5. PEMODELAN JEMBATAN
Jembatan menempati
bantaran dan alur sungai
Sedikit lebih lebar dari bukaan
jembatan
Aliran Kelas A
Perhitungan Hidraulik Melalui Jembatan
Aliran Tinggi
Aliran tinggi adalah aliran dengan permukaan
air menyentuh bagian tertinggi dari bagian
bawah dek jembatan
Metode perhitungan :
Persamaan Energi (Tahapan Standar)
Aliran Tertekan dan Aliran Melalui Bendung
Perhitungan Hidraulik Melalui Jembatan
Aliran Melalui Pintu
Perhitungan Hidraulik Melalui Jembatan
Aliran Tertekan
Perhitungan Hidraulik Melalui Jembatan
Aliran Tertekan dan Melalui Bendung
Pemilihan Metode Pemodelan Jembatan
Aliran Rendah :
Permukaan air di bawah elevasi maksimum
dek jembatan
Dapat
p dipilih
p 4 metode p
perhitungan
g
Aliran Tinggi :
Metode perhitungan : Persamaan Energi atau
Aliran Tertekan dan Aliran Melalui Bendung
Pemilihan Metode Pemodelan Jembatan
Aliran Rendah :
Bila penyempitan akibat pilar jembatan kecil, kehilangan energi
akibat gesekan dominan,
dominan, metode : Persamaan Energi,
Momentum dan WSPRO
Bila kehilangan energi akibat pilar jembatan dan akibat gesekan
dominan,, metode Momentum paling sesuai, walaupun semua
dominan
metode dapat digunankan.
Bila aliran akan memotong kedalaman kritis di sekitar jembatan
jembatan,,
metode Momen dan Energi dapat memodelkan aliran transisi
tersebut. Metode Yarnel dan WSPRO hanya untuk aliran
subkritis saja.
Bila aliran superkritis,
superkritis, metode yang cocok adalah Momentum
dan Energi
Energi.. Metode Momentum paling cocok pada lokasi dimana
terjadi kehilangan enersi akibat tumbukan pada pilar dan akibat
drag.
Pada
P d jjembatan
b t didimana pilar
il jjembatan
b t memberikan
b ik kkontribusi
t ib i
besar pada kehilangan energi,
energi, maka metode yang paling sesuai
adalah Yarnel dan Momentum
Momentum,, akan tetapi Yarnel hanya untuk
aliran Kelas A
Untuk gorong
gorong--2 panjang dengan aliran rendah,
rendah, metode paling
cocok adalah Persamaan Energi (Tahapan Standar)
Pemilihan Metode Pemodelan Jembatan
Aliran Tinggi :
Bila dek jembatan sedikit menyempitkan aliran dan
lubang jembatan tak bersifat sebagai aliran melalui
lubang,, metode yang harus digunakan Persamaan
lubang
Energi..
Energi
Bila dek jembatan dan jalan menciptakan banyak
penyempitan aliran dan pembendungan aliran aliran,,
metode yang harus digunakan adalah Aliran Tertekan
dan Aliran Melalui Bendung.
Bendung.
Bila aliran melimpas di atas jembatan dan jalan dan
aliran di atas jembatan tidak tenggelam oleh aliran
hilir,, metode yang harus digunakan Aliran Tertekan
hilir
dan Aliran Melalui Bendung.
Bendung g.
Bila jembatan tenggelam seluruhnya dan aliran di
atas jalan tidak bersifat aliran melalui bendung,
bendung,
metode yang harus digunakan adalah Persamaan
Energi
E i
Kondisi Khusus Jembatan
Perched Bridge :
Elevasi jalan menuju jembatan sama dengan elevasi permukaan
tanah bantaran dan hanya sekitar jembatan elevasi jalan lebih
tinggi dari elevasi tanah
Metode : Persamaan Energi
Overbank Flow
Aliran Rendah
Kondisi Khusus Jembatan
Jembatan Aliran Rendah :
Jembatan direncanakan hanya untuk mengalirkan aliran rendah,
debit banjir akan melimpas di atas jembatan dan jalan
Pemodelan untuk banjirj : Metode : Aliran Tertekan dan Aliran
Melalui Bendung,
Jika elevasi muka air hilir tinggi, metode yang lebih cocok adalah
Persamaan Energi
Kondisi Khusus Jembatan
Jembatan Miring : Diatasi dengan mengoreksi
dimensi jembatan, dicari penampang melintang
ekivalen yang tegak lurus arah aliran
aliran.
Kondisi Khusus Jembatan
Jembatan Paralel :
Bila jembatan berdekatan, kehilangan enersi kedua jembatan bervariasi
antara 1,3 sampai 1,55 kali kehilangan enersi satu jembatan.
Jika kedua jembatan jaraknya cukup jauh, kehilangan enersi kedua
jembatan = 2 kali kehilangan enersi satu jembatan
jembatan.
Bila kedua jembatan sangat dekat sehingga aliran tidak melebar antara
kedua jembatan, maka kedua jembatan dapat dimodelkan sebagai satu
jembatan.
Bila jarak kedua jembatan cukup jauh sehingga aliran antara kedua
jembatan dapat melebar, maka jembatan harus dimodelkan sebagai dua
jembatan terpisah.
Kondisi Khusus Jembatan
Jembatan Beberapa Lubang :
Jembatan dengan beberapa lubang misalnya dijumpai pada
bantaran yang sangat lebar.
Dengan lubang yang banyak dan kemungkinan elevasi kontrol
yang berbeda maka persoalannya menjadi komplek.
HEC
HEC--RAS dapat memodelkan jembatan dengan banyak lubang
Data Untuk Pemodelan Jembatan
Deck/Roadway
Distance ((Jarak hulu deck jjembatan ke
tampang 3).
Lebar jembatan
Koefisien bendung (aliran limpas di atas
je bata )
jembatan)
Station dan elevasi high cord dan low chord
Kemiringan tanggul hulu dan hilir disajikan
dalam bentuk Horisontal : 1 Vertikal
Rasio dalam air hilir dan energi hulu
hulu, diukur
dari elevasi minimum bendung. Bila rasio ini
dilampaui, maka HEC tidak akan
memperlakukan deck jembatan sebagai
bendung g dan kehilangan
g energi g di atas
jembatan dihitung dengan persamaan energi
(standard step method).
Elevasi minimum bendung, bila kosong akan
ditentukan elevasi minimum dari high chord.
Bentuk puncak bendung : ambang lebar
(Broad crest) atau Ogee
40 30
216 93
216.93
Bridge Deck 215.7
ng 2
ng 3
Tampan
Tampan
1:2 1:2
100
Jembatan RS-54
Deck/Roadway dan Pier
216 93
216.93
1.25
215.7
450
647
216.93
215.7
Data Untuk Pemodelan Jembatan
Pier
Jumlah
J l h pilar
il (Pi
(Pier #)
Centerline Station Upstream
Centerline Station Downstream
Floating Pier Debris
Dimensi pilar .
Data Untuk Pemodelan Jembatan
Sloping Embankment
Data Untuk Pemodelan Jembatan
Bridge modeling approach
Latihan Pemodelan Jembatan
B
Beaver C
Creek
k – Single
Si l B Bridge
id E Example
l 2
Tujuan
j : Analisa ruas sungai
g yyangg ada jjembatannya
y
Elevasi permukaan air dihitung dengan 2 cara:
Aliran Tertekan dan Aliran Melalui Bendung
Persamaan Energi
Dibandingkan antara Aliran Tertekan/Bendung dan
Energi
File HECRAS untuk dasar pemodelan diberikan pada
Folder 4. Jembatan,, Geometryy : Bvr Cr. Without Bridge
g
Terdapat 14 penampang melintang sungai, dimulai dari
RS 5.0 sampai RS 5.99
Jembatan terletak di RS 5.4
Beaver Creek – Single Bridge Example 2
Tampang 4
Tampang 3
Tampang 2
T
Tampang 1
Analisis Aliran Tertekan/Bendung
Cross Section Geometric Data
4
3
2
1
Beaver Creek – Single Bridge Example 2
ng 3
Tampan
Tampan
1:2 1:2
100
Jembatan RS-54
Deck/Roadway dan Pier
216 93
216.93
1.25
215.7
450
647
216.93
215.7
Penampang 2 – RS 5.39
Penampang 3 – RS 5.44
PELATIHAN HEC-RAS:
APLIKASI HEC-RAS
HEC RAS DALAM PERENCANAAN SISTEM DRAINASE