Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ida Bagus Gede Giri

Putrayasa

Fakultas : Hukum

Gugus/Absen : 24/037

DI BALIK PANCARAN SANG SURYA TERPANCAR

SENYUMAN SEORANG PETANI

(Indonesia Tersenyum)

Indonesia pada umumnya, dan Bali pada khusus sebagian lahan kosong dip3rgunakan untuk
lahan pertanian dan tak hanya dibali saja, diseluruh wilayah indonesia pun jugab lahan kosong
dipergunakan tuk lahan pertanian. Oleh karena itu Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
negara Agraris. Hal ini didukung oleh iklim cuaca hujan tropis yang ada pada Indonesia.

Tetapi seiring perkembangan jaman indonesia menjadi salah satu negara pengimpor bahan
produk pangan terbesar nomer 3 di Dunia. Hal ini dikarenakan pemegang kebijakan itu sendiri belum
mampu mengolahkekayaan alam indonesia dengan baik. Sehingga banyak petani yang kalau biaya
untuk bercocok tanam dengan hasil yang di panen tidak sebanding, bahkan bisa terus merugi
sehingga mereka cenderung lebih memilih menjual lahannya dengan harga yang menurut mereka
menguntungkan, sehingga banyak sawah sawah disulap menjadi bangunan bangunan megah namun
untuk jangka panjang justru berpengaruh terhadap siklus perkembangan dan kehidupannya.

Saya sebagai mahasiswa baru di Universitas Udayana mendapatkan tugas Student


Day 2018 yaitu dengan tema “Indonesia Tersenyum”, dengan artian membuat orang lain
tersenyum dalam lingkup indonesia negara agraris yaitu para petani. Untuk melihat keadaan
ini saya dengan teman saya langsung pergi kepersawahaan di daerah Sidakarya, Denpasar
Selatan, disana saya melihat seorang ibu yang sedang mengingkatkan tali tali berumbai
berisikan kaleng bekas yang akan berbunyi bila ditarik untuk mencegah para hama dan
burung yang hinggap disawah dan memakan bulir bulir padi.

Petani tersebut bernama Ibu Aminah yang berasal dari Banyuwangi, ibu tersebut
merantau ke Bali karena Suaminya yang dulu bekerja di Bali dan sudah pensiun memiliki
sebuah lahan bertani yang cukup luas, ibu Aminah sendiri mengatakan hampir 1 hektar are
luas lahan pertanian tersebut dan ia juga mengatakan hasil upayanya bertani hanya sedikit
memperoleh keuntungan karena banyaknya padi yang gagal panen dan hasil yang diperoleh
dibagi kepada petani lain yang membantu dalam semua proses bertani. Kata ibu tersebut
apabila terus menerus memperoleh sedikit keuntungan, sawah itu akan dijual dikit demi
sedikit untuk membangun sebuah usaha lain. Ibu tersebut tidak gengsi menjadi petani karena
ia berkata “ Pengeluaran keluarga saya semua hasil dari bertani dan bisa menyekolahkan anak
saya, yang duduk dibangku sekolah menengah pertama dan sekolah menengah akhir”.

Saya sangat bangga dengan penugasan ini, disini saya diajarkan untuk saling
membantu dengan sesama dalam pekerjaan apapun dan tidak memandang susah payahnya
pekerjaan tersebut dan tanpa memperhatikan seberapa besar bahaya dihadapi.

“Besar harapan saya agar pemerintah lebih memperhatikan jaminan

Seorang petani”

Anda mungkin juga menyukai