Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuatitatif, yaitu penelitian yang
berlandaskan pada filsafat posistivisme, digunakan untuk meniliti pada
populasi atau sampel tertentu, dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu
suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
dikumpul sebagaimana adanyai.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Eksperimen,
dengan pendekatan one grup pre test dan post test design, yaitu rancangan
penelitian yang menggunakan satu kelompok subjek dengan cara
melakukan pengukuran sebelum dan setelah perlakuan. Efektifitas
perlakuan ini dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dengan
pre testii.

O1 X O2

Minggu Pertama Minggu Pertama Minggu Ketiga

Gambar 1.1 Desain Penelitian

Keterangan :
O1 : Pre-Test. Pengukuran yang dilakukan pada minggu pertama
penelitian menggunakan kuisioner untuk mengukur kesiapsiagaan siswa
sebelum pemberian School Watching.
X : Perlakuan/Eksperimen. Pemberian metode School Watching yang
dilakukan pada minggu pertama penelitian.
O2 : Post-Test. Pengukuran yang dilakukan pada minggu ketiga penelitian
menggunakan kuisioner untuk mengukur kesiapsiagaan siswa setelah
dilakukan School Watching.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2020.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan ditelitiiii. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Madrasah Ibtidaiyyah
Aisyiyah Palu yang aktif selama penelitian berlangsung sebanyak 87
siswa.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan di anggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah
kelas I sampai VI SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu.
Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
random sampling. Random sampling adalah pengambilan anggota
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi ituiv.
3. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dalam
suatu populasi yang akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah :
1) Merupakan siswa kelas I sampai VI dengan rentang umur 7-12
tahun.
2) Siswa yang bersedia menjadi responden dengan
menandatangani inform consent saat pengambilan data.
b. Kriteria ekslusi adalah yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari
penelitian karena dapat mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil (Nursalam, 2017). Kriteria ekslusi dalam
penelitian ini adalah siswa yang mengundurkan diri saat proses
pengambilan data berlangsung.

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu suatu atribut/sifat/nilai
dari orang, obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono 2015). Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas
(Independent Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel).
1. Variabel Independen
Variabel independen menurut Sugiyono (2013) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas atau variabel
yang mempengaruhi pada penelitian ini adalah diberikan metode
School Watching.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah menurut Sugiyono (2013) adalah
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
independen. Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi pada
penelitian ini, adalah pemahaman siswa-siswi terhadap kesiapsiagaan
bencana.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati atau diukur
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
diulangi oleh orang lain. (DAPUS: Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2017)
1. School Watching
Definisi :
Sebuah kegiatan yang dilakukan dengan
berkeliling melihat benda-benda yang ada disekitar
lingkungan sekolah yang dapat membahayakan ketika
terjadi suatu bencana. Adapun benda-benda yang dapat
membahayakan seperti benda berat yang dipasang di atas
lemari/rak (piala/trofi), kabel listrik terpapar/terkelupas,
lantai licin, jendela rusak, tanaman yang dipasang di
pagar bangunan, pintu ayun, bangunan runtuh, bangunan
tua/rapuh, dinding retak, pajangan dinding dan rak kaca.

2. Kesiapsiagaan
Definisi :
Kesiapsiagaan terhadap bencana merupakan
rangkaian tindakan, persiapan serta kegiatan yang
dilakukan baik di tatanan individu, kelompok atau
masyarakat dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap
ancaman bencana yang mengancam kelangsungan hidup
melalui upaya pengorganisasian yang terencana, tepat
guna dan berdaya guna.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Lembar observasi
Skala : Ordinal
Hasil : Tinggi jika diperoleh skor 80-100
Sedang jika diperoleh skor 60-79
Rendah jika diperoleh skor <60

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner. Pengisian lembar kuesioner dilakukan oleh responden.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang dapat mengatur variabel yang
diukur sehingga memiliki makna dalam pengujian hipotesis penelitian
(DAPUS: Notoatmodjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
(ID). Edisi Revisi. Rineka Cipta.)
Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk mengukur
kesiapsiagaan terhadap bencana pada siswa sekolah dasar dengan
menggunakan parameter berdasarkan kajian LIPI-UNESCO/ISDR (2016),
dan metode school watching menggunakan mini game.
1. Lembar observasi kesiapsiagaan siswa
Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk menilai
kesiapsiagaan bencana pada siswa SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah
Palu. Lembar observasi dibuat dalam bentuk checklist menggunakan
skala Guttman. Jawaban “ya” mendapat skor 1 dan jawaban “tidak”
mendapat skor 0. (sumber Sugiyono (2016) Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.)
Berikut merupakan kisi-kisi lembar observasi yang digunakan dalam
penelitian ini:
Tabel 1. Kisi-kisi Lembar Observasi Kesiapsiagaan Siswa

