turgor kulit tidak elastis.
3. Resiko defisit nutrisi d.d penurunan berat badan tiba-tiba.

14
C. Rencana
NO Diagnosa Keperawatan Rencana
Keperawatan
Tujua Intervens
n i
1 2 3 4
1 Diare b.d proses Setelah dilakukan tindakan Asuhan Manajemen diare (460)
keperawatan selama 3×24 jam, eliminasi a. Tentukan riwayat diare
infeksi Batasan klien normal dengan kriteria hasil : b. Berikan makanan dalam porsi kecil dan
Kontinen usus (500) lebih sering serta tingkatkan porsi secara
karakteristik : a. Mengenali keinginan untuk defekasi bertahap
b. Mempertahankan kontrol pengeluaran c. Anjurkan pasien untuk mencoba
1. Ada dorongan untuk defekasi feses menghindari makanan yang mengandung
2. Bising usus hiperaktif c. Mengeluaran feses paling tidak 3 kali laktosa
3. Defekasi feses cair >3 dalam 24 perhari d. Identifikasi faktor yang bisa
jam d. Merespon keinginan untuk BAB secara menyebabkan diare (misalnya, medikasi,
4. Kram tepat waktu bakteri, dan pemberian makanan lewat
5. Nyeri e. Minum cairan secara adekuat selang)
abdomen Ds: f. Mementau jumlah dan konsistensi feses e. Monitor tanda dan gejala diare
1. Ibu klien mengatakan bab ± 5 f. Amati turgor kulit secara berkala
x/hari g. Monitor kulit perineum terhadap adanya
2. ibuklien mengatakanbab iritasi dan ulserasi
cair dan berlendir Eliminasi usus (501) h. Ukur diare/output pencernaan
3. Ibu klien mengatakan klien a. Pola eliminasi tidak terganggu i. Timbang pasien secara berkala
merasa lemas b. Warna feses normal j. Beritahu dokter jika terjadi peningkatan
4. Ibu klien mengatakan anaknya c. Feses lembut dan berbentuk frekuensi atau suara perut
sering memegangi perutnya d. Kemudahan BAB k. Konsultasikan dengan dokter jika tanda
e. Suara bising usus tidak terganggu dan gejala diare menetap
Do:
1. Klien tampak lesu dan lemah Tindakan kolaborasi
l. Kolaborasi dalam pemberian obat antidiare
secara

15
24

1 2 3 4
2. Klien tampak meringis tepat,misalnya: zynk,oralit
3. Bab klien tambak cair dan Manajemen pengobatan (2380)
berlendir a. Identifikasi jenis dan jumlah obat bebas
4. Bab ± 5 x/hari yang digunakan
5. Bising usu 32 x/menit b. Berikan informasi penggunan obat bebas
dan bagaimana obat-obat itu juga
mempengaruhi konsidi klien saat ini
c. Kaji ulang strategi bersama pasien dalam
mengelola obat obatan

Edukasi
a. Ajarkan pasien dan/atau anggota
keluarga mengenai metode pemberian
obat yang sesuai
2 Ketidakseimbangan cairan dan Setelah di lakukan tindakan Asuhan Monitor cairan ( 1430)
elektrolit keperawatan selama 3x24 jam, kebutuhan a. Timbang berat badan setiap hari dan
cairan klien terpenuhi dengan kriteria hasil : monitor status pasien
Batasan karakteristik: Keseimbangan cairan (601) b. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat
1. Kehilangan cairan aktif a. Keseimbangan intake dan output dalam output
24 jam
2. Muntah c. Monitor status hidrasi ( misalnya,
b. Berat badan stabil
membrane mukosa lembab, denyut
Ds: c. Turgor kulit
nadi adekuat) Monitor tanda – tanda
1. Ibu klien mengatakan lesu dan d. Kelembaban membran mukosa kulit
vital pasien
lemah e. Serum elektrolit d. Berikan terapi iv yang di tentukan
2. Ibu klien mengatakan anak f. Hematokrit e. Monitor status gizi
mukosa bibir kering g. Kehausan f. Dukung pasien dan keluarga untuk
3. Ibu klien mengatakan anak h. Kram otot membantu dalam pemberian makan
sering haus i. Pusing dengan baik

16
j. Distensi vena jugularis

17
25

1 2 3 4
Do: k. Hidrasi Tindakan kolaborasi
1. Turgor kulit menurun l. Turgor kulit a. Berikan cairan, dengan tepat
2. Mukosa bibir kering m. Membran mukosa kulit
3. Diare n. Intake cairan Pencegahan syok (4260)
o. Output urin a. Monitor terhadap adanya respon
p. Haus kompensasi awal syok ( misal tekanan
q. Warna urin keruh darah normal, tekanan nadi melemah,
r. Kehilangan berat badan perlambatan pengisian kapiler, pucat,
s. Otot tegang mual dan muntah, peningkatan rasa
t. Diare haus, dan kelemahan).
u. Peningkatan suhu tubuh b. Monitor status sirkulasi (misal TD,
warna kulit,temperatur kulit, dan
pengisian kapiler)
c. Catat warna dan frekuensi BAB dan
muntah
3 Resiko defisit nutrisi d.d Setelah di lakukan tindakan Asuhan Monitor Nutrisi (160)
penuran berat badan tiba-tiba keperawatan selama 3x24 jam,asupan a. Timbang berat badan klien
makanan kembali normal dengan kriteria b. Identifikasikan perubahan berat badan
Batasan karakteristik: hasil: teratur
1. Berat badan turun minimal Satus Nutrisi : Asupan Makanan & c. Monitor turgor kulit dan mobilitas
10% di bawah rentang ideal Cairan (008) d. Monitor adanya mual dan muntah
2. Bisisng usus hiperaktif a. Asupan makanan secara oral tidak e. Monitor diet dan asupan kalori
3. Diar terganggu f. Indentifikasi perubahan nafsu makan
e Ds: b. Asupan cairan secara oral terpenuhi dan akivitas akhir-akhir ini
1. Ibu klien mengatakan klien c. Asupan cauran secara intravena
kurang nafsu makan terpenuhi Tindakan kolaborasi
2. Ibu klien mengatakan makan d. Asupan secara parenteral terpenuhi Kolaborasi dalam pemberian obat penambah
habis ¼ porsi dari 1 porsi nafsu makan: vitamin

18
makan
Do:
1. Bising usus hiperaktif 32 x/menit
2. Diare

19
D. Implementasi dan Evaluasi

No Tanggal/Puk Implementas Evaluasi


ul si (SOAP)
1 2 3 4
1 13 mei 2021 17.00 WIB
13.00 a. Menentukan riwayat diare S:
13.15 b. Menimbang berat badan klien - Ibu klien mengatakan buang air besar ± 5 x/hari
13.30 c. Memonitor tanda dan gejala diare ( konsistensi - Ibu klien mengatakan bab berlendir dan cair
BAB, dan Frekuensi BAB)
13.50 O:
d. Mengukur memonitor warna kulit dan
14.00 - Klien tampak lemah
kelembapan
14.10 - Bising usus hiperaktif 32 x/menit
e. Memonitor warna kulit dan kelembapan
15.00 - Bb:15,4
f. Melakukan pemerikasaan bising usus
15.15 - Td:90/60
g. Memonitor tanda-tanda vital
- N:82 x/menit
16.00 h. Memberikan makanan dalam porsi kecil - Rr:22 x/menit
i. Mengajari keluarga klien cara penggunaan - T: 37,4
obat anti diare secara tepat (oralit)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Amati turgor kulit secara berkala
- Timbang berat badan setiap hari
- Monitor tanda dan gejala diare (konsistensi BAB,
frekuensi BAB)
- Memonitor tanda vital
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Zink syr 1 x 20 mg
Oralit

20
27

1 2 3 4

2 13 mei 2021 18.00 WIB


S:
17.10 a. Memonitor status hidrasi (membran mukosa
17.15 lembab) - Ibu klien mengatakan mukosa bibir kering
- Ibu klien mengatakan anak sering haus
17.30 b. Memonitor tanda-tanda vital - O:
17.40 c. Memberikan teraphy IV RL 900 cc/ 24 jam - Turgor kulit menurun
d. Mendukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam
pemberian makanan - Mukosa bibir tampak kering
- Diare 5 x/hari
- Td:90/60 mmHg
- N:82 x/m
- Rr:22 x/m
- T:38,4
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status dehidrasi (membrane mukosa, denyut
nadi )
- Monitor membran mukosa, turgor kulit, dan respon
haus
- Tentukan jumlah dan jenis intake/ asupan cairan serta
kebiasaan
eliminasi
- Memberikan teraphy IV RL 900 cc/ 24 jam

21
28

1 2 3 4
3 13 mei 2021 20.15
18.10 a. Menimbang berat badan pasien WIB S:
18.15 b. Mengidentifikasi perubahan berat badan terakhir - Ibu klien mengatakan kurang nafsu makan
18.30 c. Memonitor turgor kulit dan mobilitas - Ibu klien mengatakan habis ¼ porsi dari 1 poorsi
19.00 d. Memonitor adanya mual dan muntah makan
19.15 e. Mengidentifikasi perubahan nafsu makan - Ibu klien mengatakan klien
20.00 dan aktifitas akhir-akhir ini
tampak lemah O:
f. Memberikan therapy
obat Curcuma syr - Klien tampak mengalami penurunan berat badan
- Bb:15,4
A:Masalah belum
teratasi P: lanjutkan
intervensi
- Timbang berat badan pasien
- Monitor turgor kulit dan mobilitas
- Monitor adanya mual dan muntah
- Monitor diet dan asupan kalori
- Berikan therapy
obat Curcuma
syr

22
29

1 2 3 4
1 14 mei 2021 09.15 WIB
S:
08.00 a. mengamati turgor kulit secara berkala - Ibu klien mengatakan bauang air besar mulai berkurang
b. menimbang berat badan setiap hari 3 x/hari
08.15 c. Memonitor tanda dan gejala diare - Ibu klien mengatakan bab masih cair tapi tidak berlendir
lagi
08.25 (konsistensi BAB, frekuensi BAB) - Turgor kulit elastis
d. Memonitor tanda vital
08.40 e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian O:
08.45 terapi bat oral - turgor kulit tampak elastis
Zink syr 1 x 20 mg - bab ± 3 x /hari
f. Memberikan makan yang - bising usus berkurang 29 x/m
09.00 - Td:100/70 mmHg
mengandung tinggi protein,tinggi - N:82 x/m
kalori
- Rr:22x/m
- T:37,5 ºc
A: Masalah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- monitor tanda dan gejala diare (konsistensi BAB,
frekuensi BAB)
- monitor tanda vital
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat
oral :
Zink syr 1 x 20 mg
- berikan makan yang mengandung tinggi protein,tinggi
kalori

23
30
1 2 3 4
2 14 mei 2021 10.50WIB
09.30 a. Memonitor status dehidrasi (membrane 12.00
mukosa, denyut nadi ) WIB S:
09.50 b. Memonitor membran mukosa, turgor kulit, - Ibu klien mengatakan mukosa bibir mulai lembab
dan respon haus - Ibu klien mengatakan klien mulai
10.00 c. menentukan jumlah dan jenis intake/ asupan mau minum O:
cairan serta kebiasaan eliminasi - Turgor kulit mulai elastis
10.10 d. memberikan terapi IV RL 500 cc / 24 jam - Mukosa bibir mulai lembab
- Diare ± 3 x/ hari
- Td:110/70 mmHg
- N:82 x/m
- Rr:24 x/m
- T:37,0ºC
A: Masalah belum
teratasi P : Lanjutkan
intervensi
- monitor status dehidrasi (membrane mukosa, denyut
nadi )
- memberikan terapi IV RL 500 cc / 24 jam

