Anda di halaman 1dari 14

Public Finance and Public Policy Jonathan

CopyrightGruber
© 2010Third
WorthEdition
Publishers
Copyright © 2010 Worth Publishers 1 of 27
PKN STAN - Diploma 3

11.1 Trade-off kerja dan


leisure;
Pajak atas Penawaran 11.2 Income effect pajak atas
penawaran tenaga kerja;
Tenaga Kerja 11.3 Substitution effect pajak
atas penawaran tenaga kerja

11
PREPARED BY

MUHAMMAD AFDI NIZAR

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 2 of 27
11.1
Pemajakan dan Labor Supply—Teori
Teori Dasar
 Teori penawaran tenaga kerja dasar sama dgn
analisis kesejahteraan pada penawaran tenaga
kerja. Masalah penawaran tenaga kerja memiliki
beberapa elemen :
– Anugerah/dukungan waktu (time endowment, T)
– Kendala anggaran (budget constraint), dengan harga
waktu luang (leisure) sebesar $w
– Preferensi
 Ava mempunyai fungsi utilitas : U(L,C), dimana L
= jam leisure, dan C = barang2 konsumsi.
 Fungsi itu menunjukkan pilihan Ava : jam leisure
dan nilai konsumsi

Diploma – PKN and


PublicIIIFinance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 3 of 27
11.1
Pemajakan dan Labor Supply—Teori
Teori Dasar : Trade-off Konsumsi dan Leisure
Konsumsi • Ava memilih LT
waktu kerja
D Slope = w
dan mencapai
kepuasan pada
kurva indiferen
IC2

E
C
IC3
IC2

Konsumsi IC1

Leisure Bekerja

L T Leisure
Diploma – PKN and
PublicIIIFinance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 4 of 27
11.1
Pemajakan dan Labor Supply—Teori
Consumption Sebelum pajak diberlakukan, Ava kehilangan $12.50 nilai konsumsi
untuk setiap jam leisure yg diambilnya. Setelah pajak  = 0.3
dikenakan, upah setelah pajak Ava = 12.50 x (1 - 0.3) = 8.75.
karena sejumlah upah Ava untuk membayar pajak, konsumsi Ava
lebih kecil (C2 = 9,625) untuk jumlah work/leisure yang sama.
Slope BC = tingkat upah = harga leisure  op-
portunity cost memilih leisure dari pada bekerja

Sebelum pajak pendapat-


an, Ava memilih L1.
C1 = 13.750
Pajak pendapatan meng-
C1 = 9.625 ayun budget constraint.

BC2 BC1

L1 Leisure
Gambar 1 Pemajakan, Trade-off Konsumsi dan Leisure
Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 5 of 27
11.1

Pemajakan dan Labor Supply—Teori


Teori Dasar

 Kendala anggaran awal Ava, BC1 (garis


biru), dieskpresikan sebagai :

C  wL  wT
 dimana harga barang konsumsi
dinormalisasikan dengan satu (unity), dan
T adalah anugerah waktu penuh.
 Ia awalnya memilih bundel A, yaitu (L1,C1).

Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 6 of 27
11.1

Pemajakan dan Labor Supply—Teori


Teori Dasar
 Setelah pajak pendapatan proporsional
diperkenalkan, kendala anggaran berputar ke kiri
dari BC1 ke BC2 (menjadi garis merah) :

C  1   wL  1   wT
 Atas pekerjaan yang dilakukannya, Ava dapat
membeli lebih sedikit barang konsumsi.
 Tingkat upah Ava turun dari w ke (1- τ)w.
 Pertanyaan kebijakan yang penting adalah
apakah pajak penghasilan membuat Ava enggan
bekerja?

Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 7 of 27
11.2

Pemajakan dan Labor Supply—Teori


Teori Dasar : Efek Substitusi dan Pendapatan

 Peningkatan (penurunan) pajak mengubah


upah setelah pajak. Perubahan tarif pajak
memiliki dua efek :
– Efek substitusi (substitution effect) – leisure
secara relatif lebih murah setelah upah efektif
dipotong, jadi orang mengganti ke leisure dan jauh
dari pekerjaan (leisure ).
– Efek pendapatan (income effect)- Seseorang
merasa lebih miskin setelah pemotongan upah
efektif dan, jika leisure adalah barang normal,
orang tersebut mengkonsumsi lebih sedikit
(leisure ).

Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 8 of 27
11.2
Taxation and Labor Supply—Theory
Konsumsi (a) Efek substitusi lebih besar

 Pajak pendapatan tenaga kerja menggeser


kendala anggaran dari BC1 to BC2
 Upah setelah pajak adalah harga efektif
leisure. Karena upah setelah pajak lebih
rendah dari upah sebelum pajak, harga
Ava bekerja leisure turun.
lebih sedikit.  Penurunan harga lesiure akan menyebab-
kan efek substitusi (substitution effect),. Ava
C1 A
mengkonsumsi lebih banyak leisure dan
sedikit jam kerja. Leisure meningkat dari L1
ke L2, berpindah dari titik A ke titik B. Dalam
B kasus ini, substitution effect lebih besar dari
C2
income effect.

