Anda di halaman 1dari 5

Florence (2016)

Edit warna-warni: Alicia A (2016)

Role Play: Halusinosis Organik


09 December 2020 16:24

• Informed consent
• Identitas (nama, umur, pekerjaan, alamat, status pernikahan)
• KU: mencium bau bangkai, karet terbakar 3 bln lalu.
• RPS:
○ Mencium bau bangkai, karet terbakar 3 bln lalu. Teman bantu cari walaupun tidak ada dan
memang tidak ada, tiba-tiba, semakin lama semakin sering dan sekarang setiap hari di
rumah dan di tempat kerja, terobsesi mencari sumber dan pekerjaan menjadi terbengkalai.
• RL: teman-teman ledek kalo cium bangkai, teman bilang "Pemirsa yang budiman, pewarta
beritanya akan menatap ke satu titik?" seolah-olah bisa baca pikiran. THOUGHT
BROADCASTING TERNYATA ADA GANGGUAN KESADARAN KARENA DIA
SELALU UJUNG"NYA MENATAP KE SATU TITIK.
• RO: sudah berobat ke dr THT dan PF dbn.
• RPD: trauma kepala setahun yang lalu. TAPI PEMERIKSAAN NORMAL.
• Diagnosis: Halusinasi olfaktori ec absance seizure.
• DD: skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik.
• Terapi:
○ Anti-psikotik: Haloperidol 5 mg No. XX 3dd1.
• Edukasi:
○ Bapak kena ini, ini adalah lalala.
○ Ada zat NT Dopamin berlebihan di otak sehingga menimbulkan halusinasi olfaktori.
○ Kontrol jika masih tercium bau bangkai walaupun obat sudah habis.
○ Rencana selanjutnya: penambahan dosis, ganti obat lain yaitu obat Risperidon.
• FU:
○ Pasien tidak membaik dan malah makin sering bahkan sudah ganti obat.

Dopamine.
In schizophrenia (SCZ), there is evidence that very high levels of
dopamine in the limbic system play a major role in emergence of
hallucinations and delusions. Antipsychotic medications, which block
central dopamine activity, alleviate the hallucinations of psychosis

Ini etiologi skizo! BUKAN YG INI YAAA!


cari gimana PENYEBAB ORGANIK bsa nyebapin kejang. kalau kasus gua kemarin ni pasien
ada RIWAYAT TRAUMA juga!

TIDAK BOLEH KASIH ANTIPSIKOTIK!!!


HALOPERIDOL bikin pasien kejang jadi makin parah dan bisa misdiagnosed!!

Pada gangguan mental krn organik, ATASI PENYAKITNYA nanti kejangnya hilang. jadi ga perlu
pake antipsikotik!

IKJ Page 1
Florence (2016)

Role Play: Gangguan Cemas (restlessness)


et causa Hipertiroid
09 December 2020 17:14

• Informed consent
• Identitas (nama, umur, pekerjaan, alamat, status pernikahan)
• KU: cemas seperti supermarket yang buka 24 jam sejak 4-6 bulan.
• RPS: makin lama makin berat, bawaannya gelisah, keringat dingin, berdebar-debar, BB tidak naik-naik
padahal makan banyak diledekkin (usus burung, raja cacing, singa yang seperti menerkam mangsa),
coba ceritakan lebih lanjut kenapa dijuluki itu, tidak seperti yang dulu dari baik jadi galak, gemetar,
sering kepanasan.
• RK: sering bermasalah dengan keluarga karena gatau apa yang dicemaskan, konflik dengan istri karna
istri suka pantai.
• RPD: hipertiroid.
• RPK: nenek perfeksionis.
• RS: ga ada stresor.

TSH turun
T3 T4 naik

IKJ Page 2
Florence (2016)

Role Play: Gangguan Cemas Menyeluruh


30 December 2020 15:58

• Pak Adi, 40 tahun, pengacara


• KU: kata istri banyak ikut asuransi sejak 3 tahun yang lalu karena cemas, kalo ada masalah harus
ada back up plannya, sehingga ada masalah ada dengna istri. Pencetus akibat operasi jantung ortu
mahal. Pasien juga memiliki kepribadian anankastik. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada dan
terapi diberikan anti-cemas. Cemas hampir setiap hari. Jika anak belum pulang, khawatir
berlebihan. Takut mati dan suka. Pilkada dan rusuh takut makanya stok makanan. Tidak mau
anaknya jadi buruh kasar, jadi ngasi makan anak istrinya gimana, tidak dapat mencukupi
kebutuhan.
• Jangan lupa tanya emang ga ada keperluan lain? Mesti diperhitungkan. Apa sampe minus dari
penghasilannya?

DD: bisa OCD, anankastik

Persiapan masa depan yg terlalu jauh. dia ga mau ada kejadian2 bruk yg
terjadi.

IKJ Page 3
Florence (2016)

Role Play: Gangguan Panik


30 December 2020 16:23

Pak Adi, 40 tahun, menikah, anak 2, pegawai swasta.


