Anda di halaman 1dari 2

Kuliah 4 Sustainable Urban Space and Landscape DesignYunia Nurlia 2017420055

Sustainable Urban Space and Landscape Design

Dewasa ini masalah keberlanjutan ramai diperbincangkan di semua bidang kehidupan manusia, isu
sustainable development diawali dari pernyataan pentingnya kesadaran banyak pihak tentang berbagai isu
lingkungan global yang dirasakan semakin memperhatikan sebagai dampak dari pembangunan. Semua hal
tersebut tentunya berhubungan juga dengan lanskap kota yang ada, bagaimana lanskap kota yang
berkembang ini menjadi pengendali keseimbangan antara lahan yang natural dengan artifisial yang kemudian
dapat menjadi kunci keberlanjutan dan pengendali sumber daya alam dari fenomena atau isu-isu kota yang
ada. Masalah kepadatan bangunan menjadi salah satu masalah terbesar yang ada di kota akibat urbanisasi,
selain itu juga adanya urban sprawl yaitu pembangunan yang tidak merata dan tersebar dimana-mana.
Sustainable development dalam aktivitasnya memanfaatkan seluruh sumberdaya, guna meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, maka muncul konsep-konsep kota sebagai upaya
pembangunan berkelanjutan di lingkup kota itu sendiri seperti sustainable city. Sustainable cities merupakan
lingkup yang lebih sempit dari konsep sustainable development, biasa disebut dengan eco-city, yaitu suatu
kota yang dirancang dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, dihuni oleh orang yang berdedikasi
untuk minimalisasi input yang diperlukan dari output energi, air dan makanan, dan sisa dari panas, polusi, dan
polusi air.1 Lingkup yang diatur dalam suatu cakupan kota dengan memperhatikan ekologi. Konsep dasar dari
teori ini adalah tetap berpegang teguh pada pemanfaatan sumber daya lingkungan secara berkeadilan,
dengan meninggalkan ecology footprint yang seminal mungkin. Teori-teori lain yang digunakan berdampingan
dengan teori ini adalah teori smarth growth/compact city yaitu teori tentang penataan kota yang mampu
tumbuh secara wajar dengan potensi dan ketersediaan sumberdaya yang ada, namun jauh dari sprawl. Pada
intinya mengatur tentang sistem transportasi dan mendekatkan fungsi-fungsi yang ada di dalam sebuah kota
dengan prinsip efisiensi dan efektifitas sehingga dapat mengurangi urban heat island dan albedo.

1. Urban Heat Island


Pembangunan di perkotaan mengalami peningkatan yang signifikan, banyak lahan yang bealih fungsi menjadi
bangunan permanen seperti area yang ditumbuhi pepohonan beralih fungsi menjadi kawasan perdagangan,
permukiman, industri, jaringan transportasi serta sarana dan prsarana kota lainnya, dalam hal ini ruang
terbuka hijau menjadi berkurang. 2 Akhirnya muncul fenomena urban heat island (UHI) yang merupakan salah
satu akibat dari peningkatan suhu di kawasan perkotaan. Menurut
Wikipedia, pulau panas perkotaan (Inggris: Urban Heat Island (UHI))
adalah sebuah wilayah metropolitan yang lebih hangat dibandingkan
wilayah pedesaan sekitarnya.3 Fenomena ini terjadi karena
perubahan penggunaan lahan dari vegetasi menjadi daerah
beraspal, beton, lahan terbangun, dan lahan terbuka nonvegetasi.
Namun, UHI tidak berpengaruh langsung terhadap pemanasan
global, UHI mempunyai imlikasi penting bagi kesehatan dan
kenayaman manusia dan perencanaan kota karena UHI sangat tidak
menguntungkan yang menyebabkan meningkatkan konsentrasi
Gambar 1. Urban Heat Island polusi udara. Fenomena UHI di wilayah Bandung sendiri nampak dari
spasial yang terlihat adanya perluasan wilayah permukiman dan
Sumber : https://land8.com/how-landscape- industri yang menyebabkan adanya perluasan UHI, secara kuantitatif
architecture-mitigates-the-urban-heat-island-effect/ dengan statistik terhitung adanya perluasan per tahun kira-kira 12606
ha atau 4,47%.4 Salah satu antisipasinya yaitu dengan menambah jumlah dan kualitas RTH di wilayah
perkotaan selain itu juga dengan mengubah atap yang berwarna gelap menjadi terang atau puth karena
panas dari radiasi pada benda berwarna gelap akan menyerap panas dan lambat dalam melepasnya.

