M
TO ATER
P L ID
EV AN
EL LAT
- X IH
II S AN
MA SO
AL
SB
sejarah
MP
TN
SESI 14
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK INDONESIA
PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)
1
B. CIRI-CIRI PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA
Bentuk negara
adalah NKRI
Ketidakstabilan
Dasar negara
politik (9 tahun, 7
adalah UUDS 1950
kabinet)
Ciri-ciri Pelaksanaan
Demokrasi
Liberalisme di
Indonesia
Bentuk
Peran oposisi yang
pemerintah adalah
dominan
parlementer
Menerapkan
sistem multipartai
2
C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN LIBERAL DI INDONESIA
Sukiman-Suwirjo Mengadakan kerja sama ekonomi dan Adanya MSA yang dianggap
(26 April – Februari bantuan senjata dari Amerika Serikat yang oleh oposisi sebagai bentuk
1952) diberi nama Mutual Security Act (MSA). nyata bahwa Indonesia tidak
menjalankan politik luar negeri
yang bebas-aktif.
Wilopo Tidak ada program dari kabinet ini yang Adanya konflik sipil–militer yang
(30 Maret 1952 – 2 berjalan dengan baik sesuai dengan yang terjadi di berbagai daerah seperti:
Juni 1953) dicanangkan. 1. Peristiwa Tanjung Morawa
Konflik perkebunan kelapa
sawit yang terjadi di
Sumatera Utara.
2. Peristiwa 17 Oktober 1952
Aksi demo besar-besar
yang dilakukan oleh ABRI
karena rasa kekecewaan
terhadap kondisi Indonesia
yang tidak stabil. Menuntut
pembubaran DPR yang
dianggap telah ikut campur
dalam urusan internal ABRI.
3
Ali – Wongso 1. Melaksanakan Gerakan Ali-Baba. Pengangkatan Iwa
(13 Juli 1953 – 24 2. Menyelenggarakan Konferensi Asia- Kusumasumantri sebagai Menteri
Juli 1955) Afrika (KAA) di Bandung, pada 18-24 Pertahanan menyebabkan
April 1955. terjadinya konflik dengan ABRI.
Konferensi ini diprakarsai oleh 5
negara, yaitu:
• Indonesia (Ali Sastroamidjojo)
• India (Pandit Jawaharlal Nehru)
• Sri Lanka (Sir John Katelawala)
• Pakistan (Moh. Ali Jinnah)
• Birma/Myanmar (U Nu)
KAA ini menghasilkan beberapa point
penting, seperti:
• Dasa Sila Bandung
• Dukungan negara-negara di
Asia-Afrika terhadap masalah
Irian Barat
• Masalah status
dwikewarganegaan RI-RRT
Ali Sastroamidjojo 2 Dalam masa kepemimpinannya yang kedua, Kondisi perekomian Indonesia
(24 Maret 1956 - 14 tak ada prestasi yang menonjol dari Ali yang semakin parah ditambah
Maret 1957) Sastroamidjojo ini. adanya kekecewaan rakyat karena
Ali dinilai terlalu mementingkan
urusan luar negeri dan partainya
menyebabkan Ali mengundurkan
diri.
4
Djuanda 1. Membentuk Zaken Kabinet 1. Adanya gangguan keamanan
(9 April 1957 – 10 Kabinet nonpartai yang berisi orang- dengan munculnya gerakan
Juli 1959) orang profesional. PRRI/Permesta.
2. Membentuk Deklarasi Djuanda, 2. Dekrit Presiden 1959.
membahas tentang batas teritorial laut
Indonesia.
3. Menetapkan program kerja yang
dikenal sebagai Panca Karya. Panca
Karya, yaitu:
• Membentuk Dewan Nasional
• Normalisasi keadaan Republik
• Melancarkan pelaksanaan
pembatalan KMB
• Memperjuangkan Irian Barat
• Menggiatkan pembangunan
5
CONTOH SOAL
6
4. UM UGM 2003 Kode 421
Mosi integral Natsir yang kemudian mendapat dukungan Presiden Soekarno dan mayoritas
kabinet serta parlemen, berisikan ....
A. pengukuhan bentuk negara federal RI
B. pengembalian ke dalam bentuk negara kesatuan RI
C. pembentukan Konstituante
D. perjuangan integrasi Irian Barat ke dalam RI
E. pembentukan Kabinet Parlementer
Jawaban: B
Isi dari Mosi integral Natsir yang kemudian mendapat dukungan Presiden Soekarno dan
mayoritas kabinet serta parlemen adalah Pengembalian ke dalam bentuk negara kesatuan
RI.