Yang pertama saya akan membahas definisi dari penganggaran
Penganggaran adalah perencanaan yang digambarkan secara kuantitatif dalam bentuk keuangan
dan ukuran kuantitatif lainnya. Oleh karena itu penganggaran disebut juga sebagai perencanaan laba (profit planning). Penganggaran memegang peran yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian manajemen. Nah anggaran disusun berdasarkan tujuan jangka panjang perusahaan yang sudah ditetapkan, yang nantinya anggaran tersebut digunakan sebagai pedoman untuk melakukan aktivitas operasional perusahaan.
Lalu selanjutnya adalah jenis-jenis anggaran
Yang pertama ada anggaran induk atau master budget. Anggaran induk ini merupakan sebuah rencana keuangan komprehensif selama satu tahun yang terdiri atas anggaran berbagai departemen dan aktivitas. Anggaran induk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Anggaran Operasional: merupakan anggaran aktivitas2 yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperoleh keuntungan, contohnya seperti penjualan, produksi, dsb. b. Anggaran Keuangan: merupakan anggaran yang meliputi arus kas masuk, arus kas keluar, dan posisi keuangan. Yang kedua ada anggaran berkelanjutan, anggaran ini merupakan anggaran yang akan ditambah dengan anggaran satu bulan berikutnya setiap anggaran satu bulan sudah direalisasi, sehingga perusahaan selalu memiliki anggaran untuk 12 bulan. Yang ketiga adalah anggaran yang selalu diperbarui, merupakan anggaran yang diperbarui setiap kali diperoleh informasi baru disepanjang tahun anggaran. Next, sistem penyusunan anggaran Perusahaan dapat menggunakan salah satu dari beberapa sistem penyusunan anggaran induk, meliputi sistem anggaran induk tradisional, zero based budgeting, dan planning, programming, and budgeting system. a. Sistem Anggaran Induk Tradisional: Pembuatan anggaran yang didasarkan pada anggaran induk tahun sebelumnya disesuaikan dengan realisasi dan ekspetasi di masa mendatang untuk menentukan apakah suatu unsur dalam anggaran induk perlu ditambah/dikurangi. b. Zero-Based Budgeting: Dalam sistem anggaran ini, manajer pusat pertanggungjawaban harus menjustifikasi bahwa semua aktivitas yang direncanakan atau jumlah taksiran biaya merupakan baru pertama dimulai/dilakukan. c. Planning, Programming, and Budgeting System: Sistem pembuatan anggaran ini lebih Memusatkan pada output organisasi dan mengalokasi sumber daya kepada aktivitas yang menjanjikan profit maksimum. Selanjutnya saya akan membahas tentang penyusunan anggaran operasional yang memiliki 11 komponen anggaran: Yang pertama adalah anggaran penjualan: Anggaran penjualan (sales budgeting) adalah proyeksi yang menunjukkan perkiraan penjualan setiap produk dalam unit dan rupiah. Perusahaan yang menjual beberapa jenis produk, anggaran penjualannya harus dibuat terpisah setiap jenisnya. Begitu juga apabila saluran distribusi yang digunakan bermacam-macam (misalnya pedagang besar atau pengecer). Formula atau rumus untuk anggaran penjualan ialah unit dijual dikali harga jual per unit. Langsung saja kita ke contoh anggaran penjualan. PT. Mitra memproduksi beton dengan harga Rp. 70/unit, pada kuartal III dan IV harga meningkat menjadi Rp. 80/unit. Maka anggaran penjualan PT. Mitra adalah sebagai berikut. Disitu dikalikan saja unit dengan harga jual per unit. Yang kedua ialah anggaran produksi: Anggaran produksi (production budget) menunjukkan jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Sebelum penyusunan anggaran produksi dilakukan prakiraan penjualan, penjadwalan tingkat produksi yang efisien, dan memperhatikan persediaan. Jika persediaan bahan terlalu rendah, produksi dapat terganggu, namun jika persediaan terlalu banyak, biaya penyimpanannya akan meningkat. Formula atau rumus untuk Unit yang akan diproduksi = Unit pers. akhir + Unit penjualan - Unit pers. Awal