SKRIPSI
OLEH:
AHMAD MUSTAFAD VAUZI
NIM: 10340164
PEMBIMBING:
1. NURAINUN MANGUNSONG, S.H., M.Hum.
2. M. MISBAHUL MUJIB, S.Ag., M.Hum.
i
tfrCI Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM.UINSK-BM-05,02/RO
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum, Jurusan
Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ueapkan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb
Yogyakarta,.12 Juni2014
Pembimbing I
As salamu'alailatm Wt Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi Saudara:
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum, Jurusan
Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Safu dalam Ilmu Hukum.
Dengan ini kami mengharap agar skripsil tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ueapkan terima kasih.
Wassalamu' alailatm Wr. Wb
Yogyakm412luni2Al4
II
Pembimbing
ll1
t)f3 U,rirersitas isiarn Negeri Sunan Kaiijaga FM-Ui].i SK-Bivi- 05 -02r3.O
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah benar asli hasil
karyaatau laporan penelitian yangsaya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil
karya orang lain. kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan
disebutkan dalam acuan daftar pustaka.
NII'vf. 10340164
IV
QrE Universitaslslam NegeriSunan KalijagaYogyakarta FM-UB{SK-8M45-07iRO
TIM MUNAQASYAH
Penguji II
24 Jum20L4
ijaga Yogyakarta
i'ah dan Hukum
Br;,t*.\
'r{.Y1,'aru n
v
HALAMAN MOTTO
memenjarakan pikiranku.”
(Adolf Hittler)
vi
Halaman Persembahan
Berakhlaq.
menyayangiku.
vii
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العالمين وبه نستعين على امىرالدنيا والدين اللهم صل وسلم على دمحم وعلي اله
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada kanjeng Nabi Muhammad
persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu
Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, penyusun
ingin mempergunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima kasih dan
hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
viii
2. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., LL.M., M.A. selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
8. Seluruh Bapak dan Ibu Staf Pengajar/ Dosen yang telah dengan tulus ikhlas
ix
Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
9. Bapak Drs. Ketut Warkadea selaku Kepala Desa Adat Kubutambahan yang
skripsi ini.
10. Bapak Kadek Topan Wirayudha selaku Kepala Perbekel (desa dinas)
Kubutambahan.
11. Bapak Dewa Putu Budarsa selaku Bendesa Madya Majelis Madya Desa
12. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menulis skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penyusun sebutkan
satu persatu.
Meskipun skripsi ini merupakan hasil kerja maksimal dari penyusun, namun
dengan kerendahan hati sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
memberikan
x
-
manfaat dan kontribusi positii bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya
1 1 ! rr f i I
tiarr ufiiuk ptrrktrrubafigarr Huirurrt iata i\cE,ata paua Kllususllya-
Yogyairarta,3 J
r)^-.,
::iij
xl
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
ABSTRAK ............................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................. 10
xii
BAB II TINJAUAN TEORETIS TENTANG SISTEM
PEMERINTAHAN ADAT
1. Masyarakat ................................................................................... 24
2. Adat............................................................................................... 27
B. Sistem Hukum.................................................................................... 35
Indonesia ...................................................................................... 60
KUBUTAMBAHAN
A. Sejarah ........................................................................................... 65
xiii
B. Gambaran Umum Mengenai Desa Adat
Kubutambahan ............................................................................ 71
C. Kepemimpinan ............................................................................ 72
H. Pecalang ....................................................................................... 79
di Bali .................................................................................................. 80
KTP ............................................................................................... 91
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 93
B. Saran .................................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
politik yang berada di tengah masyarakat dapat sekaligus diamati. Hal ini
mana ia diterapkan.1
hukum Islam dan hukum sipil belanda. Tiga tradisi normatif ini yang
kondisi dimana penduduk mengetahui dan menjalani lebih dari satu hukum
1
Ratno Lukito, Hukum Sakral dan Hukum Sekuler, (Tangerang: Pustaka Alvabet, 2008),
hlm.1.
1
2
keputusan para pejabat hukum, baik hakim desa, Kerapatan desa, pejabat
agama dan juga pejabat desa yang mewakili kewibawaan dan dipatuhi
serta merta oleh masyarakat hukum Adatnya. Keputusan dari pejabat desa
2
Ibid.
