Anda di halaman 1dari 12

7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 

Peran perawat dalam memberikan asuhan pasien pre operatif, dukungan


 psikologis, perawatan segera pasca operatif dan persiapan bagi pasien yang
akan dipulangkan dari rumah sakit tidak dibatasi hanya untuk mengelola
drain, mengganti balutan, dan mengangkat jahitan serta staples. Dengan
memperbesar peran perawat dalam perawatan pasien post operatif dapat
mempengaruhi penyembuhan luka, maka kemampuan observasi perawat

sangat penting dalam deteksi awal adanya komplikasi luka pasca operatif.
Perawatan luka post operasi adalah perawatan yang dilakukan untuk 
mencegah trauma pada kulit, membrane mukosa atau jaringan lain yang
disebabkan adanya luka operasi yang merusak permukaan kulit. Penggantian
 balutan dilakukan sesuai kebutuhan tidak hanya berdasarkan kebiasaan,
melainkan disesuaikan terlebih dahulu dengan tipe dan jenis luka.
Penggunaan antiseptic hanya untuk yang memerlukan saja karena efek 

toksinnya terhadap sel sehat. Untuk membersihkan luka hanya memakai


normal saline. Oleh karena itu perawat harus mengetahui tentang perawatan
luka post operasi dengan benar sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan pada pasien post operasi yang komprehensif.

B. Identifikasi Masalah 
 

Dalam makalah ini akan membahas tentang perawatan luka,

C. Tujuan
 

1.  Tujuan Umum


untuk salah satu memenuhi tugas
2.  Tujuan Khusus
a.  Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian luka.
 b.  Mahasiswa mampu mengetahui alat-alat Perawatan Luka
c. 

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 1/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERAWATAN LUKA POST OPERASI


 

1. Pengertian
 

Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (


Taylor, 1997)
Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Luka adalah keadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan

(Mansjoer, 2000:396)
Menurut INETNA, luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang
mengganggu proses selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan
adanya kerusakan pada kuntinuitas/kesatuan jaringan tubuh yang biasanya
disertai dengan kehilangan substansi jaringan.

2.2 ALAT- ALAT PERAWATAN LUKA


 

Alat dan bahan

Alat steril

1.  Pinset anatomi


2.  Pinset bedah
3.  Gunting
4.  Mangkuk kecil
 
5. Sarung tangan
6.  Kasa

Alat steril

1.  Gunting verban


2.  Plester/balutan
3.  Bengkok 

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 2/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

Bahan

1.  Larutan h2O2


 
2. Larutan NaCl 0,9%
3.  Larutan boor water (BWC)
4.  Larutan savlon
5.  Bethadin

Prosedur kerja

1.  Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


2.  Cuci tangan
3.  Gunakan sarung tangan steril
4.  Plester dan balutan dibuka dengan menggunakan pinset apabilaluka
tertutup oleh balutan
5.  Lakukan pembersihan luka dimulai dengan :
  Kaji status luka, apakah luka bersih atau kotor serta jenisnya.
Perawatan luka kotor 
Gunakan kasa steril yang dipegang dengan pinset,
dicelupkan/diberi larutan savlon, dan lakukan pembersihan
 pada luka. Bila perlu berikan h2O2(bila ada jaringan yang mati
dan sulit diangkat). Lanjutkan pembersihan dengan boor water 
(BWC) hingga bersih.
Perawatan luka bersih
Gunakan kasa steril yang dipegang dengan pinset. Celupkan /
 beri larutan NaCl 0,9% atau WBC. Kemudian bersihkan luka
samapai bersih dan lanjutkan dengan pengobatan luka
menggunakan bethadin atau sejenisnya.
6.  Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
7.  Catat tindakan,respons pasien,dan kondisi luka.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 3/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

2.3 KLASIFIKASI LUKA


 

Luka dibedakan berdasarkan :


1. Berdasarkan Penyebab
 

a)  Ekskoriasi atau luka lecet


 b)  Vulnus scisum atau luka sayat
c)  Vulnus laseratum atau luka robek 
d)  Vulnus punctum atau luka tusuk 
e)  Vulnus morsum atau luka karena gigitan binatang
f)  Vulnus combotio atau luka bakar 

2. Berdasarkan ada/tidaknya kehilangan jaringan


 

a)  Ekskoriasi
 b)  Skin avulsion
c)  Skin loss

3. Berdasarkan derajat kontaminasi


 

a)  Luka bersih


1)  Luka sayat elektif 
2)  Steril, potensial terinfeksi
3)  Tidak ada kontak dengan orofaring, traktus respiratorius,traktus
elimentarius, traktus genitourinarius.
 b)  Luka bersih tercemar 
a)  Luka sayat elektif 
 
1) Potensi terinfeksi : spillage minimal, flora normal
2)  Kontak dengan orofaring, respiratorius, elimentarius dan
genitourinarius
3)  Proses penyembuhan lebih lama
c)  Luka tercemar 
1)  Potensi terinfeksi: spillage dari traktus elimentarius, kandung
empedu, traktus genito urinarius, urine
2)   b)Luka trauma baru : laserasi, fraktur terbuka, luka penetrasi.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 4/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

d)  Luka kotor 


1)  Akibat proses pembedahan yang sangat terkontaminasi
2)  Perforasi visera, abses, trauma lama.

2.4 TIPE PENYEMBUHAN LUKA 


 

Terdapat 3 macam tipe penyembuhan luka, dimana pembagian ini


dikarakteristikkan dengan jumlah jaringan yang hilang.
1.  Primary Intention Healing (penyembuhan luka primer) yaitu penyembuhan
yang terjadi segera setelah diusahakan bertautnya tepi luka biasanya
dengan jahitan.

2.  Secondary Intention Healing (penyembuhan luka sekunder) yaitu luka


yang tidak mengalami penyembuhan primer. Tipe ini dikarakteristikkan
oleh adanya luka yang luas dan hilangnya jaringan dalam jumlah besar.
Proses penyembuhan terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini
 biasanya tetap terbuka.
3.  Tertiary Intention Healing (penyembuhan luka tertier) yaitu luka yang
dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridement.

Setelah diyakini bersih, tepi luka dipertautkan (4-7 hari). Luka ini
merupakan tipe penyembuhan luka yang terakhir (Mansjoer,2000:397 ;
InETNA, 2004)

2.5 FASE PENYEMBUHAN LUKA


 

Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi,


 proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan
suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.  
1.  Fase Inflamasi
Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut sampai 5
hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol perdarahan, mencegah invasi
 bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang luka dan mempersiapkan
 proses penyembuhan lanjutan.
2.  Fase Proliferasi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 5/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

Tahap ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3 minggu.


Fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran yang besar dalam
fase proliferasi.
3.  Fase Maturasi
Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat berlangsung
sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Dalam
fase ini terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan
 jaringan kolagen, pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi
vaskularitas luka (Mansjoer,2000:397 ; InETNA, 2004:1).

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN


 

LUKA
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan
dinamis karena merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang
terjadi saling berkesinambungan. Proses penyembuhan luka tidak hanya
terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun
dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik 

(InETNA,2004:13). 
1.  Faktor Instrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh
dalam proses penyembuhan meliputi : usia, status nutrisi dan hidrasi,
oksigenasi dan perfusi jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta
(hipertensi, DM, Arthereosclerosis).
2.  Faktor Ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang
dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi :

 pengobatan, radiasi, stres psikologis, infeksi, iskemia dan trauma


 jaringan (InETNA,2004:13).

2.7 KOMPLIKASI PENYEMBUHAN LUKA


 

Komplikasi dan penyembuhan luka timbul dalam manifestasi yang


 berbeda-beda. Komplikasi yang luas timbul dari pembersihan luka yang tidak 
adekuat, keterlambatan pembentukan jaringan granulasi, tidak adanya
reepitalisasi dan juga akibat komplikasi post operatif dan adanya infeksi.  

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 6/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah : hematoma, nekrosis


 jaringan lunak, dehiscence, keloids, formasi hipertropik scar dan juga infeksi luka
(InETNA,2004:6).

2.8 PENATALAKSANAAN/PERAWATAN LUKA


 

Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang dilakukan


yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan luka, penjahitan luka,
 penutupan luka, pembalutan, pemberian antiboitik dan pengangkatan jahitan. 
1.  Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan
eksplorasi).
2.  Tindakan Antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan kulit.

Untuk melakukan pencucian/pembersihan luka biasanya digunakan cairan


atau larutan antiseptik seperti :

1)  Alkohol, sifatnya bakterisida kuat dan cepat (efektif dalam 2 menit).
2)  Halogen dan senyawanya
a)  Yodium, merupakan antiseptik yang sangat kuat, berspektrum
luas dan dalam konsentrasi 2% membunuh spora dalam 2-3 jam
 b)  Povidon Yodium (Betadine, septadine dan isodine), merupakan
kompleks yodium dengan polyvinylpirrolidone yang tidak 
merangsang, mudah dicuci karena larut dalam air dan stabil
karena tidak menguap.
c)  Yodoform, sudah jarang digunakan. Penggunaan biasanya untuk 
antiseptik borok.
d)  Klorhesidin (Hibiscrub, savlon, hibitane), merupakan senyawa
 biguanid dengan sifat bakterisid dan fungisid, tidak berwarna,
mudah larut dalam air, tidak merangsang kulit dam mukosa, dan
 baunya tidak menusuk hidung.
3)  Oksidansia
a)  Kalium permanganat, bersifat bakterisid dan funngisida agak 
lemah berdasarkan sifat oksidator.
 b)  Perhidrol (Peroksida air, H2O2), berkhasiat untuk mengeluarkan

kotoran dari dalam luka dan membunuh kuman anaerob.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 7/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

4)  Logam berat dan garamnya


a)  Merkuri klorida (sublimat), berkhasiat menghambat pertumbuhan
 bakteri dan jamur.
 b)  Merkurokrom (obat merah)dalam larutan 5-10%. Sifatnya
 bakteriostatik lemah, mempercepat keringnya luka dengan cara
merangsang timbulnya kerak (korts)
5)  Asam borat, sebagai bakteriostatik lemah (konsentrasi 3%).
6)  Derivat fenol
a)  Trinitrofenol (asam pikrat), kegunaannya sebagai antiseptik wajah
dan genitalia eksterna sebelum operasi dan luka bakar.

 b)  Heksaklorofan (pHisohex), berkhasiat untuk mencuci tangan.


7)  Basa ammonium kuartener, disebut juga etakridin (rivanol),
merupakan turunan aridin dan berupa serbuk berwarna kuning dam
konsentrasi 0,1%. Kegunaannya sebagai antiseptik borok bernanah,
kompres dan irigasi luka terinfeksi (Mansjoer, 2000:390).

Dalam proses pencucian/pembersihan luka yang perlu diperhatikan adalah


 pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka. Penggunaan cairan
 pencuci yang tidak tepat akan menghambat pertumbuhan jaringan
sehingga memperlama waktu rawat dan meningkatkan biaya perawatan.
Pemelihan cairan dalam pencucian luka harus cairan yang efektif dan
aman terhadap luka. Selain larutan antiseptik yang telah dijelaskan diatas
ada cairan pencuci luka lain yang saat ini sering digunakan yaitu Normal
Saline. Normal saline atau disebut juga NaCl 0,9%. Cairan ini merupakan
cairan yang bersifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam
setiap liternya mempunyai komposisi natrium klorida 9,0 g dengan
osmolaritas 308 mOsm/l setara dengan ion-ion Na+ 154 mEq/l dan Cl-
154 mEq/l (InETNA,2004:16 ; ISO Indonesia,2000:18).

2.9 PEMBERSIHAN LUKA


 

Tujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan,


memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka; menghindari terjadinya
infeksi; membuang jaringan nekrosis dan debris (InETNA, 2004:16).

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 8/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan luka yaitu :

1.  Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang

 jaringan mati dan benda asing.


2.  Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.
3.  Berikan antiseptik 
4.  Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi
lokal
5.  Bila perlu lakukan penutupan luka (Mansjoer,2000: 398;400)

2.10 PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN LUKA 


 

Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kronis semacam ini.
Prinsip pertama menyangkut pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak 
mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan
digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi
dengan air steril atau NaCl 0,9 %.

Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik 


irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti
air matang) atau NaCl 0,9 %. Jika memungkinkan bisa direndam selama 10
menit dalam larutan kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gram bubuk PK 
dilarutkan dalam 10 liter air), atau dikompres larutan kalium permanganat
1:10.000 atau rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa.

Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat


infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses

 penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit


sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum
1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan
reaksi alergi.

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 9/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1.  Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka dapat
memberikan nilai optimal jika digunakan secara tepat
2.  Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengkajian luka
yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai
dengan kebutuhan pasien
3.  Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis diperlukan untuk 
menunjang perawatan luka yang berkualitas

3.2 SARAN

Demikianlah makalah ini kami buat dengan harapan dapat menambah


wawasan orang yang membacanya,dalam pembuatan makalah ini kami
mengambil dari berbagai referensi yang berhubungan dengan makalah ini. Kami

menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

10

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 10/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan


Luka dan Stoma Rumah Sakit Dharmais. 2004,Perawatan Luka, Makalah
Mandiri, Jakarta

Mansjoer.Arif, dkk. Eds.2000.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta :


Media Aesculapius FKUI.

Walton,Robert L. 1990. Perawatan Luka dan Penderita Perlukaan Ganda, Alih


 bahasa. Sonny Samsudin, Cetakan I. Jakarta : EGC.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................


DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.11 .................................................................................... Latar 
 belakang ...............................................................................
2.12 .................................................................................... Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perawatan luka post operasi ..................................................


2.2  Alat- alat perawatan luka .....................................................
2.3  Klasifikasi luka ....................................................................
2.4  Tipe penyembuhan luka .......................................................
2.5  Fase penyembuhan luka .......................................................
2.6  Faktor-faktor yang mempengaruhi .....................................
Penyembuhan luka ...............................................................
2.7  Komplikasi penyembuhan luka ...........................................
2.8  Penatalaksanaan/perawatan luka ..........................................
2.9  Pembersihan luka .................................................................
2.10 Prinsip-prinsip perawatan luka.............................................

BAB III PENUTUP

11

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 11/12
7/28/2019 Makalah Perawatan Luka

3.1 Kesimpulan ..........................................................................

3.2 Saran......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

12

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-perawatan-luka 12/12

Anda mungkin juga menyukai