BC2 BC1

L1 L2 Leisure

Diploma
Public III – PKNand
Finance Public PolicyAdopted
STAN Jonathanfrom : Jonathan
Gruber Gruber
Third Edition : “Public
Copyright Finance
© 2010 Worthand Public Policy
Publishers 9 of 27
11.3
Taxation and Labor Supply—Theory
(b) Efek pendapatan lebih besar
Konsumsi
 Penurunan returns (upah) untuk
bekerja berarti Ava lebih miskin
pada tingkat penawaran tenaga
kerja tertentu. Penurunan penda-
patan memiliki efek pendapatan
(income effect) yang menyebab-
Ava bekerja kan Ava membeli lebih sedikit
lebih banyak. barang normal, termasuk leisure
C1 A dan lebih banyak jam kerja.
C
C2  Leisure berkurang dari L1 ke L3,
berpindah dari titik A ke titik C
Dalam kasus ini, substitution
effect lebih kecil dari income
effect.
BC2 BC1

L2 L1 Leisure
Diploma
Public III – PKNand
Finance Public PolicyAdopted
STAN Jonathanfrom : Jonathan
Gruber Gruber
Third Edition : “Public
Copyright Finance
© 2010 Worthand Public Policy
Publishers 10 of 27
11.3

Pemajakan dan Labor Supply—Teori


Teori Dasar
Substitution & Income Effects pada Penawaran Tenaga kerja

 Karena substitution dan income effects atas


penawaran tenaga kerja bergerak dalam arah
yang berlawanan maka tidak dapat diprediksi
apakah penawaran tenaga kerja naik atau
turun merespon pajak.
 Pada tingkat penawaran tenaga kerja yang
rendah, sangat tidak mungkin income effects
menjadi lebih besar dari substitution effects,
karena income effects proporsional dgn jam
kerja sebelum perubahan upah

Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 11 of 27
11.3

Taxation and Labor Supply—Theory


Limitations on the theory
 Teori dasar penawaran tenaga kerja merupakan
pandangan ideal tentang pasar tenaga kerja. Dalam
realitas, terdapat sejumlah kendala tambahan.
– Misal, tidak mungkin individu bisa dengan bebas
menyesuaikan jam kerja.
– Selain itu, kendala seperti upah lembur mengubah
batasan anggaran.
 Peraturan upah lembur (overtime pay rules)
berarti bahwa pekerja di sebagian besar pekerjaan
harus secara legal (misal, dibayar satu setengah kali
dari gaji reguler setiap jam) jika bekerja lebih dari 40
jam per minggu.
– Aturan-aturan ini menciptakan ketidakteraturan dalam
batasan anggaran, dan bagi perusahaan menjadi
mahal untuk merekrut pekerja selama lebih dari 40
jam per minggu.
Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 12 of 27
11.3

Taxation and Labor Supply—Evidence


Limitations on the theory

 Literatur empiris tentang pajak dan


penawaran tenaga kerja membedakan dua
jenis pekerja.
─ Primary earners : anggota keluarga yang
merupakan sumber utama pendapaan
tenaga kerja untuk suatu rumah tangga.
─ Secondary earners : pekerja dalam suatu
keluarga selain primary earners.
• primary earners = suami
• secondary earners = istri

Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 13 of 27
11.1
Taxation and Labor Supply—Evidence
EM P I R I C A L E V I D E N C E
ESTIMATING THE ELASTICITY OF LABOR SUPPLY
Tiga pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi elastisitas
penawaran tenaga kerja terkait dengan upah setelah pajak (after-tax
wage):

 Cross-Sectional Linear Regression Evidence: mengestimasi regresi


labor supply sebagai fungsi dari after-tax wage dan variabel kontrol
lainnya.

 Experimental Evidence: pendekatan lain untuk menilai dampak


kausalitas pajak pada labor supply adalah eksperimen random.
Eksperimen sosial yang paling signifikan di US adalah evaluasi
random dari sistem pajak pendapatan negatif (negative income tax,
NIT).

 Quasi-Experimental Evidence: Kajian tentang dampak Tax Reform


Act of 1986 (TRA 86) pada labor supply. Reformasi pajak telah
menurunkan tarif pajak pada wajib pajak berpendapatan sangat
tinggi dibanding tarif rendah pada mereka yang berpendapatan
cukup tinggi
Diploma
Public III – PKNand
Finance STAN Adopted from : Jonathan Gruber : “Public Finance and Public Policy
Public Policy Jonathan Gruber Third Edition Copyright © 2010 Worth Publishers 14 of 27

Anda mungkin juga menyukai