Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

PKK KDK di RS BAYANGKHARA BENGKULU


MELAKUKAN PENGUKURAN INDEKS MASA TUBUH

Disusun Oleh :

NAMA : ASDIANA MELIANI


NPM : F0G020054

Pembimbing Akademik Pembimbing lahan

Linda Yusanti, S.ST,.M.Keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM(MIPA)
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan Laporan [jenis laporan] yang berjudul [judul
laporan].Terima kasih saya ucapkan kepada ibu [nama guru/dosen] yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Saya menyadari, bahwa laporan [jenis laporan] yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan [jenis laporan] ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penulis

Asdiana Meliani

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian IMT................................................................................................. 2
B. Mengitung Gizi dan kesimpulannya................................................................. 3
C. Kelebihan dan kekurangan IMT....................................................................... 4
D. Konsep Soap..................................................................................................... 5
Bab III Penutup
A. Kesimpulan....................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia,

pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena

pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.

Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah

gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.Selain masalah gizi, remaja saat

ini juga mengkhawatirkan tentang berat badannya, termasuk remaja wanita. Mereka tentu

tidak percaya diri jika memiliki berat badan berlebih/ obesitas. Oleh karena itu kami disini

menjelaskan perhitungan berat ideal supaya dapat mengantisipasi obesitas dan menanggulangi

obesitas.Di samping gizi dan berat ideal, tubuh kita juga membutuhkan kalori per harinya.

Tentu tidak lengkap atau tidak sempurna jika tubuh kekurangan kalori.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IMT ?
2. Contoh cara menghitung IMT dan kesimpulannya?
3. Apakah Kelebihan dan kekurangan IMT ?
C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan gizi
2. Mengetahui cara menanggulangi kekurangan gizi
3. Mengetahui berat badan ideal
4. Mengetahui kebutuhan kalori tubuh per harinya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IMT
IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang
ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukuran komposisi tubuh
yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa IMT
adalah alat pengukuran yang berguna untuk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan
untuk evaluasi klinik pada obesitas anak (Daniels et al, 1997).IMT merupakan petunjuk untuk
menentukan kelebihan berat badan berdasarkan indeks quatelet (berat badan dalam kilogram
dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)). Interprestasi IMT tergantung pada
umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh
yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkolerasi
tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien
obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis (Pudjiadi et al, 2010).
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau
mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh
secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran
secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray
absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al.,2002).IMT merupakan altenatif untuk tindakan
pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang
mudah dilakukan.
Rumus             :
IMT = Ø  Keterangan : BB : Berat Badan (kg) dan TB : Tinggi Badan (m)Jika,
IMT = 16 – 18,4 berarti kandungan gizi kurang
IMT = 18,5 - < 25 berarti kandungan gizi baik
IMT = 25 – 30 berarti kandungan gizi di atas normal
IMT = > 30 berarti kandungan gizi sangat berlebihan/obesitas

2
B. Menghitung gizi dan kesimpulannya
IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2
Contoh :
BB = 50 kg, TB = 160 cm
IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53
Berdasarkan penilaian gizi yang di alami :
Ny K mempunyai berat badan 40 kg, dan tinggi badan 152,5 cm.
Jika dimasukkan ke dalam rumus, sebagai berikut :
Berat badan : 40 kg
Tinggi badan : 152,5 cm = 1,525 m

IMT     =        

            =         
            = 17,199
Klasifikasi Nilai IMT

IMT STATUS GIZI KATEGORI

< 17.0 Gizi Kurang Sangat Kurus

17.0 - 18.5 Gizi Kurang Kurus

18.5 - 25.0 Gizi Baik Normal

25.0 - 27.0 Gizi Lebih Gemuk

> 27.0 Gizi Lebih Sangat Gemuk

Menurut dari keterangan-keterangan gizi, gizi Ny K 17,199 dan tergolong ke dalam


kandungan gizi kurang.
Penyebabnya rata-rata dikarenakan mengkonsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang
mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan.
Kerugiannya jika seseorang masuk dalam kategori ini antara lain :
a. Penampilan cenderung kurang menarik.
b. Mudah letih.
c. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain: penyakit infeksi,
depresi, anemia dan diare

3
d. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
e. Kurang mampu bekerja keras.

1.Hal yang harus di lakukan :

 Memakan makanan dengan susunan menu gizi seimbang.


 Melakukan olahraga secara rutin.
 Melakukan kegiatan fisik sehari-hari

v  Jika gizi dalam keadaan normal, itu artinya ia sudah mengkonsumsi energi sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan tubuh. Sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk
lemak, maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan dari IMT yang
normal ini antara lain:

a.     Penampilan menarik, proporsional, dan lincah

b.    Resiko penyakit bisa di minimalisir menjadi lebih rendah.

2.Adapun cara untuk mempertahankan IMT normal adalah:

a.     Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi seimbang.

b.    Perlu kebiasaan olah raga yang teratur.

c.     Tetap melakukan kebiasaan fisik sehari-hari.

C. Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator yang dapat dipercayai
untuk mengukur lemak tubuh. Walau bagaimanapun, terdapat beberapa kekurangan dan
kelebihan dalam mnggunakan IMT sebagai indikator pengukuran lemak tubuh.

Kekurangan indeks massa tubuh adalah:

1.    Pada olahragawan
Tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang cenderung berada pada
kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai massa otot yang berlebihan
walaupun presentase lemah tubuh mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam

4
pengukuran berdasarkan berat badan dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan
oleh lemak tubuh.
2.    Pada anak-anak                       
Tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan pertumbuhan
dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada lelaki dan perempuan
juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat
badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia.
3.    Pada kelompok bangsa
Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut
kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi 23,0 adalah berada dalam
kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas
pada kelompok bangsa seperti Cina, India, dan Melayu. (CORE, 2007).
Kelebihan indeks massa tubuh adalah:
1. Biaya yang diperlukan tidak mahal
2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi badan
seseorang.
3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah dinyatakan pada
table IMT.

D. Konsep soap
TINJAUAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN PEMASANGAN INFUS
A.      Kasus
Pengkajian dilakukan pada :
Hari           : kamis
Tanggal     : 6 Mei 2021
Jam            : 14.00 WIB
Tempat      : Ruang IGD
No CM      : 560989
1.      Data Subjektif
Identitas pasien
Nama               : An. F
Umur               : 11 tahun
Pendidikan      : Belum tamat SD
Suku/Bangsa   : Bengkulu/Indonesia
Agama             : Islam
Pekerjaan         : Pelajar
Alamat            : Desa Tes RT 09/ RW 03

5
Keluhan           : An. F mengeluh pusing, mual, dan nyeri
2.      Data Objektif
a.       Keadaan Umum    : Lemah
b.      Kesadaran              : Cukup Composmentis
c.       Status emosional : stabil
d.      Tanda-Tanda Vital:
-          TD  100/80 mmHg,
-          S 370C,
-          RR 22x/menit,
-          N 90x/menit.
e.       Status present
1)        Kepala
  Rambut           : bersih, warna hitam, tidak berketombe
  Muka              : Tidak pucat, tidak oedem
  Mata                : conjungtiva tidak anemis,  sklera tidak ikterik
  Hidung            : bersih tidak ada sekret
  Telinga            : bersih , tidak ada serumen
  Mulut              : tidak ada sariawan, gigi tidak berlubang, tidak ada karies gigi 
2)        Leher        : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan
tidakada                          pembesaran vena jugularis.
3)        Dada        : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
4)        Aksila       : tidak ada benjolan
5)        Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis, dan skoliosis.
6)        Kulit         : warna sawo matang dan tidak ada parut bekas luka, turgor      kulit
normal.
7)        Ekstremitas
  Atas         : tidak ada kelainan bentuk, tidak oedem
  Bawah     : tidak ada kelainan bentuk, tidak oedem
f.       Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin :  14,3 gr/dl       ( P : 12-16 gm/dl , L : 14-18 gr/dl  )
Trombosit      : 188.000 mm3      ( 150.000  – 400.000 mm3 )
Hematokrit    : 43,8 %              ( P : 36-47 % , L : 40-54 % )
Leukosit          : 5100 mm3        ( 4000  – 10.000 mm3 )
Widal            :
Salmonella Typhi O     : 1/320 (+)
 Salmonella Typhi H     : Negatif

B.       Analisis Kasus
1.    Perencanaan:
1)   Periksa TTV: TD, S, N, RR
2)   Kolaborasi dengan dokter

6
3)   Pasang infus RL

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan gizi,kalori pada remaja sangat bermanfaat bagi peningkatan
otak ( intelegensi ), bagi tumbuh kembangnya dan juga sangat menunjang dalam aktivitasnya
sehari-hari. Karena dengan pemenuhan kebutuhan gizi, kalori diharapkan nantinya kebutuhan
dan kesehatan pada manusia bisa meningkat dan tidak mengalami obesitas.

B.     Saran – Saran


Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Untuk itu diharapkan bagi calon bidan agar
dapat meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan manusia dikemudian hari.

1. Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi dan kalori, serta menjaga berat
ideal walaupun mempunyai aktivitas yang padat.
2. Sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya, lebih baik menjegah daripada mengatasi

7
3. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan semakin banyak prestasi
yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja yang terpenuhi zat gizinya semakin
aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.

DAFTAR PUSTAKA
-“Prinsip Dasar dalam Menurunkan Berat Badan atau Diet”.makanan untuk diet
sehat.prinsip-dasar-menurunkan-berat-badan. Diaksesd tanggal 21 Oktober 2013.
-Almatsier, Sunita. 2008. “Penuntun Diet”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
-Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2012. “Gizi dan Kesehatan
Masyarakat”. Jakarta. Rajawali Pers.
-Supriasa, I Dewa Nyoman .dkk. 2012. “Penilaian Status Gizi”. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran Gizi EGC.

8
9

Anda mungkin juga menyukai