Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

Pengertian  Hak

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri.Contoh dari hak adalah:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan;
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai;
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
nkri dari serangan musuh;dan
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.Contoh dari kewajiban


adalah:

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh;
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda);
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya;
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia;dan
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksankan hak dan
kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:

1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;


2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
3. Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan
4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN


Hak dan Kewajiban

1. Pengertian
Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu yang telah
itentukan oleh undang-undang. MIsalnya, hak mendapat pendidikan dasar, hak mendapt rasa aman.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan. MIsalnya, wajib mematuhi rambu-
rambu lalulintas dan wajib membayar pajak.

Orang yang mendiami wilayah suatu Negara, bisa jadi warga Negara tersebut atau warga Negara
asing. Di Indonesia, misalnya, penduduk yang tinggal di wilayah Indonesia bias warga Negara
Indonesia atau warga Negara asing yang memiliki kepentingan di Indonesia. Namun, mereka
bukanlah warga Negara Indonesia. Jadi, tidak semua orang yang tinggal di wilayah suatu Negara
adalah warga Negara tersebut . tentu saja Warga Negara Indonesia (WNI)dan Warga Negara Asing
(WNA) memiliki hak dan kewajiban yang berbeda.

Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika tidak dilaksanankan dapat
mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan
agar pelaksanaan hak seseorang tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan
kewajiban haruslah seimbang.

Dengan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujudkan apa yang menjadi keinginan dan
kepentingannya. Sebagai warga Negara, kita memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Dengan
pendidikan, kita akan mewujudkan cita-cita kita.

Antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak
tanpa memenuhi kewajiban. Sebaliknya, Negara juga tidak boleh berlaku sewenang-wenang dengan
menuntut warga Negara menjalankan kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka.

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara
manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu
berbagai permasalahan di kemudian hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan
pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia
a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hokum
b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
c. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai
e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari
serangan musuh
g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda)
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara terhadap Pemerintah

Dalam hubungan antara warga Negara dan pemerintah sebenarnya terdapat hak dan kewajiban.
Pemerintah dipilih warga Negara, atau setidaknya memperoleh dukungan dari warga Negara melalui
wakil-wakilnya. Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memajukan kesejahteraan seluruh
warga Negara.

Selain itu, pemerintah berkewajiban pula mengakui dan melindungi hak-hak warga Negara.
Pengkuan dan perlindungan terhadap warga Negara dicantumkan dalam undang-undang dasar.

Warga Negara memiliki berbagai hak. antara lain hak untuk mendapatkan pendidikan, memperoleh
pelayanan kesehatan, mendapat perlindungan dari rasa takut, atau ikut serta dalam kegiatan politik.

Sebaliknya, warga negara juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut antara
lain mematuhi hokum, menjaga persatuan, dan menjaga ketertiban.

3. Motivasi dalam Pembelaan Negara


Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan
kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai
tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan
bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya.
Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam
ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar
pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta
membela negara Indonesia.

§ Pengalaman sejarah perjuangan RI

§ Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis

§ Keadaan penduduk ( demografis ) yang besar

§ Kekayaan sumber daya alam

§ Perkembanganm dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan


§ Kemungkinan timbulnya bencana perang

Hak dan Kewajiban dalam Pendidikan Agama Islam


BAB I

PENDAHULUAN

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan agama dari orang tuanya, dan memang

sudah kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Menurut

muhammad abduh, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dalam prosesnya mampu

mengembangkan seluruh fitrah peserta didik, terutama fitrah akal dan agamanya. Dalam konteks ini,

tugas pendidikan agama dalam perspektif islam adalah menciptakan sosok peserta didik yang

berkepribadian (insan kamil).

Harus diakui, pendidikan agama islam yang dikembangkan selama ini masih bersifat

verbalistis yang menekankan pada aspek nilai penanaman nilai ala kadarnya daripada penumbuhan

daya kritis dan pengembangan intelektual anak. Maka ‘’per buatan salah’’ dianggap sebagai suatu

‘’dosa’’ yang diancam neraka bagi yang melakukannya. Pendidikan semacam ini disatu sisi memang

dapat mendorong anak untuk menjadi orang yang santun, tunduk pada perintah, dan bertingkah

laku mulia. Namun di sisi yang lain, penumbuhan daya kritis dan pengembangan kreatifitas berpikir

anak akan menjadi terabaikan. Untuk itu, ada kiranya bagi orang tua untuk merubah sedikit sistem

pendidikan yang selama ini dijalankan agar anak-anak memperoleh haknya dengan sempurna.
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian hak dan kewajiban

1.      Pengertian hak

Hak dapat diartikan wewenang atau kekuasaan yang secara etis seseorang dapat

mengerjakan, memiliki, meninggalkan, mempergunakan atau menuntut sesuatu. Hak juga dapat

berarti panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantara akalnya, perlawananengan

kekuasaan atau kekuatan fisik untuk mengakui wewenang yang ada pada pihak lain. [1]

Selain itu hak juga bisa diartikan sebagai milik, kepunyaan yang tidak hanya berupa benda

saja, melainkan pula berupa tindakan, pikiran dan hasil pikiran ini. [2] Contoh dari hak adalah, jika dari

seseorangmempunyai hak atas sebidang tanah maka ia berwenang, berkuasa untuk bertindak atau

memamfaatkan terhadap miliknya itu. Misalnya menjual, memberikan kepada orang lain, mengolah

dan sebagainya.

Pengertian hak dalam Al-quran disebut dengan kata Al-haq yang mempunyai empat

pengertian, yaitu:[3]

1.      Hak yang berarti untuk menunjukkan terhadap pelaku yang mengadakan sesuatu yang

mengandunng hikmah. Seperti adanya Allah disebut sebagai Al-haq karena Dialah yang mengadakan

sesuatu yang mengandung hikmahnya dan nilai bagi kehidupan. Penggunaan hak yang demikian

dapat kita jumpai pada ayat:

[1]

[2]

[3]
‘’kemudian kembalilah kamu sekalian kepada Allah. Dialah tuhan mereka yang hak’’(QS: Al-an’am :

62)

2.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan kepada sesuatu yang diadakan mengandung hikmah.

Misalnya Allah SWT menjadikan matahari dan bulan dengan Al-haq yakni mengandung hikmah

kepada kehidupan. Penggunaan Al-haq seperti ini dapat dijumpai misalnya pada ayat:

‘’Allah tidak menciptakan yang demikian itu (matahari dan bulan) kecuali dengan haq’’ (QS: yunus :5)

3.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang cocok

dengan jiwanya. Seperti keyakinan seseorang terhadap adanya kebabangkitan di hari akhirat.

4.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan terhadap perbuatan atau ucapan yang dilakukan

menurut kadar atau porsi yang seharusnya dilakukan sesuai keadaan waktu dan tempat.

2.      Pengertian kewajiban

Oleh karena hak itu merupakan wewenang bukan berwujud kekuatan, maka perlu ada

penegak hukum melindungi yang lemah yaitu orang yang tidak melakukan haknya manakala

berhadapan dengan orang lain yang merintangi pelaksanaan haknya.

Dengan demikian masalah kewajiban memegang peranan penting dalam pelaksanaan hak.

Namun perlu ditegaskan bahwa kewajiban disinipun bukan merupakan keharusan fisik, tetapi

berwajib yaitu wajib yang berdasarkan kemanusiaan karena, karena hak yang merupakan sebab

timbulnya kewajiban itu berdasarkan kemanusiaan. Dengan demikian, yang tidak memenuhi

kewajibanya berarti telah memperkosa kemanusiaannya. Sebaliknya orang yang melaksanakan

kewajibannya berarti telah melaksanakan sikap kemanusiaannya.


Didalam islam kewajiban ditempatkan sebagai salah satu hukum syara’ yaitu sesuatu

perbuatan yangt apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat

siksa. Dengan kata lain, bahwa kewajiban dalam agama berkaitan dengan pelaksanaan hak yang

diwajibkan oleh Allah. Misalnya kewajiban mengerjakan shalat lima waktu, puasa bulan ramadhan

dan lain-lain.

B.   Pengertian pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami

(knowing), terampil melaksanakan (doing), dan mengamalkan (being) agama islam melalui kegiatan

pendidikan. Tujuan pendidikan agama islam di sekolah (bukan di madrasah) ialah murid memahami,

terampil melaksanakan, dan melaksanakan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Karakteristik utama PAI adalah banyaknya muatan komponen being, disamping sedikit

komponen knowing dan doing. Hal ini menuntut perlakuan pendidikan yang banyak berbeda dari

bidang studi umum. Pembelajaran untuk mencapai being yang tinggi lebih mengarahklan pada usaha

pendidiakan agar murid melaksanakan apa yang diketahui itu dalam kehidupan sehari-hari. Bagian

paling penting PAI adalah mendidik murid agar beragama, memahami agama (knowing), dan

terampil melaksanakan ajaran agama (doing) hanya mengambil porsi sedikit saja. Dua yang terakhir

ini memang mudah. Berdasarkan pengertian itulah pendidikan agama islam memerlukan

pendekatan-pendekatan akal dan qalbu. Selain itu juga diperlukan sarana yang memadai sehingga

mendukung terwujudnya situasi pembelajaran yang sesuai dengan karakter pendidikan agama islam.
Sarana ibadah seperti mesjid, mushalla, mushaf Al-quran, tempat bersuci atau tempat

wudhu merupakan salah satu contoh sarana pendidikan agama islam yang dapat dipergunakan

secara langsung oleh siswa untuk belajar agama islam.

C.  Hak-hak pendidikan anak dalam islam

Hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua supaya seorang anak mendapatkan pendidikan

Islam yang benar banyak, di antaranya:

a.       Memilih calon ibu yang baik, hal ini mengamalkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Lihatlah agama calon istri supaya engkau tidak celaka” [Muttafaqun alaihi]

b.      Hendaknya kedua orang tua berdo’a dan merendahkan diri kepada Allah agar berkenan memberi

rezki anak yang shalih kepada keduanya.

“Artinya : Dan orang-orang yang berkata : “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri

kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang

bertakwa” [Al-Furqon : 74]

Berapa banyak seorang ayah sengat menginginkan agar anaknya menjadi baik, ia sediakan hal-hal

yang menunjang untuk kebahagiaan dan pendidikan anaknya, akan tetapi usahanya berakhir dengan

kegagalan.

Dan berapa banyak seorang ayah memiliki anak-anak yang shalih, sedangkan ia sendiri bukan orang

yang shalih.
c.       Memberi nama yang baik salah satu hak anak yang wajib ditunaikan seorang ayah adalah memberi

nama yang baik serta sesuai dengan syariat agama. Dan syariat agama Islam menganjurkan seorang

muslim untuk memberi nama anak-anaknya dengan nama-nama tertentu, dan nama yang paling

dicintai oleh Allah adalah : Abdullah, Abdurrahman. Dan nama yang paling benar adalah : Hammam

dan Harits.

d.      Salah satu hak anak yang wajib ditunaikan orang tua adalah hendaknya anak melihat dari orang

tuanya dan dari masyarakatnya akhlak yang bersih, jauh dari hal yang merubah fitrah dan menghiasi

kebatilan, baik akhlak yang dibenci itu berupa kekafiran atau bid’ah atau perbuatan dosa besar.

Karena sesungguhnya perbuatan yang menyelisihi fitrah itu memberi pengaruh terhadap kejiwaan

seorang anak dan merubah fitrah yang telah dianugrahkan kepadanya

e.        Diantara hak-hak seorang anak yang wajib ditunaikan orang tuanya hendaknya seorang anak

tumbuh bersih, suci, ikhlas dan menepati janji. Dan hendaknya dia dijauhkan dari orang-orang yang

melakukan perbuatan syirik dan kesesatan, dan perbuatan bid’ah serta maksiat-maksiat, serta

perbuatan-perbuatan yang memperturutkan hawa nafsu. Karena orang yang demikian itu terhadap

seorang anak yang bersih dan suci hatinya serta baik jiwanya adalah ibarat teman duduk yang

membawa racun yang mematikan dan penyakit kronis, dan itu semua merupakan penghancur

keimanan dan perangainya yang baik.

f.        Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memerintahkannya

untuk shalat di saat berumur 7 tahun, dan memukulnya lantarannya tidak mengerjakan shalat di saat

berumur 10 tahun, serta memisahkan tempat tidur anak-anak mereka.

g.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua adalah hendaknya mereka mengajari anak-

anaknya untuk berenang, memanah dan menunggang kuda.

h.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka membiasakannya berlaku

jujur, menepati janji dan berakhlak mulia.

i.        Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengajarinya petunjuk

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam makan dengan tangan kanan disertai dengan
membaca basmalah dan makan makanan yang paling dekat.“Artinya : Wahai anak muda, ucapkanlah

bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu”

[Muttafaqun Alaih]

j.        Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mecegahnya dari

menonton televisi khususnya acara-acara yang haram misalnya tarian dan campur baur antara laki-

laki dan perempuan. Dan melarangnya untuk melihat drama-drama berseri, yang berisikan

pembunuhan dan kejahatan yang mengajarkan pembunuhan, pencurian dan pengkhianatan.

