Anda di halaman 1dari 2

Kuliah 2 Sustainable City Yunia Nurlia 2017420055

Sustainable City (EP & RRUS)

Perancangan suatu bangunan sering sekali kurang memperlihatkan keselarasan antara bangunan dengan
alam dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap
lingkungan. Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat
sementara dengan tuntutan globalisasi. Pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu langkah untuk
memenuhi kebutuhan yang mendatang juga, melihat konsep berkelanjutan dari 3 aspek utama
yaitu kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan ekologi1 dengan menggunakan metode
konstruksi yang berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritaskan kualitas
lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan, operasional bangunan,
perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana dilakukan pembangunan (lingkungan binaan).
Maka muncullah konsep arsitektur hijau yang menjadi topik yang menarik saat ini, dengan memnyesuaikan
kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam. Green Architecture ialah
sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. 2 Indikasi arsitektur disebut
sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources
(sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik),
teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk
area perkerasan, dan sebagainya. Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan
energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup
bangunan (building envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan
pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Dari pengertian diatas, Green Architecture
sangat berpengaruh penting terhadap kehidupan manusia, baik di masa lampau, sekarang terutama akan
datang.

1. Strategy for Sustainable Architecture


Dalam upaya menerapkan arsitektur yang berkelanjutan, terdapat beberapa prinsip besar untuk mencapai hal
tersebut, dengan melindungi alam untuk kepentingan manusia yang diharapkan kualitas manusianya juga
akan membaik. Menurut Paola Sassi dalam bukunya yang berjudul Strategy for Sustainable Architecture, ada
enam prinsip besar yang dimaksud yaitu (1) Site and land use, (2) Community, (3) Health and well-being, (4)
materials, (5) energy, dan (6) water. Keenam hal ini menjadi saling berkaitan dalam strategi untuk arsitektur
yang berkelanjutan, yang dimulai dari tapak perancangan kita. Lahan merupakan sumber daya alam yang
paling berharga namun karena perkembangan populasi dan pola aktivitas manusia memberikan pengaruh
cukup besar terhadap perubahan kualitas daya dukung tanah. Pembangunan yang kita lakukan juga
berhubungan dan berdampak negatif maupun positif pada lingkungan sekitarnya, dalam era modern ini
dengan strategi arsitektur berkelanjutan kita sebagai arsitek dituntut untuk menciptakan ruang-ruang yang
nyaman untuk manusia beraktivitas dimana sebuah ruangan akan dirasa nyaman jika ada sense of belonging
dari penghuninya. Pemilihan dan penggunaan material dalam bangunan kita juga menjadi suatu
pertimbangan, bagaimana material ini dapat digunakan dalam waktu yang panjang dan dapat diperbaharui.
Salah satu caranya dengan meminimalisir dampak pengiriman material dari pabrik ke site kita, material-
material seperti baju, kayu, dan lainnya akan lebih baik jika material ini sudah dipotong atau disiapkan secara
modular dari pabrik sehingga tidak ada sampah konstruksi nantinya yang harus dibawa ke pemulung lagi.
Secara sederhana strategi untuk arsitektur berkelanjutan harus dapat menggunakan energi secara efisien,
meminimalisir energi yang digunakan secukupnya, dan kita harus dapat memberikan alternatif dalam
pembangunan kita contohnya dengan zero run off yaitu penggunaan air yang sedikit mungkin keluar dari
tapak tapi harus kembali lagi ke tapak.

2. Renewable Resources Urban System


Energi terbarukan memiliki pengertian sebagai energi yang berasal dari alam dengan sumber yang tidak
pernah habis atau dapat diperbaharui seperti energi dari panas atau radiasi sinar matahari, energi dari angin,
tanah, air, serta energi hasil olahan limbah seperti kotoran ternak. Energi terbarukan muncul sebagai wujud
antisipasi atas langkanya sumber energi tak terbarukan namun dalam pengembangannya energi terbarukan
juga belum dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam skala besar. Energi terbarukan diduga merupakan
1
Rahadiyan Arstyo. 2017. Arsitektur Berkelanjutan. http://rahadiyanaristyo.blogspot.com/2017/01/arsitektur-berkelanjutan.html [diakses
pada 10/09/2019]
2
Maria Sudarwani. -. PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE DAN GREEN BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN
SUSTAINABLE ARCHITECTURE. file:///C:/Users/yunia%20nurlia/Downloads/90-173-1-SM.pdf [diakses pada 10/9/2019]

4 September 2019 3
Kuliah 2 Sustainable City Yunia Nurlia 2017420055

sumber energi yang bersih dan tidak memiliki emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim saat ini menjadi
perhatian utama masyarakat dunia, peristiwa ini mengakibatkan terganggunya keseimbangan lingkungan,
juga membahayakan kesehatan dan cadangan kebutuhan pangan
manusia. Ketika kita merancang kita harus cermat menggunakan
situs itu sebagai bagian dari sumber daya natural yang bisa
terbarukan dan mengintegrasikan design dengan segala macam
aspek dari sustainable architecture. Bagimana kita dapat
mengkonsentrasikan pembangunan kita di satu titik sehingga tidak
merusak ekosistem yang ada dan dapat memperbaiki sekitarnya.
Contohnya mengenai sampah, sampah bekas tambang atau
penumpukan sampah akan menjadi sia-sia dan berdampak negatif
bagi lingkungannya jika dibiarkan begitu saja tetapi sampah dapat
Gambar 1. Sumber energi alam yang dapat
menjadi bahan yang juga dapat dikembangkan sehingga menjadi
diperbaharui sesuatu yang baru dan berguna. Konsep desain yang dapat
meminimalkan penggunaan energi listrik, misalnya, dapat
Sumber : https://www.teachstarter.com/au/teaching- digolongkan sebagai konsep sustainable dalam energi, yang dapat
resource/renewable-energy-poster/ diintegrasikan dengan konsep penggunaan sumber cahaya matahari
secara maksimal untuk penerangan, penghawaan alami, pemanasan air untuk kebutuhan domestik, dan
sebagainya. Energi terbarukan merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi
dunia saat ini. Pada dasarnya setiap teknologi dan pilihan sumber energi selalu memiliki dampak bagi
manusia, alam dan makhluk hidup. Namun, skala dari dampak tersebutlah yang harus diperhatikan, energi
terbarukan merupakan energi yang memiliki dampak negatif yang jauh lebih sedikit dibandingkan energi fosil
serta manfaatnya juga menjadi penguat bahwa energi terbarukan adalah energi untuk saat ini dan masa
depan.3

3. Refleksi Objek Studi


Indonesia sebenarnya berpotensi besar dalam menerapkan energi baru dan terbarukan (EBT). Namun,
potensi EBT yang sudah dimanfaatkan masih sangat kecil. Energi yang paling banyak digunakan untuk
aktivitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik. Maraknya pembangunan dan berkembang
pesatnya teknologi saat ini membuat kedua jenis energi tersebut digunakan secara terus menerus.
Pemakaian energi yang berlebih dapat menyebabkan krisis energi yang saat ini ramai diperbincangkan. Di
Indonesia, cadangan dan produksi dari minyak bumi mengalami
penurunan sebesar 10% setiap tahunnya namun konsumsi minyak
bumi meningkat 6% setiap tahunnya.4 Indonesia sebagai negara
tropis memiliki keunggulan dalam memanfaatkan matahari sebagai
sumber energi seperti solar cell. Solar cell ini dapat mengubah energi
panas menjadi listrik sehingga dapat menghemat pembayaran listrik
dan juga ramah lingkungan. Sekarang solar cell ini memang sudah
mulai berkembang dan banyak digunakan dibangunan-bangunan di
Indonesia.
Perlunya lebih banyak promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan, mengingat kondisi
Gambar 2. Solar cell bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas
atmosfer bumi yang memberi dampak pada pemanasan global.
Sumber : Semakin banyak arsitek dan konsultan arsitektur yang
https://www.energymatters.com.au/panels- menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak
modules/choosing-solar-panels/ pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan
dampak lingkungan akibat pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur
berkelanjutan, tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya
tanpa kontribusi bagi lingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi.

3
Yan Yan Muhammad Achdiansyah. 2017. Energi Terbarukan dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. https://icare-indonesia.org/energi-
terbarukan-dan-dampaknya-terhadap-lingkungan/. [diakses 10/09/2019]
4
Virginia. 2013. Taman Pembelajaran Energi Terbarukan di Pantai Baru, Pandansimo, Bantul Dengan Pendekatan Arsitektur.
file:///C:/Users/yunia%20nurlia/Downloads/S1-2013-345384-introduction.pdf [diakses 11/09/2019]

4 September 2019 3

Anda mungkin juga menyukai