Anda di halaman 1dari 4

MATERI 9

Ion Selective Electrode (ISE)

 Suatu perangkat yang digunakan dalam mendeteksi jumlah ion yang terdapat dalam
suatu larutan.

 ISE umumnya digunakan untuk pemeriksaan pH.

 Ion yang dapat diukur: natrium, kalium, kalsium, klorida, lithium, flourida, bromida,
kadmium, dan gas dalam larutan seperti oksigen, karbon dioksida, amonia dan nitrogen
oksida.

Prinsip Kerja Alat

 Mengukur tegangan potensial dari ion tertentu dalam larutan

 Nilai tegangan potensial diukur terhadap elektroda referensi yang stabil dengan
tegangan potensial yang konstan.

 Perbedan potensial antara dua elektroda akan tergantung pada aktivitas ion tertentu
dalam larutan. Hal ini berkaitan dengan konsentrasi ion spesifik, sehingga
memungkinkan pengguna untuk membuat analisis pengukuran ion tertentu.

Cara Kerja

 ISE bekerja menurut prinsip dasar sel galvanik (contohnya adalah batrai aki), namun
dibatasi oleh membran tertentu sehingga hanya ion tertentu yang sesuai dengan jenis
membran saja yang dapat beraktivitas.

 Konsentrasi ion dapat ditentukan dengan mengukur tegangan listrik yang dihasilkan
antar elektroda, lalu membandingkannya dengan elektroda referensi.

 Besarnya tegangan potensial berbanding lurus dengan konsentrasi ion yang di ukur.

Membran Elektroda

 Sifat membran menentukan selektivitas elektroda.

 Membran berfungsi untuk memisahkan dua larutan, namun dapat meneruskan ion
tertentu sesuai bahan yang digunakan.

 Beberapa jenis membran yang sering digunakan:

1. Elektroda polimer berbasis cairan


2. Elektroda solid state (garam konduktif anorganik tak terlarut)

3. Elektroda pendeteksi gas

4. Elektroda membran kaca

Elektroda polimer berbasis cairan

 Perpaduan berbagai bahan yang memiliki sifat permeable terhadap ion tertentu, yang
dimasukkan kedalam matriks inert seperti PVC, polietilena/karet silikon.

 Banyak digunakan untuk pengukuran kadar natrium, kalium, kalsium, klorida,


fluoroborat, nitrat, perklorat, dan kesadaahan air.

Elektroda Solid State

 Memanfaatkan garam anorganik yang relatif tidak larut dalam membran.

 Tersedia dalam bentuk homogen dan heterogen, dimana tegangan potensial terjadi
pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion.

 Pemeriksaan perak sulfida (Ag2S), timbal, tembaga, sianida, thiosinat, klorida, fluorida.

Elektroda pendeteksi gas

 Untuk pengukuran gas terlarut seperti oksigen, karbon dioksida, amonia, nitrogen
oksida dan belerang.

 Membran permeable terhadap gas dan larutan buffer internal.

 Molekul gas terdifusi melintasi membran dan bereaksi dengan larutan buffer, sehingga
merubah pH larutan buffer.

 Tingkat keasaman dan kebasaan dari larutan buffer akan berubah seiring dengan reaksi
gas yang terjadi.

 Perubahan terdeteksi oleh kombinasi sensor pH dalam wadah.

 Elektroda pendeteksi gas tidak memerlukan elektroda referensi eksternal.

Elektroda membran kaca

 Dibentuk dari silikon dioksida kaca yang ditambahkan dengan berbagai bahan kimia.

 Digunakan untuk pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan.


 Dapat juga dipakai untuk pengukuran ion natrium.

Penggunaan ISE di Laboratorium Klinik

 Mengukur berbagai ion atau elektrolit yang ada di dalam berbagai jenis sampel dari
tubuh manusia.

 Mendeteksi kombinasi elektrolit (misalnya natrium, kalium, dan kalsium)

 Mengukur gas darah dan pH.

Faktor Kesalahan Pengukuran ISE

 Perbedaan laju difusi ion berdasarkan ukuran dapat menyebabkan beberapa kesalahan
pengukuran tegangan.

 Kekuatan ion sampel dapat mempengaruhi koefisien aktivitas.

 Temperatur. Perubahan suhu larutan berpengaruh besar dalam laju difusi dan
menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.

 pH. Beberapa sampel membutuhkan penyesuaian pH larutan (misalnya amonia).

 Gangguan zat pencampur. Sifat dasar matriks dapat mempengaruhi akurasi


pengukuran.

Keunggulan

 Biaya awal untuk analisis relatif rendah, bila dibandingkan dengan metode
spektrofotometri atau kromatografi.

 Tidak bersifat merusak, lebih hemat dalam penggunaan reagen.

 Waktu analisis yang relatif singkat dalam mendapatkan hasil yang akurat.

 Tidak terpengaruh pada gangguan seperti warna dalam sampel.

 Respon linier.

Keterbatasan

 Tingkat presisi lebih besar dari 1%

 Dapat terpengaruh oleh protein atau larutan organik lainnya.

 Kemungkinan terinterferensi oleh ion lain.


 Elektroda mudah pecah dan memiliki batas pakai.

 Elektroda juga merespon aktivitas ion yang tidak sempurna.

Kalibrasi Alat

 Kalibrasi ISE dilakukan secara otomatis dengan menggunakan larutan kalibrator.

 Dari kurva kalibrasi akan diperoleh konstanta persamaan kalibrasi yang akan digunakan
unuk mengkonversi nilai tegangan potensial menjadi nilai konsentrasi yang akan
langsung ditampilkan pada layar, dicetak atau terkirim ke sistem informasi laboratorium
(SIL).

Anda mungkin juga menyukai