Aspek Indikator Butir Observasi


Pengetahuan dan Menyediakan barang yang 1
sikap diperlukan untuk
mengantisipasi
Sistem peringatan Diseminasi peringatan dan 2
dini mekanisme
Rencana tanggap Berlindung di bawah benda 3
darurat yang keras dan tidak
berpotensi roboh
Melindungi kepala dengan 4
benda di sekitar
Tidak berdiri di dekat benda 5
yang berpotensi roboh
Melakukan pertolongan 6
pertama, penyelamatan dan
pengecekan keamanan
Mobilisasi Keluar ruangan setelah 7
sumber daya gempa bumi usai
Menutup hidung supaya 8
terhindar dari debu
reruntuhan bangunan
Melakukan evakuasi sesuai 9
dengan jalur evakuasi
Berkumpul di titik evakuasi 10
Kembali ke kelas setelah 11
adanya komando

2. Mini Game School Watching


Peneliti membuat mini game dengan menggunakan kertas
bergilir. Pertama, peneliti mengajak siswa berkeliling lingkungan
sekolah melihat benda-benda disekitarnya yang bisa membahayakan
saat terjadi bencana dengan membawa daftar checklist benda-benda
yang berisiko. Kedua, peserta menonton video kesiapsiagaan bencana,
kemudian peserta diajak bermain kertas bergilir yang dimana kertas
tersebut dipegang oleh orang pertama lalu digilirkan ke peserta yang
lain dengan menyanyikan lagu dan pada saat lagu terhenti, kertas yang
digilir tadi ikut berhenti dan yang memegang kertas tersebut maju ke
depan lalu peneliti memberikan pertanyaan terkait video yang telah di
nonton sebelumnya dan pengamatan yang dilakukan dengan cara
berkeliling kemudian peserta menjawab pertanyaan sambil
mempraktekannya. Setelah itu peneliti mengamati kesiapsiagaan siswa
menggunakan lembar observasi.

G. Teknik Pengumpulan Data


1) Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya baik secara langsung dari sumber aslinya, baik
secara wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok, maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian, atau hasil pengujian. Dalam
hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan kuisioner
atau dengan cara mengamati atau observasi (Sugiyono 2016) (DAPUS:
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung (ID):
Alfabeta).
Data primer dari penelitian ini dari hasil wawancara yang dilakukan
di SD Madrasah Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu, maret 2020. Peneliti
melakukan penelitian dengan memberikan pengaruh metode school
watching terhadap kesiapsiagaan bencana pada siswa SD Madrasah
Ibtidaiyyah Aisyiyah Palu.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung, misalnya melalui buku, catatan, buku yang telah ada atau
arsip (baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
secara umum). Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara
berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca
buku yang berhubungan dengan penelitiannya (Sugiyono 2016).
Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
BMKG, BNPB dan BPBD, dan jurnal penelitian.

H. Analisa Data
Data yang telah diolah dengan menggunakan program komputer
kemudian dianalisa sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
kesimpulan dan keputusan (DAPUS: Setiadi. 2013. Konsep dan Penulisan
Riset Keperawatan. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu.). Adapun analisa data
dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat yang
diolah dalam komputer menggunakan software analisis yaitu SPSS.
1. Analisis Univariat
Data dianalisis secara univariat. Analisa data dilakukan terhadap
tiap variabel penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
presentase dari tiap variabel. Analisa data dilakukan dengan formulasi
distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo S.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012) :

f
P= ×100 %
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi (jumlah jawaban benar)
n = Sampel

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel.
Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel terkait
dengan variabel lain. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan tabel silang untuk melihat dan menganalisis
pengaruh antara dua variabel. Menguji ada tidaknya pengaruh School
Watching terhadap kesiapsiagaan siswa. Uji hipotesis yang digunakan
jika memenuhi asumsi normalitas maka digunakan uji parametris yang
sesuai yaitu rumus uji “T-Test”, dan apabila tidak memenuhi maka
dapat digunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Hasil dari analisis yang diperoleh dari pada analisis dengan
menggunakan program kompute yaitu nilai p, kemudian dibandingkan
dengan α= 0,05 maka ada pengaruh antar variabel independen dan
dependen, tapi jika nilai p lebih besar dari α= 0,05 maka tidak ada
pengaruh variabel independen dan dependen (DAPUS: Dahlan, M.S.
(2013). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi denga Menggunakan
SPSS. Jakarta: Salemba Medika.)
Rumus uji T-Test :
x 1−x 2

s 1 ( 2) s 2( 2) 2 r ( s 1) ( s 2)
t=
√ nl
+
n2

√ n 1√ n 1

Keterangan
x1 = Rata-rata sampel 1
x2 = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1
s2 = Simpangan baku sampel 2
s1 (2) = variasi sampel 1
s2 (2) = variasi sampel 2
2 = korelasi antar dua sampel
i
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitif, dan
R & D. Bandung (ID) : Alfabeta
ii
Notoatmodjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta (ID). Edisi Revisi.
Rineka Cipta.
iii
Nursalam. 2011. Proses dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta (ID) : Salemba Medika.
iv
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung (ID).
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai