ANALISIS FILM LORD OF THE RING: THE RETURN OF THE KING

1. (43.43) Ketika pippin datang ke kota Minas Tirith, dan saat ingin menemui rajanya, ia
melihat sebuah pohon putih dan ia ingat bahwa pohon itulah yang dilihatnya di alam
bawah sadarnya saat ia memegang bola hitam. Hal ini sesuai dengan struktur
ketidaksadaran menurut jung, mengenai 2 daerah alam prasadar, yaitu bagian atas dan
bagian bawah. Yang dialami oleh pippin adalah bagian atas karena berisikan ingatan saat
ia melihat pohon putih tersebut. Hal ini juga sesuai dengan definisi mimpi menurut Jung,
yaitu merupakan manifestasi dari ketidaksadaran kolektif dan mempunyai arti yang
bersifat profetis (ramalan).

2. (45.17) Pada saat ini ayah bromir yaitu raja dari kota Minas Tirith berduka atau tidak
senang ketika mengetahui putranya telah mati, yang hal ini sesuai dengan pendapat Jung
mengenai fungsi jiwa yaitu rasional yang melibatkan perasaan tak senang sang raja,
hingga sang raja tidak dapat berpikir rasional padahal peperangan sudah dekat.
3. (50.45) Frodo memiliki firasat bahwa ia tidak akan bisa kembali. Hal ini sesuai fungsi
irrasional menurut Jung, bahwa Frodo memiliki intuisi bahwa ia tidak akan kembali
setelah perjalan tersebut.

4. (55.21) Gandalf mengatakan kepada pippin bahwa sebenarnya mereka sudah pernah
bertemu dengan pemimpin dari musuh yaitu saat mereka berada di weathertop lalu pippin
mengingat kejadian tersebut yaitu ketika Frodo ditikam oleh raja penyihir dari Angmar.
Hal ini sesuai dengan struktur ketidaksadaran menurut Jung tadi, yaitu alam prasadar
bagian atas yang melibatkan ingatan.

5. (01.18.32) Smeagul sangat ingin memiliki cincin yang dibawa oleh Frodo, pada saat
mereka menaiki tebing, dan Frodo kesulitan untuk menaiki tebing tersebut. Melihat
cincin yang menggantung di leher Frodo membuat Smeagul ingin mengambil cincin
tersebut. Tetapi, sesuai dengan shadow dalam teori Jung, yaitu ketika sisi kepribadian
yang tidak ingin diperlihatkan kepada dunia. Maka Smeagol berdalih ingin menolong
Frodo karena ingin terlihat baik didepan Frodo, dan hal ini juga sesuai dengan Persona
dalam teori Jung, yaitu cara suatu individu memperlihatkan diri individu ke dunia
luarnya.