k.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka bersikap adil dalam

mendidik anak untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, janganlah orang tua melampaui

batas dan jangan pula terlalu lemah, janganlah berlebih-lebihan dalam memukul anak dan jangan

pula membiarkannya tanpa teguran.

l.        Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengajarkan kepada

anak untuk membenci orang-orang yang melakukan perbuatan bodoh, seperti seorang yang sudah

mashur di masyarakat bahwa ia adalah orang yang suka berkhianat dan melakukan perbuatan nifak

dan pemain-pemain sandiwara yang dinamakan oleh orang-orang dengan bintang seni disertai

dengan usaha mengisi hati anak untuk cinta kepada para sahabat nabi, tabi’in, ulama dan mujahidin.

m.    Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mendidik anak untuk

memakan makanan yang halal dan makan dari hasil jerih payah sendiri secara bertahap.

n.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka menolong anak untuk

taat kepada Allah dan RasulNya, contohnya kalau seorang anak memilih perkara-perkara yang tidak

menyelisihi syariat agama maka janganlah kedua orang tua melarannya.

o.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memilihkan dengan baik

calon isteri yang shalihah yang membantunya untuk taat kepada Allah dan RasulNya.

p.      Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengarahkan anak

sebelum ia menikah untuk memperoleh ilmu agama dari para ulama yang mengamalkan imunya,
dan menanamkan rasa cinta untuk menghafal Al-Qur’an dan juga seluruh ilmu-ilmu syariat agama ini

seperti fikih, hadits, ilmu bahasa, contohnya nahwu, shorf dan balaghah. Serta ilmu ushul fikiih, dan

menanamkan rasa cinta kepada aqidah Salafush Shalih.

q.       Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memberi semangat anak

untuk belajar secara khusus ilmu dunia yang ia minati untuk melayani masyarakat sesudah

memperoleh ilmu agama yang wajib ia pelajari.

Sesungguhnya hak-hak pendidikan terhadap anak dalam agama Islam tidak ada perbedaan

diantara satu negeri dengan negeri yang lainnya atau masa yang satu dengan masa yang lainnya.

Perbedaan yang ada hanyalah perbedaan masalah nama dan washilahnya (prasarananya) saja. Dan

pokok-pokok yang disebutkan tadi cocok untuk manusia pada setiap zaman, tempat dan sesuai

untuk seluruh manusia dipenjuru negeri.

D.   Tujuan pendidikan dalam islam

Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka

berbicara panjang lebar san terperinci dalam bidang ini.

Adapun beberapa kewajiban siswa yang harus diperhatikan saat dia mulai menuntut ilmu

disajikan sebagai berikut.

a.       Sebelum mulai belajar, siswa harus terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat yang

buruk, sebab belajar dan mengajar merupakan ibadah. Ibadah tidak sah kecuali dengan hati yang

bersih, berhias dengan akhlak yang baik, ikhlas, bertaqwa, rendah hati, dan menjauhi sifat-sifat

buruk.

b.      Belajar dimaksudkan untuk mengisi jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan dengan maksud

menyombongkan diri, berbangga, dll.


c.       Bersedia untuk mencari ilmu dan meninggalkan keluarga, tempat kelahiran, dan bepergian ke

tempat yang jauh sekalipun untuk mendatangi guru.

d.      Tidak terlalu sering menukar guru.

e.       Hendaklah ia menghormati guru dan memuliakannya dan berdaya upaya untuk menyenangkan hati

guru dengan cara yang baik.

f.       Tidak merepotkan guru dengan terlalu banyak pertanyaan, jangan meletihkan dia untuk menjawab,

tidak berjalan di hadapannya, dan tidak mulai bicara kecuali dengan izinnya.

g.      Tidak membuka rahasia kepada guru, tidak menipunya, dan sebaliknya tidak pula guru membukakan

rahasia, diterima pernyataan maaf guru jika ia bersalah.

h.      Bersungguh-sungguh dan tekun belajar untuk memperoleh pengetahuan.

i.        Terjalin jiwa saling mencintai dan menyayangi antara guru dan murid.

BAB III

KESIMPULAN

Pengertian hak dalam Al-quran disebut dengan kata Al-haq yang mempunyai empat pengertian:

1.      Hak yang berarti untuk menunjukkan terhadap pelaku yang mengadakan sesuatu yang

mengandunng hikmah.

