Disusun Oleh:
Destiana (1821160021)
Semester V
Dosen Pengampu:
Drs. Santoso, M.Si
i
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan dengan tepat waktu. Saya mengucapkan terima kasih
banyak kepada teman-teman seperjuangan, yang telah memberikan semangat dan membantu
kami dalam pembuatan makalah ini. Laporan ini berisikan tentang “Inventarisasi
Tumbuhan Obat Suku Serawai”. Saya menyadari bahwa laporan yang telah dibuat ini jauh
dari kata sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dalam laporan ini agar
saya dapat memperbaiki kesalahan dalam laporan ini dan agar saya tidak melakukan
kesalahan yang sama dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Wassalamua`laikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Pratikum............................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
A. Deskripsi Inventarisasi dan Tumbuhan Obat..................................................... 5
B. Suku Serawai.......................................................................................................... 5
BAB III METODE PRATIKUM..................................................................................... 6
A. Waktu dan Tempat Pratikum.............................................................................. 6
B. Alat dan Bahan Pratikum..................................................................................... 6
C. Prosedur Kerja Pratikum..................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 8
A. Jenis Tumbuhan Obat dan Pemanfaatan............................................................ 8
B. Deskripsi dan Cara Pembuatan Obat.................................................................. 10
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan............................................................................................................. 16
B. Saran....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17
LAMPIRAN....................................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inventarisasi tumbuhan merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokkan data
maupun mengelompokkan suatu jenis tumbuhan yang ada pada suatu wilayah.
Inventarisasi merupakan kerja awal dari taksonomi tanaman. Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan data suatu kawasan tentang kekayaan jenis tanaman. Inventarisasi adalah
kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya alam untuk
perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut.
Tumbuhan obat adalah bahan atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan,
mineral, hewan atau campuran bahan tersebut yang secara tradisional yang telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Tumbuhan obat adalah tumbuhan
yang memiliki khasiat bagi kesehatan manusia dan digunakan sebagai bahan membuat
obat alami yang relatif lebih aman, dan biasanya tumbuhan obat diwariskan secara turun –
menurun dari generasi ke genarasi. Jumlah spesies tanaman obat yang telah berhasil
diidentifikasi di Indonesia sekitar 1.845 spesies dan 95 spesies diantaranya merupakan
tanaman obat liar yang saat ini dieksploitasi dalam jumlah besar, sehingga 54 jenis
tanaman terancam punah. Sekitar 1.300 spesies tanaman hutan tropika Indonesia
diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat yang tersebar di hutan hujan rendah (42%),
hutanhujanpegunungan (18%), hutan hujan musim (18%), hutansavana (15%), hutan
manggrove (3%), dan hutan pantai sebanyak 4% (Hariani, 2000), sedangkan hasil
penelitian Seid dan Seyoum (2013), terdapat 89 jenis tanaman obat jenis tumbuhan semak
dan pepohonan yang digunakan oleh masyarakat Chencha Ethioipia.
Suku Serawai adalah suku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di
daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten
Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,
dan Seginim. Suku Serawai mempunyai mobilitas yang cukup tinggi, saat ini banyak dari
mereka yang merantau ke daerah-daerah lain untuk mencari penghidupan baru, seperti ke
kabupaten Kepahiang, kabupaten Rejang Lebong, kabupaten Bengkulu Utara, dan
sebagainya. Secara tradisional, suku Serawai hidup dari kegiatan di sektor pertanian,
khususnya perkebunan. Banyak di antara mereka mengusahakan tanaman perkebunan
atau jenis tanaman keras, misalnya cengkih, kopi, kelapa, dan karet. Meskipun demikian,
mereka juga mengusahakan tanaman pangan, palawija, hortikultura, dan peternakan untuk
kebutuhan hidup.
1
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahannya yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan inventarisasi dan tumbuhan obat?
2. Apa yang dimaksud dengan suku Serawai?
3. Apa saja jenis tumbuhan obat dan cara pemanfaatannya oleh suku Serawai?
4. Bagaimana cara membuat obat tradisional dari tumbuhan obat berdasarkan suku
Serawai?
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui inventarisasi tumbuhan obat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui suku Serawai.
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis tumbuhan obat dan cara pemanfaatannya oleh
suku Serawai.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat obat tradisional dari tumbuhan obat
berdasarkan suku Serawai.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Inventarisasi dan Tumbuhan Obat
Inventarisasi tumbuhan merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokkan data
maupun mengelompokkan suatu jenis tumbuhan yang ada pada suatu wilayah.
Inventarisasi merupakan kerja awal dari taksonomi tanaman. Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan data suatu kawasan tentang kekayaan jenis tanaman. Inventarisasi adalah
kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya alam untuk
perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut. Kegiatan inventarisasi adalah kegiatan
untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah yang ada di suatu daerah.
Kegiatan inventarisasi meliputi kegiatan eksplorasi dan identifikasi. Hasil inventarisasi ini
dapat dijadikan atau dapat disusun suatu flora, yaitu buku yang memuat nama-nama jenis
tanaman beserta informasi lainnya mengenai setiap jenis tanaman yang hidup di suatu
daerah.
Langkah-langkah umum dalam inventarisasi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan daerah yang akan digunakan dalam kegiatan inventarisasi tanaman
tersebut.
2. Memilih metode yang tepat dalam inventarisasi tanaman
3. Melakukan pencacahan ataupun pendataan tanaman yang dinventarisasi
4. Apabila belum mengetahui nama dan klasifikasi tanaman dapat dilakukan dengan
pengambilan sampel maupun mengamati morfologi, anatomi dan fisiologi serta
habitat, kemudian dicocokkan dengan kunci determinasi sehingga dapat diketahui
nama ilmiah, nama daerah, genus maupun suku.
5. Kemudian masukkan data yang sudah ada dalam sebuah laporan agar dapat dijadikan
sebuah arsip dan dapat menambah pengetahuan orang yang membaca.
Tumbuhan obat adalah bahan atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan,
mineral, hewan atau campuran bahan tersebut yang secara tradisional yang telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.18 Tumbuhan obat adalah
tumbuhan yang memiliki khasiat bagi kesehatan manusia dan digunakan sebagai bahan
membuat obat alami yang relatif lebih aman19. Berdasarkan pengertian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa tumbuhan obat adalah tumbuhan berkhasiat obat yang berasal
dari bahan alam dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
3
Menurut Departemen Kesehatan RI, yang dimaksud dengan obat tradisional adalah
obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral atau
campuran bahan tersebut yang telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Obat tradisional lebih banyak komposisinya berasal dari
tumbuhan dibandingkan dari hewan atau mineral, sehingga sebutan untuk obat tradisional
hampir selalu identik dengan tumbuhan obat (Prananingrum, 2007 dikutip Zaman, 2009).
Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman obat Indonesia seperti yang
tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu: (1) Tanaman Obat
merupakan tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional
atau jamu, (2) Tanaman obat merupakan tanamanatau bagian tanaman yang digunakan
sebagai bahan pemula bahan baku obat (precursor), (3) Tanaman obat adalah tanaman
atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai
obat.
Tumbuhan obat terdiri dari beberapa macam habitus. Dalam botani, penggunaan
habitus digunakan untuk menggambarkan suatu penampilan umum atau arsitektur suatu
tumbuhan. Menurut Tjitrosoepomo(2005) habitus dari spesies tumbuhan dapat dibagi
kedalam beberapa kelompok, yaitu:
1. Herba adalah tumbuhan yang tak berkayu dengan batang yang lunak dan berair
2. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh
dari permukaan tanah.
3. Semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-
cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah.
4. Perdu adalah tumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar dan bercabang dekat
dengan permukaan, biasanya kurang dari 5-6 meter.
5. Liana adalah tumbuhan berkayu dengan batang menjulur/memanjat pada
tumbuhan lain.
Penggunaan tumbuhan obat sebagai obat tradisonal yang dimiliki setiap suku atau
etnis tersebut diwariskan secara turun-temurun dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Obat tradisional dipandang lebih aman dikonsumsi dibanding obat kimia, adanya
penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia, tetapi dapat disembuhkan
dengan obat tradisional menyebabkan masyarakat semakin percaya dengan pengobatan
tradisional (Arum,dkk., 2012).
4
Produk simplisia tanaman obat berdasarkan bagian-bagiannya yang diperlukan untuk
pembuatan obat adalah :
1. Daun-daunnya (Simplisia daun/Folium)
2. Akar dan akar tingalnya saja (Simplisia Akar/Radix)
3. Kulit (Simplisia Kulit/Cortex)
4. Batang tanamannya (Simplisia Batang/Folium)
5. Bunga (Simplisia Bunga/Flos)
6. Buah (Simplisia Buah/Fructus)
7. Biji-bijian (Simplisia Biji/semen)
B. Suku Serawai
Suku Serawai adalah suku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di
daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten
Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna,
dan Seginim. Suku Serawai mempunyai mobilitas yang cukup tinggi, saat ini banyak dari
mereka yang merantau ke daerah-daerah lain untuk mencari penghidupan baru, seperti ke
kabupaten Kepahiang, kabupaten Rejang Lebong, kabupaten Bengkulu Utara, dan
sebagainya. Secara tradisional, suku Serawai hidup dari kegiatan di sektor pertanian,
khususnya perkebunan. Banyak di antara mereka mengusahakan tanaman perkebunan
atau jenis tanaman keras, misalnya cengkih, kopi, kelapa, dan karet. Meskipun demikian,
mereka juga mengusahakan tanaman pangan, palawija, hortikultura, dan peternakan untuk
kebutuhan hidup.
Suku Serawai merupakan salah satu suku di Indonesia yang menfaatkan tumbuhan
obat sebagai alternatif pengobatan tradisional. Meski zaman sudah berupa namun
pengobatan tradisional tetap berlanjut secara turun-menurun dari generasi ke genarasi.
Banyak faktor yang menjadikan pengobatan tradisional masih tetap dipertahankan oleh
dukun atau ahli pengobatan tradisional yaitu, khasiatnya yang sudah terbukti, tidak
memiliki efek samping berbahaya karena yang digunakan adalah tumbuhan alam serta
sumber dananyapun lebih terjangkau jika dibandingkan dengan pengobatan modern.
5
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Waktu dan Pelaksanaan
Inventarisasi tumbuhan obat suku Serawai telah dilakukan mulai tanggal 9 November
2020 sampai dengan tanggal 13 November 2020 menggunakan metode wawancara
terstruktur dan wawancara bebas yang melibatkan 4 orang narasumber. Infomasi
ditentukan berdasarkan keahlian atau pengetahuan narasumber terhadap tumbuhan obat
yaitu ahli pengobatan tradisional. Tempat pelaksanaan wawancara di Jl. Medan Baru RT.
012 RW. 03 Kelurahan Kandang Limun.
B. Alat dan Bahan
No Nama Alat Fungsi
1 Alat Tulis Mencatat pokok-pokok penting saat wawancara
2 Hp Dokumentasi
No Nama Bahan Fungsi
1 Tumbuhan Sebagai bahan lampiran laporan
C. Prosedur Kerja
1. Metode Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah melakukan wawancara tumbuhan obat sebagai berikut:
1) Mencari informasi terkait calon narasumber ahli pengobatan tradisional.
2) Berkunjung ke rumah narasumber 1,2,3 sedangkan narasumber 4 melalui daring.
3) Menanyakan apakah narasumber bersedia untuk di wawancarai.
4) Setelah narasumber setuju, maka proses wawancara dilakukan.
5) Proses wawancara dilakukan selama 4 hari di rumah narasumber.
6) Selama wawancara berlangsung topik yang dibahas adalah tumbuhan obat yang
digunakan suku Serawai sebagai pengobatan tradisional.
7) Setelah tahapan wawancara selesai dilakukan, tahap selanjutnya mencari jenis
tumbuhan untuk didokumentasikan dan beberapa jenis tumbuhan yang sulit
ditemukan (langkah) hanya dicari secara online (google).
8) Menyusun laporan
2. Inventarisasi
Inventarisasi berlangsung saat wawancara berlangsung yaitu dengan mencatat
jenis tumbuhan, kegunaan tumbuhan yang dianggap berkhasiat obat serta bagain yang
dijadikan sebagai sumber pengobatan.
3. Pengolahan dan Analisis Data
6
Selanjutnya hasil inventarisasi khususnya jenis dan manfaat atau kegunaan tumbuhan
yang didapat dari masyarakat dibandingkan dengan manfaat dan kegunaan tumbuhan
yang sudah diketahui melalui literatur yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel,
narasi dan menyajikan lampiran photo dari tumbuhan obat itu sendiri.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya Oleh Suku Serawai
Berdasarkan hasil wawancara tumbuhan obat dan pemanfaatannya sebagai obat oleh suku Serawai di Medan Baru Kelurahan Kandang
Limun Kecamatan Muara Bangkahulu ditemukan sebanyak 23 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat.
Tabel 1. Tumbuhan obat dan bagian-bagiannya yang dimanfaatkan serta manfaatnya
Bagian yang Dimanfaatkan
Nama Indoesia Manfaat oleh Masyarakat
No Akar
& Nama Ilmiah Dau Bung
Kulit Getah Batang Buah Biji Rimpang
Nama Daerah n a
1 Beringin Ficus benjamina Obat bisul
Senduduk Melastoma Obat penawar racun jika megalami
2
*Dedughuk malabathricum keracunan makanan.
Daun Sembung Blumea
3
*Daun Capo balsamifera Obat flu
Sirsak
7 Annona muricata Obat darah tinggi
*Serangkayo
Laucaena
8 Petai Cina Obat diabetes
leucocephala
8
Lanjutan
Bagian yang Dimanfaatkan
Nama Indoesia Manfaat oleh Masyarakat
No Akar
& Nama Ilmiah Buah Bung
Daun Kulit Getah Batang Biji Rimpang
Nama Daerah Jantung a
Kelapa Digunakan saat mengurut kaki
9
*Niugh
Cocos nucifera patah
Jambu Air
10 Eugenia aquea Obat mual-mual
*Jambu Keling
Daun Kopasanda Chromolaena Obat luka,mag, menurunkan kadar
11
*Daun Malesia odorata gula bagi penderita diabetes
Belimbing Wulu
Averhoa blimbi
*Belimbing Besi
12 dan Obat batuk berdahak
dan Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia
Orthosiphon
13 Kumis Kucing Obat sakit pinggang
aristatus
Morinda
14 Mengkudu Obat amandel
citrifolia
Ciplukan
16 Physalis angulata Obat kudis dan bisul mata ikan
*Seletup
Pepaya
17 Carica papaya Obat kudis yang berair
*sangsilo
Jeruk Nipis
18 Citrus aurantifolia Obat batuk dan sakit tenggorokan
*Limau
9
B. Deskripsi Tumbuhan dan Cara Pembuatan Obat Tradisional
Setelah melakukan inventarisasi tumbuhan obat melalui wawancara oleh ahli pengobatan tradisional di Medan Baru Kelurahan Kandang
Limun Kecamatan Muara Bangkahulu, diperoleh berbagai jenis tumbuhan obat. Adapun penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
10
4. Setelah daun beringin halus seperti pasta dapat langsung diaplikasikan ke bagian tubuh yang terkena bisul yaitu, dengan cara
mengoleskan daun beringin. Pengobatan ini dilakukan selama 1-2 hari.
b) Senduduk (Melastoma malabathricum)
Klasifikasi Tanaman Senduduk
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Melastomales
Familia : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma malabathricum
Senduduk (Melastoma malabathricum) merupakan tumbuhan perdu yang masih banyak tumbuh bebas dan tumbuhan ini masih dapat
ditemukan di Medan Baru. Tumbuhan senduduk dikenal oleh suku Serawai sebagai tanaman dedughuk biasanya pada bagian daun
tanaman ini digunakan sebagai penghilang rasa pahit daun pepaya namun oleh suku Serawai bagian akarnya dijadikan sebagai obat
kerancunan. Hal ini disampaikan oleh ahli pengobatan 2.
11
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Siapkan akar tanaman senduduk.
2. Bersihkan dari tanah yang menempel.
3. Selanjutnya setelah dicuci bersih kikis akar senduduk.
4. Kemudian siapkan air bersih untuk melakukan proses perebusan akar.
5. Rebus akar selama 30 menit dan terakhir dinginkan air rebusan dengan
memisahkan air rebusan dan akar senduduk
6. Setelah rebusan air akar dingin langsung dapat diminum. Efek meminum air
rebusan ini adalah seseorang yang kerancunan makanan akan mengalami muntah
atau proses membersihkan perut.
c) Kunyit (Cucurma domestica)
Klasifikasi Tanaman Kunyit
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Cucurma
Spesies : Cucurma domestica
Kunyit (Cucurma domestica) merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia
yang memilki banyak manfaat bagi kesehatan. Suku Serawai memanfaatkan jenis
tumbuhan ini sebagai pengobatan tradisional mag. Hal ini disampaikan oleh ahli
pengobatan 2 dan 3.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
2. Siapkan kunyit yang sudah tua.
3. Kikis kunyit hingga bersih dan cuci
4. Kemudian parut atau halus kunyit.
5. Saring air kunyit tanpa ditambahkan air.
6. Air kunyit yang kental dapat diminum sebelum makan 1-2 kali dalam sehari.
d) Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi Tanaman Bunga Kembang Sepatu
Kingdom : Plantae
12
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliospida
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
13
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Euphobiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha gossypifolia
Sirsak (Anonna muricata) merupakan tumbuhan pohon yang masih banyak ditanam
oleh masyarakat Medan Baru bahkan beberapa ada yang tumbuh liar. Daun sirsak
dipercaya oleh suku Serawai untuk penyakit darah tinggi. Banyak warga yang
menfaatkannya ketika darah tinggi. Hal ini disampaikan oleh ahli pengobatan 1, 2, 3
dan 4.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Siapkan 3-5 lembar daun sirsak
2. Siapkan 2 gelas air
3. Rebus daun sirsak selama 15 menit hingga daun sirsak berubah warna hijau
kecoklatan.
4. Seduh rebusan air hingga takarannya menjadi 1 gelas.
5. Setelah itu rebusan air daun sirsak dapat diminum dalam keadaan dingin ataupun
panas.
14
h) Petai Cina (Laucaena leucocephala)
Klasifikasi Tanaman Petai Cina
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Lauceana
Petai Cina (Laucaena leucocephala) merupakan jenis tanaman perdu yang tumbuh
liar. Petai cina dimanfaatkan oleh suku Serawai sebagai obat diabetes buah petai cina
yang sudah masak berwarna kecoklatan dibuat menjadi serbuk kopi. Hal ini
disampaikan oleh ahli pengobatan 3.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Jemur petai cina yang sudah masak
2. Selanjutnya petai cina disangrai dengan api sedang.
3. Kemudian setelah petai dingin, tumbuk petai layaknya kopi. Petai yang telah
ditumbuk dapat dikonsumi secara rutin.
i) Kelapa (Cocos nucifera)
Klasifikasi Tanaman Kelapa
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliospida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan jenis tumbuhan yang melimpah, oleh suku
Serawai minyak kelapa dijadikan sebagai bahan untuk kaki yang patah. Banyak para
dukun menfaatkan sebagai pelumas saat mengurut kaki yang patah. Hal ini
disampaikan oleh ahli pengobatan 2 dan 3.
j) Jambu Air (Eugenia aquea)
Klasifikasi Tanaman Jambu Air
15
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzgium
Spesies : Eugenia aquea
Jambu Air (Eugenia aquea) tumbuhan habitus pohon. Oleh suku Serawai daun jambu
air yang mudah atau daun yang merah dimanfaatkan untuk obat mual-mual. Hal ini
disampaikan oleh ahli pengobatan 2. Adapun cara membuat obat ini adalah dengan
menyiapkan daun jambu air yang masih sangat mudah, kemudian remas dengan
garam. Selanjutnya remasan daun bercampur garam tesebut diminum 1-2 kali
disesuaikan dengan kondisi. Jika perut tidak terasa mual-mual setelah 1 kali konsumsi
maka cukup 1 kali saja.
k) Daun Kopasanda (Chromolaena odorata)
Klasifikasi Tanaman Kopasanda
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Chromolaena
Spesies : Chromolaena odorata
16
l) Belimbing Asam (Averhoa blimbi) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Klasifikasi Tanaman Belimbing Asam
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Oxalidales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averhoa blimbi
Belimbing Asam (Averhoa blimbi) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan
dua jenis tumbuhan yang dijadikan obat oleh suku Serawai. Bagian yang
dimanfaatkan adalah akar yang dapat mengobati batuk berdahak. Hal ini disampaikan
oleh ahli pengobatan 2.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Siapkan akar belimbing asam dan akar jeruk nipis.
2. Cuci bersih akar dan kikis
3. Selanjutnya rebus akar tersebut selama 30 menit.
4. Kemudian rebusan akar diminum
m) Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
Klasifikasi Tanaman Kumis Kucing
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Lamiales
Familia : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon aristatus
Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan tumbuhan obat yang sudah tidak
asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Namun suku Serawai juga menfaatkan
tanaman kumis kucing sebagai obat tradisional mengatasi sakit pinggang. Hal ini
disampaikan oleh ahli pengobatan 1 dan 2.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Siapkan 5 helai daun kumis kucing.
17
2. Rebus daun kumis kucing dengan air sebanyak2 gelas selama 15 menit.
3. Saring air rebusan kemudian minum 1-3 kali dalam sehari.
n) Mengkudu (Morinda citrifolia)
Klasifikasi Tanaman Mengkudu
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Gentianales
Familia : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
18
Serawai sebagai pengobatan kulit yang melepuh karena tersiam air panas. Hal ini
disampaikan oleh ahli pengobatan 2. Adapun cara pengobatannya dengan membelah
jantung pisang kemudian oleskan getah jantung pisang ke bagain kulit yang melepuh.
p) Ciplukan (Physalis angulata)
Klasifikasi Tanaman Ciplukan
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Physalis
19
Pepaya (Carica papaya) merupakan jenis tumbuhan yang tumbuh melimpah. Bagian
daun yang kering oleh suku Serawai digunakan sebagai obat tradisional yaitu
pengobatan kudis yang berair. Hal ini disampaikan oleh ahli pengobatan 2.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Siapkan daun pepaya kering
2. Bakar daun pepaya sampai menjadi abu
3. Selanjutnya campurkan abu daun pepaya dengan minyak kelapa
4. Oleskan abu daun pepaya kebagian kudis
r) Petai (Parkia speciosa)
Klasifikasi Tanaman Petai
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Parkia
Petai (Parkia speciosa) merupakan jenis tumbuhan yang banyak tumbuh dipekebunan
ataupun hutan. Kulit batang petai dimanfaatkan oleh suku Serawai untuk pengobatan
diare. Caranya dengan merebus kulit petai kemudian diminum. Hal ini disampaikan
oleh ahli pengobatan 2.
s) Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Klasifikasi Tanaman Jeruk Nipis
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) tumbuhan yang dijadikan sebagai obat batuk oleh
suku Serawai yaitu mencampur satu sendok makan perasan jeruk nipis dan kecap. Hal
ini disampaikan oleh ahli pengobatan 2.
20
t) Terung Hitam (Solanum melongena) dan Kayu Mar
Klasifikasi Tanaman Terung Hitam
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliospida
Ordo : Solanales
Familia : Solanales
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena
Klasifikasi Tanaman
Terung Hitam (Solanum melongena) dan Kayu Mar merupakan dua jenis tumbuhan
yang dimanfaatkan oleh suku Serawai sebagai obat sinus atau dikenal oleh suku
Serawai dengan penyakit sinus. Hal ini disampaikan oleh ahli pengobatan 1.
Adapun cara membuat obat tradisional sebagai berikut:
1. Bersihkan akar terung hitam dan akar kayu mar
2. Kemudian kikis akar bercampur air dengan batu.
3. Selanjutnya oleskan air tesebut bagian permukaan hidung secara rutin.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan terhadap inventarisasi tumbuhan obat oleh
suku Serawai, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ditemukan 20 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Serawai
dengan tingkat pertumbuhan pancang, tiang, pohon, herba, perdu dan menjalar.
2. Bagian tumbuhan obat dapat dipergunakan sebagai bahan baku memiliki fungsi,
pengaruh serta khasiat sebagai obat, baik berupa daun, akar, kulit, batang, bunga,
buah, bijinya atau gabungan dari bagian tersebut.
B. Saran
Dari berbagai jenis tumbuhan obat yang diperoleh dari ahli pengobatan tradisional
perlua dibuktinya kandungan-kandungan dalam ilmu medis agar saat melakukan
pengobatan tradisional tidak menimbulkan kekhawatiran.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, Deana. 2010. Keanekaragaman Varietas dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman
Jati. Yogyakarta. Universitas Airlangga. 48 Diakses 22 November 2020
https://www.researchgate.net/publication/335157141_STUDI_ETNOBOTANI_TUMBUHA
N_OBAT_SUKU_SERAWAI_SEBAGAI_PENGEMBANGAN_HANDOUT_BIOL
OGI_KELAS_X_SMA Diakses pada 13 November 2020
https://www.wikiwand.com/id/Suku_Serawai Diakses pada 14 November 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_obat Diakses 22 November 2020
23
Lampiran
Narasumber
Tumbuhan Obat
24
[Annona muricata] [Laucaena leucocephala]
25
[Carica papaya] [Citrus aurantifolia]
26