Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN SYOK

Disusun guna melengkapi tugas Keperawatan Gawat Darurat


Dosen Pengampu:
Faridah Aini , S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB,.

Disusun Oleh :
1. ANISA RISKY N. (010118A015)
2. ALFIRA CAHYA A. (010118A010)
3. DIAN PRIANTO. (010118A039)
4. FERDYAN GILANG W. (010118A056)
5. KHUSNUL LATIFAH. (010118A073)

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN PELAJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Ungaran, april 2020

penyusun
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1. Definisi..............................................................................................................................6
2.2. Etiologi.............................................................................................................................6
2.3. Patofisiologi......................................................................................................................7
2.4 Menginfestasi Klinis.............................................................................................................8
2.4    Stadium Syock....................................................................................................................8
2.5 Tanda Dan Gejala...........................................................................................................9
2.6 Jenis –Jenis Syok.............................................................................................................9
2.7  KONSEP KEPERAWATAN..............................................................................................11
1.      Pengkajian.....................................................................................................................11
2.      Diagnosa keperawatan...................................................................................................11
3.      Intervensi Keperawatan.................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................14
Daftar Pustaka................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syok merupakan kondisi medis yang mengancam nyawa, yaitu sindroma klinis
yang disebabkan oleh adanya penghantaran oksigen yang tidak adekuat sehingga
memicu perfusi jaringan yang tidak adekuat pula. Perfusi jaringan yang tidak adekuat
ini menyebabkan terganggunya metabolisme sel atau jaringan serta memicu
terjadinya kerusakan sel bahkan kegagalan organ. Terdapat empat mkategori umum
syok yaitu syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok distributif dan syok obstruktif.
Faktor utama terjadinya syok adalah penurunan volume plasma intravaskular.
etika terjadi penurunan volume intravaskular yang hebat maka aliran darah yang balik
ke jantung akan berkurang, sehingga curah jantung akan menurun. hal yang sama
juga akan terjadi apabila terdapat gangguan primer di jantung. Apabila terdapat
kelemahan pada otot-otot jantung dapat mengakibatkan kontraktilitasnya tidak
sempurna, sehingga tidak dapat mempompa darah dengan baik, akibatnya curah
jantung menurun.
Tekanan tidak optimal untuk memompa darah dalam memenuhi kebutuhan
oksigen jaringan walaupun volume sirkulasi cukup. Kedua keadaan tersebut
menyebabkan perfusi tidak dapat terpenuhi.
Penatalaksanaan pasien syok harus dilakukan secara cermat untuk menghindari
kerusakan organ lebih lanjut. Semua pasien harus dinilai jalan nafas, sistem
pernafasan dan sirkulasinya. Bila hal ini sudah dilakukan dan dalam kondisi stabil,
lanjutkan evaluasi sistem sirkulasi untuk menilai ada tidaknya tanda syok. Pemberian
sejumlah cairan ke dalam tubuh khususnya pembuluh darah vena untuk mengatasi
syok dan menggantikan volume cairan yang hilang akibat perdarahan atau dehidrasi
harus diperhatikan. Perfusi organ tergantung tekanan perfusi yang tepat, kemudian
curah jantung dan resistensi vakuler sistemik. Mempertahankan perfusi darah yang
memadai pada organ-organ vital merupakan tindakan yang penting untuk
menyelamatkan jiwa penderita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari syok?
2. Bagaimana Etiologi syok?
3. Bagaimana Patofisiologi syok?
4. Apa saja manifestasi klinis syok?
5. Apa saja jenis jenis syok?
6. Asuhan keperawatan syok?

C. Tujuan
Agar pembaca lebih mengetahui lebih dalam tentang syok dan juga cara untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien syok
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Syok merupakan suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan organ$organ di dalam tubuh. "al ini berhubungan dengan gangguan
sirkulasi yang mengakibatkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi untuk
mempertahankan metabolisme aerobik sel secara normal. Perfusi jaringan yang tidak
adekuat ini menyebabkan terganggunya metabolisme sel atau jaringan serta memicu
terjadinya kerusakan sel bahkan kegagalan organ. Syok disebabkan oleh gangguan satu atau
lebih dari tiga komponen tekanan darah normal yaitu volume darah rendah, disfungsi
jantung dan perubahan diameter pembuluh darah.

