Sistem persarafan berperan dalam A. Sebelum pembelajaran pengontrolan dan koordinasi tubuh Mahasiswa diharuskan membawa manusia. Sistem saraf manusia minimal 1 buah buku referensi setiap merupakan jalinan saraf yang saling kegiatan belajar. berhubungan, sangat khusus dan B. Selama pembelajaran kompleks. Stroke merupakan salah satu 1) Mahasiswa diharuskan gangguan sistem saraf dengan mengerjakan modul sesuai dengan permasalahan yang cukup kompleks. urutan kegiatan belajar. Pemahaman yang tepat terkait disease 2) Mempelajari, mencatat, dan prognosis berdasarkan patofisiologi, bertanya mengenai materi. pengkajian dan manajemen 3) Mencari referensi tambahan penatalaksanaan pada pasien Stroke yang dibutuhkan diperlukan oleh perawat agar menjamin 4) Melakukan belajar mandiri diluar pemberian asuhan keperawatan yang kegiatan tatap muka dikelas tepat. 5) Mengerjakan Latihan soal (Evaluasi) yang II. Learning Outcome 6) diajukan pada akhir pembahasan. Setelah menyelesaikan Modul ini, C. Setelah pembelajaran Mahasiswa mampu: 1) Mengumpulkan format evaluasi pada a) Memahami patofisiologi Stroke setiap akhir kegiatan belajar b) Memahami pengkajian pasien 2) Menerima keputusan dosen/fasilitator dengan Stroke untuk meneruskan belajar pada materi c) Memahami manajemen penatalak- selanjutnya atau tetap pada materi sanaan pasien dengan Stroke yang sama. d) Memahami asuhan keperawatan 3) Menguumpulkan seluruh log-book pasien dengan Stroke pada akhir semester. e) Mendemonstrasikan teknik ROM dan ambulasi pasien dengan Stroke
III. Deskripsi Modul
Modul ini membahas tentang manajemen penatalaksanaan Stroke dalam phase akut. Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar untuk memenuhi learning outcome. Metode pembelajaran terdiri dari Case study, SGD, Project Based learning (PjBL), Discovery learning (DL) dan practicum.