Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN POLITIK PRESIDEN JOKOWI TERHADAP MASALAH

KEWARGANEGARAAN DALAM MERESPONS ISU GLOBAL: STUDI KASUS


COVID-19

Hastangka1, Muhammad Farid2


Pusat Studi Pancasila, UGM1, President University, Cikarang, Jawa Barat,2
Email : hastangka@gmail.com1; mfarid@president.ac.id2

Naskah diterima: 03/03/2020 revisi: 28/04/2020 disetujui: 28/04/2020

Abstrak
Peran negara menjadi penting dalam upaya menjawab tantangan kewarganegaraan.
Fenomena penyebaran virus Corona yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok
pada awal bulan Desember 2019 menjadi titik tolak awal kasus merebaknya virus Corona
yang sampai sekarang menjadi persoalan dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan arah dan model kebijakan Presiden Joko Widodo dalam menangani
tantangan kewarganegaraan pada konteks kebijakan dalam dan luar negeri untuk menanggapi
isu global, yaitu pandemi Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai bencana non alam dengan
skala nasional. Metode penelitian ini adalah penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan analisa koherensi internal, interpretasi, heuristika, dan analisis wacana
terhadap data yang bersumber dari pemerintah, media massa cetak maupun daring, buku,
jurnal ilmiah, dan majalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan politik
Presiden Jokowi dalam menghadapi masalah kewarganegaraan dalam kasus penanganan
kasus Covid-19 menekankan pada model kebijakan politik partisipatoris dan responsif.
Kata kunci: Kebijakan politik, Global, Kewarganegaraan, Covid-19.

POLITICAL POLICY OF JOKOWI PRESIDENT ON CITIZENSHIP PROBLEMS IN


RESPONDING TO GLOBAL ISSUES: CASE STUDY COVID-19
Abstract
The role of the state becomes essential in the effort to answer the challenges of citizenship. The
phenomenon of the spread of the Coronavirus that was first discovered in the city of Wuhan, China, in
early December 2019 became the starting point for cases of the outbreak of the Coronavirus, which
until now has become a global problem. The purpose of this research is to describe the direction and
model of President Joko Widodo's policy in dealing with the citizenship challenge in the context of
domestic and foreign policy to respond to global issues, the Covid-19 pandemic which has been
designated as a non-natural disaster on a national scale. This research is using a qualitative approach
using internal coherence analysis, interpretation, heuristics, and discourse analysis of data sourced
from the government, print and online mass media, books, scientific journals, and magazines. The
results of this study indicate that President Jokowi's political policy in dealing with citizenship issues
in the handling of the Covid-19 case emphasizes participatory and responsive political policy models.
Keywords: Political Policy, Global, Citizenship, Covid-19.

Copyright © 2020, Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan


Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

PENDAHULUAN dikendalikan. Beberapa negara, melakukan


kebijakan melakukan rapid test yang dilakukan
ke setiap warga negara seperti di Korea Selatan
Isu merebaknya Corona virus disease atau
dan Jepang untuk mengantisipasi potensi wabah
dikenal sebagai istilah Covid-19 di berbagai
Covid-19 menyebar atau menular ke anggota
negara dan wilayah di dunia telah menjadi
masyarakat yang lain.
perhatian masyarakat dunia. Wabah Covid-19
Sedangkan negara tetangga Indonesia,
yang bermula di daerah Wuhan, Hubei,
yakni Singapura mengembangkan penelitian
Tiongkok pada akhir tahun 2019 sampai bulan
untuk mengembangkan alat tes mempercepat
Maret 2020 menjadi persoalan serius yang
mendeteksi Covid-19 dan beberapa obat untuk
dihadapi umat manusia. Proses penyebaran
menyembuhkan Covid-19. (Tampubolon,2020)
Covid-19 yang dianggap cepat dengan
menyebabkan kematian cukup tinggi di berbagai
Wabah Covid-19 menjadi persoalan
negara telah membawa kebijakan kesehatan dan
global ketika Organisasi Kesehatan Dunia atau
politik setiap negara untuk melakukan berbagai
World Health Organization (WHO) menyatakan
upaya dan langkah untuk mencegah semakin
Covid-19 sebagai ’pandemi’ pada Maret 2020.
meluasnya wabah Covid-19.
Dalam hal ini, penyebaran Covid-19 ke berbagai
Kehadiran negara dalam menangani isu
negara dalam waktu relatif singkat – paling tidak
kewarganegaraan berkaitan dengan cara dan
pada periode Januari hingga Maret 2020 – telah
pencegahan Covid-19 akibat dari proses uji coba
memicu tekanan atau stress di kalangan
ilmu pengetahuan, interaksi sosial, dan kontak
masyarakat dunia (WHO, 18 Maret 2020, hlm.
sosial secara masif menjadi perlu. Berbagai
1).
kebijakan negara dilakukan dengan cara yang
Menurut catatan WHO, sampai tanggal 29
berbeda-berbeda seperti di tempat asal virus
Maret 2020 telah terjadi 634.835 kasus Covid-
muncul, Wuhan, Tiongkok melakukan
19 di 200 negara dengan angka kematian
lockdown seluruh kota sejak 23 Januari. Kota
mencapai 29.957 jiwa.
yang memiliki jumlah penduduk sekitar 11 juta
(https://www.who.int/emergencies/diseases/nov
jiwa ini melakukan tindakan untuk antisipasi
el-coronavirus-2019, akses, 27 Maret 6:48)
merebaknya Covid-19 ke luar kota atau luar
Berikut ini data dari WHO terkait 10 besar
negeri. Dalam hal ini, setiap orang di Wuhan,
Negara yang mengalami kasus pendemik Covid-
Tiongkok selama lockdown tidak boleh masuk
19.
dan ke luar kota tersebut sebagai upaya untuk
melakukan pencegahan menyeluruh agar proses
penyebaran Covid-19 dapat dipantau dan
Tabel. 1.1 10 Besar Negara terkena Kasus Covid-19.