Terdapat empat kategori umum syok yaitu syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok
distributif dan syok obstruktif. Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi karena
kehilangan volume intravaskular yang cepat dan masif. Pada syok kardiogenik terjadi aliran
darah yang tidak adekuat karena gangguan fungsi jantung yang biasanya disebabkan oleh
infark miokardium masif dan gangguan irama jantung. Syok distributif terjadi akibat
vasodilatasi yang berlebihan dan gangguan distribusi aliran darah. Penyebab tersering syok
distributif adalah syok septik. Penyebab lain meliputi syok anafilaksis dan syok neurogenik.
Syok obstruktif terjadi karena impedansi pengisian jantung yang adekuat, berupa obstruksi
sirkulasi darah dan oksigenasi darah yang tidak adekuat. Syok obstruktif sering disebabkan
oleh obstruksi sirkulasi sentral misalnya embolus paru masif, tamponade perikardium,
tension pneumotoraks atau diseksi aorta thorakalis.

2.2. Etiologi
1.  Gangguan fungsi miokard :
Infark miokard akut yang cukup jelas (>40%), infark ventrikel kanan.
Penyakit jantung arteriosklerotik.
Miokardiopati : Kardiomiopati restriktif kongestif atau kardiomiopati hipertropik.
2.  Mekanis :
Regurgitasi mitral/aorta
Ruptur septum interventrikel
Aneurisma ventrikel masif
3    Obstruksi :
Pada aliran keluar (outflow) : stenosis atrium
Pada aliran masuk (inflow) : stenosis mitral, miksoma atrium kiri/thrombus,
perikarditis/efusi perikardium.
Syok kardiogenik biasanya disebabkan oleh karena gangguan mendadak fungsi jantung
atau akibat penurunan fungsi kontraktil jantung kronik. Secara praktis syok kardiogenik
timbul karena gangguan mekanik atau miopatik, bukan akibat gangguan elektrik primer.
Etiologi syok kardiogenik adalah
1.  Gangguan kontraktilitas miokardium.
2.  Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan/atau
hipoperfusi iskemik.
3. Infark miokard akut ( AMI),
4.   Komplikasi dari infark miokard akut, seperti: ruptur otot papillary, ruptur septum, atau
infark ventrikel kanan, dapat mempresipitasi (menimbulkan/mempercepat) syok
kardiogenik pada pasien dengan infark-infark yang lebih kecil.
5.  Valvular stenosis.
6.  Myocarditis ( inflamasi miokardium, peradangan otot jantung).
7.  Cardiomyopathy ( myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak diketahui
penyebabnya ).
8. Acute mitral regurgitation.
9. Valvular heart disease.
10. Hypertrophic obstructive cardiomyopathy.

2.3. Patofisiologi
Syok merupakan kondisi terganggunya perfusi jaringan. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perfusi jaringan, yaitu : 
1. Cardiac output  (curah jantung)
Merupakan volume darah yang dipompakan oleh jantung dari ventrikel kiri maupun
ventrikel kanan dalam interval 1 menit. Cardiac output   dapat dihitung dengan rumus
stroke volume x heart rate. Sehingga cardiac output dipengaruhi oleh  stroke
volume dan denyut jantung dalam 1 menit. Perfusi  jaringan dipengaruhi oleh cardiac
output , jika terdapat penurunan yang  penyebabnya bisa karena aritmia atau AMI
(acute myokard infark ) maka volume darah yang dipompa menuju seluruh tubuh pun
akan menurun.
2. Vascular  : perubahan resistensi
vascular Tonus vaskular diregulasi oleh:
 Aktivitas tonus simpatis.
 Katekolamin sistemik yang berperan dalam sistem saraf simpatis.
 Myogenic factor  yang berperan dalam menjaga aliran darah tetap konstan
ketika terjadi berbagai macam faktor yang mempengaruhi perfusi.
 Substansi yang berperan sebagai vasodilator.
3. Humoral : renin, vasopressin, prostaglandin, kinin, atrial natriuretic factor .
Faktor-faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi yaitu:
 Adanya adhesi platelet dan leukosit pada lesi intravaskuler.
 Koagulasi intravaskuler.
 Adanya vasokontriksi pada pembuluh darah prekapiler dan postkapiler 
 Adanya hipoksia yang menyebabkan vasodilatasi artriola  venokontriksi 
kehilangan cairan intravaskuler  meningkatnya permeabilitas intrakapiler
 edema jaringan.
2.4 Menginfestasi Klinis