2.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan kepada sesuatu yang diadakan mengandung hikmah.

3.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang cocok

dengan jiwanya.

4.      Kata Al-haq digunakan untuk menunjukkan terhadap perbuatan atau ucapan yang dilakukan

menurut kadar atau porsi yang seharusnya dilakukan sesuai keadaan waktu dan tempat.
Didalam islam kewajiban ditempatkan sebagai salah satu hukum syara’ yaitu sesuatu perbuatan

yangt apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat siksa. Di

dalam pendidikan islam juga terdapat hak dan kewajiban, seperti hak seorang anak untuk

mendapatkan pendidikan dari orang tuanya dan lain sebagainya.

****************

by : Indra Angkasah (Indra Cakradonya)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Charris Zubair, Kuliyah Akhlak. Rajawali Pers, Jakarta; 1990

Poejawidjadna, Etika, Filsafat, Tingkah Laku. Bina Aksara, Jakarta; 1982

Nata Abudin, Akhlak Tasawuf. Raja Grafindo Persada, Jakarta;  1996

Langgulung Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam. Pustaka A-Husna Baru, Jakarta; 2003

Nizar Samsul, Sejarah Pendidikan Islam. Kencana, Jakarta; 2007

Pengertian Hak dalam Islam


Dalam kamus bahasa Indonesia terdapat berbagai sinonim dari kata hak, seperti milik, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu. Sedangkan menurut istilah hukum umum, pengertian hak dalam
hukum adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu karena telah ditentukan oleh undang-undang atau
peraturan lain.
Dalam bahasa Arab juga terdapat banyak arti dari kata hak, seperti ketetapan yang pasti, penjelasan,
kebenaran, jatah atau bagian, hakikat, dan kewajiban. Dalam Islam, hak dibagi menjadi beberapa
macam. Menurut ulama fiqih macam-macam hak dapat dilihat dari berbagai segi, dari segi pemilik
hak, dari segi obyek hak, dan dari segi kewenangan pengadilan (hakim) terhadap hak tersebut.

Oleh karena itu, berikut diuraikan pengertian hak dalam Islam yang didefinisikan oleh berbagai
ulama fiqih. Definisi hak menurut pendapat beberapa ulama fiqih sebagai berikut :

1. Menurut sebagian ulama Mutaakhirin

۱‫ﻠﺛﺎﺒﺕﺷﺮﻋﺎ‬۱‫ﻞﺤﻜﻡ‬

"Hak adalah suatu hukum yang telah di tetapkan oleh syara’"

2. Menurut Syekh Ali Al-Khafifi (asal Mesir) 

‫ﻤﺼﻠﺤﺔﻤﺴﺤﻘﺔﺷﺮﻋﺎ‬

"Hak adalah kemaslahatan yang diperoleh secara syara’"

3. Menurut Ustadz Mustafa Ahmad Az-zarqa” (Ahli fiqih Yordania asal Suriah) 

۱‫ﻟﺷﺮﻉﺴﻟﻃﺔ‬۱‫ﺨﺘﺼﺎﺺﻴﻘڗﺮﺒﻪ‬

“Hak adalah suatu kekhususan yang padanya ditetapkan syara’ suatu kekuasaan atau taklif”.

4. Menurut Ibnu Nujaim (Ahli Fiqih Mahzab Hanafi)

۱‫ﺨﺘﺼﺎﺺﺤﺎﺤﺯ‬

     “Hak adalah suatu kekhususan  yang terlindungi”

5. Menurut Wahbah al-Zuhaily

”Hak adalah suatu sifat kekhususan (ekslusif) dimana denganya syara’  menetapkan suatu kekuasaan
(otoritas) bagi pemiliknya atau kewajiban atas obyeknya”.

Definisi ini sudah mencakup semua hak yang dimaksud oleh para ahli diatas, seperti hak Allah SWT
terhadap hambanya (al-haq al-diniy), hak kepemilikan (haq milkiyyah), hak perwalian (haq al-
wilayah), hak mendidik (al-haq al-ta’diby), hak umum (al-haq al-am), seperti hak Negara terhadap
rakyat, dan hak nafkah (haq an-nafaqah). Definisi ini juga menunjukkan bahwa sumber kepemilikan
terhadap hak itu berasal dari syara’, karena hak dalam pandangan Islam adalah pemberian Allah
SWT.

Anda mungkin juga menyukai