No Negara Kasus
1 China 82356
2 Italia 92472
3 USA 103321
4 Spanyol 72248
5 Jerman 52547
6 Iran 35408
7 Perancis 37145
8 Swiss 13152
9 Korea Selatan 9583
10 Belanda 9762
sembuh, dan 114 orang meninggal (Sumber:
Data tersebut menunjukkan bahwa hingga kemenkes, 2020;BNPB, 2020).
29 Maret 2020, angka kasus Covid-19 terbanyak Kebijakan politik negara dalam
berada di negara Tiongkok dan wilayah Eropa menangani kasus pendemi Covid-19 dianggap
dan sekitarnya.Sedangkan di Indonesia, angka menyebabkan orang mengalami kondisi
kasus Covid-19 per 29 Maret 2020 ialah 1.285 ketakutan.
orang terkena kasus Covid-19; 64 orang

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 2


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Kasus positif Covid-19 pertama di hingga periode waktu tertentu (BBC Indonesia,
Indonesia diumumkan oleh pemerintah pada 17 Maret 2020). Lebih jauh, pada tanggal 24
tanggal 2 Maret 2020, yaitu kasus positif Covid- Maret 2020, Menteri Pendidikan dan
19 yang menimpa dua warga Depok, Jawa Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Barat. Seiring berjalannya waktu, jumlah positif Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4
Covid-19 terus bertambah; bahkan Menteri tahun 2020 yang membatalkan Ujian Nasional
Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan (UN) untuk tahun 2020. Hal ini dilakukan
positif Covid-19 pada tanggal 1 Maret 2020 dengan menempatkan “kesehatan lahir dan batin
(CNN Indonesia, 27 Maret 2020). siswa, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga
Tanggapan akan situasi merebaknya sekolah” sebagai “pertimbangan utama dalam
wabah pandemi yang muncul terjadi di kalangan pelaksanaan kebijakan pendidikan”
akademik, dengan menunjukkan beberapa (Kemendikbud, 24 Maret 2020)
perguruan tinggi melakukan berbagai kebijakan Presiden Joko Widodo sendiri pada
tindakan preventif dengan meliburkan kegiatan tanggal 15 Maret 2020 sudah mengeluarkan
perkuliahan kemudian diganti dengan e learning imbauan agar masyarakat mengurangi aktivitas
atau kuliah daring, situasi semakin memburuk di luar rumah agar penyebaran virus Covid-19
kemudian negara membuat berbagai himbauan dapat ditekan. Dalam hal ini, Presiden Joko
dan kebijakan sporadis dengan menganjurkan Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk
masyarakat untuk menghindari kontak sosial, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah
interaksi sosial untuk dibatasi dengan istilah (Jannah, 15 Maret 2010).
social distancing, dan dampaknya beberapa Pada tataran tertentu, kondisi ini
pusat perbelanjaan mulai kehilangan pembeli menunjukkan bahwa terjadi eskalasi
atau konsumen, tempat penginapan mulai sepi keprihatinan terhadap penyebaran Covid-19 di
pengunjung, dan pusat pusat keramaian mulai tingkat negara dan warga negara, terutama sejak
kehilangan pengunjung. Himbauan lain ialah diumumkannya kasus positif Covid-19.
untuk memakai masker, cuci tangan dengan Seperti yang dikatakan oleh Ruliana
hand sanitizer, dan dilarang berjabat tangan, dan (2020), kepanikan di kalangan masyarakat
himbauan untuk tidak mudik. Hingga muncul terjadi karena informasi mengenai Covid-19,
kepanikan dari masyarakat terjadi pembelian terutama dalam hal angka kematian, proses
massal masker, hand sanitizer sampai pada karantina, dan lain-lain menyebar dengan sangat
tindakan penimbunan alat-alat dan perlengkapan cepat atau viral. Hal ini menciptakan suatu
tersebut. kerangka berpikir bahwa “risiko kesehatan dari
Diumumkannya kasus positif Covid-19 di epidemi ini dibingkai sebagai menakutkan dan
Indonesia segera memicu kepanikan masyarakat. tidak terkendali, yang berkontribusi pada
Seperti diberitakan oleh BBC Indonesia (5 epidemi ketakutan”. Informasi itu sendiri dapat
Maret 2020), Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel berupa rumor yang beredar di media sosial,
Indonesia Roy Mandey mengatakan bahwa di hingga informasi dari media tradisional dan
Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Bali sempat pemerintah. Lebih jauh Ruliana menjelaskan
terjadi panic buying atau aksi belanja yang tidak bahwa menurut Direktur Pusat Kedokteran
wajar, menyusul pengumuman kasus positif Tropis UGM, Riris Andono Ahmad (dikutip dari
Covid-19 pertama di Indonesia. Akibat panic laman web Kagama.co, 22 Maret 2020),
buying, masyarakat memborong mi instan dan peredaran informasi dari media massa dan
bahan pangan lainnya, serta masker, gel media sosial telah menimbulkan kepanikan
pembersih tangan (hand sanitizer), dan masyarakat, sehingga epidemi kepanikan ini
disinfektan yang tersedia. lebih cepat menyebar dari pada epidemi
Sejumlah reaksi juga bermunculan dari penyakit itu sendiri. Hal ini telah menjadi
kepala daerah seperti Provinsi Jawa Barat, tantangan tersendiri dalam pengendalian
Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, hingga penyakit menular.
Kotamadya Solo yang menghentikan proses Situasi terjadi ketegangan mulai
belajar mengajar di ruang kelas dari tingkat pertengahan Maret 2020, warga semakin
PAUD/TK hingga SMA/SMK. Sebagai ketakutan dan himbauan pemerintah semakin
gantinya, diadakan proses belajar mengajar jarak keras dampaknya ialah beberapa tempat ibadah
jauh dengan cara daring atau online. Selain itu, ditutup, karena ada himbauan dari pemerintah
universitas-universitas juga menutup kampus untuk menghindari kerumunan dan keramaian
dan menerapkan belajar mengajar jarak jauh dan menjaga jarak sekitar 1-2 meter. Berbagai

