Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH 2 JENIS PELANGGARAN DISIPLIN DI SD

Nama Mahasiswa : 1. Albertina kalami (1195011005)

Kelas : Ekstensi G PGSD 2019

Dosen Pengampu : Dra. Sorta Simanjuntak, M. S.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURUNSEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah , yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat
menyelesaikan Makalah tentang 2 jenis pelanggaran di SD.

Kedua kalinya saya mengharap makalah tentang kedisiplinan siswa di sekolah ini dapat memberikan
sedikit pengetahuan bagi teman-teman dan bagi pembaca pada umumnya. Dan ucapan terima kasih
kepada pembimbing kami karena telah mengarahkan saya pada hal-hal yang positif.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan
mampu memberikan nilai tambah kepada teman maupun pembaca.

Saya sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini
sangat saya harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan saya perhatikan dan
pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai
agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun
kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk memenuhi dan menyenangi
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab
terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan
sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama
mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila
peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai
mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan-peraturan
yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau
kebijakan yang mengalami perubahanSeorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak
akan lepasdari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiapsiswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yangyang berlaku di sekolahnya.
Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagaiaturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya
itu biasa disebut disiplinsiswa.Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang
berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalahusaha sekolah untuk
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapatmendorong siswa untuk berperilaku sesuai
dengan norma, peraturan dan tata tertibyang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah
(school rule) tersebut, seperti aturantentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan
waktu, perilaku sosialdan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan
pulauntuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaranterhadap aturan, meski
kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam
bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis
(psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.Snock
dalam bukunya “Dangerous School” (1999).

1.2. RUMUSAN MASALAH

Melihat dari latar belakang diatas, adanya tindakan kurang disiplin yang dilakukan siswa di sekolah maka
dalam pembahasan makalah ini kami ambil rumusan masalah yang dapat dikaji adalah sebagai berikut :

a. Apa pengertian disiplin ?

b. Apa Disiplin berpakaian?


c. Apa Disiplin lingkungan?

1.3. TUJUAN

a. Mengetahui Apa pengertian disiplin

b. Mengetahui Apa Disiplin berpakaian

c. Mengetahui Apa Disiplin lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat diberbagai instansi pemerintah maupun swasta.
Kita mengenal adanya disiplin kerja, disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan macam istilah disiplin yang
lain. Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut. Seiring dengan
perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ‘disipline” yang artinya kepatuhan
atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal
dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap
pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga
banyak para ahli baik ahli bahasa maupun sosial dan etika dan estetika memberikan definisi yang
berbeda-beda.

Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan disiplin sebagai sebuah proses yang harus ditempuh
sebagaimana diringkas oleh carapedia.com berikut ini;

Disiplin merupakan hasil belajar dan mencakup aspek kognitif, afektif, dan behavioral (Toto Asmara).
Disiplin merupakan wujud nyata dari penghargaan kita pada diri sendiri dan orang lain (Tim Penulis
Grasindo). Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai
tertentu (Andrias Harefa). Disiplin adalah merujuk pada autoriti, keadaan kelas yang teratur, program
studi yang sitematik, serta cara penetapan peraturan atau hukuman (R. F. Olivia)

Dari beberapa definisi tersebut dapat difahami bahwa disiplin adalah serangkaian pelatihan atau
pembiasaan yang untuk meningkatknya kemampuan aspek kognitif, afektif dan behavioral serta
pengendalian diri yang menjadi habit dalam kehidupan.

Ada juga yang mendefinisikan bahwa disiplin merupakan potensi diri siswa yang perlu diekflor dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.sebagaiman dipaparkan oleh carapedia.com berikut;

Disiplin merupakan salah satu aspek perkembangan seorang individu yang berkaitan dengan cara untuk
mengkoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkah laku baik tanpa merusak harga diri anak
(Euis Sunarti).

Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan dapat
menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat dapat
disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat menbedakan mana hal
yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan
perilaku yang bertanggung jawab

Disiplin adalah hubungan tata tertib, tata susila, adab, akhlak, dan kesopanan (Abdullah Sani Bin
Yahaya). Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan prestasi (Jim Rohn).Disiplin merupakan latihan yang
diberikan kepada murid supaya mereka bertindak sesuai dengan peraturan di rumah, sekolah, dan
masyarakat (Mizan Adiliah). Disiplin adalah beraneka aturan yang menjadi petunjuk dan pegangan
kehidupan beradab suatu masyarakat agar dapat melangsungkan keberadaannya dalam keadaan aman,
tertib, serta terkendali berdasarkan hukum dalam semua aspek kehidupan (Sukono) Disiplin adalah tata
tertib ( di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, dsb)
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Kedisiplinan adalah sikap penuh kerelaan dalam
mematuhi semua aturan dan norma yang ada sebagai bentuk tanggung jawab.

2.2 Disiplin berpakaian

Setiap jenjang sekolah memiliki aturan berpakaian secara umum dan khusus. Misalnya,

seragam harian wajib untuk anak sekolah dasar adalah baju putih dan celana/rok berwarna
merah.Namun pada hari tertentu ada pula seragam khusus yang diberlakukan di sekolah dasar tersebut.
Misalnya pakaian muslim, pakaian khusus seragam batik, dll.

Disiplin lingkungan

Disiplin lingkungan adalah aturan yang ditetapkan kepada siswa untuk mengelola lingkungan sekolah
dan kelas. Misalnya, disiplin piket harian di kelas untuk membersihkan lingkungan kelas sebelum jam
belajar dimulai.Siswa yang melanggar disiplin sekolah akan mendapat sanksi berupa teguran,
peringatan, pemanggilan orangtua siswa.

Belajar disiplin dari dini dan membuka wawasan untuk peduli terhadap diri sendiri dan alam.” Displin
merupakan kepatuhan atau ketaatan untuk mematuhi sebuah peraturan yang dirasakan menjadi
tanggung jawab. Sedangkan lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti air, tanah, energy surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas
tanah maupun didalam lautan. Lingkungan terdiri dari komponen adibiotik (tidak bernyawa) dan biotik
(bernyawa).

Manusia belum menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari alam semesta ini, sehingga krisis lingkungan
hidup belum menjadi perhatian bersama. Perlu diingat bahwa lingkungan hidup adalah bagian dari kita
dan kita adalah bagian dari lingkungan hidup jadi keduanya saling berinteraksi dalam sebuah ekosistem
(saling membutuhkan) dan tak terpisahkan. Kesadaran itu akhirnya melahirkan suatu disiplin ilmu yang
baru, yang disebut ekologi.

Menciptakan Lingkungan yang nyaman dan aman, tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan.
Seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak sampai lanjut usia, komunitas, pemerintah dan pengusaha
bisa menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman demi kepentingan bersama. Degan cara :Memulai
dari lingkungan perorangan, RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dan seterusnya dengan melakukan tindakan
nyata seperti membuang sampah pada tempatnya, yang dapat menciptakan suasana nyama dan bersih.
Segala usaha dan kegiatan yang tidak berdampak terhadap lingkungan harus dikelola dan dipantau
dengan baik secara konsisten.Usaha dan kegiatan mengkaji ulang dampak lingkungan hidup.

Berbuat jujur, komitmen, konsisten, dan peduli terhadap lingkungan melalui komunitas dan lain
sebagainya dengan nyata.Usaha dan kegiatan yang membawa kesuasana kondusif, nyaman dan aman,
sehingga pertumbuhan ekonomi semmakin meningkat rakyat semakin sejahtera.

Solusi saya Selalu melakukan pengawasan pada siswa.

Agar siswa bisa menaati tata tertib sekolah para guru harus terus mengawasi para siswa setiap hari. Jika
ada siswa yang melanggar tata tertib bisa di tegur saat itu juga. Hal ini bisa membuat siswa lebih
menaati tata tertib karena rasa takut dimarahi oleh guru yang mungkin saja tiba-tiba bertemu sebelum
mau pun sesudah jam pelajaran. Pengawasan seperti ini bisa akan membuat para siswa semakin sulit
untuk melanggar tata tertib sekolah. Tidak hanya untuk tata tertib namun pengawasan juga harus
dilakukan untuk menghindari terjadinya perkelahian antar siswa yang merupakan akibat pergaulan
bebas di kalangan pelajar.

2.3. Disiplin berpakaian

Setiap jenjang sekolah memiliki aturan berpakaian secara umum dan khusus. Misalnya, seragam harian
wajib untuk anak sekolah dasar adalah baju putih dan celana/rok berwarna merah.Namun pada hari
tertentu ada pula seragam khusus yang diberlakukan di sekolah dasar tersebut. Misalnya pakaian
muslim, pakaian khusus seragam batik. Solusi saya Sanksi untuk siswa yang melanggar tata tertib.

Siswa yang terus saja melanggar tata tertib dan sudah tidak bisa diingatkan dan ditegur harus diberikan
sanksi yang sesuai agar mereka bisa patuh dan taat peraturan. Sanksi diberikan agar siswa sadar dengan
kesalahannya dan agar mereka takut untuk melanggar tata tertib di sekolah. Sanksi bisa berupa
pengurangan nilai, denda, dan berbagai sanksi lainnya yang menurut pihak sekolah baik untuk
menyadarkan kedisiplinan pada siswa. Dan tentunya para siswa yang telah melanggar namanya harus
masuk dalam daftar siswa yang melanggar tata tertib agar bisa dikenai sanksi. Selain itu memberikan
sanksi juga berlaku sebagai cara mengatasi siswa yang berkelahi baik di dalam maupun diluar lingkungan
sekolah.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Penegakan disiplin di sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak,
terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukan sebuah lingkungan yang di dalamnya
ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah
mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilaidisiplin
itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi
stabilitas dan kedamaian hidup bersama.

Disiplin sekolah merupakan keseluruhan ukuran bagitindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi


moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya
kedisiplinan dapat menjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yang
membahayakan hidup kalangan pelajar. Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air.

3.2. SARAN

Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa dilakukan
diantaranya:

A. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan
untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka.

B. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong
kepatuhan siswa.

C. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu siswa
dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

http://abudaud2010.blogspot.co.id/2010/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://akramberbagi.blogspot.co.id/2012/11/sebab-pelanggaran-disiplin-dan-cara.html

http://aroxx.blogspot.co.id/2013/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-disiplin.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-
sekolah/http://syaifulhijrah.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-perilaku-pengertian-disiplin.html

Anda mungkin juga menyukai