Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

KETENTUAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM


BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN HADIS
Kompetensi Inti:
KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4. Mencoba, mengolah,dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:
1.2 Meyakini ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan al-Qur’an dan
Hadits.
2.2 Menunjukkan perilaku hidup sehat dengan mengonsumsi makanan dan minuman halal.
3.2 Memahami ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan al-Qur’an
dan Hadits.
4.2 Menyajikan hikmah mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi sesuai
ketentuan dalam al-Qur’an dan Hadits.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian makanan dan minuman halal dengan benar.
2. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal dengan benar.
3. Menunjukkan dalil naqli tentang makanan dan minuman halal dengan benar.
4. Menyebutkan pengertian makanan dan minuman haram dengan benar.
5. Menunjukkan dalil naqli tentang makanan dan minuman haram dengan benar.
6. Menyebutkan jenis-jenis makanan dan minuman haram dengan benar.
7. Menjelaskan manfaat mengonsumsi makanan dan minuman halal dengan benar.
8. Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram dengan benar.

RINGKASAN MATERI

A. KETENTUAN HALAL HARAMNYA MAKANAN / MINUMAN 

Makanan dan Minuman bagi tubuh kita sangat penting untuk menghasilkan energi yang
diproses lewat organ pencernaan. Sari makanan menghasilkan darah yang dipompa oleh jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Makanan yang halal dan thoyyib berpengaruh positif terhadap
kesehatan jiwa dan raga, sebaliknya makanan yang haram berdampak buruk terhadap
tubuh.
1. Pengertian 
Halal artinya boleh, dan haram artinya tidak boleh (dilarang). Ukuran halal-haramnya suatu
makanan/minuman adalah ditentukan oleh syari’at Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis
dan ijtihad ulama’ (Ijmak & qiyas).
Nabi saw bersabda :
‫مِم‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ َو َما َس َك‬  ,‫َح َّل اهللُ يِف ْ كتَابِه َو احْلََر ُام َما َحَّر َم اهللُ يِف ْ كتَابِه‬
ُ‫ت َعْنهُ َف ُه َو َّا َع َفا َعْنه‬ َ ‫احْلَاَل ُل َما أ‬ 
Artinya: “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan
Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka
barang itu termasuk yang dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)
Jadi, Makanan dan minuman halalan adalah makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi
menurut ketentuan syariat Islam. Sedangkan Makanan dan minuman haram adalah makanan dan
minuman yang tidak boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam.

2. Kriteria Halal-haramnya makanan & minuman 


a. Ketentuan syari’at :
Segala sesuatu yang dinyatakan “halal” oleh syari’at Islam (al-Qur’an, Hadis & Ijtihad
Ulama’: Ijmak-Qiyas) berarti boleh dikonsumsi, dan apa saja yang dinyatakan “haram”
berarti tidak boleh dikonsumsi.
b. Segi zat/barang : 
Segala sesuatu yang “thoyyib” (baik, suci, & bergizi / bernutrisi) berarti boleh dikonsumsi,
dan apa saja yang “khobaits” (buruk, najis & menjijikkan), berarti tidak boleh dikonsumsi,
seperti tinja, kotoran, teletong, air kencing, nanah, kecoak, cacing.
Allah berfirman, 
ِ ‫وحُيِ ُّل هَل م الطَّيِّب‬
َ ِ‫ات َوحُيَِّر ُم َعلَْي ِه ُم اخْلَبَآئ‬
‫ث‬ َ ُُ َ
Artinya:    “… dan (Allah) menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS Al-A’rof[7]: 157)

c. Segi cara memperolehnya:


Segala sesuatu diperoleh secara “halal”dan dibenarkan oleh agama, maka boleh
dikonsumsi, dan apa saja yang diperoleh secara “haram”, batil, dan tidak dibenarkan oleh
agama, maka tidak boleh dikonsumsi. Misalnya makanan/minuman yang diperoleh dari
hasil mencuri, menipu, korupsi, riba & pekerjaan maksiat lainnya. 
Allah berfirman,
ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُواْ اَل تَأْ ُكلُواْ أَموالَ ُك !م بينَ ُكم بِالْب‬
ٍ ‫اط ِل إِاَّل أَن تَ ُكو َن جِت َ َار ًة َعن َتَر‬
‫اض‬ َ ْ َْ ْ َ ْ َ َ َ َ
ِ ِ ِ
٢٩- ‫يما‬ ً ‫ِّمن ُك ْم َواَل َت ْقُتلُواْ أَن ُف َس ُك ْم إ َّن اهللَ َكا َن ب ُك ْم َرح‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku
atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sungguh Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)

d. Segi proses pengolahan/produksi :


Segala sesuatu yang diproduksi / diolah sesuai dengan yang dibenarkan oleh syari’at,
maka boleh dikonsumsi, dan apa saja diproduksi / diolah tidak sesuai dengan yang
dibenarkan oleh syari’at maka tidak boleh dikonsumsi. Misalnya makanan (nasi, ikan,
daging, dll) digoreng dengan minyak babi; masak sayuran yang dicampuri dengan benda
najis (darah, bangkai, dll); madu & susu yang dioplos dengan khomer (wiski, tuwak, ganja,
morpin, sabu-sabu dan benda-benda narkotika lainnya).

e. Segi dampaknya:
Segala makanan-minuman yang membawa manfaat dan dampak positif bagi jasmani dan
rohani maka boleh dikonsumsi, dan apa saja yang mendatangkan madhorot, berbahaya,
dan dampak negatif bagi jasmani dan rohani, maka tidak boleh dikonsumsi, misalnya
racun, air raksa, kaca, paku, duri, bensin, bara api, ganja, morpin, sabu-sabu, spiritus,
baygon, dll.

f. Label “Halal” dari MUI


Segala bentuk produk makanan dan obatan-obatan yang mendapatkan Sertifikasi dan label
“Halal” dari MUI, berarti itu Halal untuk dikonsumsi. Adapun yang tidak ada sertifikasi dan
label “Halal” dari MUI, berarti belum jelas halal-haramnya untuk dikonsumsi.

3. Binatang yang halal dan haram dikonsumsi 


a. Hewan yang hidup di air
Semua jenis hewan yang hidup di dalam air, seperti di laut, danau, tambak, sungai, kolam.
adalah  halal dikonsumsi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati (bangkai).

b. Hewan yang hidup di darat


Hewan-hewan yang hidup di darat ada yang halal dan ada yang haram dikonsumsi.
Hewan darat yang dagingnya halal  dikonsumsi meliputi:
1) Hewan jenis bahimatul an’am (binatang ternak) seperti onta, sapi, kerbau, kambing dan
biri-biri; 
2) Hewan jenis unggas seperti ayam, bebek, itik, burung
3) Segala hewan yang baik,  seperti kuda, kelinci, kijang, dan sejenisnya.
Hewan-hewan diatas harus melalui proses penyembelihan secara Islam.
Sedangkan hewan darat yang dagingnya haram dikonsumsi meliputi:
a. Haram karena disuruh membunuhnya. Seperti ular, tikus, gagak, elang dan anjing galak.
b. Haram karena dilarang membunuhnya. Seperti semut, lebah, burung hud-hud, burung
suradi.
c. Haram karena kotor (keji, menjijikkan). Seperti kutu, ulat, kutu anjing, kepinding, cacing,
bekecot dan sejenisnya.
d. Haram karena memberi madhorot. Seperti  binatang yang beracun        
e. Haram karena ada larangan dari syari'at Islam (nash al-Qur’an dan Hadis, serta hasil
ijtihad), yang meliputi :
1) Berbagai jenis binatang buas, binatang bertaring dan berkuku tajam. Misalnya harimau,
gajah,  kucing, tikus, ular, burung elang, burung gagak, musang, garangan dan
sejenisnya.
2) Keledai atau himar yang jinak (bukan liar).
3) Anjing dan babi/celeng. Seluruh bagian tubuhnya haram dimakan, seperti dagingnya,
kulitnya, air liurnya, tulangnya dan lain-lain.
4) Darah, kecuali berbentuk hati dan limpa
5) Bangkai, yaitu semua hewan yang matinya tidak disembelih secara Islam, kecuali
bangkai ikan dan belalang.
6) Hewan yang disembelih atas nama selain Allah, atau untuk “sesajen” atau dikorbankan
untuk berhala, setan.
7) Hewan darat yang matinya karena tercekik, dipukul, ditanduk, diterkam binatang buas.
Alloh berfirman, artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) : (1) bangkai, (2) darah, (3)
daging babi, dan (4) daging hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, (5) yang
tercekik, (6) yang dipukul, (7) yang jatuh, (8) yang ditanduk, dan (9) yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) (10) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak
panah) (karena) itu perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3)

