KOMPETENSI DASAR :
3.4. Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat
Apa yang akan dipelajari ?
3.4.1. Menjelaskan bagaimana usaha mempelajari pola pewarisan sifat pada
manusia
3.4.2. Mengidentifikasi cacat, penyakit, kelainan, dan pola pewarisannya pada
manusia.
3.4.3. Menjelasakan cara –cara menghindari terjadinya pewarisan sifat yang
merugikan.
3.4.4. Mengaplikasi perhitungan ratio terjadinya pewarisan sifat pada
manusia.
PENDAHULUAN
Di dalam inti sel terdapat kromatin yang berupa benang-benang halus. Benang-benang
halus ini dipintal menjadi kromosom ketika sel siap membelah. Kromosom merupakan
struktur padat yang terdiri dari dua molekul, yaitu protein dan DNA. Kromosom
dibedakan atas dua jenis, yaitu gonosom atau kromosom seks (kromosom jenis kelamin)
dan autosom atau kromosom tubuh. Pada struktur heliks ganda DNA tertulis informasi
pembuatan protein yang disebut gen. Silakan Anda perhatikan gambar di bawah ini.
Pengertian Hereditas Manusia Hereditas merupakan pewarisan atau
pemindahan watak dari induk keturunannya baik secara biologis melalui gen
(DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. 5. Letak dan
Simbol Gen Letak suatu gen pada kromosom disebut LOKUS
Secara garis besar, gen memiliki dua fungsi, yaitu menduplikasi diri sendiri untuk
menghasilkan kembali sel dan terkait fungsi hereditas yang menyalin atau
meneruskan informasi yang sama ke generasi berikutnya. Informasi tersebut
dapat berupa karakteristik fisik, golongan darah, hingga kelainan dan cacat fisik
hingga penyakit bawaan.
Fenomena kelainan fisik atau penyakit bawaan pada manusia semakin
lama semakin banyak terjadi. Penyakit bawaan seperti asma, diabetes
melitus, hingga kelainan jantung bukan disebabkan infeksi kuman penyakit.
Sama halnya dengan kelainan seperti albino, polidaktili (jari lebih dari
lima), dan buta warna. Penyakit dan kelainan tersebut diwarisi oleh orang
tua melalui kromosom tubuh (autosom) maupun kromosom seks
(gonosom).
3. Polidactily
Polidactily merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan
dan kaki. Kelainan/cacat ini bersifat menurun. Kelainan ini
diwariskan oleh gen autosom dominan P, sedangkan gen p
mwariskan sifat normal. Orang normal memiliki genotip pp,
sedangkan penyandang polidaktily genotipnya PP atau Pp.
4. Gangguan Mental
Yang termasuk gangguan mental adalah debil, imbisil, idiot. Sifat menurun
dikendalikan oleh gen resesif tidak terpaut seks. Orang yang mengalami
gangguan mental antara lain mempunyai ciri :
– menunjukkan gejala kebodohan
– reaksi refleknya lamban
– rambut dan kulit kekurangan pigmen
– umumnya tidak berumur panjang
– jarang mempunyai keturunan
– bila urinnya diberi larutan ferioksida 5% akan menghasilkan warna hijau
kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam urinenya terdapat senyawa derifat
fenilketouria (FKU)
LATIHAN SOAL “ CACAT DAN PENYAKIT YANG TIDAK TERPAUT KROMOSOM SEX “
1. Tuliskan contoh cacat dan penyakit menurun yang tidak terpaut kromopsom sex
gonosom tapi terpaut autosom
2. Kedua orang tua normal untuk masalah albino, tetapi memiliki anak yang albino.
a. Buatlah skema persilangan dan apakah itu bisa terjadi,
jelaskan melalui skema persilangan
b. Tentukan ratio genotipe dan fenotipenya
3. Seorang lakilaki albino, menikah dengan perempuan yang normal
penuh. Buatlah skema persilangannya dan tentukan ratio
genotipe dan fenotipe dari persilAngan tersebut
4. Lakilaki carier untuk albino dan polidaktili (XYAaPp) menikah
dengan wanita carier albino, normal penuh utk polidaktili
(XXAaPP)
a. Tentukan gametnya
b. Buatlah tabel persilangan dan tentukan ratio genotipe
dan fenotipenya
c. Tentukan persentasenya
5. Kedua orang tua normal untuk masalah Polidaktily, tetapi memiliki anak yang jari lebih.
a. Buatlah skema persilangan dan apakah itu bisa terjadi,
jelaskan melalui skema persilangan
b. Tentukan ratio genotipe dan fenotipenya
c. Tentukan presentasinya
B. Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tertaut Seks (Sex
linkage)