Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putu Srianjani

NIM : 2008551092

Kelas : B

Topik : Profesi dan Prinsip–prinsip Profesionalisme

RESUME KULIAH

I. PROFESI

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu..
Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh
seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Penyandang profesi boleh mengatakan dia
ahli jika ada bukti nyata yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa dia benar mampu melaksanakan suatu
pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

Pengakuan profesi tersebut, idealnya berasal dari masyarakat atau pengguna jasa penyandang profesi
tersebut , atau berdasarkan karya ilmiah asli yang dibuat oleh penyandang profesi tersebut, dan produk
kerja asli orang tersebut. Pengakuan juga didasarkan pada kemampuan seseorang atas kemampuan
konseptual-aplikatif.

Suatu profesi biasanya memmiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan, militer,
teknik, pendidikan, dan lain- lain

Dua macam profesi

Profesi pada umumnya


Profesi pada umumnya adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian yang khusus. Persyaratan
adanya keahlian yang khusus inilah yang membedakan antara pengertian profesi dengan
pekerjaan walaupun bukan mejadi garis pemisah yang tajam antara keduanya. (apoteker, dokter,
guru)
Dua prinsip utama bagi profesi pada umumnya
1. Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab
(bertanggung jawab yang dimaksud adalah sebagai bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu
sendiri maupunn hasilnya yang berkualitas)
2. Hormat terhadap hak – hak orang lain
Profesi luhur
Profesi luhur yang pada hakikatnya (sama dengan profesi) merupakan suatu pelayanan pada
manusia atau masyarakat. Orang yang melaksanakan profesi luhur sekalipun mendapatkan nafkah
(imbalan) dari pekerjaannya, namun itu bukanlah motivasi utamanya. Melainkan motivasi
utamanya adalah kesediaan dan keinginan untuk melayani, membantu sesama umat manusia
berdasarkan keahliannya. Dimana profesi yang memberi pelayanan anggota masyarakat, bukan
semata – mata untuk mencari nafkah, tetapi motivasi utamaya untuk melayani manusia. Contoh
profesi luhur yairu pendeta, pastor.

Ciri moralitas yang tinggi

Berani berbuat dengan tekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi
Sadar akan kewajibannya
Memiliki idealisme yang tinggi
(Frans magnis- Suseno)

Makna profesi

1. Hakikat proffesi adalah suatu pernyataan atau janji terbuka


2. Profesi mengandung unsur pengabdian
3. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan
Biasanya memerlukan persiapan yang relatif lama dan khusus pada tingkat pendidikan tinggi
yang pelaksanaanya diatur oleh kode etik tersendiri dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran
serta pertimbangan pribadi yang tinggi. (WCOTP)

Sebagai seorang yang menyandang profesi, dituntut ketekunan, keuletan, disiplin, komitmen dan irama
kerja yang pasti, karena pekerjaan ini melibatkan secara langsung pihak-pihak lain.

Orang yang professional mempunyai :

a) Disiplin kerja yang tinggi yang muncul dari dalam dirinya sendiri
b) Tidak karena orang lain.
c) Integritas pribadi yang tinggi dan mendalam.
d) Tahu menjaga nama baiknya,
e) Komitmen moralnya,
f) Tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya.
II. PEKERJAAN

Dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. dalam arti sempit, istilah
pekerjaan digunkan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam
pembicaraan sehari – hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu
menjadi sebuah profesi.

Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di
masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

III. PROFESIONAL

Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari
perbuatan. Profesional adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekan suatu keterampilan atau
keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan menurut keahliannya. Jadi dapat disimpulkan
profesional yaitu orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya.

Ciri-ciri profesional

1. Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.


2. Memiliki kode etik.
3. Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
5. Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
6. Menjadi anggota organisasi dari profesinya.

Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol
dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagi upah atas jasanya. Orang tersebut
juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan sesuai dengan hukum di sebuah
negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang
juga disebut “profesional” dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang
didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang
merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah
turnamen/kompetisi demi uang
Tiga hal pokok yang ada pada seseorang profesional, yaitu

a. Skill : orang tersebut harus benar benar ahli di bidngnya


b. Knowledge : orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan mengenai ilmu
lain yang berhubungan dengan bidangnya
c. Attitude : yang artinya bukan hanya pintar, akan tetapi harus memiliki etika yang
diterapkan di dalam bidangnya

• Orang yang memiliki profesi tertentu


• Penampilan sesorang yang sesuai dengan tuntutan profesi yang seharusnya
• Arti lain: mereka yang menerima bayaran dalam melakukan sesuatu, sebagai lawan kata dari
amatir (petinju profesional vs amatir)

IV. PROFESIONALISME

Profesionalisme adalah suatu komitmen dari para anggota suatu profesi untuk dapat
meningkatkan kemampuannya dengan secara terus menerus atau berkelanjutan. “Profesionalisme” ialah
sebutan yang mengacu ke arah suatu sikap mental didalam bentuk komitmen dari para anggota suatu
profesi untuk dapat senantiasa mewujudkan serta meningkatkan kualitas profesionalnya.

Profesionalisme dapat dibilang sebagai cara seseorang berperilaku di tempat kerja untuk
mewakili dirinya sendiri dan perusahaan dengan langkah yang positif. Oleh karena itulah
profesionalisme mencakup standar perilaku yang memungkin telah ditetapkan dalam buku pegangan
karyawan. Contohnya saja seperti aturan tentang cara-cara berpakaian, serta sifat-sifat yang lebih sulit
dijabarkan, tapi tetap berharga bagi seseorang yang profesional.

Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan,
skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua
bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang
menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

Profesionalisme memiliki beberapa prinsip dalam pelaksanaannya. Berdasarkan definisi yang


dikemukakan oleh Stern, terdapat enam prinsip utama, yaitu:

1. Excellence (Keunggulan), Senantiasa terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan


pengetahuan.
2. Accountability (akuntabilitas), Hendaknya dapat mempertanggungjawabkan tindakan yang telah
dibuat, serta menerima konsekuensinya.
3. Altruism (altruisme), Hendaknya mendahulukan kepentingan pasien diatas kepentingan pribadi.
Komunikasi yang baik dengan pasien dan menghormati kebutuhan dari pasien merupakan bagian
dari aspek ini.
4. Humanism (humanism), Humanisme merupakan rasa perikemanusiaan yang meliputi rasa
hormat, rasa kasih, empati, serta kehormatan dan integritas.
5. Peduli kepada sesama, profesional dalam menerima kritik, menepati janji,memegang rahasia,
menghormati orang lain dan tahu diri.
6. Sense of duty, sikap profesionalnya adalah disiplin dan tepat waktu.

Sebagai apoteker profesional akan mampu memberikan jaminan terapi pengobatan dan memenuhi
kebutuhan pasien terkait obat (drug related need) yang, meliputi: tepat indikasi, efektif, aman dan patuh
menggunakan obat. Sikap Profesionalisme apoteker disini dapat dilihat dari pengetahuan dan sikap
apoteker sebagai tenaga kesehatan yang bertanggung jawab ataskeputusan dan tindakan profesi yang
dilakukan.

Dari materi-materi yang sudah disampaikan mengenai profesi dan prinsip–prinsip


profesionalisme, saya dapat mempelajari bagaimana itu profesi dan prinsip-prinsip profesionalisme yang
akan berhubungan langsung dengan profesi dan pekerjaan yang akan saya ambil. Dari pembelajaran ini
saya dapat memahami sebagai seorang calon apoteker, harus memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan prinsip- prinsip apoteker tersebut.

Anda mungkin juga menyukai