Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGAUDITAN 1

ALAT AUDIT KHUSUS:


SAMPLING DAN GENERALIZED
PERANGKAT LUNAK AUDIT

DOSEN PEMBIMBING :
YENNISA, S.E., M.Sc., Ak., CA., CTA

OLEH :
NIKEN DAMYANTI 18133100020
KRISMONITA OVIANA 18133100074
IKHTIAR NONI HAYATI 18133100122

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kemurahan rahmat,
kasih sayang dan cinta-Nya pada saat ini kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Alat Audit
Khusus: Sampling dan Generalized Perangkat Lunak Audit” ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengauditan 1 pada semester IV ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Yennisa,
S.E., M.Sc., Ak., CA., CTA selaku Dosen mata kuliah Pengauditan 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan kita
tentang“Alat Audit Khusus: Sampling dan Generalized Perangkat Lunak Audit”. Mungkin dalam
penulisan makalah singkat ini, terdapat beberapa kesalahan penulisan kata ataupun kesalahan
dalam sistematika penulisan yang tidak kami sadari.Maka dari itu, kami berharap agar para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan tugas yang
selanjutnya.
Akhir kata, semoga penulisan makalah singkat ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan semoga memenuhi persyaratan untuk mendapatkan nilai yang akan diberikan.

Yogyakarta, 26 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
Bab II Pembahasan................................................................................................................
2.1Pengertian Pengendalian Internal.....................................................................................2
2.1 Komponen Pengenndalian Internal..................................................................................2
2.3 Terminologi:Entity-lebar Pengendalian dan Pengendalian Transaksi.............................3
2.4 Komponen dan Prinsip Pengendalian Internal.................................................................4
Bab III Penutup......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................18
3.2 Saran................................................................................................................................18
Daftar Pustaka........................................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perangkat Lunak Audit Umum/GAS
Adalah program perangkat lunak yang dirancangKhusus untuk auditor. GAS dapat digunakan
untuk memudahkan dan mengotomatisasiPengujian 100% populasi bila sesuai dan untuk
membantu memusatkan perhatianPerhatian auditor terhadap area atau transaksi risiko tertentu.
GAS adalah perangkat lunakDirancang untuk membaca, memproses, dan menulis data. Auditor
dapat menggunakan GAS untuk diimpor.
Data komputer yang terkomputerisasi, maka perangkat lunak tersebut dapat diaplikasikan
pada data yang di dalamnyaBerbagai cara. Sebagai contoh, data dapat dipindai, diurutkan,
diringkas,dikelompokkan, dianalisis, dan digunakan untuk mendapatkan sampel. Fungsi GAS
lainnya yang menarik bagi auditor termasuk identifikasi duplikat item seperti duplikatfaktur,
kesenjangan dalam data seperti celah dalam urutan cek, dan outlier dipopulasi seperti semua
faktur yang melebihi dua kali rata-rata untuk pelanggan tertentu secara praktis, anda bisa
memikirkan gas sebagaiseperti spreadsheet excel yang dimuliakan. Namun auditor juga
menggunakan spreadsheet Exceldi samping GAS.
B. Tujuan Sampling dan Resiko Terkait Sampling
Tujuan pengambilan sampel saat menguji kontrol adalah menentukan apakahkontrol
beroperasi secara efektif. Jika tidak beroperasi secara efektif,auditor perlu mempertimbangkan
hal ini saat memutuskan pendapat internalkontrol dan saat merancang prosedur substantif.
Tujuan dari pengambilan sampel saat menguji saldo akun adalah memperkirakan jumlah salah
sajidalam saldo akun Jika ada salah saji besar, auditorIngin tahu tentang mereka sehingga saldo
akun bisa dikoreksi.Namun, pengambilan sampel selalu mengandung beberapa risiko.
1. Risiko NonSampling
Diasumsikan bahwa auditor dengan seksama memeriksa semua item dalam sampel
danmemilih prosedur yang benar dalam mengumpulkan bukti untuk mengevaluasi
kebenarannyadari sebuah transaksi. Namun, mungkin ada kasus ketika auditor tidak
berhati-hati.Risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang keliru karena alasan
apapuntidak terkait dengan risiko sampling yang disebut sebagai nonsampling risk.
Nonsamplingrisiko juga bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kinerja
auditor. Program komputer yang dirancang dengan baik untuk mencapai sampling, dan
dengan hati-hatidirancang dan dilaksanakan program audit.
2. Risiko Sampling
Selalu ada risiko bahwa kesimpulan apa pun yang dibuat dari sampel mungkin
tidakbenar, kecuali auditor memeriksa 100% populasi. Ada ketidakpastiantentang hasil
yang diproyeksikan karena hasil sampling hanya berdasarkan pada sebagian kecil dari
populasi. Semakin kecil sampelnya, makin banyak ketidakpastian, semakin besar
sampelnya semakin sedikit ketidakpastian. Risiko pengambilan sampel adalahrisiko
bahwa kesimpulan auditor berdasarkan sampel mungkin berbeda darikesimpulan yang
akan dicapai jika prosedur audit diterapkan di PTcara yang sama untuk seluruh populasi.
Dengan menggunakan statistik sampling, auditordapat mengendalikan dan mengukur
seberapa besar risiko akan ada sampelnyamungkin tidak mewakili populasi. Risiko
pengambilan sampel dapat diukuruntuk sampel statistik, tapi tidak untuk pendekatan
sampling nonstatistik.
3. Risiko Sampling Terkait dengan Pengujian Pengendalian
Auditor sering menggunakan pengambilan sampel untuk mengumpulkan bukti untuk
menilai efektivitas pengendalian sebagai bagian darisebuah audit terpadu auditor
menginginkan perkiraan persentase yang akuratdari waktu dimana sebuah kontrol gagal;
misalnya jika kontrol tidak beroperasiefektif 4% dari waktu, auditor menggunakan
informasi ini untuk mencapai suatu kesimpulantentang efektivitas pengendalian dan
tingkat substantifnyapengujian yang harus dilakukan atau pendapat untuk dikeluarkan
pada pengendalian internal.Karena sampling selalu membawa ketidakpastian, auditor
biasanyaIngin mengendalikan skenario terburuk, misalnya auditormungkin ingin 95%
yakin bahwa kontrol tidak gagal lebih dari 8% dari waktu. Auditor selalu ditantang untuk
mengelola risiko pembuatannyakesimpulan yang salah dari ukuran sampel yang kecil.
Perhatian utama auditor saat melakukan sampling terkait dengan teskontrol
mengendalikan risiko penerimaan internal yang salahkeandalan. Dengan penerimaan
yang salah, kegagalan kontrol lebih sering terjadidaripada yang ditunjukkan oleh sampel,
namun hasil sampel menyebabkan auditor percayaRisiko pengendaliannya relatif rendah.
Dengan demikian, auditor akan salah mengandalkantentang efektivitas pengendalian
internal dan tidak akan melakukan banyak substantifpengujian seperti yang diminta untuk
melakukan audit kualitas. Di Sisi lain, jika auditor salah menolak reliabilitas kontrol,
auditor tidak akan bergantung pada kontrol internal dan akan tampil lebih
substantifpengujian daripada yang diminta untuk melakukan audit kualitas, sehingga
menghasilkandalam inefisiensi.
4. Risiko Sampling terkait Dengan Pengujian Rincian Saldo Rekening
Samplingjuga dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah salah saji dalam suatu
akunkeseimbangan. Auditor dapat memilih sampel barang inventarisdan melakukan tes
harga. Jika sampel mengandung kesalahan harga, auditormemproyeksikan kesalahan ini
ke populasi untuk menentukan apakah populasimungkin salah saji secara material karena
persediaan tidak dihargai dengan benar. Risiko salah penerimaan nilai buku adalah
risikonyaBahwa auditor akan menyimpulkan bahwa saldo akun tidak mengandungsalah
saji material bila saldo akun benar-benar mengandung salah saji material. Resiko
penolakan salah nilai buku adalah risiko bahwa auditor akan menyimpulkan bahwa
saldo akun mengandung salah saji material bila saldo akun sebenarnya tidak
mengandungsalah saji material.

C. Sampling Statistik dan Nonstatistical


Sampling statistik melibatkan aplikasiteori probabilitas dan kesimpulan statistik, bersamaan
dengan penilaian auditordan pengalaman, dalam contoh aplikasi untuk membantu auditor dalam
menentukanukuran sampel yang sesuai dan dalam mengevaluasi hasil sampel.
Sebaliknya,sampling nonstatistical tidak bergantung pada penerapan probabilitasteori atau
kesimpulan statistik, sebaliknya itu hanya bergantung pada penerapanpenilaian auditor dan
pengalaman dalam aplikasi sampel untuk membantu auditordalam menentukan ukuran sampel
yang tepat dan dalam mengevaluasi sampelhasil.
Auditor yang menerapkan sampling statistik menggunakan tabel atau formula
untukmenghitung ukuran sampel, sedangkan auditor yang menggunakan sampling
nonstatisticalhanya menggunakan penilaian profesional. Biasanya, ukuran sampel
nonstatisticalsebaiknya tidak lebih kecil dari ukuran sampel yang dihasilkan dari yang efisien
dansampel statistik yang dirancang secara efektif. Baik sampling statistik maupun
nonstatistik,bila digunakan dengan benar, dapat memberikan bukti yang cukup untuk kesimpulan
auditor.Pengambilan sampel statistik memungkinkan auditor untuk secara tepat mengontrol
danmengukur risiko membuat kesimpulan yang salah tentang populasidari mana sampel diambil,
sedangkan sampling nonstatistik tidakmemungkinkan kontrol dan pengukuran seperti itu. Untuk
kedua pendekatan tersebut auditorharus mempertimbangkan sifat kegagalan kontrol atau salah
saji yang terdeteksi disampel, proyek sampel temuan untuk populasi, dan menyimpulkan
padapopulasi keseluruhan selain mengevaluasi hasil sampel secara kuantitatif.Auditor harus
mempertimbangkan aspek kualitatif dari kegagalan pengendaliandan salah saji. Apakah hasil
sampel disebabkan oleh kesalahan, atau apakah itu.
D. Sampling Atribut
Sampling atribut adalah metode sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan
tingkat kegagalan prosedur pengendalian berdasarkan pemilihan satu sampel dan kinerjaprosedur
audit yang sesuai. Atribut adalah karakteristik populasi yang diminati auditor.Biasanya atribut
yang ingin diperiksa auditor adalah efektifoperasi kontrol, misalnya, bukti bahwa klien telah
mencocokkanrincian faktur vendor dengan pesanan pembelian dan laporan penerimaan
sebelumnyapersetujuan pembayaran, dan mencatat bahwa mereka cocok sebelum memberi
otorisasi pembayaranuntuk barang yang diterima. Langkah-langkah untuk mengimplementasikan
rencana sampling atribut adalah sebagai berikut:
1. Tentukan atribut yang diminati dan apa yang merupakan kegagalan.
Sejumlah atribut bisa diuji, namun auditor hanya menguji kontrol penting.Kegagalan
pengendalian harus didefinisikan secara tepat untuk memastikan bahwa auditorjelas
mengerti apa yang harus dicari, sehingga mengurangi risiko nonsampling.
2. Tentukan populasi tempat sampel diambil.
Dalam menentukan populasi, faktor-faktor berikut perlu ditangani:
 Periode yang akan dicakup dalam pengujian; Misalnya, tahun ketika
mengevaluasikontrol.
 Unit sampling; Misalnya, item yang akan menunjukkan operasiDari sebuah kontrol.
 Kelengkapan populasi
3. Tentukan ukuran sampel.
Ukuran sampel yang optimal meminimalkan risiko sampling dan meningkatkan efisiensi
audit. Penilaian audit berikut mempengaruhi penentuan sampelukuran:
 Tinkat pengambilan sampel.
 Tingkat penyimpangan yang dapat ditolerir.
 Tingkat deviasi populasi yang diharapkan.
4. Tentukan metode pemilihan sampel.
 Simple Random Sampling. Simple randomsampling melibatkan pemilihanSampel acak
dengan mencocokkan bilangan acak yang dihasilkan oleh komputeratau dipilih dari
tabel nomor acak dengan, misalnya, dokumennomor seperti faktur atau pesanan
pembelian. Dengan metode ini, masing-masingunit sampling memiliki probabilitas yang
sama untuk dipilih sebagai sampling lainnyasatuan. Simple random sampling cocok
untuk kedua nonstatisticaldan aplikasi sampling statistik.
 Sistematik Sampling. Pengambilan sampel sistematis melibatkan pembagianjumlah unit
fisik dalam populasi dengan ukuran sampel untuk ditentukaninterval yang seragam; titik
awal acak dipilih pada interval pertama,dan satu item dipilih di seluruh populasi di
masing-masing seragamInterval setelah titik awal. Agar bisa menggunakan seleksi yang
sistematis,auditor harus menetapkan bahwa populasi sudah lengkap, dan pastikan
itutidak ada pola sistematis dalam populasi.
5. Pilih item sampel dan lakukan tes kontrol.
Saat memilih sampel, auditor memutuskan bagaimana menangani tidak dapat diterapkan.
Jika tidak dapat diterapkan,dokumen tidak mewakili kontrol yang sedang diuji,
seharusnyadigantikan oleh item lain yang dipilih secara acak.
6. Evaluasi hasil sampel dan pertimbangkan pengaruhnya terhadap rencana
substantifProsedur.
Evaluasi Kuantitatif Auditor perlu menentukan apakahBatas atas tingkat penyimpangan
yang mungkin melebihi penyimpangan yang dapat ditolerirmenilai. Untuk melakukan
penilaian semacam itu, auditor harus menggunakan evaluasi statistik. Dalam menentukan
perubahan apa yang akan dilakukan dalam prosedur audit substantif,
auditor harus mempertimbangkan sifat penyimpangan pengendalian dan menentukan efek
penyimpangan semacam itu pada materi potensialsalah saji dalam laporan keuangan.
Evaluasi Kualitatif Ketika penyimpangan kontrol ditemukan, seharusnyaDianalisis secara
kualitatif maupun kuantitatif. Auditor harus berusahaMenentukan apakah kegagalan (1)
disengaja atau tidak disengaja.
7. Dokumentasikan semua fase proses sampling.
Semua langkah sebelumnya dan keputusan terkait terkait proses pengambilan sampel
harusdidokumentasikan untuk memungkinkan pengawasan dan pemberian yang sesuai
dukungan memadai untuk kesimpulan tercapai.
E. Menggunakan Sampling untuk Mengumpulkan Bukti Salah Saji Dalam Rekening Saldo
dan Asesmen Asosiasi
Auditor mengikuti langkah-langkah tertentu dalam menghitung saldo rekening dan
hubungannya Pernyataan, terlepas dari apakah mereka menggunakan statistik atau
nonstatisticalcontoh. Langkah-langkah dalam Saldo Rekening Sampling dan Asesmen Asosiasi:
1. Tentukan tujuan audit dari pengujian dan tentukan salah saji.
Menentukan tujuan audit menentukan populasiuntuk mengetes. Misalnya, jika tujuannya
adalah untuk mengetahui keberadaan pelanggansaldo, sampel harus dipilih dari saldo yang
terekam. Jikatujuannya adalah untuk mengetahui kelengkapan hutang, sampelnyaharus
dipilih dari populasi pelengkap, seperti pencairan uang tunaidibuat setelah tanggal neraca.
Salah saji harus didefinisikan sebelum memulai aplikasi samplinguntuk menghalangi klien
atau auditor melakukan rasionalisasi salah sajisebagai acara terisolasi dan memberikan
panduan kepada tim audit. Salah sajiadalah kesalahan disengaja atau tidak disengaja yang
ada dalam transaksi atausaldo akun laporan keuangan. Saat melakukan sampling untuk
pengujian substantifRincian, salah saji melibatkan perbedaan antara nilai tercatat danNilai
yang diaudit.

2. Tentukan populasi tempat sampel diambil.


Populasi adalah kelompok item dalam akun yang menyeimbangkan auditoringin menguji
populasi, seperti yang didefinisikan untuk tujuan sampling, tidaksertakan barang apapun
yang telah diputuskan oleh auditor untuk memeriksa 100% atau itemyang akan diuji secara
terpisah. Karena hasil sampel bisa diproyeksikanhanya kelompok item dari mana sampel
dipilih, itu pentinguntuk menentukan populasi dengan benar.
Tentukan unit Sampling. Unit Sampling adalah individu yang dapat diauditelemen dan
seringkali terdiri dari saldo akun individu. Namun, unit sampling untuk mengonfirmasi
piutang dagang bisa menjadi individusaldo pelanggan, faktur individual yang belum
dibayar, atau kombinasi dari keduanya. Menentukan kepelengkapakan populasi dan
identifikasi item yang signifikan.
3. Pilih metode sampling yang tepat.
Setelah auditor memutuskan untuk menggunakan sampling audit, baik secara nonstatistik
maupunsampling statistik sesuai untuk pengujian substantif rincian. Yang palingpendekatan
statistik yang umum untuk pengujian substantif adalah variabel klasikSampling dan
pengambilan sampel unit moneter(MUS). MUS didasarkan pada atribut samplingTeori,
namun digunakan untuk mengekspresikan kesimpulan dalam istilah moneter. MUS adalah
Subset dari kelas yang lebih luas dari prosedur, kadang-kadang disebut sebagai probabilitas
Proporsional dengan ukuran (PPS) sampling. Istilah PPS menggambarkan Metode pemilihan
sampel dimana probabilitas pemilihan item untukSampelnya sebanding dengan jumlah yang
tercatat, sedangkan MUS digunakan untukMenggambarkan ukuran sampel dan metode
evaluasi (berdasarkan unit moneter). SebagaiAdalah umum, kita menggunakan istilah MUS
dan PPS secara bergantian.
4. Tentukan ukuran sampel.
5. Pilih item sampel dan lakukan prosedur substantif.
6. Evaluasi hasil sampel.
7. Dokumentasikan semua fase proses sampling.
F. Sampling Statistik untuk Pengujian Substantif Saldo RekeningDan Asersi Terkait:
Sampling Unit Moneter (MUS)
Monetary unit sampling (MUS) adalah metode sampling berdasarkan atributEstimasi
sampling, namun melibatkan salah saji dolar daripada kontrolTingkat kegagalan MUS adalah
metode sampling statistik yang banyak digunakan karena itumenghasilkan ukuran sampel yang
efisien dan berkonsentrasi pada nilai dolarSaldo akun. Ini telah dikembangkan terutama untuk
digunakan dalam audit dan telah diberi berbagai nama, termasuk dollar-unit sampling, PPS, dan
gabunganatribut-variabel sampling. MUS dirancang khususefektif dalam pengujian untuk
overstatements dalam situasi ketika sedikit atau tidak ada salah sajidiharapkan.
Kekuatan MUS meliputi:
 MUS umumnya lebih mudah diterapkan daripada sampling statistik lainnyaPendekatan.
 MUS secara otomatis memilih sampel sebanding dengan dolar barangJumlah, sehingga
memberikan stratifikasi otomatis sampel.
 Jika auditor mengharapkan (dan menemukan) tidak ada salah saji, MUS biasanya
menghasilkanDalam ukuran sampel yang sangat efisien.
Kelemahan MUS meliputi:
 MUS tidak dirancang untuk menguji meremehkan populasi.
 Jika auditor mengidentifikasi pernyataan yang salah dalam sampel MUS, evaluasiSampel
memerlukan pertimbangan khusus.
 Pemilihan saldo nol atau negatif memerlukan pertimbangan disain khusus.
Ukuran sampel dalam sampel MUS adalah fungsi dari faktor-faktor berikut:
(1) risiko penerimaan yang salah, (2) rasio dari salah saji yang diharapkanuntuk salah saji yang
dapat ditolerir, dan (3) rasio salah saji yang dapat diterima terhadaptotal nilai populasi.
Saat mengevaluasi hasil sampel MUS, auditor menghitung totalperkiraan salah saji dalam
saldo akun berdasarkan proses sampling.Total ini mencakup empat komponen berikut:
 Salah saji faktual untuk item di lapisan atas.
 Ketepatan dasar - Jumlah ketidakpastian yang terkait dengan pengujian sajabagian dari
populasi (sampling risk). Dasar presisi adalah jumlahkesalahan anda yakin tidak melebihi
jika tidak ada kesalahan yang terdeteksi dimencicipi. Dasar ketepatan dihitung sebagai
interval sampling dikalikandengan faktor kepercayaan.
 Proyeksi salah saji untuk item di tingkat bawah - perkiraan terbaik dariJumlah sebenarnya
dari salah saji dolar dalam populasi berdasarkanmemproyeksikan hasil sampel ke populasi.
Salah saji yang diproyeksikandihitung sebagai interval sampling dikalikan dengan
nodapersentase. Istilah kemungkinan salah saji atau kemungkinan salah sajiJuga digunakan
untuk merujuk pada salah saji yang diproyeksikan.
 Tunjangan inkremental untuk risiko sampling - peningkatan estimasi totalsalah saji yang
disebabkan oleh sifat statistik salah sajiterdeteksi di lapisan bawah.
Perhitungan taksiran taksiran total akan berbeda tergantungpada apakah salah saji
terdeteksi
Jika auditor tidak menemukan salah sajidalam sampel, proyeksi salah saji adalah nol dolar,
dan perkiraan totalsalah saji akan sama dengan presisi dasar. Ketepatan dasarnya adalahjumlah
kesalahan yang anda yakin tidak melebihi jika tidak ada kesalahan yang dilaporkan
Saat salah saji terdeteksi,proses evaluasi lebih banyak dilakukan karena selain menghitung
presisi dasar,auditor juga harus menghitung salah saji proyeksi dan inkrementalpenyisihan untuk
risiko pengambilan sampel. Saat mengevaluasi sampel MUS di manaoverstatements telah
terdeteksi, auditor memulai dengan mengidentifikasi presentasinyaBahwa nilai buku dari setiap
item contoh salah saji dilebih-lebihkan atau tidak(disebut sebagai persentase tercoreng/tercemar).
Persentase yang tercemar adalahPersentase salah saji hadir dalam unit logis, seperti item
sampelnilai buku. Persentase yang mencoreng sama dengan jumlah salah saji dalamItem dibagi
dengan jumlah item yang tercatat (dengan kata lain, nilai buku).Persentase tercemar dihitung
untuk semua item sampel dengan salah saji padaLapisan bawah. Auditor mengalikan persentase
tercemar dengan samplingInterval untuk menghitung salah saji yang diproyeksikan untuk setiap
item salah saji.
G. Menggunakan Software Audit Umum untuk Mendapatkan Bukti.
Sebagian besar pekerjaan auditor melibatkan pengumpulan bukti tentang kebenaranSaldo
akun dengan memeriksa rincian yang menyusun saldo. perusahaan perangkat lunak telah
mengembangkan program GAS untuk membantuDalam melakukan tes saldo saldo langsung
yang tersimpan pada file komputer.Tugas yang Dilakukan oleh GAS meliputi:
1. Menganalisis File
2. Pilih Transaksi Berdasarkan Logical Identifiers
3. Evaluasi Sampel
4. Konfirmasi Cetak
5. Analisis Keseluruhan File Validitas
6. Menghasilkan Total Kontrol
7. Melakukan Analisis Numerik
GAS juga bisa digunakan tugas lengkap seperti:
 Menjalankan sebuah file
 Mendapatkan statistik file (total, nilai minimum / maksimum / rata-rata)
 Melakukan teknik peninjauan analitis, seperti mengidentifikasi slowmoving nventarisasi
dan penggalian item tersebut untuk pemeriksaan audit lebih lanjut
 Menemukan berapa banyak transaksi atau item populasi yang terpenuhikriteria
 Memeriksa kesenjangan dalam urutan pemrosesan
 Memeriksa duplikat (misalnya, membayar vendor yang sama dua kali)
 Melakukan perhitungan aritmatika
 Mempersiapkan laporan kustom
 Menganalisis data untuk validitas file (misalnya data hilang dan kolomDengan nilai yang
tidak pantas)
Manfaat menggunakan GAS
GAS dapat digunakan untuk membantu pengujian asersi kontrol internal dan secara
virtualsetiap pernyataan terkait dengan saldo akun laporan keuangan - dan jugamendukung
pengujian asersi melalui cara lain, seperti memilih sampelUntuk mengirim konfirmasi atas saldo
piutang usaha. Auditing di praktik fitur "Menggunakan GAS untuk Menguji Rekening Keuangan
Assertions-Piutang"Menggambarkan luasnya penggunaan GAS dalam pengujian asersi yang
terkaitpiutang.
Keuntungan menggunakan GAS sebagai bagian dari audit meliputi:
 Perangkat lunak ini tidak tergantung pada sistem yang diaudit dan sederhanaMembutuhkan
salinan file hanya-baca untuk menghindari korupsi dari organisasidata.
 Perangkat lunak ini mencakup banyak rutinitas audit khusus, seperti sampling.
 Perangkat lunak dapat memberikan dokumentasi pada setiap pengujian yang dilakukan di
Software yang bisa dijadikan dokumentasi dalam pekerjaan auditordokumen.
 GAS dapat membantu auditor agar lebih efisien dalam menyelesaikan audit mereka
Tanggung jawab terkait mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai