Anda di halaman 1dari 1

8.

MANAJEMEN INTRAOPERATIF
- Regional anestesi (bila memungkinkan) merupakan teknik pilihan untuk
mengurangi kemungkinan komplikasi pascaoperasi'
- pemberian sedasi pada pasien yang dilakukan regional anestesi diberikan sec&ra
incremental oleh Larena pada-paJien ini (terutama geriatric) sangant sensitive
terhadap efek depresan dari obat0obat sedative'
- Bila difakukan anestesi umum maka pertama kali harus dilakukan preoksigenasi
untuk mencegah terjadinya desaturasi oksigen yang cepat
- Induksi haru-s dilalukan dengan smooth. Reflek bronkospasme dapat ditekan
volatile 2-
dengan memberikan tambahar,rthiopental {1'2 mg&g}, ventilasi dengaa
3 MAC selama 5 menit, atau pemberian lidokain intravena atau intratrakeal 1-2
mg/ kg
- pemilihan obat-obatan harus menghindari obat yang bersifat histamine release
(kurare, strakurium, r$srf-ln, meperlOin;, atau bila digunakan harus diberikan
dengan sangat Perlahan.
- Obat induksi golongan hipnotik yang dapat dijadikan pilihan "aul?h propofol,
etomidat, dan*padr pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil pilihannya
adalah ketamin yang bersifat sebagai bronkodilator'
- Halotan dan sevofluran *erupakan obat pilihan induksi inhalasi yang paling
smooth.
- Selama operasi harus dilakukan ventilasi kontrol dengan tidal v.olume
yang kecil-
sedang dan frekuensi yang larnbat untuk menghindari "aif traplting"
- penggunaan NzO harus-dihindari pada pasien dengan bullae dan hipertensi
pulmanal.
- irengukuran kadar COz harus dilakukan sebelumnya sebagai panduan dalam
melakukan ventilasi selama operasi'
- pada akhir operasi dilakukan ekstubasi dengan smooth. Ekstubasi pada saat
anestesi dalam dapat menurunkan resiko reflek bronkospasme, tetapi harus
dipastikan terlebih dahulu bahwa pernafasan pasien sudah adekuat'
9. MANAJEMEN TASCAOTERASI
- Intubasi trakeal dan ventilasi mekanik dipertimbangkan untuk dilanlutkan pada
(preoperative)
operasi abdominal dan intratorakal pada pasien yrnqj_.99ry-Tlya
<
didapatkan hasil pemeriksaan PCO: > 50 mmHg dan FEVr/ FVC 0,5.
- paQu harus dijaga pada rentang 60'100 mmHg dan PaCO2 harus'berada pada
rentan g yang mempertahankan pHa 7,3 5'7,45
- Lakukan ,riun rrr.t untuk efspansi volume paru (bernafas dalam, CPAP,
spirometri insentif)
-Chest fisioteraPi
-Analgesia pascaoperasi yang adekuat (neuraxial opioids, blok interkostal, PCA)
10. IIOKUMEN TERKAIT : - Catatan rekam medis
- Lembar informed consent
11. UNIT TERKAIT : Dokter spesialis anestesi, dokter bedah, dokter penyakit dalam
dan bagian lainnya yang di lingkungan MTMH'
I2. RI,FERENSI:
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Anesthe*i, fglP4Tt with respiratory
disease. Dalam: clinical Anesthesiology, ed.4, 2006, h:576-578.
- Stoelting RK, Dierdorf SF. Endocrine-disease. Dalam: Handbook for Anesthesia
and Co-existing Disease.2002,h: 137'146'

L77

Anda mungkin juga menyukai