B. DAMPAK MENGONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN

Pada dasarnya, semua yang diperintahkan agama itu berdampak positif (bermanfaat) dan semua
yang dilarangnya tentu berdampak negatif (madhorot atau berbahaya) bagi kehidupan manusia.

1. Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal


Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman yang halal akan
memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Makanan yang halal dapat menyehatkan rohani, hati menjadi lembut, dan mempengaruhi
kebaikan watak/karakternya, akhlakul karimah.
b. mendapatkan ridho Allah.
c. Menyebabkan amal ibadahnya diterima
d. Menyebabkan doanya mudah dikabulkan
e. Terhindar dari perbuatan dosa. Karena ia telah menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan
Allah.

2. Madhorot Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Haram


Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menimbulkan madhorot (akibat
buruk) bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Di antara akibat
buruk tersebut adalah :
a. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt.
b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr).
c. Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan
daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir.
d. Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat.
e. Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa depan.
f. Hati menjadi keras dan watak menjadi kasar, sehingga sulit menerima hidayah dan
cenderung berbuat jahat/kasar.
g. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. Misalnya khamr
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik, diantaranya tekanan darah tinggi,
kanker, jantung, liver, sistem kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf
otak. 
h. Menghalangi mengingat Allah dan rasa malas beribadah.
i. Berdosa, karena melanggar aturan Alloh.
j. Mendapatkan ancaman siksa di neraka

!ُ ‫فَالن‬ ‫ ِم ْن َحَر ٍام‬ ‫ت‬


‫اَْوىَل‬ ‫َّار‬ َ َ‫ َنب‬ ‫حَلْ ٍم‬ ‫ي‬
ُّ َ‫ا‬
Artinya: "Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang
pantas menjadi tempat tinggalnya" (HR Tirmidzi).