2. The Elements of Urban Form and Landscape for Sustainability


Di kota-kota besar di Indonesia seringkali dijumpai penyelesaian desain arsitektur perkotaan yang tidak
tanggap terhadap lingkungan, terutama terhadap iklim tropis. Bangunan banyak yang menggunakan material
kaca, yang dianggap memberikan estetika dan mengurangi efek masuknya panas ke ruangan. Namun, hal ini

1
Lulut Andi. -. Teori Rancangan Kota Berkelanjutan.
https://www.academia.edu/3314740/teori_rancang_kota_berkelanjutan_tugas_kuliah_[diakses 17/092019]
2
M. Zakir Tazkiatun, Rika Hernawati. 2018. Analisis Fenomena UHI Berdasarkan Hubungan Antara Kerapatan Vegetasi Dengan Suhu
Permukaan. http://journals.itb.ac.id/index.php/ijog/article/view/9994/3821 [diakses 17/09/2019]
3
Wikipedia. 2018. Pulau Bahan Perkotaan. https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_bahang_perkotaan [diakses 17/09/2019]
4
Erwin Hermawan. -. Fenomena UHI Pada Beberapa Kota Besar di Indonesia Sebagai Salah Satu Dampak Perubahan Lingkungan
Global. https://docplayer.info/54926488-Fenomena-urban-heat-island-uhi-pada-beberapa-kota-besar-di-indonesia-sebagai-salah-satu-
dampak-perubahan-lingkungan-global-erwin-hermawan.html.
Gambar 2. Landscape for Sustainability [diakses 17/09/2019]

Sumber : https://meetingoftheminds.org/designing-
for-future-sustainable-landscapes-8529
11 September 2019 4
Kuliah 4 Sustainable Urban Space and Landscape DesignYunia Nurlia 2017420055

menimbulkan dampak munculnya radiasi panas yang ditimbulkan


dari pantulan kaca terhadap lingkungnnya. Desain sistem perkerasan
sperti jalan dan jalur pedestrian juga tidak tanggap terhadap
lingkungan. Fungsi terbuka untuk publik banyak yang menggunakan
paving block yang mempunya potensi memantulkan panas matahari
yang cukup besar dan mengurangi kemampuan tanah dalam
menyerap air hujan dan mengakibatkan banjir. Dalam
menanggulangi beberapa efek negatif tersebut ada beberapa
alternatif yang disarankan oleh agensi lingkungan internasional
seperti UNEP, yakni melalui penggunaan green roof, penggunaan
cool roof, penanaman tumbuhan dan vegetasi pada lahan yang
disediakan dan cool pavement.5 Beberapa solusi lainnya yang dapat dikembangkan dalam lanskap
berkelanjutan yaitu menggunakan paving permeabel untuk mengurangi stromwater run-off, penggunaan kayu
komposit untuk decking, daur ulang produk seperti kaca untuk menciptakan produk lanskap, dan integrasi dan
penerapan energi terbarukan termasuk pencahyaan lanskap bertenaga surya. 6 Pengelolaan lanskap
berkelanjutan adalah sebuah usaha meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta
pengawasan pada lanskap agar dapat memenuhi kebutuhan masa kini dengan mempertahankan fungsi
sebuah sistem secara ekologi hingga masa yang akan datang. 7

5
Andrew V. Limas, Adrians Perdana. -. Pembahasan Mengenai Efek Urban Heat Island dan Solusi Altenatif Bagi Kota Jakarta. [diakses
17/09/2017]
6
Wikipedia. 2019. Lanskap Berkelanjutan. https://id.wikipedia.org/wiki/Lanskap_berkelanjutan
7
Yetty Setiyaningsih. 2017. Pengelolaan Aset Lansekap Kota Secara Berkelanjutan. [diakses 17/09/2019]

11 September 2019 4

Anda mungkin juga menyukai