yuliana evita martin


3 14 mei 2021 12.00
WIB S:
11.00 a. menimbang berat badan pasien - ibu klien mengatakan klien sudah mau makan sedikit-
11.15 b. Memonitor turgor kulit dan mobilitas sedikit
11.30 c. Memonitor adanya mual dan muntah - ibu klien mengatakan habis 1/5 porsi
11.45 d. Memonitor diet dan asupan kalori dari 1 porsi O:
- Klien tampak sudah nafsu makan
- Klien tampak sudah tidak lemas lagi
- Bb: 15,9 kg

24
31

1 2 3 4

A: Maslah sebagian
teratasi P: Lanjutkan
intervensi

- timbang berat badan pasien


- monitor turgor kulit dan mobilitas
- monitor diet dan asupan kalori

yuliana evita martin

1 2 3 4
1 15 mei 2021 09.00 WIB
S:
08.00 a. memonitor tanda dan gejala diare - Ibu klien mengatakan bab ± 2 x/hari
(konsistensi BAB, frekuensi BAB) - Ibu klien mengatakan bab sudah mulai lunak dan tidak
b. memonitor tanda vital cair lagi
08.15 c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian - Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak lemas lagi
08.20 terapi obat oral : O:
Zink syr 1 x 20 mg
- Klien tampak tidak lemas lagi
Cefotaxime 3 x 500 gr - Turgor kulit sudah elastis kembali
08.30 d. memberikan makan yang mengandung tinggi
- Membrane mukosa klien tampak lembab
protein,tinggi kalori
A: Masalah Teratasi
P :hentikan intervensi, klien diperbolehkan pulang oleh
dokter
penanggung jawab pukul 15.00 WIB

Yuliana evita martin

25
32

1 2 3 4
2 15 mei 2021 11. 00 WIB
10.00 a. memonitor status dehidrasi (membrane S:
mukosa, denyut nadi ) - Ibu klien mengatakan klien minum 2 gelas
10.15 b. memberikan terapi IV RL 500 cc / 24 jam - Ibu klien mengatakan klien BAB 2x dan sudah tidak
cair (lunak),
dan BAK 3x
O:
- Klien BAB 2x dan sudah tidak cair (lunak
- Mukosa bibir klien lembab
- Turgor kulit klien elastis
- Klien minum 2 gelas ±400cc
- Klien sudah tidak terpasang infus
- N:98 x/m
A: Masalah teratasi sebagian
P: Hentikan intervensi,klien di perbolehkan pulang oleh
dokter
penanggung jawab pukul
15 .00 WIB

Yuliana evita
martin
3 15 mei 2021 13.45
12.00 a. menimbang berat badan pasien WIB S:
12.30 b. memonitor turgor kulit dan mobilitas - Ibu klien mengatakan anak sdah mulai nafsu makan
13.00 c. memonitor diet dan asupan kalori - Ibu klien mengatakan makan habis 1/5 porsi
O:
- klien tampak sudah nafsu makan
- Bb: 15,10 kg

26
33

1 2 3 4

A: Maslah Teratasi
P: Hentikan intervensi, klien diperbolehkan pulang oleh
dokter penanggung jawab pukul 15.00 WIB

27
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Intake Dan Output selama aktivitas dan
temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan
cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh
dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
B.     Saran – Saran
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Untuk itu diharapkan bagi calon bidan agar
dapat meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan manusia dikemudian hari.

28
DAFTAR PUSTAKA
-Joko.2009.kebutuhan-mekanika-tubuh-dan-ambulasi.http://jokoateng
jokoateng.blogspot.com.html.26 September 2013.
-Enyretnaambarwati.2009.intake-dan-output.http://enyretnaambarwati.blogspot.html.26
September 2013.
-Enyretnaambarwati.2009.mengukur-intake-dan-output.
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/html.26 September 2013.

29

Anda mungkin juga menyukai