Keadaan umum pasien syok dapat meragukan (bingung, takikardia) atau dapat dengan
jelas teridentifikasi (hipotensi, anuria). Manifestasi klinis syok dipengaruhi oksigenasi dan
perfusi jaringan, respon kompensasi, dan etiologi spesifik dari syok tersebut. Hipoperfusi
jaringan dapat ditandai dengan hipotensi, gangguan kesadaran, oliguria/anuria, dan disfungsi
organ lain. Selain itu, hipoperfusi dihubungkan dengan sejumlah respon inflamasi yang
menyebabkan cedera organ. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil laboratorium seperti
oksigenasi abnormal, peningkatan BUN, kreatinin, bilirubin, transaminase hepar, dan
gangguan parameter koagulasi. Asidosis metabolik dengan anion gap adalah salah satu
temuan umum pada hipoperfusi, selain peningkatan laktat serum yang merupakan indikator
hipoperfusi yang harus dipantau.
Mekanisme kompensasi dari syok dapat melibatkan respon kompleks neuroendokrin
yang berusaha meningkatkan oksigenasi dan perfusi jaringan. Dalam berbagai variasi syok,
vasokonstriksi simpatetik mengarahkan aliran darah dari organ yang kebutuhan oksigennya
rendah (misal kulit) ke organ-organ yang ketergantungannya tinggi terhadap oksigen (otak,
jantung). Mekanisme kompensasi dengan vasokonstriksi dapat mempertahankan tekanan
darahnormal pada awal syok, berlanjut pada kenaikan tekanan diastolik dan menyempitnya
tekanan nadi. Vasokonstriksi yang intens ditunjukkan dengan ekstremitas yang dingin dan
basah, menandai hipoperfusi jaringan. Hipotermia juga menunjukkan vasokonstriksi berat.
Pasien dengan syok distributif sering mengalami vasodilatasi dan ekstremitas yang hangat,
namun tanda-tanda lain dari hipoperfusi tetap terlihat. Takikardia, dimediasi oleh respon
smpatetik, menunjukkan usaha meningkatkan cardiac output dalam syok. Takipneu
merupakan respon kompensasi terhadap asidosis metabolik, suatu respon dari cedera paru,
atau reaksi untuk merangsang langsung pusat respirasi. Beberapa perubahan dalam syok
mengganggu oksigenasi pada tingkat jaringan. Hemoglobin melepaskan lebih banyak oksigen
sepanjang perjalanannya di kapiler demi memenuhi demand jaringan.

2.4    Stadium Syock


a.      Kompensasi
Komposisi tubuh dengan meningkatkan reflek syarpatis yaitu meningkatnya
resistensi sistemik dimana hanya terjadi detruksi selektif pada organ penting. TD sistokis
normal, dioshalik meningkat akibat resistensi arterial sistemik disamping TN terjadi
peningkatan skresi vaseprsin dan aktivasi sistem RAA. menitestasi khusus talekicad, 
gaduh gelisah, kulit pucat, kapir retil > 2 dok.
b.      Dekompensasi
Mekanisme komposisi mulai gagal, cadiac sulfat made kuat perfusi jaringan
memburuk, terjadilah metabolisme anaerob. karena asam laktat menumpuk terjadilah
asidisif yang bertambah berat dengan terbentuknya asan karbonat intrasel. Hal ini
menghambat kontraklilitas jantung yang terlanjur pada mekanisme energi pompo Na+K di
tingkat sel. Pada syock juga terjadi pelepasan histamin akibat adanya smesvar namun bila
syock  berlanjut akan memperburuk keadaan, dimana terjadi vasodilatasi disfori &
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga volumevenous retwn berkurang yang terjadi
timbulnya depresi muocard. Maniftrasi klinis : TD menurun, porfsi teriter buruk olyserci,
asidosis, napus kusmail.
c.       Irreversibel
Gagal kompensasi terlanjut dengan kematian sel dan disfungsi sistem multiorgan,
cadangan ATP di keper dan jantung habis (sintesa baru 2 jam). terakhir kematian walau
sirkulasi dapat pulih manifestasi klinis : TD taktenkur, nadi tak teraba, kesadaran (koma),
anuria.
2.5 Tanda Dan Gejala
a. Sistem Kardiovaskuler
 Gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin. Kurangnya pengisian vena
perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah.
   Nadi cepat dan halus.
 Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya
mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi
darah.
 Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.
 CVP rendah.
b.      Sistem Respirasi
Pernapasan cepat dan dangkal.
c.       Sistem saraf pusat
Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah sampai
menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan
analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya pasien memang karena
kesakitan.
d.      Sistem Saluran Cerna
Bisa terjadi mual dan muntah.
e.       Sistem Saluran Kencing
Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa adalah 60 ml/jam
(1/5–1 ml/kg/jam).
2.6 Jenis –Jenis Syok
a. Syok hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akibat berkurangnya volume plasma
di intravaskuler. Penyebab syok hipovolemik dapat berupa perdarahan hebat (hemoragik),
Sindrom Syok engue (SS*), trauma dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka
bakar dan diare berat. +amun yang paling sering disebabkan oleh perdarahan sehingga
syok hipovolemik dikenal juga dengan syok hemoragik.

 b. Syok kardiogenik 

Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena kerusakan  jantung sehingga
jantung tidak dapat memompa sejumlah darah untuk  mencukupi aliran ke seluruh tubuh.
Ada beberapa penyebab syok kardiogenik seperti isfungsi miokardium (gagal memompa)
terutama karena komplikasi infark miokardium akut. Pengisian diastolik ventrikel yang
tidak kuat, antara lain takiaritmia, tamponade jantung, tension pneumothorak, emboli paru
dan infark ventrikel kanan. Curah jantung yang tidak adekuat, antara lain bradiaritmia,
regurgitasi mitral atau ruptur septum interventrikel.

c. Syok obstruktif 

Syok obstruktif disebabkan oleh ketidakmampuan pasien dalam menghasilkan curah


jantung yang cukup, walaupun volume intravaskuler  dan kontraktilitas miokardium
normal. !eadaan ini dikarenakan aliran darah keluar dari ventrikel terobstruksi secara
mekanik. Penyebab utama obstruksi adalah tamponade pericardium.

d. Syok distributif 

Syok distributif adalah syok yang disebabkan oleh maldistribusi volume sirkulasi
darah pada tubuh. Ada tiga jenis syok distributif yaitu syok anafilaktik, syok sepsis dan
syok neurogenic.

1. Syok anafilaktik 
Syok anafilaktik adalah kejadian akut yang berpotensi fatal di mana terjadi
reaksi sistem multiorgan yang disebabkan oleh perilisan mediator kimia dari sel
mast dan basofil. Banyak pemicu yang menyebabkan terjadinya syok anafilaktik.
Makanan adalah pemicu yang paling umum terutama kacang. Selain makanan,
terdapat obat-obatan (antibiotik, anestesi lokal, analgesik, opiate, dektran, dan
media kontras), produk-produk biologis (darah, venom, vaksin, ekstrak alergen),
pengawet dan zat adiktif (metabisulfite, MSG) dan lain-lain (lateks dan idiopatik).

2. Syok sepsis
Syok sepsis tetap menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian dalam
berbagai kasus. Infeksi saluran pernapasan dan saluran pencernaan merupakan
tempat yang paling sering terjadi sepsis, diikuti oleh saluran kemih dan infeksi
jaringan lunak. Setiap sistem organ cenderung terinfeksi oleh patogen tertentu.
Syok sepsis disebabkan oleh beberapa hal yaitu bakteri gram positif, bakteri gram
negatif, parasit dan jamur. Namun, penyebab paling sering adalah bakteri. Bakteri
gram positif adalah organisme utama yang menyebabkan sepsis. Lalu bakteri gram
negatif menjadi  patogen penting yang menyebabkan sepsis berat dan syok sepsis.
3. Syok neurogenik 
Syok neurogenik adalah jenis syok distributif dimana terjadi suatu keadaan
hilangnya tonus otonom secara tiba-tiba akibat dari cedera tulang belakang. Syok
neurogenik disebabkan oleh adanya disfungsi sistem saraf otonom dengan
disfungsi ganglia simpatis  paravertebral yang menginervasi segmen torakolumbal,
dimana  bagian ini merupakan persarafan yang berfungsi untuk  mempertahankan
tonus pembuluh darah perifer. Syok neurogenik disebabkan oleh adanya cedera
tulang belakang, anestesi umum atau spinal, luka, dan kecemasan. Pasien dengan
cedera tulang belakang bagian servikal lebih mungkin untuk berkembang menjadi
syok  neurogenik.

 2.7  KONSEP KEPERAWATAN

1.      Pengkajian
Data-data yang dapat ditemukan pada saat pengkajian meliputi :
1) Gelisah, ansietas, tekanan darah menurun
2) Tekanan darah sistolik < 90 mmHg (hipotensi)
3) Tekanan   ventrikel   kiri      peningkatan   tekanan   akhir   diastolik   ventrikel   kiri,
peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan baji arteri pulmonal (PCWP)
4) Curah jantung 2,2 l/mnt, penurunan fraksi ejeksi, penurunan indeks jantung
5) Peningkatan tekanan vena sentral 1600 dyne/dtk/cm-5
6) Peningkatan  tekanan  pengisian  ventrikel  kanan    adanya  distensi  vena  jugularis,
peningkatan CVP (tekanan > 15 cm H2O, refleks hepatojugular meningkat
7) Takikardia nadi radialis halus, nadi perifer tidak ada atau berkurang
8) Terdengar bunyi gallop S3, S4  atau murmur
9) Distress pernafasan takipnea, ortopnea, hipoksia
10) Perubahan tingkat kesadaran apatis, letargi, semicoma, coma
11) Perubahan kulit pucat, dingin, lembab, sianosis
12) Perubahan suhu tubuh subnormal, meningkat
13) Sangat kehausan
14) Mual, muntah
15) Status  ginjal  haluaran  urine  di  bawah  20  ml/jam,  kreatinin  serum  meningkat,nitro
gen urea serum meningkat
16) Perubahan EKG perubahan iskemi, disritmia, fibrilasi ventrikel
17) Kenyamanan nyeri dada, nyeri abdominal