3 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

media elektronik, daring, dan cetak mulai pernyataan seperti adanya pertimbangan untuk
menayangkan tentang penyebaran Covid-19 memberi insentif untuk wisatawan dan biro
hingga korban-korban akibat Covid-19. Di travel, rencana penyusunan anggaran bagi
Indonesia terdapat 11 besar media elektronik influencer untuk mendukung sektor pariwisata,
yang dikelola swasta yang berpengaruh yaitu hingga keinginan agar tenaga kerja asing (TKA)
Metro TV, GTV, ANTV, RCTI, TV One, asal Tiongkok segera kembali ke Indonesia apa
Global TV, Kompas TV, Trans TV, Trans 7, bila virus Corona sudah mereda (Chairil, 2020).
SCTV, dan Indosiar dan 1 media nasional yaitu Berbagai pernyataan yang dibuat oleh
TVRI. Dari media swasta yang intensif secara pemerintah melalui media daring, elektronik,
terus menerus memberitakan tentang isu Covid- maupun cetak memberikan kesan negara dalam
19 ialah Metro TV dengan tag line ‘Bersatu membuat kebijakan politik untuk meresponse
Melawan Korona”, dan TV One dengan tagline isu global wabah Covid-19 belum berjalan
“Bersama Kita Lawan Corona” ,sedangkan secara maksimal. Pada konteks ini, media
media pemerintah TVRI dengan tagline sebagai sarana komunikasi untuk
“Indonesia Melawan Covid-19”. Media lain menyampaikan pesan dan kebijakan negara
lebih banyak membangun iklan layanan dinilai masih belum efektif.
masyarakat dan sedikit menyampaikan berita isu Pada dasarnya, media komunikasi
Covid-19 dalam bentuk data dan informasi merupakan sarana yang digunakan oleh
umum. Media yang secara terus menerus komunikator dalam penyampaikan pesan kepada
menayangkan berita tentang Covid-19 telah komunikan baik secara lisan maupun tulisan.
menambah kepanikan warga negara dalam Penggunaan saluran komunikasi yang tepat
menanggapi isu global pendemi Covid-19. menjadikan komunikasi efektif. Saluran
komunikasi dengan mempergunakan alat bantu
Selain itu, pejebat pemerintah sendiri baik visual maupun non visual (lisan maupun
tercatat pernah membuat pernyataan publik yang tulisan) memudahkan proses komunikasi dalam
tidak efektif dalam upaya penanganan organisasi atau institusi (Mingkid, 2015:190).
penyebaran Covid-19. Media Komunikasi publik yang disampaikan
Menurut Chairil (2020), pada Januari- oleh berbagai media cetak dan elektronik
Februari 2020, pemerintah terlihat melakukan merupakan media pembawa pesan tentang
desekuritisasi, yaitu upaya untuk menggiring bagaimana permasalahan-permasalahan
keluar isu Covid-19 dari wacana keamanan kewarganegaraan seperti pendidikan,
(sekuriti), sehingga isu itu tidak dianggap kemiskinan, akses, fasilitas, jaminan hak, dan
sebagai ancaman yang tidak membutuhkan perlindungan hak, sosial, dan kesehatan selalu
penangan keamanan. Padahal, pada saat itu, menjadi bahan materi dalam pemberitaan.
beberapa pihak sudah mengingatkan Proses komunikasi yang disampaikan media
kemungkinan keberadaan virus Corona di untuk membawa pesan kepada masyarakat
Indonesia. tentang apa yang dilakukan oleh institusi dalam
Upaya desekuritisasi itu terlihat dari hal ini pemerintah menjadi bahan dan
berbagai pernyataan berbagai pejabat pengamatan untuk membuat pertimbangan
pemerintah yang tidak menunjukkan “rasa apakah pemerintah sudah benar mengurusi
krisis” (sense of crisis) atau kapasitas merespon urusan kewarganegaraan dan bisa mengatasi
krisis. persoalan kewarganegaraan dengan efektif dan
Pernyataan-pernyataan itu beragam, efesien.
seperti Indonesia sebagai satu-satunya negara Masalah Covid-19 dalam konteks ini
besar di Asia yang belum memiliki virus dilihat sebagai persoalan kewarganegaraan yang
Corona, mendiskreditkan penelitian Harvard dihadapi perlu mendapatkan penanganan dari
tentang kemungkinan keberadaan virus Corona, negara atau masyarakat lain. Persoalan
kelakar bahwa virus Corona tidak dapat masuk kewarganegaran ialah persoalan yang
ke Indonesia karena prosedur berbelit-belit, menyangkut hak hidup, akses, fasilitas publik,
hingga kelakar bahwa masyarakat Indonesia dan masalah berkaitan hajat hidup warga negara.
kebal virus. Masalah kewarganegaraan terkadang dapat
Selain itu, pemerintah juga kerap menjadi persoalan politik karena terdapat
mengeluarkan pernyataan yang lebih condong politisasi atas masalah tersebut. Muzammil
pada upaya untuk menjaga citra “aman” dan menjelaskan bahwa politisasi suatu
“stabil” di mata investor. Hal ini terlihat dari permasalahan yang dihadapi masyarakat dapat

