0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Ini adalah panduan ringkas terkait cara melakukan "wawancara" dan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD). Tulisan ringkas ini berusaha menyajikan panduan teknis dan ringkas untuk para peneliti pemula yang ingin menggunakan wawancara dan FGD dalam berbagai riset. Dalam tulisan ini, riset dilakukan terhadap para penggiat organisasi Islam Syi'ah di Indonesia.
Ini adalah panduan ringkas terkait cara melakukan "wawancara" dan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD). Tulisan ringkas ini berusaha menyajikan panduan teknis dan ringkas untuk para peneliti pemula yang ingin menggunakan wawancara dan FGD dalam berbagai riset. Dalam tulisan ini, riset dilakukan terhadap para penggiat organisasi Islam Syi'ah di Indonesia.
Ini adalah panduan ringkas terkait cara melakukan "wawancara" dan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD). Tulisan ringkas ini berusaha menyajikan panduan teknis dan ringkas untuk para peneliti pemula yang ingin menggunakan wawancara dan FGD dalam berbagai riset. Dalam tulisan ini, riset dilakukan terhadap para penggiat organisasi Islam Syi'ah di Indonesia.
PANDUAN MODERASI WAWANCARA & FGD (panduan ringkas untuk pemandu/moderator
WAWANCARA & FGD) Oleh: Dr. Halid, M.Ag. PENGANTAR ✓ Focus group discussion (FGD) adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Pada batas-batas tertentu, FGD mirip dengan wawancara. Namun perbedaan paling mendasar antara FGD dan wawancara adalah pada fokus pendalaman dan partisipasi peserta. Jika dalam materi wawancara dikenal setidaknya tiga model yang disuguhkan (yaitu: tertutup, semi-tertutup, dan terbuka), maka di dalam FGD, semua materi harus dibuat terbuka. Selain itu, di dalam wawancara biasanya pihak yang diwawancarai (interviewee) hanya satu orang, maka dalam FGD pesertanya berkelompok (biasanya antara 6 – 8 orang). ✓ Kesan pertama dalam FGD adalah terciptanya suasana santai, komunikatif, dan interaktif. Maksud “santai” adalah terjadi suasana yang nyaman dan akrab antara moderator dan peserta FGD. Sedang maksud “komunikatif” adalah terjadinya komunikasi yang harmonis, seimbang, dan terbuka. Moderator FGD harus membuat eksplorasi materi yang bisa dipahami dan ditanggapi secara mudah dan responsif. Sementara maksud interaktif adalah terjadinya diskusi (tanya-jawab dan saling- menanggai) dengan lancar dan saling terbuka antara moderator dan peserta FGD. ✓ Beberapa teknik dan panduan materi yang disuguhkan dalam FGD, antara lain: 1. Materi yang diajukan harus mudah dan cepat direspons. 2. Menyuguhkan pertanyaan yang bersifat “eksploratif”. 3. Dimulai dari materi yang general dan diakhiri dengan yang spesifik (detail). ✓ Memanfaatkan ekspansi pertanyaan dan tanggapan dari peserta FGD atau dari interviewee. ======================================================================= MATERI WAWANCARA & FGD
A. PERSONAL INTELLECTUAL TRANSMISSION (TRANSMISI INTELEKTUAL PERSONAL)
✓ Awal Mula Mengenal Syiah: - Sejak kecil dari lingkungan keluarga; - Ikut keluarga, kerabat, atau kawan; - Menghadiri kajian Syiah; - Pernah belajar ke luar negeri [Iran, Irak, India, atau beberapa negara yang memiliki basis Syiah cukup kuat]; - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan). ✓ Media pembelajaran Syiah: - Melalui dialog; - Pengajian dan kajian; - Media massa (cetak, elektronik, online); - Seminar dan workshop; - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan). ✓ Kesan terhadap Ajaran Syiah: - Rasional dan argumentatif; - Dialogis; - Praktis; - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan).
B. SOCIAL INTELLECTUAL TRANSMISSION (TRANSMISI INTELEKTUAL SOSIAL)
✓ Relasi Sosial dengan Sesama Komunitas Syiah: - Intensitas komunikasi; - Koordinasi secara kelembagaan; - Menghadiri berbagai kajian dan ritual-keagamaan Syiah (seperti Asyura, Tragedi Karbala, Akidah Taqiyyah [khususnya dalam relasi sosial-keagamaan dengan non- Syiah), dsb; - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan). ✓ Relasi sosial dengan Komunitas Non-Syiah: - Membangun dialog dan diplomasi (misalnya mengajak melakukan dialog secara terbuka dan diplomatis, bekerjasama dalam menyambut hari-hari besar keagamaan [spt: bulan suci Ramadhan, HR Idul Fitri, dan santunan sosial], dsb…); - Konfirmasi dan klarifikasi (misalnya meluruskan salah paham terhadap ajaran Syiah [spt: nikah mut’ah, taqiyyah, perayaan asyura, dsb], dsb…). - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan).
C. SOCIAL INSTITUTION TRANSMISSION (TRANSMISI LEMBAGA SOSIAL)
✓ Sosialisasi Ajaran Syiah: - Kajian tentang Syiah; - Kursus-kursus (kebahasaan, akidah, ibadah, muamalah, dsb); - Media massa (cetak [buku, jurnal, majalah, famplet, dsb], digital, dan online); 4) dsb…dsb…dsb. - Peran para alumni (khususnya dari Qum Iran spt lembaga hawzah ilmiyah, dsb) dalam menyosialisasikan ajaran Syiah. - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan). ✓ Lembaga Pendidikan Syiah - Hawzah Ilmiyyah (lembaga pendidikan keagamaan [spt pesantren]): kurikulum keagamaan, sistem pengajaran [sorogan atau klasikal, dsb], dsb…). - Lembaga pendidikan formal dasar & menengah (TK, SD, SMP, dst…) - Lembaga pendidikan tinggi (spt: Islamic College, Shadra Institute, dsb). - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan). ✓ Hubungan dengan pamerintah dan komunitas keagamaan lain: - Upaya membangun citra positif dengan pemerintah (Departemen Agama RI dan MUI): dialog, sosialisasi, dan klarifikasi. - Upaya membangun citra positif dengan komunitas keagamaan yang lain (NU, Muhammadiyah, Persis, dsb): dialog, sosialisasi, dan klarifikasi. - Membangun kerjasama dengan lembaga/instansi tsb di atas: misalnya kerjasama perlombaan baca Al-Qur'an, cerdas cermat, olahraga, dsb. - Dsb … … … (silakan dikembangkan sesuai sikon di lapangan).