2.      Diagnosa keperawatan
 Perubahan  perfusi  jaringan  (serebral,  kardiopulmonal,  perifer)  berhubungan  
denganpenurunan curah jantung.
 Penurunan  curah  jantung  berhubungan  dengan  faktor  mekanis  (preload,  afterlo
ad  dan kontraktilitas miokard)
 Kerusakan   pertukaran   gas  berhubungan  dengan  peningkatan  permeabilitas  
kapilerpulmonal
 Ansietas / takut berhubungan dengan ancaman biologis yang aktual atau potensia
l
3.      Intervensi Keperawatan
a) Perubahan  perfusi  jaringan  (serebral,  kardiopulmonal,  perifer)  berhubungan denganpen
urunan curah jantung
Tujuan : Perfusi jaringan dipertahankan dengan kriteria :
 Tekanan darah dalam batas normal
 Haluaran urine normal
 Kulit hangat dan kering
 Nadi perifer > 2 kali suhu tubuh
Intervensi :
 Kaji tanda dan gejala yang menunjukkan gangguan perfusi jaringan
  Pertahankan    tirah    baring    penuh    (bedrest    total)    dengan    posisi   ekstremitas me
mudahkan sirkulas.
  Pertahankan terapi parenteral sesuai dengan program terapi, seperti darahlengkap,
plasmanat, tambahan volume
 Ukur intake dan output setiap jam
   Hubungkan  kateter  pada  sistem  drainase  gravitasi  tertutup  dan  lapor  dokterbila halu
aran urine kurang dari 30 ml/jam
     Berikan  obat-obatan  sesuai  dengan  program  terapi  dan  kaji  efek  obat  sertatanda 
toksisitas
  Pertahankan klien hangat dan kering
b) Penurunan  curah  jantung  berhubungan  dengan  faktor  mekanis  (preload,  afterload  dan
kontraktilitas miokard)
Tujuan : Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan kriteria :
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
 Curah jantung dalam batas normal
 Perbaikan mental
Intervensi :
 Pertahankan  
posisi terbaik untuk meningkatkan ventilasi optimal dengan meninggikankepala temp
at tidur 30 – 60 derajat
  Pertahankan tirah baring penuh (bedrest total)
     Pantau EKG secara kontinu
     Pertahankan cairan parenteral sesuai dengan program terapi
 Pantau vital sign setiap jam dan laporkan bila ada perubahan yang drastic
 Berikan oksigen sesuai dengan terapi
  Berikan obat-obatan sesuai dengan terapi
   Pertahankan klien hangat dan kering
 Auskultasi bunyi jantung setiap 2 sampai 4 jam sekali
  Batasi dan rencanakan aktifitas ; berikan waktu istirahat antar prosedur
 Hindari konstipasi, mengedan atau perangsangan rektal
c) Kerusakan   pertukaran   gas  berhubungan  dengan  peningkatan  permeabilitas kapilerpul
monal
Tujuan : Klien memperlihatkan peningkatan ventilasi dengan kriteria :
 Klien bernafas tanpa kesulitan.
 Paru-paru bersih
  Kadar PO2  dan PCO2  dalam batas normal
Intervensi :
 Kaji pola pernafasan, perhatikan frekwensi dan kedalaman pernafasan
  Auskultasi paru-paru setiap 1 – 2 jam sekali
 Pantau seri AGDA
  Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan klien
   Lakukan penghisapan bila ada indikasi
   Bantu dan ajarkan klien batuk efektif dan nafas dalam
d) Ansietas / takut berhubungan dengan ancaman biologis yang aktual atau potensial
Tujuan : Ansietas / rasa takut klien terkontrol dengan kriteria :
 Klien mengungkapkan penurunan ansietas
 Klien tenang dan relaks
 Klien dapat beristirahat dengan tenang
Intervensi :
 Tentukan sumber-sumber kecemasan atau ketakutan klien
  Jelaskan  seluruh  prosedur  dan  pengobatan  serta   berikan  penjelasan  yangringkas bi
la klien tidak memahaminya
 Bila ansietas sedang berlangsung, temani klien
  Antisipasi kebutuhan klien
 Pertahankan lingkungan yang tenang dan tidak penuh dengan stress
  Biarkan  keluarga dan orang terdekat untuk tetap tinggal bersama klien jikakondisi k
lien memungkinkan
  Anjurkan untuk mengungkapkan kebutuhan dan ketakutan akan kematian
  Pertahankan sikap tenang dan menyakinkan
BAB III
PENUTUP

A. Smpulan
Syok merupakan kondisi medis yang mengancam nyawa, yaitu sindroma klinis yang
disebabkan oleh adanya penghantaran oksigen yang tidak adekuat sehingga memicu perfusi
jaringan yang tidak adekuat pula. Perfusi jaringan yang tidak adekuat ini menyebabkan
terganggunya metabolisme sel atau jaringan serta memicu terjadinya kerusakan sel bahkan
kegagalan organ. Terdapat empat mkategori umum syok yaitu syok hipovolemik, syok
kardiogenik, syok distributif dan syok obstruktif.

B. Saran
Berdasarkan uraian diatas dapat diharapkan kita dapat lebih memahami makna kesehatan,
semoga informasi ini bisa membantu kita menangani pasien yang mengalami syok.
DAFTAR PUSTAKA

http://askep12395.blogspot.com/2018/04/askep-gadar-syok-kardiogenik.html?m=1. Diakses
tanggal 13 April 2020

https://www.scribd.com/doc/311173620/1-Manajemen-Syok. Diakses tanggal 13 April 2020

Putri purwanthi.2020.manajemen syok. https://www.scribd.com/doc/311173620/1-Manajemen-


Syok. Diakses tanggal 13 April 2020

Anda mungkin juga menyukai