Anda di halaman 1dari 1

Pengadaan dan Distribusi Vaksin Covid 19 di Indonesia

Problem : Penyimpangan pada proses pengadaan dan distribusi vaksin di tengah


pandemi Covid-19

Tujuan : Mencegah terjadinya penyimpangan pada proses pengadaan dan distribusi


vaksin di tengah pandemi Covid-19.

Perusaaan Farmasi - Rumah Sakit - Pemerintah Pusat

Perusahaan Farmasi (Bio Farma) :


1. Produksi mandiri dengan bahan baku dari perusahaan sinovac
2. Mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA)
3. Menjaga kualitas selama perjalanan
4. Uji klinis 6 bulan
5. Menetapkan jenis vaksin dan dosis
6. Fasilitas produksi
7. Tempat khusus untuk menyimpan vaksin untuk menjaga kualitas vaksin

Rumah Sakit :
1. Pendataan Tenaga kesehatan
2. Pendataan jadwal pelayanan
3. ]pendataan peralatan rantai dingin yang tersedia di setiap layanan fasilitas
kesehatan
4. Menginput data ke Pcare Vaksinasi
5. Cold Chaim 97% sesuai standar WHO
6. Memiliki dokter umum, spesialis, perawat, dan bidan yang berkompetensi
7. Vasinator di puskesmas atau rumah sakit
8. Menghubungi sasaran vaksin
9. Safety bot
10. Bax beton
11. Incinerator
12. Mou dengan pemkot terkait limbah

Pemerintah :
1. APBN/APBD
2. Biaya Oprasional
3. Biaya pengadaan dan pengelolaan
4. Biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi dan sosialisasai
5. Bimbingan teknis
6. Surveisasi KIPI
7. Pemantauan dan pengawasan
8. TNI, POLRI, Kemenkes, BPK, KPK, Kemenag, MUI, BPOM, KEMENKEU
9. Pepres pengadaan vaksin dan vaksinasi (no 99 tahun 2020)
10. Pengawalan KPK dalam pengadaan vaksin ( dana 73 Triliun)
pengawasan relokasianggaran dan pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai