Kegelisahan Akademiknya
Bahwa implikasi dari Positivisme dalam berbagai
kehidupan ternyata
1
Kritik
Tugas kritik :
a. mencari kelemahan
b. mencari kelebihan
c. menikmati (apresiasi)
d. Perbandingan
Maka kritik :
a. mengadakan evaluasi
b. memberikan interpretasi
Diskursus Kritik :
Kritik untuk membatasi dan menilai bukan hanya
bidang sastra saja tetapi pada bidang lainnya.
2
III. Khazanah Filsafat Islam di Iran
IV. Sufisme
Awal munculnya sufisme berawal dari kehidupan
asketisme
Kemudian mendapat penajaman menjadi
mistisisme Dan akhirnya melalui Ghazali terjadi
pemaduan antara sufisme dan syari’ah
tasawuf falsafi :
- Abu Yazid al-Busthomi (Al-Ittihad : hilangnya
identitas manusia)
- Al-hallaj (Al-Hulul : Tuham memilih tubuh-tubuh
manusia)
3
- Ibnu Arobi (Wihdatul Wujud : Hanya yang ada
satu wujud)
- Suhrawardi (Iluminatif : pancaran dari Tuhan).
4
Pemikiran modern berkarakter antropomorfisme
Pemikiran yang berpusat kepada manusia
Berbeda dengan pemikiran tradiosonal yang non-
antropomorfis, bahwa lokus (tempat) dan wadah
pengetahuan bukan pikiran manusia tetapi pada
akhirnya kecerdasan Tuhan
Objektivitas
Objektivitas merupakan bagian dasar dari
modernisme (positivisme).
7
Untuk mengatasi itu semua :
Nasr : harus kembali kepada “intelek”
Refleksi intek ini yang bisa mencapai pengetahuan
diluar rasio (indra) yang bersifat hanya empiris
Modern - Emansipasi
Nasr : terbebasnya manusia yang berada diposisi
periperal menuju pusat eksistensi sejati
Positivisme :
Nasr : Suatu pengatahuan yang tidak berdasarkan
cahaya intelek, tetapi berdasarkan kekuatan rasio.
Objektivitas :
Nasr : bahwa fakta (dunia) selalu terkait dengan
dimensi transendental sehingga tidak ada gambaran
dunia yang profan dan netral.