Kisah Hikmah

Mubarak, Sang Penjaga Kebun Yang Dinikahkan dengan Putri Bangsawan


Suatu hari, ada seorang laki-laki yang ingin menikahkan putrinya. Lelaki itu adalah
seorang pemimpin dan Qadli di kota Marwu (salah satu kota di Negara Persia). Hasil dari
kerja kerasnya, beliau dilimpahkan harta yang banyak. Lelaki itu bernama Nuh bin Maryam.
Beliau memiliki putri yang sangat cantik. Taat kepada Allah dan ahli dalam beribadah.
Selain itu, putrinya juga sangat lembut dan anggun, sungguh sempurna lah kecantikannya.
Hingga banyak putra bangsawan, para pembesar, petinggi, datang untuk melamarnya dengan
membawa mahar yang mewah.
“Jika aku memilih salah satu dari mereka, maka sebagian yang lain tentu akan merasa kecewa,”
kata Nuh bin Maryam kepada putrinya. Pilihan tersebut beliau berikan sepenuhnya kepada
sang putri. Namun, putrinya enggan menerma pinangan dari satu pun putra-putra tersebut.
Sang ayah, Nuh bin Maryam, juga belum menemukan kecocokan dari beberapa pria tersebut
untuk melepaskan anak gadisnya. Melihat hal tersebut, Nuh bin Maryam merasakan
kegelisahan pada putrinya lantaran usianya yang cukup tetapi belum mendapatkan jodoh.
Beberapa waktu setelah itu, Nuh bin Maryam datang ke kebunnya yang sangat luas.
Kebun yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan
pohon lainnya.
Bertemulah Nuh bin Maryam dengan sang penjaga kebun yang bernama Mubarak. Ia
adalah budak laki-laki yang berasal dari India, yang sangat bertaqwa kepada Allah subhanahu
wata’ala. Nuh bin Maryam berkata kepada budak laki-lakinya tersebut, “Aku ingin engkau
merawat dan menjaga kebunku.”
Mendapat amanah tersebut, lalu Mubarak mulai menjaga dan menetap di kebun Nuh
bin Maryam selama satu bulan penuh. Beberapa hari kemudian setelah Mubarak mulai
menjaga kebun tersebut, tuannya mengunjungi kembali kebunnya lalu Ia berkata kepada
Mubarak, “Wahai Mubarak, petikkan aku segenggam anggur.”
Kemudian, dibawalah segenggam anggur tersebut kepada Nuh bin Maryam. Tak
disangka, ternyata anggur itu rasanya masam. Lalu Nuh bin Maryam menginginkan
segenggam anggur yang lain. Setelah itu Mubarak mengambilkan lagi untuknya. Ternyata
rasanya tak berbeda dengan anggur sebelumnya.
Lalu Nuh bin Maryam berkata, “Wahai Mubarak, dari anggur sebanyak ini, kenapa
engkau tidak bisa memetikkan untukku anggur yang manis, engkau malah memetikkan anggur
yang masam?”
“Wahai tuanku, sungguh aku tak tau, mana anggur yang manis dan mana anggur yang
masam,” jawab Mubarak.
“Subhanallah, engkau hidup satu bulan penuh dalam kebun anggur tetapi engkau belum bisa
membedakan mana anggur yang manis dan mana yang masam?” kata Nuh bin Maryam.
“Benar wahai tuanku, aku tidak bisa membedakannya”, kata Mubarak.
“Kenapa engkau tidak mencicipi anggur tersebut agar tau rasanya?” kata Nuh bin Maryam.
“Engkau hanya memerintahkan aku untuk menjaganya, dan tidak memerintahkan aku untuk
mencicipinya, bagaimana bisa aku mengkhianatimu wahai tuanku,” kata Mubarak.
Mendengar jawaban menakjubkan dari budaknya tersebut, Nuh bin Maryam terkejut dengan
kejujurannya. Lalu beliau berkata, “Semoga Allah menjagamu atas amanah yang engkau
emban wahai pemuda.”
Setelah melihat kejadian itu, Nuh bin Maryam menyadari bahwa pemuda yang sedang
berada di hadapannya adalah pemuda yang memiliki akal yang cerdas dan shalih. Kemudian
Nuh bin Maryam berkata, “Wahai anak muda, sungguh hatiku saat ini sangat senang
kepadamu, dan aku ingin, engkau melaksanakan perintahku berikutnya”.
“Aku selalu mentaati Allah Ta’ala dan perintahmu wahai syaikh,” kata Mubarak.
Nuh bin Maryam pun berkata, “Sesungguhnya aku memiliki seorang putri yang sangat cantik
dan sudah pernah di khitbah oleh banyak para pembesar dan orang-orang penting, tetapi aku
masih belum tau, siapa di antara mereka yang harus aku jadikan menantu, apa saranmu atas
masalahku ini?”
Mubarok yang saat itu tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut hingga akhirnya Nuh
bin Maryam menawarkannya untuk menikah dengan sang putri. Mubarak mengatakan bahwa
dirinya bukan seorang yang kaya raya, sedangkan ia hanyalah budak India berkulit hitam
yang sudah dibelinya dengan harta. Namun, keputusan Nuh bin Maryam sudah bulat,
kemudian dibawanya Mubarak ke rumahnya.
Lalu di sanalah mereka berunding dan menanyakan kesanggupan putrinya. Kemudian
gadis tersebut menjawab, “Jika hal tersebut sudah menjadi pilihan ayah dan ibu, maka aku
akan melaksanakannya, aku tidak akan pernah menentang keputusan ayah dan ibu, aku akan
selalu berbuat baik kepada ayah dan ibu.”
Setelah pernikahan, Nuh bin Maryam memberikan harta yang sangat banyak kepada
kedua mempelai tersebut. Tak lama kemudian, lahirlah anak yang diberi nama Abdullah.
Dialah anak yang kelak sangat terkenal di kalangan Ulama Islam dengan nama Abdullah bin
Mubarok, seorang ulama besar yang memiliki banyak ilmu, zuhud, dan banyak meriwayatkan
hadits-hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam.

--000—

Uji Kompetensi

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar!
1. Menurut hukum Islam asal semua makanan dan minuman adalah halal, kecuali ....
a. makanan atau minuman tersebut menjijikan
b. kita tidak terbiasa mengonsumsinya
c. ada nash (ayat al-Qur’an atau Hadis) yang menyatakan keharamannya
d. tidak tercantum dalam al-Qur’an atau Hadits
2. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, yang dimaksud halal ialah ....
a. boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam
b. boleh dikonsumsi menurut petunjuk ahli medis
c. bagus dan menyehatkan
d. enak dan lezat
3. Maksud dari kata “halalan thayyiban” adalah .....
a. halal dan penuh protein
b. halal dan baik dimakan
c. halal dan mengenyangkan
d. halal dan lezat
4. Berikut ini adalah alasan khamar atau minuman keras diharamkan oleh agama Islam,
kecuali ....
a. dapat menjadi sumber kejahatan
b. karena mahal harganya
c. bisa menimbulkan kecanduan bagi peminumnya
d. dapat membahayakan bagi peminumnya
5. Pada asalnya sate kambing hukumnya halal, tetapi hukum bisa berubah menjadi aram
karena ....
a. kambing belum ckup umur
b. membelinya dengan cara hutang
c. kambingnya sedang bunting
d. mendapatkannya dengan cara mencuri
6. Semua jenis minuman halal hukumnya selama tidak ada larangan dari ....
a. pemerintah
b. nash al-Quran dan Hadits
c. guru agama
d. dokter
7. Dalil tentang makanan yang haram terdapat dalam ....
a. al-Maidah ayat 1
b. al-Maidah ayat 2
c. al-Maidah ayat 3
d. al-Maidah ayat 4
8. Salah satu jenis makanan yang halal di bawah ini adalah ....
a. daging yang sudah busuk
b. makanan yang membahayakan jasmani dan rohan
c. sayur dan buah yang sudah dicampur formalin
d. semua makanan yang tidak menjijikan baik dari jenis binatang air atau darat
9. Berikut ini adalah syarat air yang halal, kecuali ....
a. minuman yang sudah bercampur alkohol
b. air yang telah hilang sifat memabukkannya
c. air bersih (suci)
d. semua jenis air yang tidak membahayakan
10. Air teh di dalam gelas terkena najis, maka hukumnya adalah ....
a. haram
b. subhat
c. sunah
d. halal
11. Perhatikan penggalan ayat berikut ini!
ِ ‫وحُيِ ُّل هَل م الطَّيِّب‬
َ ِ‫ات َوحُيَِّر ُم َعلَْي ِه ُم اخْلَبَآئ‬
‫ث‬ َ ُُ َ
Arti lafadz yang bergarisbawah adalah ....
a. sesuatu yang enak
b. sesuatu yang baik
c. sesuatu yang buruk
d. sesuatu yang halal
12. Dua macam darah yang halal dimakan yaitu ....
a. empedu dan limpa
b. hati dan marus
c. hati dan limpa
d. hati dan empedu
13. Dua bangkai yang halal dimakan adalah ....
a. bangkai ikan dan belalang
b. bangkai kecoa dan ular
c. bangkai cicak dan toke
d. bangkai ayam dan burung
14. Hukum daging hewan yang mati ditanduk oleh hewan lain adalah ....
a. sunah
b. mubah
c. halal
d. haram
15. Ketentuan minuman yang halal menurut Islam adalah ....
a. bersih, memabukkan, merusak tubuh
b. bersih, menyegarkan, tidak memabukkan
c. enak, lezat, memabukkan
d. enak, menyegarkan, merusak tubuh
16. Perhatikan penggalan ayat berikut ini!

!ُ ‫فَالن‬ ‫ ِم ْن َحَر ٍام‬ ‫ت‬


‫اَْوىَل‬ ‫َّار‬ َ َ‫ َنب‬ ‫حَلْ ٍم‬ ‫ي‬
ُّ َ‫ا‬
Artinya: "Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka ... yang pantas
menjadi tempat tinggalnya"
a. neraka
b. dasar samodera
c. di atas gunung
d. kuburan
17. Firman Allah yang menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk dalam surat ....
a. al-A’raf ayat 154
b. al-A’raf ayat 155
c. al-A’raf ayat 156
d. al-A’raf ayat 157
18. Berikut ini adalah jenis minuman yang halal yaitu ....
a. arak
b. wisky
c. madu
d. bir
19. Minuman keras diharamkan oleh agama karena ....
a. menambah semangat bekerja
b. mengurangi rasa lelah
c. menambah kekuatan
d. merusak badan dan akal pikiran
20. Berikut ini yang bukan hikmah terbiasa makan dan minum yang halal yaitu ....
a. disayang Allah
b. hatinya selalu cemas
c. badannya sehat
d. otaknya sehat
B. Jodohkanlah pernyataan-pernyataan pada kolom kiri dengan pernyataan-pernyataan
yang tersedia pada kolom kanan!
1. Makna makanan halalan thoyyiban A. Q.S al-A’raf ayat 157
2. Hukum soup sayur dibumbui minyak babi B. menghilangkan penyakit /
3. bangkai yang halal dikonsumsi selagi masih baik menyehatkan badan
wujudnya C. membuat mabuk
4. Akibat minum susu campur tuak D. halal
5. Hukum daging yang disembelih oleh ahli kitab E. ikan gabus dan bebek
(yahudi dan nasrani) F. belalang dan ikan
6. Minum madu G. sayur yang haram
7. Contoh minuman haram H. makanan yang boleh
8. berisi tentang mengharamkan segala yang buruk dikonsumsi sesuai syariat
9. berisi tentang makanan yang halal dan baik dan baik
10. Hikmah mengonsumsi makanan yang halal I. Q.S al-Maidah ayat 88
J. membuat malas beribadah
K. menumbuhkan semangat
ketaatan kepada Allah
L. pemborosan
M. arak
N. haram

C. Lingkarilah huruf B jika pernyataan tersebut benar dan huruf S jika pertanyaan tersebut
salah!
1. Minuman keras diharamkan oleh agama karena merusak badan dan akal B S
pikiran.
2. Q.S Al-Maidah ayat 88 berisi tentang mengharamkan segala yang B S
buruk.
3. Q.S Al-A’raf ayat 157 berisi tentang makanan yang halal dan baik. B S
4. Minum madu membuat sehat dari pada minum minuman berkarbonasi. B S
5. Boleh minum minuman yang berakohol asal sedikit saja. B S
6. Hukum daging hewan yang mati ditanduk adalah haram. B S
7. Boleh berobat dengan minyak ular kobra. B S
8. Rokok termasuk sesuatu yang khaba’its / buruk, maka jangan B S
dikonsumsi.
9. Makanan di warung, daging yang jelas halal zatnya adalah daging ikan. B S
10. Haram makan jambu hasil curian dari tetangga. B S

D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Jelaskan yang dimaksud makanan dan minuman halal dan thoyyib!
2. Berilah contoh menu makanan yang halal!
3. Jelaskan apa sajakah jenis daging hewan yang diharamkan menurut Q.S. al-Māidah: 3!
4. Ketika makan di warung ternyata sayur sambel goreng tahunya tercampur saren (darah
yang di masak), maka jelaskan apa tindakan kita!
5. Jelaskan hikmah mengonsumsi makanan yang halal

Anda mungkin juga menyukai