KU: apa saya sudah gila dok? Dokter sudah pada marah karena dinyatakan tidak ada sakit jantung, tapi
saya merasa sakit jantung. Jantung berdebar, keringat dingin, sesak napas, seperti mau pingsan, jatuh,
dada seperti berhimpit. Maka buru-buru ke UGD karena takut mati. Waktu itu nonton film horror,
saya kaget dan mengalami keluhan tersebut. Satu minggu kemudian, sedang duduk tiba-tiba muncul
keluhan sama dan saya merasa beneran sakit jantung dan rawat inap dan periksa CKMB, treadmill,
echo, ekg ulang, dan hasilnya normal. Tidak ada yang salah dengan jantungmu, otakmu yang sudah gila.
Yang kedua tidak ada pencetus. Saya mau cepat diobati kalo sakit jantung karena takut mati. 3 tahun
yang lalu dikasih tau owner perusahaan mau datang jam 8 pagi dan diwanti-wanti jangan terlambat,
sudah bangun pagi tapi macet karena kecelakaan. Saya pikir kalo puter baru sampe kantor malah telat,
udah inisiatif jembatan penyeberangan tapi jatuhnya lama lagi, jadi nekat tanpa lwt jembatan
penyebrangan. Di ujung jalan, saya kepo memalingkan kepala, tapi saya mikir jadi risiko dan muncul
keluhan-keluahan tersebut lagi, jadi takut mati. Setelah tenang, baru deh masuk kantor.
RPD: darah tinggi (Amlo 1x10 mg), kolesterol (Simvastatin)
RPK: Papa saya meninggal karena serangan jantung dan mati. Saya tidak mau hal itu kejadian tersebut
terjadi lagi, anak saya masih kecil dan ibu susah payah bekerja untuk menghidupi. Tidak ada gejala
tiroid.
RP: pekerjaan terganggu.
DD: GAD, Gangguan Hipokondrik.
Terapi:
• Psikoterapi: CBT (ada exposure kemudian perlahan-lahan belajar untuk toleransi pencetusnya
dan mengubah pandangannya: interoseptif,
• Relaksasi: meditasi, hipnoterapi, yoga.
• Hindari pencetus.
• Anti-cemas: Fluoxetine, Diazepam, Lorazepam.

ada “ansietas antisipatorik”

Hipokondriasis
Dia yakin bangeett kalo misalkan hasil pemeriksaan ny normal,
dia bsa mikir mungkin salah pemeriksaannya, hasilnya tertukar.
hampir imposible diyakini kalo dia tuh ga sakit.

Jadi bapaknya kena serangan panik bukan serangan jantung

ni pasien ada AGORAFOBIA juga weeyy


- dia takut klo ga ditemenin dia akan mati telat diobati pas lagi
serangan jantung

IKJ Page 4
Florence (2016)

Role Play: Opioid Withdrawal


30 December 2020 17:17

Pak Adi, 35 tahun, karyawan swasta, belum menikah.


KU: Jantung berdebar 2 hari lalu.
RPS: sampai sekarang masih berdebar bahkan makin berat dan bikin tidak nyaman. Sebelumnya,
pasien tidak ada aktivitas apa-apa, hanya istirahat. Selain itu, pasien sakit dan kram di seluruh perut,
mual, muntah semua isi makanan, kembung, diare, ga ada lendir, darah, lebih banyak air daripada
ampas, ada 2-3 kali sejak 2 hari lalu. Pasien juga ada demam hilang timbul, sumeng-sumeng sejak 2
hari lalu. Sebelumnya, minum obat warung dan vitamin untuk badan yang lemas, sedikit menolong.
Ini pertama kali. Selain itu, ada pilek, hidung berair, sudah 4 hari lalu. Sebelumnya belum ke dokter.
Mengganggu aktivitas, masih masuk bekerja. Badan lemas, suka mengantuk sehingga tidak optimal
dan maksimal. Saya punya riwayat multi-partner sexual, semuanya perempuan. Sejak ada keluhan
ini, terakhir melakukan berhub seksual sudah jauh-jauh hari sebelumnya. Sering hang out dengan
teman-teman. Pasien anak bungsu, terbiasa di manja dan semua kebutuhan dipenuhi ibu. Tinggal
dengan orang tua. Kedua telapak tangan dan kaki saya berkeringat dan merinding kalo nyala AC, cold
intolerance (piloereksi), seks tidak pake kondom, belum pernah cek HIV.
Riw. kebiasaan: hampir setiap hari alkohol sudah hampir 10 tahun, merokok sehari sebungkus sudah
10 tahun, penggunaan opioid mulai menggunakan putau dengan cara ngedrag akhir-akhir ini dengan
suntikan, 3 hari lalu berhenti.
RPK: tidak ada.
PF: sklera ikterik, karies dentis, sekret kavum nasi positif, JVP -2,5 cm, ada tato di dada, auskultasi BU
+, nyeri tekan, hepar teraba 1 cm di bawah arcus costae, ekstremitas ada needle tract, nicotin stain.
Diagnosis: Ketergantungan Alkohol dan Merokok,

IKJ Page 5

Anda mungkin juga menyukai