NIM : 1193311011
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan critical journal review, yang berjudul
“Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Riil
Mahasiswa Pendidikan Matematika”. Penyusunan critical journal review, ini untuk tugas mata
kuliah Statistika. penulis harap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam
bidang ilmu pengetahuan.serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa
sebenarnya ilmu pengetahuan itu.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan penulis agar dapat memperbaiki jurnalnya yang menurut saya kurang
memperkuat isi jurnal. Untuk reviewer seperti saya agar dapat menambah wawasan baru
tentang materi yang ada. Dan juga untuk menyelesaikan tugas pada matakuliah Statistika.
C. Manfaat CJR
Manfaat untuk penulis yaitu agar dapat membuat jurnal dikemudian hari menjadi
lebih baik. Manfaat untuk reviewer dan pembaca agar dapat mengembangkan, meneliti, dan
menerapkannya didalam kehidupannya.
1
BAB II
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal I :
Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis
Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Riil
Mahasiswa Pendidikan Matematika
Jurnal 2 :
Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (Pmri) Terhadap Perkembangan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Ii Sd
Kartika 1.10 Padang
Jurnal Jurnal I :
Jurnal 2 :
Jurnal Exacta
http://jurnal.eujurnal.ac.id/
Jurnal 2 : Vol 10 no 2
Jurnal 2 : 2012
Penulis Jurnal I :
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
1krisna_satrio@uhamka.ac.id
2troymath@uhamka.ac.id
2
Jurnal 2 :
REVIEW JURNAL
Jural 2 :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)
Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
belajar dengan pendekatan PMRI dan siswa
yang belajar dengan pendekatan
konvensional. 2) Perkembangan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah matematis
setelah melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan PMRI, dan 3) Bagaimana peranan
guru dalam membantu siswa
mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah setelah mengikuti workshop PMRI.
3
analisis riil yang dipilih secara purposive
sampling.
Jurnal 2 :
Jurnal 2 :
4
pembuktian matematika bentuk kontrapositif
dan kontradiksi; dan (3) dominan mahasiswa
tidak mampu mengaplikasikan pembuktian
bentuk counterexample.
Jurnal 2 :
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang belajar
dengan pendekatan PMRI lebih baik secara
signifikan dari pada siswa yang belajar
dengan pendekatan konvensional, terjadi
perkembangan kemampuan pemecahan
masalah ditunjukkan dengan kemampuan
siswa menyelesaikan soal-soal yang tidak
rutin, dan usaha yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dengan membuat perangkat
pembelajaran berbasis PMRI dan melatih
siswa untuk menyelesaikan
masalah tidak rutin.
5
merupakan bilangan genap”
Dominan mahasiswa yaitu 79% tidak mampu
menuliskan pembuktian teorema sama sekali,
dan tidak ada mahasiswa yang dapat
memberikan bukti teorema menggunakan
bentuk kontrapositif.
6
kontradiksi.
Jurnal 2 :
Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan
kemampuan pemecahan masalahmatematika
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan pengujian hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematika. Uji
normalitas dilakukan dengan rumus Liliefors.
Hasil uji normalitas tes kemampuan
pemecahan masalah matematika baik untuk
kelas eksperimen maupun untuk kelas kontrol
tidak berdistribusi normal. Untuk menguji
hipotesis yang pertama dilakukan Uji U
Mann-Whitney karena hasil anlaisis data
tidak berdistribusi normal [3]. Berikut hasil
Uji Terhadap tes kemampuan pemecahan
masalah matematika dikemukakan pada
Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji U Mann-Whitney
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan
pendekatan
Konvensional
Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan
Pendekatan PMRI
n1 = 30 N2 = 31
R1= 720,5 R2 = 1170,5
U= 674,5
Z = 3,0013
p < 0,0013
Karena p < 0,0013 dan 0,0013 lebih kecil dari
= 0,01
7
maka H0 ditolak Dari hasil Uji hipotesis
diatas diperoleh p < 0,0013 lebih kecil dari
= 0,01, maka H0 ditolak. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan penalaran
matematika siswa yang belajar dengan
pendekatan PMRI lebih baik dari pada siswa
yang belajar dengan pendekatan
konvensional.
8
Kesimpulan Jurnal I
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
di atas, dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dominan mahasiswa yang tidak bisa
menjawab karena lupa atau tidak ingat
tentang bentuk pembuktian, padahal pada
beberapa mata kuliah, mahasiswa melakukan
pembuktian matematik.
Jurnal II
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
diperoleh bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang belajar
dengan pendekatan PMRI lebih baik secara
signifikan dari pada siswa yang belajar
dengan pendekatan konvensional.
Perkembangan kemampuan pemecahan
masalah matematika dapat dilihat dari: a)
Siswa sudah tidak langsung mengoperasikan
angka-angka yang ada, tetapi siswa
memaknai terlebih dahulu maksud dari soal
9
kemudian baru menentukan pendekatan atau
cara yang tepat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. b)
Siswa sudah mampu menyelesaikan soal
secara prosedural. Terlihat dengan variasi
cara yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c) Siswa sudah mampu menjelaskan proses
yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. d) Siswa telah mampu
menyelesaikan permasalahan secara tepat.
Usaha yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah a) Guru memulai pembelajaran
dengan masalah kontekstual, bertujuan agar
siswa mudah memahami permasalahan. b)
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat mengembangkan ide-ide siswa. c)
Guru membiasakan siswa untuk
mengemukakan gagasan dan menanggapi
gagasan teman yang lain. d) Guru berusaha
agar siswa menemukan sendiri solusi dari
permasalahan yang diberikan. Meskipun guru
selalu membimbing siswa agar menemukan
solusi dari permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil dan simpulan ada beberapa
saran, sebaiknya disetiap pembelajaran
matematika guru menggunakan buku kerja
sebagai pendamping buku pegangan sehingga
bentuk soal yang diberikan ke siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Jangan sampai siswa hanya memanfaatkan
buku pegangan untuk mempelajari contoh
10
soal yang ada di dalam buku tersebut. Untuk
mengembangkan kemampuan belajar
matematika siswa, sebaiknya praktisi
pendidikan melakukan beberapa upaya yaitu
melengkapi media pembelajaran dan sarana
lainnya untuk penerapan pembelajaran
dengan pendekatan PMRI.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kritikan diatas dapat penulis simpulkan bahwa jurnal ini sudah masuk
dalam kategori jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat
memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang mengerti
tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian-nya
baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti jurnal ini, dalam
setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi
sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.
B. SARAN
Besar harapan penulis akan menjadi lengkapnya jurnal ini dikemudian hari maka dari
itu penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran penulis
adalah diharapkan dapat mengembangkan jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
sehingga jurnal ini menjadi lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13