3
ditengah masyarakat.3
itu sendiri. Sedangkan menurut Loir Botor Dingit Kepala Suku Dayak
satu dari 19 wilayah tersebut salah satunya adalah wilayah hukum Adat
3
Hendra Nurtjahjo dan Fokky Fuad, Legal Standing Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
dalam Berperkara di Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2010), hlm.
10.
4
Sarasehan Masyarakat Adat Nusantara, Menggugat Posisi Masyarakat Adat terhadap
Negara, (Jakarta, diterbitkan oleh Panitia Bersama Sarasehan dan Kongres Masyarakat Adat
Nusantara 1999 dengan Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, 1999), hlm. 3.
5
Ade Saptomo, “Hukum dan Kearifan Lokal” Revitalisasi Hukum Adat Nusantara,
(Jakarta: PT Grasindo, 2010), hlm.13.
4
Kepulauan Ternate, 13. Maluku, Ambon, 14. Irian (Papua), 15. Kepulauan
Timor, 16. Bali dan Lombok, 17. Jawa Tengah dan Jawa Timur (beserta
Bali merupakan wilayah yang hingga saat ini terus menjaga dan
wilayah yang masih terus menjaga kelestarian hukum Adat, bali juga
memiliki sistem pemerintahan adat yang unik dan rapih. Sebagai contoh,
Bali memiliki desa Pakraman (Adat) yang masih eksis hingga saat ini.
6
Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),
hlm. 134.
5
merupakan salah satu bentuk aplikasi yang paling kompleks dari eksistensi
hukum Adat di Bali. Berbicara mengenai desa di Bali, akan ada dua
pengertian yang didapatkan dari istilah desa. Yang pertama yakni Desa
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah
setempat berdasarkan asal -usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
Indonesia.7
Tahun 2001 Tentang Desa Pakraman pada Pasal 1 ayat (4) dijelaskan
7
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pasal 1 butir 12, (Selanjutnya Disebut Undang-
Undang Pemerintahan Daerah). Undang-Undang Yang Tersebut Terakhir Ini Sendiri Sudah
Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38) Yang Telah Ditetapkan Dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548).
6
di Propinsi Bali yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama
tangganya sendiri.8
disebut dengan Bendesa Adat atau Kelihan Desa Adat. Pada Desa Adat
yang memiliki wilayah yang luas dan warga yang banyak maka desa itu
akan terbagi menjadi beberapa Banjar Adat atau Banjar Sukaduka. Banjar
Adat juga memiliki pimpinan Adat yang disebut Kelihan Adat dan
tingkatan Desa Adat.9 Pada desa Adat terdapat pula peraturan atau
tiap desa Adat namun pada umumnya setiap desa Adat memiliki pemimpin
bentuk pemerintahan desa Adat akan dipaparkan oleh penulis pada bab
selanjutnya.
8
Pasal 1 ayat 4 Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Desa
Pakraman.
9
I Wayan Surpha, Eksistensi Desa Adat dan Desa Dinas di Bali, (Bali: Pustaka Bali
Post,2004), hlm. 14.
7
juga semakin berkembang. Desa Adat tidak hanya memiliki fungsi utama
untuk memupuk nilai-nilai Agama dan adat istiadat yang berada pada desa
dari Desa Pakraman. Hal tersebut dapat diamati dari terbentuknya badan-
peristiwa penting atau urgent. Sebagai contoh pada tahun 2002 Bali
mengalami tragedi pahit yang mencuri perhatian dunia. Tepat pada tanggal
razia Kartu Tanda Penduduk dan membawa penduduk yang tidak memiliki
mendapat rekomendasi dari pemerintah adat dalam hal ini berada pada
kewenangan Banjar yakni bagian bagian kecil dari Desa Adat. Hal
pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap
yang profesional.
10
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan.
9
yang telah diresmikan.11 Salah satu daerah di bali yang memiliki banyak
luas wilayah terbesar di Pulau Bali yaitu 1365,88 km2 (24,25% dari luas
11
http://bali.antaranews.com/berita/11217/setahun-11-desa-adat-baru-di-bali/akses
pada tanggal 17/12/2013.