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 4


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

dilakukan oleh pemerintah atau kalangan memiliki kebijakan politik yang unik dalam
masyarakat seperti individu atau kelompok. menangani kasus publik tertentu.
Apabila upaya itu berasal dari masyarakat maka Sebagaimana Widhiyoga menyatakan
ia akan berwujud imbauan atau tuntutan agar bahwa seiring dengan perubahan kepemimpinan,
pemerintah menaruh perhatian yang saksama identitas politik Indonesia juga berpotensi
terhadap permasalahan yang menjadi mengalami pergeseran identitas. Pada akhirnya,
kepentingannya itu. Apabila mungkin juga perubahan politik dalam negeri di Indonesia
menjadikannya sebagai program pemerintah. berujung pada runtuhnya Orde Baru. Di masa
Tujuan pemasyarakatan ini untuk menggugah Reformasi ini, terjadi pergantian presiden
perhatian dan dukungan dari masyarakat luas Republik Indonesia selama beberapa kali seiring
pada umumnya, dan pemerintah pada dengan dinamika internal maupun proses pemilu
khususnya. Apabila upaya datang dari di Indonesia. Sebagaimana yang terjadi di era
pemerintah maka ia berwujud pernyataan sebelum reformasi, setiap presiden akan
tentang tekad pemerintah untuk menangani membawa gaya dan orientasi politik luar
permasalahan tertentu (Muzammil, 2016: 186). negerinya sendiri. (Widhiyoga dan Harini,
Penelitian ini akan melakukan kajian 2019:563)
tentang kebijakan politik presiden Jokowi dalam
METODE
menanggapi isu global melalui studi kasus
persoalan Covid-19. Kajian kebijakan politik ini Jenis Penelitian
diarahkan untuk membahas posisi pemerintah Penelitian ini menggunakan pendekat-an
dalam menangani masalah kewarganegaraan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian
yang terjadi. Persoalan-persoalan diperoleh dari dokumen, teks, buku, jurnal
kewarganegaran muncul dan terjadi dapat dilihat ilmiah, dan media baik cetak maupun daring,
pada dua arah yaitu pertama, arah dari negara dan peraturan perundang-undangan.
karena kebijakan negara yang kurang berpihak
pada penanganan persoalan kewarganegaraan Waktu dan Tempat Penelitian
antara lain masalah hidup, masalah akses, Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada
masalah fasilitas, dan masalah hukum, masalah bulan Januari sampai dengan Maret 2020.
kesehatan, masalah lingkungan, dan sosial- Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di
budaya. Kedua, arah dari warganegara, Yogyakarta dan Jakarta.
menyangkut persoalan interaksi sosial,
komunikasi sosial, dan hak hidup. Kebijakan Target/Subjek Penelitian
politik era Kepemimpinan Presiden Jokowi Target dan Subjek penelitian ini berupa
menarik untuk diteliti karena pada era ini kebijakan dan data-data mengenai penyebaran
banyak memberi ruang yang cukup besar bagi virus Covid-19.
perumusan kebijakan politik luar negeri dan
dalam negeri yang bersifat revolusioner. Data
Misalnya, kebijakan komposisi menteri dari Analisis data menggunakan analisis
kelompok professional, dekonstruksi struktur interpretasi, heuristika, koherensi, dan analisis
kelembagaan negara, Kasus Covid-19 menjadi wacana.
tantangan bagi pemerintahan presiden Jokowi
dalam menangani masalah kewarganegaraan HASIL DAN PEMBAHASAN
terkait kebutuhan akan jaminan kesehatan, Pengertian dan sejarah singkat Covid-19
jaminan hidup layak, dan jaminan akan
mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal. WHO mendefinisikan Corona Virus
Secara khusus penelitian ini akan menganalisis Disease (Covid-19) adalah sebagai berikut:
konsep, model, dan praktek kebijakan politik “Coronavirus disease (COVID-19) is an
yang dibuat oleh presiden Jokowi dalam infectious disease caused by a newly discovered
menjawab isu global yaitu penanganan Covid- coronavirus”.
19. Studi ini merupakan bagian dari studi Korona Virus ini menjadi populer dan
kewarganegaraan untuk memberikan kemudian disingkat menjadi Covid-19. Covid-
pemahaman secara komprensif tentang cara 19 merupakan salah satu virus yang
kerja negara dan bernegara. Dalam sejarah menyebabkan terganggunya saluran pernapasan.
kepemimpinan di Indonesia, setiap presiden Infeksi ini dapat menginfeksi hewan dan
manusia. Proses penyebaran virus ini melalui

5 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

percikan batuk atau bersin dan media lain seperti menjelaskan bahwa Covid-19 menyebar luas
benda dan alat yang dipakai atau disentuh oleh sebagai pandemik karena dari berbagai macam
orang yang terjangkit virus korona. Pada virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
dasarnya, tingkat kematian bagi orang yang biasa hingga penyakit yang lebih parah.
terkena virus ini sebesar 2 % jauh lebih rendah COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan
dari MERS atau SARS yang mencapai 10 % air liur/saat bersin atau air keluar dari hidung
(Kemenkes; WHO). Covid-19 pertama kali ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin,
ditemukan sebagai epidemik, penyakit yang jadi penting bagi masyarakat untuk memahami
menyerang orang atau kelompok orang dalam etiket (misalnya, ketika batuk dengan menutup
waktu bersamaan di Wuhan, Hubei, Tiongkok mulut). Sampai hari ini belum ditemukan vaksin
pada bulan Desember 2019. Sejak wabah virus untuk Covid-19
ini semakin meluas dan menyebar ke berbagai (lihathttps://news.un.org/en/story/2020/03/1059
negara Covid-19 ini tidak hanya dikatakan 261, diakses 27 Maret 2020, 3:56).
sebagai epidemik kemudian oleh WHO
statusnya ditingkatkan menjadi pandemi yang Awal mula Covid-19 ditemukan di daerah
berarti wabah penyakit yang berkembang atau Wuhan, Hubei, Tiongkok pada bulan Desember
menyebar ke seluruh dunia. Status wabah virus 2019. Sehingga nama virus ini dikenal sebagai
ini dari epidemik menjadi pendemik dimaknai Covid-19, angka 19 menandakan tahun awal
sebagai status persebarannya sampai ke berbagai terjadinya wabah virus pada tahun 2019. Berikut
wilayah dan lintas negara. Hal ini bukan berarti kronologi pandemik Covid-19.
bahwa virus ini dianggap mematikan. WHO
Tabel. 1.2 Kronologi pandemik Covid-19

Tahun Deskripsi
19 Desember 2019 Pejabat kesehatan China melaporkan ke WHO bahwa terjadi
peristiwa sebanyak 41 pasien dengan penyakit radang paru-paru
misterius. Sebagian besar terhubung dengan Pasar Grosir Makanan
Laut Huanan.
1 Januari 2020 Pasar Ikan Huanan ditutup.
7 Januari 2020 Otoritasi China melakukan identifikasi sejenis virus korona baru
yang disebut novel coronavirus or nCoV.
11 Januari 2020 China mengumumkan kematian pertama kali karena virus Korona.
13 Januari 2020 Virus korona terjadi di luar China, tepatnya di Thailand
20 Januari 2020 Warganegara Amerika berusia 35 tahun, di kota Snohomish,
Washington terkena kasus korona.
23 Januari 2020 Wuhan mulai menjadi daerah di karantina dalam beberapa hari.
30 Januari 2020 WHO menyatakan darurat epidemi.
2 Februari 2020 Kematian kedua akibat virus Korona di luar China tercatat di
Filipina.
9 Februari 2020 Korban tewas di Cina melampaui epidemi SARS 2002-2003,
dengan angka kematian tercatat sebanyak 811.
11 Februari 2020 WHO mengumumkan bahwa virus korona disebut Covid-19
12-29 Februari 2020 Virus korona mulai mewabah ke berbagai negara antara lain
Korea Selatan, Iran, Italia, dan Amerika Serikat.
8 Maret 2020 Italia melakukan lockdown.
11 Maret 2020 WHO mengumumkan Covid-19 menjadi pandemi.
17 Maret 2020 Italia melaporkan 475 angka kematian karena Covid-19, angka
kematian satu hari tertinggi untuk negara mana pun sejak wabah
dimulai.
24 Maret 2020 Secara global, telah terjadi lebih dari 375.000 kasus COVID-19
yang dikonfirmasi, dengan sekitar 258.000 kasus aktif dan
berkelanjutan, sekitar 101.000 pemulihan, dan 16.370 kematian.

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 6


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Sumber:https://www.businessinsider.sg/coronavirus-pandemic-timeline-history-major-events-
2020-3?r=US&IR=T, diakses 27 Maret 2020 4:42.
membuat judul “Corona Simalakama Bangsa
Kita”, TV One, 25 Maret membuat siaran
Kronologi di atas menunjukkan bahwa berjudul “Corona: Apa Strategi Menolong
fenomena wabah Covid-19 sebagai persoalan Rupiah?”; Siaran Metro TV membuat judul
warganegara untuk mendapatkan jaminan dan Demi Publik “masa krusial penanganan Covid-
perlindungan dari negara, serta kepastian 19, 27 Maret 2020 pukul.20.00-21.00. 28
informasi atas persoalan Covid-19 yang akhir- Maret, program Prime Time News, Metro TV,
akhir ini menjadi konsumsi publik dan politik. Pkl. 17.30 membahas kelangkaan Alat
Dalam berbagai pemberitaan media Covid-19 Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan
lebih diberitakan sebagai virus yang mematikan persoalan kebijakan atau peraturan karantina
dan menakutkan. Berbagai korban akibat Covid- wilayah, 28 Maret 2020, Pogram Sapa Indonesia
19 setiap saat di update secara terus menerus. Kompas TV membuat judul “Polemik Karantina
Pola dan strategi penanganan yang dilakukan wilayah Korona”, pkl. 19.00, 28 Maret 2020,
beragam mulai dari upaya untuk lockdown program Apa Kabar Indonesa TVOne membuat
sebagai langkah ekstrim, kemudian cuci tangan, judul “Daerah Karantina Corona #dirumah
social distancing, dan isolasi diri di rumah. saja”, pkl.19.30. Framing yang dibuat oleh
Wacana Covid-19 Dalam Pemberitaan Media media dalam menanggapi Covid-19
Sepanjang bulan Januari sampai dengan menunjukkan peta penekanan pada isu warga
Maret 2020, wacana Covid-19 dalam negara terkait dengan ekonomi, kebijakan publik
pemberitaan media elektronik dan cetak untuk menangani penyebaran Covid-19,
menunjukkan intensitas yang meningkat. Konten kebijakan lokal, kesehatan masyarakat, dan
berita yang muncul dalam pemberitaan Covid- korban jiwa akibat dari infeksi Covid-19.
19 ialah pertama, persoalan Alat Pelindung Diri Wacana Covid-19 dalam media elektronik lebih
(APD), persoalan fasilitas kesehatan untuk mengarah pada seputar potensi dampak Covid-
menangani pasien positif atau Pasien Dalam 19, masalah dan peta penyebaran, dan strategi
Pemantauan (PDP), Orang Dalam Pemantauan yang perlu dilakukan untuk mencegah
(ODP) dan pasien yang lainnya belum penyebaran Covid-19.
menjangkau dan maksimal, serta kesiapan medis
dan non medis dalam penanganan Covid-19. Kebijakan Politik Presiden Jokowi
Kedua, persoalan tentang maraknya kasus
Covid-19 yang tersebar di berbagai daerah dan Secara umum terdapat empat faktor yang
kota, termasuk beberapa negara di dunia. Ketiga, mempengaruhi kebijakan, yaitu lingkungan,
kebijakan pemerintah dalam menangani kasus persepsi pembuat kebijakan mengenai
Covid-19, serta siaran rilis yang disampaikan lingkungan, aktivitas pemerintah perihal
oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kebijakan, dan aktivitas masyarakat perihal
dalam menyampaikan kasus dan penyebaran kebijakan (Ripley, 1985: 34). Proses pembuatan
Covid-19. dan pelaksanaan kebijakan dibagi menjadi
Konten berita tersebut bisa ditemukan empat tahap, yaitu politisasi suatu permasalahan
sepanjang bulan Maret 2020 dalam pemberitaan (penyusunan agenda), perumusan, dan
di media elektronik khususnya Metro TV, pengesahan tujuan dan program, pelaksaksanaan
Trans7, Kompas TV dan TV One yang cukup program, serta monitoring dan evaluasi
intensif dalam periode bulan Maret 2020 pelaksanaan program (Surbakti, 1999: 97). Sejak
memberitakan kasus Covid-19. Misalnya, 17 Jokowi menjadi presiden pada periode pertama
Maret 2020, Siaran Indonesian Lawyer Club tahun 2014-2018, Jokowi menerapkan kebijakan
(ILC) TV One, membuat judul ‘Corona Pro dan politik untuk menjawab dan mengatasi persoalan
Kontra Lockdown”, 17 Maret 2020, Mata Najwa publik-kewarganegaraan yang unik dan menarik
program Trans7 membuat judul “Setop Corona”, dibandingkan dengan kepemimpinan
18 Maret 2020, TV One membuat judul Corona: sebelumnya. Kebijakan umum yang ditawarkan
Potret Ekonomi Kita Ke Depan”, 23 Maret oleh Presiden Jokowi pada awal pemerintahan
2020, TV One program Fakta membuat judul melalui Nawacitanya dengan menghadirkan
“Melawan Corona Memutus Rantai Virus”, kembali negara untuk melindungi segenap
pukul 21.00; 24 Maret 2020, ILC TV One bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh

7 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

warga negara. Dalam aspek ini Jokowi PBB Perdamaian Mancanegara Sejajar dengan
menerapkan kebijakan dalam negeri dan luar Negara-Negara Maju.
negeri yang dapat menjadi titik tolak pola dan Kebijakan umum politik Presiden Jokowi
strategi yang diterapkan dalam menjawab lebih banyak menjaga keseimbangan antara
tantangan dan persoalan warga negara. Dalam diplomasi politik luar negeri dan memperkuat
konsepsi teoritis tentang kebijakan. kebijakan ketahanan nasional dengan menekankan pada
memiliki tingkatan pilihan yang akan pembangunan di seluruh aspek kehidupan.
dirumuskan dan dijalankan, secara teoritis Kebijakan politik Presiden Jokowi banyak
terdapat dua tingkatan yaitu, kebijakan strategis memfokuskan pada kebijakan pembangunan
dan kebijakan non strategis (Wantu, Alam, dan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan yang
Ali,2017:12). Kebijakan strategis merupakan ramping dan efesien dengan beberapa penataan
kebijakan yang memiliki luas dan cakupannya beberapa lembaga dan perampingan lembaga
berjangka panjang dan berdampak pada eksekutif.
keberlanjutan masa depan suatu negara.
Sedangkan kebijakan non strategis lebih Kebijakan Politik Penanganan Covid-19
menekankan pada kebijakan taktis operasional
dalam waktu jangka pendek. Pada konteks Persoalan wabah Covid-19 yang mulai
kebijakan politik Presiden Jokowi ini memiliki menyebar ke berbagai negara sejak akhir
arah dua pilihan tersebut kebijakan strategis dan Desember 2019 hingga Maret 2020 merupakan
kebijakan yang bersifat non strategis. Kebijakan persoalan warga negara yang krusial pada abad
strategis dalam bentuk prosedur dengan ke-21 ini. Dampak dari wabah Covid-19 tidak
peraturan perundang-undangan dengan hanya pada persoalan warga negara yang sakit
melibatkankan pemerintah daerah dan tetapi juga menyangkut kesiapan layanan publik
masyarakat, sedangkan kebijakan taktis yang terhambat seperti beberapa sekolah tutup,
operasional antisipasi penanganan dan dampak perguruan tinggi menghentikan kegiatan belajar
Covid-19 di masyarakat melalui kartu pra kerja, mengajar untuk beberapa minggu, layanan
bantuan langsung masyarakat, dan berbagai publik di pemerintah juga berjalan tidak optimal,
paket kebijakan lain seperti penurunan bunga serta beberapa tempat publik untuk mengakses
dan penundaan cicilan. kehidupan warga negara seperti pasar, tempat
Pada aspek kebijakan dalam negeri, perbelanjaan sebagian harus menghentikan
Jokowi mendorong stabilitas kehidupan kegiatannya. Selain itu, masyarakat yang bekerja
demokrasi dengan membangun sistem di sektor informal mulai merasakan kehilangan
demokrasi yang mapan dan stabil, membangun pekerjaan dan tidak mendapatkan
dari pinggiran, mewujudkan pertahanan nasional pelanggan/konsumen. Covid 19 mulai masuk ke
kuat, dan Indonesia aman. Pada aspek kebijakan Indonesia diidentifikasi pada awal bulan Maret
luar negeri sebagai bentuk politik luar negeri ini 2020, ketika seorang warga negara Jepang yang
dalam diplomasi internasional. Politik luar berkunjung ke Indonesia melakukan kontak atau
negeri yang dimaksud adalah arah kebijakan bertemu dengan 2 orang Warga negara
suatu negara untuk mengatur hubungan dengan Indonesia. Warga negara Jepang ini dinyatakan
negara lain dengan tujuan kepentingan nasional terjangkit virus korona saat setelah berkunjung
dalam negara tersebut dalam lingkup ke Indonesia. Kemudian kedua WNI tersebut
internasional(Arifin, Jumadi, Najamudin, diisolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta untuk
2018:101).Politik Luar Negeri suatu negara pada mencegah virus tersebut agar tidak tersebar ke
dasarnya selalu mengarah pada usaha-usaha luar (lihat:
untuk mencapai kepentingan nasional. Politik https://www.merdeka.com/peristiwa/asal-usul-
luar negeri inilah yang menjadi salah satu virus-corona-masuk-indonesia-berawal-dari-2-
instrumen untuk mencapai kepentingan nasional warga-jepang.html, diakses 27 Maret 2020
yang dilakukan di luar batas wilayah negaranya 5:24).
(Widhiyoga dan Harini, 2019:565). Bentuk Dalam menyikapi meluasnya wabah
kebijakan politik luar negeri yang nampak Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Badan
menonjol ialah Perlindungan Warga Negara, Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Indonesia terpilih menjadi Dewan Keamanan mengeluarkan Surat Keputusan yaitu Keputusan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 8


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Bencana Nomor 9 A Tahun 2020 Tentang mendeteksi, dan merespons terhadap COVID-
Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat 19.
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona
Di Indonesia. Isi dari surat keputusan yang terbit Kebijakan politik Presiden Jokowi dalam
tanggal 28 Januari 2020 menyebutkan bahwa menanggapi persoalan global wabah pendemi
Indonesia menetapkan Status Keadaan Tertentu Covid-19, presiden Jokowi mengeluarkan
Darurat Bencana Wabah Virus Corona. Status kebijakan yang mengarahkan pada ketahanan
Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam nasional dengan melindungi segenap bangsa.
diktum keputusan tersebut berlaku selama 32 Kebijakan Keppres ini menunjukkan komitmen
(tiga puluh dua) hari, terhitung sejak tanggal 28 presiden untuk melakukan perlindungan warga
Januari 2020 sampai dengan tanggal 28 Februari negara dari ancaman wabah pendemi Covid-19.
2020. Sejak itu, Indonesia menetapkan keadaan Dalam waktu 10 hari sejak virus korona mulai
darurat Bencana selama 32 hari. Namun mewabah ke Indonesia langkah-langkah secara
perkembangan dan situasi di dunia tentang kelembagaan dilakukan dengan membuat
penyebaran Covid-19 semakin meluas dan Keppres yang diterbitkan pada 13 Maret 2020.
intensif telah berdampak pada kepanikan dan Keppres ini termasuk payung hukum penting
ketakutan di Indonesia. Dampak tersebut dalam melaksanakan dan membuat tindakan
membawa perubahan kebijakan dari BNPB penanganan kasus wabah Covid-19. Langkah
untuk memperpanjang status keadaan darurat yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya
bencana wabab Virus Corona pada bulan membuat rumah sakit darurat di Wisma Atlet,
Februari, BNPB menerbitkan Keputusan Kepala Jakarta bagi warga negara yang terindikasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana terkena Covid-19, memberikan pelayanan gratis
Nomor 13 A Tahun 2020 Tentang Perpanjangan di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana pemerintah untuk menangani para pasien yang
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di terkena Covid-19. Pada 20 Maret 2020, Presiden
Indonesia. Kebijakan tersebut di keluar tanggal Jokowi mengeluarkan Instruksi Presiden
29 Februari 2020. Isi dari keputusan tersebut (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang
ialah memperpanjang status keadaan darurat Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta
bencana wabah penyakit akibat virus Corona Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka
mulai tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
29 Mei 2020, selama 91 (Sembilan puluh satu 2019. Dalam Inpres tersebut terdapat 7 agenda
hari). yang difokuskan untuk mempercepat
Presiden Jokowi mengeluarkan penanganan Covid-19. 7 agenda tersebut antara
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun lain sebagai berikut:
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Pertama, Mengutamakan penggunaan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid- alokasi anggaran yang telah ada untuk kegiatan-
19) yang ditetapkan pada tanggal 13 Maret kegiatan yang mempercepat penanganan Corona
2020. Keppres ini kemudian diikuti dengan Virus Disease 2019 (COVID-19) (Refocussing
lahirnya Keppres No.9/2020 yang membahas kegiatan, dan realokasi anggaran) dengan
tentang beberapa perubahan struktural. Pasal 3 mengacu kepada protokol penanganan Corona
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun Virus Disease 2019 (COVID-19) di
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid- rencana operasional percepatan penanganan
19) memiliki tujuan: (a) meningkatkan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
ketahanan nasional di bidang kesehatan; (b) ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan
mempercepat penanganan COVID-19 melalui Penanganan Corona Virus Disease 2019
sinergi antar kementerian/ lembaga dan (COVID-19).
pemerintah daerah; (c) meningkatkan antisipasi Kedua, Mempercepat refocussing
perkembangan eskalasi penyebaran COVID-19; kegiatan dan realokasi anggaran melalui
(d) meningkatkan sinergi pengambilan mekanisme revisi anggaran dan segera
kebijakan operasional; dan (d) meningkatkan mengajukan usulan revisi anggaran kepada
kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, Menteri Keuangan sesuai dengan
kewenangannya.

9 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Ketiga, Mempercepat pelaksanaan terhadap akuntabilitas keuangan negara untuk


pengadaan barang .dan -jasa untuk mendukung percepatan penanganan Corona Virus Disease
percepatan · penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).6 Kepala Lembaga Kebijakan
2019 (COVID-I 9) dengan mempermudah dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk
memperluas akses sesuai dengan Undang- melakukan pendampingan pelaksanaan
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka
Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah percepatan penanganan Corona Virus Disease
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan 2019 (COVID-19).
Penanggulan dan Bencana, Peraturan Ke-Tujuh, Melaksanakan Instruksi
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Pada aspek normatif, negara membuat
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beberapa langkah dalam bentuk kebijakan
tentang Pengdaan Barang dan Jasa Pemerintah, normatif melalui Keputusan Presiden. Instruksi
dan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 Presiden, dan Maklumat Kepolisian Republik
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Indonesia nomor: Mak/2/III/2020 Tentang
Bencana Dalam Keadaan Tertentu. Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah
Keempat, Melakukan pengadaan barang Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona(
dan jasa dalam rangka percepatan penanganan COVID-19) Serta Sosialisasi tentang antisipasi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan penyebaran Virus Corona (Covid 19). Pada
melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan aspek masyarakat, cara merespons kebijakan
Barang/ Jasa Pemerintah serta Badan pemerintah tentang penanganan Covid-19 masih
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. mengalami kendala atau pro dan kontra.
Kelima, Melakukan pengadaan barang Kelompok pro merasa penting untuk melakukan
dan jasa alat kesehatan dan alat kedokteran isolasi diri menjaga keamanan dan keselamatan
untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 jiwa keluarga dan kerabat dari penyebaran
(COVID-19) dengan memperhatikan barang dan Covid-19, kelompok kontra merasa akan
jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh mengancam perekonomian rakyat dan sebagian
Kementerian Kesehatan. orang dapat kehilangan pekerjaan dan
Ke-enam, Khusus kepada: 1. Menteri penghidupan. Berdasarkan hasil penelitian ini
Keuangan untuk memfasilitasi proses revisi menunjukkan bahwa kebijakan politik Presiden
anggaran secara cepat, sederhana, dan Jokowi dalam merespons isu global Covid-19
akuntabel. 2. Menteri Dalam Negeri untuk yang berdampak pada kehidupan masyarakat
mengambil langkah langkah lebih lanjut dalam secara nasional digambarkan dalam model
rangka percepatan penggunaan Anggaran sebagai berikut
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Skema model kebijakan politik Presiden
dan.atau perubahan peraturan kepala Daerah Jokowi
tentang penjabaran APBD untuk percepatan
penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemerintah Pusat
Rakyat untuk melakukan percepatan penyiapan
dan pembangunan infrastruktur yang diperlukan
dalam rangka penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19).4. Menteri Kesehatan untuk
mempercepat pemberian registrasi alat
kesehatan dan alat kedokteran untuk penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang Pemerintah Daerah Masyarakat
belum? memiliki nomor registrasi sesuai dengan Sumber: hasil analisis penelitian,2020
ketentuan peraturan perundang-undangan .5.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Berdasarkan skema model kebijakan
Pembangunan untuk melakukan pendampingan politik di atas menunjukkan bahwa kekuatan
dan pengawasan keuangan sesuai dengan kebijakan politik Presiden Jokowi dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 10


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

merespons wabah pendemi Covid-19 lebih https://www.bbc.com/indonesia/indones


menekankan pada kebijakan responsive dan ia-51739946
partisipatif dengan melibatkan dua kekuatan BBC Indonesia (17 Maret 2020). “Virus corona:
yaitu pemerintah daerah sebagai kepanjangan Sekolah, universitas meniadakan kelas,
kekuasaan pemerintah pusat dan masyarakat pemerintah Indonesia belum resmi
sebagai unsur subjek kebijakan. Sebelumnya liburkan sekolah”.
kebijakan presiden Jokowi selalu membahas https://www.bbc.com/indonesia/indones
kebijakan yang bersifat Top Down, artinya ia-51769074.
peran dan partisipasi masyarakat kurang nampak Chairil, Tangguh (23 Maret 2020). “Respon
dan menonjol, namun dalam kasus Covid-19, Pemerintah Indonesia Terhadap
peran masyarakat dan pemerintah daerah Pandemi Covid-19: Desekuritisasi di
semakin nampak dengan ditunjukkan pada Awal, Sekuritisasi yang Terhambat”.
Keppres tentang Gugus Tugas percepatan Universitas Bina Nusantara.
penanganan kasus Corona dan strategi karantina https://ir.binus.ac.id/2020/03/23/respons
wilayah yang melibatkan peran pemerintah -pemerintah-indonesia-terhadap-
daerah dan masyarakat. pandemi-covid-19-desekuritisasi-di-
SIMPULAN DAN SARAN awal-sekuritisasi-yang-terhambat/
Simpulan CNN Indonesia (27 Maret 2020). “Lonjalan
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan Kasus Corona RI Dari Dua Positif
bahwa kebijakan politik presiden Jokowi dalam Hingga 893 Kasus.
merespons persoalan global ini menekankan https://www.cnnindonesia.com/nasional/
pada kebijakan politik partisipatoris-responsif. 20200327095133-20-487390/lonjakan-
Kebijakan partisipatoris responsif menekankan kasus-corona-ri-dari-dua-positif-hingga-
pada kebijakan yang melibatkan partisipasi 893-kasus.
publik dan responsif terhadap persoalan
penyebaran pandemi Covid-19. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020
Saran tentang Tentang Refocussing Kegiatan,
Penelitian tentang kebijakan politik Realokasi Anggaran serta Pengadaan
presiden Jokowi ini menarik untuk dikembangan Barang dan Jasa dalam rangka
dengan menekankan keberlanjutan sampai Percepatan Penanganan Corona Virus
kapan kebijakan ini akan berakhir dan aspek Disease 2019.
dampak sosial dan ekonomi terhadap kebijakan
politik yang dilakukan oleh pemerintah dalam Jannah, Selfie Miftahul (15 Maret 2020).
menangani kasus Covid-19 seperti apa. “Antisipasi Corona, Jokowi Sebut Kerja,
Sehingga penelitian berikut dapat menjadi Belajar & Ibadah dari Rumah”. Tirto.id.
tindaklanjut dari penelitian dasar ini sebagai titik https://tirto.id/antisipasi-corona-jokowi-
pijak dalam melakukan penelitian lanjutan sebut-kerja-belajar-ibadah-dari-rumah-
DAFTAR PUSTAKA eFfr

Arifin. M. Zulhan, Jumadi, Najamuddin.(2018). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (24


“Politik Luar Negeri Indonesia Masa Maret 2020).
Transisi Pemerintahan Orde Lama https://www.kemdikbud.go.id/main/blog
Pemerintahan Orde Baru Tahun 1965- /2020/03/se-mendikbud-pelaksanaan-
1973”, JURNAL kebijakan-pendidikan-dalam-masa-
PATTINGALLOANG, Pemikiran darurat-penyebaran-covid19.
Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun
Vol 5 No.1 Juli 2018, 100-11. 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019
BBC Indonesia (5 Maret 2020). “Virus corona: (Covid-19).
Panic buying terjadi di enam kota besar,
'ini bukti tidak ada kebijakan yang solid Keputusan Kepala Badan Nasional
di seluruh kementerian dan pemda'”. Penanggulangan Bencana Nomor 9 A
Tahun 2020 Tentang Penetapan Status

11 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wantu S.M, Alam Andi S. Ali,F.(2017).Studi


Wabah Penyakit Akibat Virus Corona Analisa Kebijakan Konsep, Teori, dan
Di Indonesia. Aplikasi Sampel Teknik Analisa
Kebijakan Pemerintah. Bandung.Refika
Keputusan Kepala Badan Nasional Aditama.
Penanggulangan Bencana Nomor 13 A
Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Widhiyoga, Ganjar. Harini, Setyasih.(2019).
Status Keadaan Tertentu Darurat “Identitas Politik Luar Negeri Indonesia
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus di Masa Reformasi (1999-2014)”,
Corona di Indonesia. Research Fair Unisri 2019, Vol 3,
Number 1, Januari 2019.
Maklumat Kepolisian Republik Indonesia
nomor: Mak/2/III/2020 Tentang World Health Organization (18 Maret 2020).
Kepatuhan Terhadap Kebijakan Mental Health and Psychosocial
Pemerintah Dalam Penanganan Considerations During the COVID-19
Penyebaran Virus Corona( COVID-19 ) Outbreak.
Serta Sosialisasi tentang antisipasi
penyebaran Virus Corona ( Covid 19). Internet:
https://www.who.int/docs/default-
Mingkid.E.(2015).“Penggunaan Media source/coronaviruse/mental-health-
Komunikasi Promosi Pariwisata Oleh considerations.pdf
Pemerintah Kota Manado”, https://bnpb.go.id/
Sosiohumaniora, Volume 18 No. 3
November 2015: 188 – 192. https://www.kemkes.go.id/
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel
Muzammil, As’ad.(2016). “Kebijakan -coronavirus-2019, akses, 27 Maret 6:48
Pemerintah Dalam Bidang Pendidikan https://www.merdeka.com/peristiwa/asal-usul-
Dari Orde Lama Sampai Orde Baru virus-corona-masuk-indonesia-berawal-
(Suatu Tinjauan Historis)”, POTENSIA: dari-2-warga-jepang.html , diakses 27
Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 2, No. Maret 2020 5:24).
2, Desember 2016.

Ripley, Randal B.(1985). Policy Analysis in


Political Science, Chicago: Nelson-Hal
Publishers, 1985, hlm. 34-48.

Ruliana, Poppy (24 Maret 2020). “Covid-19:


Pandemi Media Sosial”. iNews.id.
https://www.inews.id/news/nasional/cov
id-19-pandemi-media-sosial?page=all

Surbakti, Ramlan.(1999). Memahami Ilmu


Politik, Jakarta: Grasindo, hlm. 197-199.
Undang-Undang Dasar 1945.

Tampubolon, Marco.(2020). Ilmuwan Singapura


Temukan Cara Mempercepat Pembuatan
Vaksin Virus Corona Covid-19,
https://www.liputan6.com/bola/read/421
0407/ilmuwan-singapura-temukan-cara-
mempercepat-pembuatan-vaksin-virus-
corona-covid-19, akses 24 Maret 21:30.

Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..| 12


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 April 2020, hal 1-12
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
Print ISSN: 2302-433X Online ISSN : 2579-5740

13 | Hastangka & Farid, Kebijakan Politik Presiden Jokowi Terhadap..

Anda mungkin juga menyukai