Anda di halaman 1dari 16

SKOR :

CRITICAL JOURNAL (CJR)


“Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Riil
Mahasiswa Pendidikan Matematika”

Nama Mahasiswa : Vinka Nova Tutiona Simanjuntak

NIM : 1193311011

Jurusan : Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelas : G Ekstensi 2019

Dosen Pengampu :Drs. Daitin Tarigan,M.Pd

Mata Kuliah : Statistika

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan critical journal review, yang berjudul
“Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Riil
Mahasiswa Pendidikan Matematika”. Penyusunan critical journal review, ini untuk tugas mata
kuliah Statistika. penulis harap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam
bidang ilmu pengetahuan.serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa
sebenarnya ilmu pengetahuan itu.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan critical journal review ini.Karena


itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pada pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari critical journal ini. Akhir kata penulis mengucapkan trimakasih.
Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi tambahan di bidang pembelajaran
pengetahuan matematika SD.

Medan, April 2021

Vinka Nova T Simanjuntak

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR..................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR ..............................................................................................1
C. Manfaat CJR ............................................................................................................1
BAB II ANALISIS JURNAL ............................................................................................2
A. Review Jurnal...........................................................................................................2
B. Penilaian Jurnal ........................................................................................................3
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................12
A. Kesimpulan ............................................................................................................12
B. Saran ......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat


baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik jurnal (Critical Journal
Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami
apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitik beratkan pada
evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal
tersebut bisa merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang di dapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga
bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.

Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca


keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis
lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa krtik dan saran
terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR

Tujuan penulis agar dapat memperbaiki jurnalnya yang menurut saya kurang
memperkuat isi jurnal. Untuk reviewer seperti saya agar dapat menambah wawasan baru
tentang materi yang ada. Dan juga untuk menyelesaikan tugas pada matakuliah Statistika.

C. Manfaat CJR

Manfaat untuk penulis yaitu agar dapat membuat jurnal dikemudian hari menjadi
lebih baik. Manfaat untuk reviewer dan pembaca agar dapat mengembangkan, meneliti, dan
menerapkannya didalam kehidupannya.

1
BAB II

IDENTITAS JURNAL

Judul Jurnal I :
Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis
Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Riil
Mahasiswa Pendidikan Matematika

Jurnal 2 :
Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (Pmri) Terhadap Perkembangan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Ii Sd
Kartika 1.10 Padang

Jurnal Jurnal I :

Jurnal Pendidikan Matematika

Jurnal 2 :

Jurnal Exacta

Download Available online

http://jurnal.eujurnal.ac.id/

Volume atau halaman Jurnal I : Vol 2 No 1

Jurnal 2 : Vol 10 no 2

Tahun Jurnal I : 2017

Jurnal 2 : 2012

Penulis Jurnal I :
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
1krisna_satrio@uhamka.ac.id
2troymath@uhamka.ac.id

2
Jurnal 2 :

Effie Efrida Muchlis

Reviewer Fitriani Yosevina Br Munthe

Tanggal 5 April 2021

REVIEW JURNAL

Tujuan Penelitian Jurnal I


Bertujuan,Studi pendahuluan ini untuk
memetakan kemampuan pembuktian
matematis mahasiswa yang sangat berperan
penting dalam mempelajari mata kuliah
analisis riil dan menganalisis learning
obstacle yang dihadapi.

Jural 2 :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)
Kemampuan pemecahan masalah siswa yang
belajar dengan pendekatan PMRI dan siswa
yang belajar dengan pendekatan
konvensional. 2) Perkembangan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah matematis
setelah melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan PMRI, dan 3) Bagaimana peranan
guru dalam membantu siswa
mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah setelah mengikuti workshop PMRI.

Subjek penelitian Jurnal I :

Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

3
analisis riil yang dipilih secara purposive
sampling.

Jurnal 2 :

Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang


guru kelas dan siswa kelas II tahun pelajaran
2010/2011 SD Kartika 1.10 Padang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal tes kemampuan pemecahan
masalah.

Metode penelitian Jurnal I :

Penelitian ini menggunakan pendekatan


kualitatif yang lebih menekankan pada kajian
interpretative namun dalam hal tertentu akan
disajikan secara deskriptif kuantitatif. Data
penelitian ini diperoleh melalui tes diagnostik
terkait pembuktian matematis bentuk
langsung, contrapositive, tidak langsung/
kontradiksi, dan counterexample.

Jurnal 2 :

Teknik analisis data yang digunakan adalah


untuk data kuantitatif berupa tes kemampuan
pemecahan masalah dianalisis dengan
menggunakan Uji-t. Untuk data pendukung
berupa data kualitatif digunakan analisis
deskriptif.

Langkah penelitian Jurnal I :


(1) kebanyakan mahasiswa tidak ingat
tentang bentuk-bentuk pembuktian; (2)
mahasiswa tidak mampu membuat

4
pembuktian matematika bentuk kontrapositif
dan kontradiksi; dan (3) dominan mahasiswa
tidak mampu mengaplikasikan pembuktian
bentuk counterexample.

Jurnal 2 :
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang belajar
dengan pendekatan PMRI lebih baik secara
signifikan dari pada siswa yang belajar
dengan pendekatan konvensional, terjadi
perkembangan kemampuan pemecahan
masalah ditunjukkan dengan kemampuan
siswa menyelesaikan soal-soal yang tidak
rutin, dan usaha yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dengan membuat perangkat
pembelajaran berbasis PMRI dan melatih
siswa untuk menyelesaikan
masalah tidak rutin.

Hasil penelitian Jurnal I :


Kemampuan mahasiswa dalam melakukan
pembuktian matematik meliputi, pembuktian
langsung bentuk implikasi, pembuktian
contrapositive, pembuktian tidak langsung
berupa bentuk reductio ad absurdum atau
kontradiksi. Mahasiswa diberikan dua
masalah berupa teorema yang berbeda.
Masalah pertama, mahasiswa melakukan 3
macam pembuktian dari sebuah teorema
seperti berikut. Teorema:
“Jika x dan y bilangan genap, maka x + y

5
merupakan bilangan genap”
Dominan mahasiswa yaitu 79% tidak mampu
menuliskan pembuktian teorema sama sekali,
dan tidak ada mahasiswa yang dapat
memberikan bukti teorema menggunakan
bentuk kontrapositif.

Dominan mahasiswa yaitu 83% tidak mampu


menuliskan pembuktian teorema sama sekali,
sedangkan hanya 6% mahasiswa yang dapat
memberikan bukti secara lengkap dan benar.
Terkait bentuk pembuktian counterexample
di sini tidak muncul dikarenakan penggunaan
bentuk pembuktian counterexample
digunakan pada premis/teorema yang bernilai
salah.
Dari hasil pengujian kemampuan matematik
berdasarkan dua bentuk masalah, yaitu
memberikan bukti matematik dan validasi
bentuk pembuktian terlihat kemampuan
mahasiswa dalam melakukan pembuktian
matematik yang meliputi, pembuktian
langsung bentuk implikasi, pembuktian
contrapositive, pembuktian tidak langsung
berupa bentuk reductio ad absurdum atau
kontradiksi masih sangat rendah. Bentuk
pembuktian yang paling sulit dilakukan oleh
mahasiswa adalah bentuk kontrapositif dan
kontradiksi, hal ini terlihat dari tidak
mahasiswa yang mampu memberikan
pembuktian bentuk kontrapositif sama sekali,
sedangkan hanya 6% mahasiswa yang
mampu memberikan bentuk pembuktian

6
kontradiksi.

Jurnal 2 :
Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan
kemampuan pemecahan masalahmatematika
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan pengujian hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematika. Uji
normalitas dilakukan dengan rumus Liliefors.
Hasil uji normalitas tes kemampuan
pemecahan masalah matematika baik untuk
kelas eksperimen maupun untuk kelas kontrol
tidak berdistribusi normal. Untuk menguji
hipotesis yang pertama dilakukan Uji U
Mann-Whitney karena hasil anlaisis data
tidak berdistribusi normal [3]. Berikut hasil
Uji Terhadap tes kemampuan pemecahan
masalah matematika dikemukakan pada
Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji U Mann-Whitney
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan
pendekatan
Konvensional
Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan
Pendekatan PMRI
n1 = 30 N2 = 31
R1= 720,5 R2 = 1170,5
U= 674,5
Z = 3,0013
p < 0,0013
Karena p < 0,0013 dan 0,0013 lebih kecil dari
= 0,01

7
maka H0 ditolak Dari hasil Uji hipotesis
diatas diperoleh p < 0,0013 lebih kecil dari
= 0,01, maka H0 ditolak. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan penalaran
matematika siswa yang belajar dengan
pendekatan PMRI lebih baik dari pada siswa
yang belajar dengan pendekatan
konvensional.

Kelebihan penelitian  Metode yang digunakan sangat baik


 Dari segi isinya sudah dikatakan
bagus, karena sangat rinci dalam
penjelasan isi jurnal tersebut sehingga
pembaca dapat memahami isi jurnal
ini dengan lebih mendalam
 Adanya penelitian secara langsung ke
tempat/subjek penelitian sehingga
data yang di peroleh lebih akurat
 Hasil dari data ini dihitung melalui
data yang di peroleh.
 Tersusun rapi dan tertata rapi dari
pendahuluan sampai akhir daftar
pustaka judulnya berurut sesuai
tempatnya.
 Data yang diperoleh lebih akurat
 Adanya referensi akurat yang
tercantum didalam jurnal ini sehingga
isinya dapat dipercaya dan dipahami.

Kekurangan penelitian Pada jurnal satu dan dua kurangnya halaman


pada jurnal, tetapi jurnal ini sudah dapat
dikatakan baik.

8
Kesimpulan Jurnal I
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
di atas, dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dominan mahasiswa yang tidak bisa
menjawab karena lupa atau tidak ingat
tentang bentuk pembuktian, padahal pada
beberapa mata kuliah, mahasiswa melakukan
pembuktian matematik.

2. Mahasiswa tidak mampu membuat


pembuktian matematis bentuk kontrapositif.

3. Kebanyakan mahasiswa tidak mampu


membuat pembuktian matematika bentuk
kontradiksi.

4. Mahasiswa tidak mampu mengaplikasikan


pembuktian bentuk counterexample
dikarenakan mahasiswa menganggap
counterexample hanya digunakan pada
premis yang bernilai salah.

Jurnal II
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
diperoleh bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang belajar
dengan pendekatan PMRI lebih baik secara
signifikan dari pada siswa yang belajar
dengan pendekatan konvensional.
Perkembangan kemampuan pemecahan
masalah matematika dapat dilihat dari: a)
Siswa sudah tidak langsung mengoperasikan
angka-angka yang ada, tetapi siswa
memaknai terlebih dahulu maksud dari soal

9
kemudian baru menentukan pendekatan atau
cara yang tepat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. b)
Siswa sudah mampu menyelesaikan soal
secara prosedural. Terlihat dengan variasi
cara yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c) Siswa sudah mampu menjelaskan proses
yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. d) Siswa telah mampu
menyelesaikan permasalahan secara tepat.
Usaha yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah a) Guru memulai pembelajaran
dengan masalah kontekstual, bertujuan agar
siswa mudah memahami permasalahan. b)
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat mengembangkan ide-ide siswa. c)
Guru membiasakan siswa untuk
mengemukakan gagasan dan menanggapi
gagasan teman yang lain. d) Guru berusaha
agar siswa menemukan sendiri solusi dari
permasalahan yang diberikan. Meskipun guru
selalu membimbing siswa agar menemukan
solusi dari permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil dan simpulan ada beberapa
saran, sebaiknya disetiap pembelajaran
matematika guru menggunakan buku kerja
sebagai pendamping buku pegangan sehingga
bentuk soal yang diberikan ke siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Jangan sampai siswa hanya memanfaatkan
buku pegangan untuk mempelajari contoh

10
soal yang ada di dalam buku tersebut. Untuk
mengembangkan kemampuan belajar
matematika siswa, sebaiknya praktisi
pendidikan melakukan beberapa upaya yaitu
melengkapi media pembelajaran dan sarana
lainnya untuk penerapan pembelajaran
dengan pendekatan PMRI.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil kritikan diatas dapat penulis simpulkan bahwa jurnal ini sudah masuk
dalam kategori jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat
memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang mengerti
tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian-nya
baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti jurnal ini, dalam
setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi
sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.

B. SARAN

Besar harapan penulis akan menjadi lengkapnya jurnal ini dikemudian hari maka dari
itu penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran penulis
adalah diharapkan dapat mengembangkan jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
sehingga jurnal ini menjadi lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hamka. 2017. Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis Sebagai Prasyarat Mata


Kuliah Analisis Riil Mahasiswa Pendidikan Matematika. Vol 2 Nomor 1: Jurnal Pendidikan
Matematika. http://jurnal.eujurnal.ac.id/

Muchlis, Effie Eferida. 2012. Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik


Indonesia (Pmri) Terhadap Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Ii
Sd Kartika 1.10 Padang. Vol 10 Nomor 2. http://jurnal.eujurnal.ac.id/

13

Anda mungkin juga menyukai