12
S. Hendriatiningsih, A. Budiartha, Andri Hernandi, “MASYARAKAT DAN TANAH
ADAT DI BALI”, Jurnal Sosioteknologi Institut Teknologi Bandung, Edisi 15 Tahun, (Desember
2008) didownload dari http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/7%20Hendraningtyas1.pdf,
akses tanggal 18/12/2013.
10
B. Rumusan Masalah
masalah, maka menurut hemat penulis ada beberapa hal yang dapat,
Bali?
sebagai berikut:
di Bali.
publik.
positif di Indonesia.
D. Telaah Pustaka
yang membahas hal tersebut. Namun, ada beberapa karya ilmiah yang
sebagai subyek hukum hak pakai atas tanah adat jika dikaitkan dengan UU
No. 5 Tahun 1960. Proses perjanjian sewa menyewa tanah druwe desa
Gianyar.13
13
Ayu Agung Susanti“Kedudukan Desa Pakraman Dalam Perjanjian Sewa Menyewa
Tanah Druwe Desa Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960”,Thesis tidak
diterbitkan, Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Udayana, (2012).
14
Suarmini, Ni Wayan, “Peranan “Desa Pakraman “ Dalam Memperkuat Ketahanan
Sosial Budaya Melalui Konsep Ajaran “Tri Hita Karana””, Article of Jurnal Sosial dan Hukum
Vol.4 No.1, 2011, di download dari http://digilib.its.ac.id/, akses tanggal 18/12/2012.
13
dengan sesama manusia, dan penataan ruang dengan konsep Tri Mandala
Implementasi Tri Hita Karana yang dilaksanakan secara nyata dan turun
lokal.
Wayan Putu Artini Dan dan Igaa Lies Anggreni penelitian tersebut
hal ini karena Desa Adat setempat yang lebih tahu kondisi wilayahnya
prajuru adat dan kepala desa dinas, bukan karena substansi hukumnya
15
Ni Wayan Putu Artini Dan dan Igaa Lies Anggreni, Peranan Desa Adat Dalam
Pengelolaan Kepariwisataan (Studi Kasus Di Desa Adat Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten
Badung), Denpasar: Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, 2007.
Diakses melalui ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/download/4142/3128 pada tanggal 23 Juni
2014 pukul 10.00.
16
I Ketut Sudantra, Pelaksana Fungsi Hakim Perdamaian Desa Di Bali, Denpasar:
Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, 2007. Diakses melalui
sudantra.blogspot.com/2011/09/peradilan-desa-adat-di-bali-1.html pada tanggal 23 Juni 2014
pukul 10.00.
15
Karya tulis yang terakhir yakni, penelitian yang dilakukan oleh tim
dari Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan Ham RI,
Study Empiric di Bali. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa: (1)
Pemerintahan Desa sejak Hindia Belanda, bahkan jauh sebelum itu yaitu
Pemerintahan Desa telah ada dan berstrata dari mulai tingkat Hukum
takut akan sanksi Hukum Adat bila dia melanggarnya; (3) Kendala untuk
terjadi bila ada perbedaan antara norma Hukum Negara dan Hukum Adat,
sehingga diperlukan solusi yang bijak dan tepat agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.17
ini tidak satu pun yang secara khusus menyoroti kebijakan-kebijakan yang
Administrasi Kependudukan.
E. Kerangka Teoretik
Undang Dasar 1945, pada ayat 1 dan 2 dalam pasal tersebut berbunyi
sebagai berikut:
17
Suherman Toha, “Penelitian Hukum Eksistensi Hukum Adat Dalam Pelaksanaan
Pemerintahan Desa” Study Empiric Di Bali, (Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian
Hukum dan Ham RI,2011), didownload dari http://www.bphn.go.id/data/documents/lit-2011-1.pdf
akses tanggal 19/12/2013.
17
“The Living Law is the law which dominates life itself even though
it has not been posited in legal propositions. The source of our knowledge
of this law is, first the modern legal document, secondly direct observation
of life, of commerce, of customs and usages and of all associations, not
only those that the law has recognized but also those that it has overlooked
and passed by, indeed even those that it has disapproved”
Dalam teori Living Law, Eugen Erlich mengungkapkan bahwa
(living law), hukum positif hanya akan berjalan efektif jika ia selaras
18
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 87.
19
komunitas.
prosedur apa yang harus diikuti, informasi apa yang mesti atau
19
Suherman Toha, “Penelitian Hukum Eksistensi Hukum Adat Dalam Pelaksanaan
Pemerintahan Desa” Study Empiric Di Bali, (Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian
Hukum dan Ham RI,2011), Hlm. 16, didownload darihttp://www.bphn.go.id/data/documents/lit-
2011-1.pdf akses tanggal 19/12/2013.
20
Doglas North dalam Suherman Toha, “Penelitian Hukum Eksistensi Hukum Adat
Dalam Pelaksanaan Pemerintahan Desa” Study Empirik Di Bali, (Badan Pembinaan Hukum
Nasional Kementrian Hukum dan Ham RI, 2011), Hlm. 16, didownload dari
http://www.bphn.go.id/data/documents/lit-2011-1.pdf akses tanggal 19/12/2013.
20
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
sumber data yang berasal dari fakta-fakta yang ada berlaku pada
masyarakat.
2. Bahan Data
a. Data primer
berupa data hasil wawancara dengan para pakar dan juga informan
b. Data sekunder
c. Data tersier
Bahan data tersier pada penelitian ini yaitu bahan data yang
4. Analisis Data
5. Lokasi Penelitian
adanya dua jenis desa yaitu desa dinas dan desa adat atau lebih
sendiri merupakan desa adat yang cukup luas dimana pada kebanyakan
desa Dinas di Bali memiliki lebih dari satu desa Adat namun desa Adat
penelitian ini.
23
G. Sistematika Pembahasan
tujuan penulisan skripsi ini, maka secara garis besar dapat di gunakan
Skripsi ini akan terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tentang Desa Pakraman dan dirubah dengan Perda Nomor 3 Tahun 2003
nilai agama dan budaya masyarakat hindu Bali di lingkungan desa Adat
93
94
namun bagi desa Adat diterbitkan atau tidaknya suatu Kartu Tanda
bahwa dalam hal pengadaan Kartu Tanda Penduduk jika terjadi conflict of
mengedepankan Hukum Adat yang selama ini menjadi hukum yang hidup
B. Saran
disikapi sebagai suatu realitas sosial yang memberi petujuk bagi pembuat
aturan hukum agar lebih hati-hati dan teliti dalam hal membuat aturan perihal
dirasa kurang tepat oleh masyarakat, dan disisi lain juga harus tetap dalam
DAFTAR PUSTAKA
A. Perundang-undangan
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Desa Pakraman.
B. Buku Hukum
Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka,
1989.
Lukito, Ratno, Hukum Sakral dan Hukum Sekuler, Tangerang: Pustaka Alvabet,
2008.
Nurtjahjo, Hendra dan Fokky Fuad, Legal Standing Kesatuan Masyarakat Hukum
Adat dalam Berperkara di Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika, 2010.
Sudiyat, Iman, Asas-Asas Hukum Adat Bekal Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 2000.
Surpha, I Wayan, Eksistensi Desa Adat dan Desa Dinas di Bali, Bali: Pustaka Bali
Post, 2004.
http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/7%20Hendraningtyas1.pdf,
tanggal 18/12/2013.
Ayu Agung Susanti “Kedudukan Desa Pakraman Dalam Perjanjian Sewa Menyewa
19/12/2013.
Ni Wayan Putu Artini Dan dan Igaa Lies Anggreni, Peranan Desa Adat Dalam
sudantra.blogspot.com/2011/09/peradilan-desa-adat-di-bali-1.html pada
D. Lain-lain
Kongres Masyarakat Adat Nusantara 1999 dengan Lembaga Studi Pers dan
pembangunan, 1999.
http://bali.antaranews.com/berita/11217/setahun-11-desa-adat-baru-di-bali
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
IALAN MIDAN MERDEKA UTARA NO, 7 ]AKARTA PUSAT 10110, Telp.3454270
Tahun 2010 Nomor 316), sebagaimana telan cjiubah clengan Peraturan Menter
Dalam Negeri Nomor L4 Tahun ZCl1 tentang Perubahan Atas Peraturat
i\lentel Dalarir i',legeri i'iOrnur 4i Taitu,i 2Ci0 ren'.ang C:c.:;is.:s; aiu:; T.r.,
Kerja Kementerian Daiam Negeri (Berita Negara Repubiik In0onesta Tahur
2011 Nomor 168);
a peraruran Menteri Daianr frreger-i Nonror 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Aia
peraturan Menter-i Daian-r lueger-i lJomoi- 64 Tahun 2011 tentang Pedon-'ai
Danarhltan Polznmonriaql p566:lri2n'
i U:;UiL;:i:t'i !\u.!v: .' '. '.'"1
3, l,lenimbang Surat Dekan Fakultas Syariah dan Hukuni UiN S';nan Kaiijaga YcgyaKar-:,
Universitas Islam Neger-i Sunan Kalijaga Kenrenterian Agaria l'iomc
UIN.02lDS.1iPP.00.9i6AUZAt4 Tanggai 06 l"iarer 2014 per-ilai Pernioher;r
Rekomendasi.
MEMBERITAHUKAN BAHWA :
^
Cl
\r-*-r',Cri .\i^.,^1,
\C Vill"tr\ : Ahmad Mustafad Vauzi,
b labatan,/Tempatl : Peneliti Utanra/ Jl irlarsda Aoisucipto Yogyaxareta 55281 l-eip. (0274) 5456i4
idenfitas I\'o, KTP .510301 2306920045,
I {*a .1. - < \ ^^^^.:!;-- -J..*^-.- *.^^^crl hrri, r/, ; l)^A^a- ,* Ciq'1n
u- Uii:-t.il'r : t j ^r-t-r,.,i.-^
irie ian.irKc, t U=,:-d: i /r -riJi;; -cii;uu' i-i'3u' u' r r" 'l
!c;;g.,;,5t'i
Pemerintahan Desa Adat Kebutambahan Terhaciap Proses Pengadaan Ka*t
Tanda Penduduk (KTP) Ci Desa Kubutambaha""r Kecamatan Kubutambahat
NdUuPGiclr Drl(:'sl ,9 t oit/
a R ]ENDERAL
DA|V POL]-IK
l-er,lbusan:
Ytn. Gubernur Bali;
BA DAI{ KE s Ar iiAI I*I9I*}+N P H RL1N DUI'JCA}r MA SYA RAK Ar
I r:Air.qi\ IILSBANGLiI{fuIAS )
Jl. Jenrleral Sudinn*n itic 5 Yogyakarta - 55233
'l-eiepan . j
its274 5) 1 1 l*" i5 127i" Far ii)27-i i 551 1-i7
YOiiY;\KAitTA
Seiiubungan dengan uraksud tersebut, diharapkan agar pihak 1'ang terkait dapat
.-- -...1- ..-1. -.- 1-.a-+::1.- 1'^..:i:-
ldlitiilir
- ,,tUiUhLat:.
r cilt:.4 uti-,
iirUii'll-ii*ci1:'Jil.alltltciii
1 \,lenghorinati datr ete*taati perat*ran d*rt inte tt'rtrh 1.ar:g herlit!""u Ci rvil*1'ah ris*t
,'pefieiitia*.
2. fi*af dibenarkan rnelakukan riset : penelitian :'allg tidak sesuai atau tiiiak ada
kait*cir1,it d*rigalt juiliit risei . pi:ii-.iitiafi ilimiiksud;
3. futelaporka* hasil riset; perr*iitian iiepada Badan Kesbanglinmas IliY.
H..lktrit'l-l:tri.::.; i.l iii l{.i.Jl j'rni';;illiil j:l Jit",riilai'a;'i tlrj;li" [:cllcLlr. lt;;ablia ljinilll]
pemegang ticiak rnentaati ket*ntuan tersebut d; atas.
A.n, KEBAt,L
I}IY
.t dFd
A. Identitas Diri
Provinsi Bali
Agama Isiam
B. Riwalat Pendidikan
5. Fakuitas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogvakarta. lulus 'l ahun 2014.