Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dianna Dwi Lestari

NIM :12201041
Konsep Dasar COVID 19 dan Patofisiologi
Covid 19 adalah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti
flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Patofisiologi COVID-19 diawali
dengan interaksi protein spike virus dengan sel manusia. Setelah memasuki
sel, encoding genome akan terjadi dan memfasilitasi ekspresi gen yang membantu
adaptasi severe acute respiratory syndrome virus corona 2 pada inang.
Rekombinasi, pertukaran gen, insersi gen, atau delesi, akan menyebabkan
perubahan genom yang menyebabkan outbreak di kemudian hari.
Cara Penularan Interaksi protein spike coronavirus dengan reseptor sel
komplementernya sangat penting dalam menentukan infektivitas virus.
Coronavirus terutama menyerang sel-sel epitel. Virus ini ditransmisikan dari satu
host ke host lain, baik secara aerosol, fomite, atau rute fecal-oral. Coronavirus pada
manusia menginfeksi sel-sel epitel saluran pernapasan. SARS coronavirus,
misalnya, menginfeksi melalui rute aerosol, sel-sel epitel paru-paru manusia dengan
mengikat reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Transmissible
gastroenteritis coronavirus (TGEV) menginfeksi, melalui rute fecal-oral, sel-sel
epitel dengan mengikat reseptor alanine aminopeptidase (APN). Infeksi CoV tidak
biasa terjadi di seluruh dunia. Infeksi pada umumnya dikaitkan human coronavirus
229E, NL63, OC43, dan HKU1. CoV memiliki potensi untuk bermutasi menular
ke manusia. Mutasi inilah yang menyebabkan kasus COVID-19, SARS-CoV, dan
MERS-CoV. COVID-19 disebarkan dari manusia ke manusia melalui kontak
langsung atau droplet pernapasan.
Rumus cara memutus mata rantai virus covid 19 yaitu 3T + 3M – 3K = Test, Trace,
Treat (isolasi). Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci tangan, Kontak erat,
Kerumunan, Kamar/ruang tertutup.
Peran Keluarga Meningkatkan Imunitas Untuk Melawan Covid-19
Menurut Friedman,2010 keluarga mempunyai struktur dalam meningkatkan
imunitas diantaranya :
1. Pola Komunikasi yaitu dimana dalam satu keluarga memiliki proses pertukaran
perasaan, keinginan, kebutuhan, informasi dan pendapat yang memfasilitasi
keluarga dalam mencapai fungsi keluarga
2. Struktur Peran yaitu serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.
3. Nilai dan Norma yaitu Nilai sistem atau ide-ide keyakinan dalam keluarga
sedangkan Norma adalah pola perilaku pada lingkungan sosial.
4. Struktur Keluarga yaitu kemampuan dalam mengontrol mempengaruhi atau
mengubah perilaku orang lain.
Secara umum fungsi keluarga (Friedman, 2010) adalah sebagai berikut :
1. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain
di luar rumah.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk
memeprtahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktifitas tinggi. Ini dikembangkan menjadi tugas di bidang kesehatan.
Keluarga dan masyarakat sebagai garda terdepan pencegahan Covid 19 perlu
diberdayakan secara optimal melalui perlibatan kader,TOMA, TOGA dan TODA
terbentuk budaya baru dan peningkatan imunitas keluarga.
Stategi Coping Keluarga Menang Melawan Covid 19
Proses terjadinya masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada pandemi covid 19
yaitu :
1. Stresor : dimana stressor kita sebagai tenaga medis merawat pasien covid,
perpisahan dengan keluarga, WFH dan SFH
2. Stress melakukan pengetesan SRQ dengan petugas puskesmas
3. Koping : Adaptif dan Mal adaptif
Cara mengatasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada pandemi covid 19
diantaranya :
a. Menciptakan kesadaran : mengubah nilai dan keyakinan
b. Persuasi, membujuk dan memotivasi
c. Edukasi
d. Memfasilitasi aksi perubahan
e. Memperkuat perubahan dan meningkatkannya melalui komunikasi
(reinforcement, pujian, mengingatkan)

Anda mungkin juga menyukai