STUDI QUR’AN
Tentang:
Munasabah AL qur’an
Dosen pembimbing:
MUHAMMAD SYADI,S,Th.l,MA
Disusun Oleh :
MUHAMMAD YUSUF
Latar Belakang
Pekerjaan mendidik bukanlah pekerjaan yang mudah. Hasil dari pekerjaan mendidik tidak hanya
ditentukan oleh kehendak si pendidik sendiri, tetapi jga ditentukan oeh banyak factor lain. Di dalam
pendidikan, factor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi dan bahkan turut pula mempengaruhi
pertumbuhan anak didik demikian pula anak itu sendiri tidak dapat diabaikan. Di dalam pendidikan
terdapat bermacam-macam kesukaran yang disebabkan oleh keadaan atau pembawaan anak itu sendiri
maupun oleh lingkungan dan atau oleh si pendidik sendiri.
RUMUS MASALAH
4.dusta anak
BAB II
PEMBAHASAN
Keras hati dan keras kepala adalah suatu sifat anak-anak yang sering sangat menyulitkan para orang tua
atau pendidik-pendidik lain Kedua sifat itu ada persamaan dan perbedaannya.
Anak yang keras hati berbuat menurut nafsu dan kemauannya sendiri, bertentangan dengan
tindakan orang lain. Ia mengemukakan kemauannya terhadap kemauan si pendidik. Ia berpegangan
teguh pada tujuannya sendiri, dan tidak ingin melepaskannya untuk tujuan lain.
Anak yang keras kepala tidak mau juga mengerjakan apa yang disuruhkan kepadanya, tetapi ia
tidak memiliki alasan yang betujuan. Yang ada hanyalah sifat yang pasif, yaitu menolak kemauan orang
lain. Umumnya sifat keras hati lebih banyak terdapat pada anak-anak dalam lingkungan keluarga, dan
jarang terdapat di sekolah terhadap gurunya. Akan tetapi, di dalam pergaulan diantara anak-anak
sesamanya sifat ini banyak terdapat.
Tentu saja dalam hali ini perlu sekali, pendidik yang tepat yang sesuai dengan
tabiat anak. Pendidik hendaklah dapat bertindak bijaksana; janganlah memerintah dan
melarang jika tidak benar-benar perlu.
Adapun yang dapat menimbulkan rasa takut pada anak-anak antara lain adalah ;
1. Sesuatu yang aneh-aneh, yang selama ini belum pernah dikenalnya, misalnya
suara kucing atau tikus di atas loteng rumahnya dan sebaginya.
2. Sesuatu yang telah dikenalnya, bercampur dengna hal yang amsih asing sekali
dan tidak masuk akal mereka.
3. Jika mereka terpisah dari orang yang mereka sayangi atau yang dikenalnya.
Anak menangis jika ditinggalkan sendirian dirumahnya.
4. Karena ditimbulkan karena pengaruh orang dewasa atau anak-anak yang sudah
agak besar.
5. Kesulitan-kesulitan yang dialami anak itu dalam kehidupan sehari-hari.
Secara ringkas, sebab-sebab terutama yang dapat menimbulkan perasaan takut pada
anak-anak dapat kita katakana sebagai berikut ;
Tidak tahu apa yang sbenarnya terjadi disekitarnya
Kesukaran-kesukaran dalam kehidupan, yang menghilangkan kepercayaan
terhadap diri sndiri
Berpisah dengan orang yang dicintai dan dikenal
Pengaruh-pengaruh salah dari orang lain yang dilakukan dngna sadar atau tidak
sadar.
Bagaimana cara mengatai rasa takut pada anak-anak?
1. Kenalkan anak-anak itu kepada hal - hal yang ditakutinya. Bila anak takut pada
sesuatu yang tidak dikenalnya, obatnya ialah mengajar anak itu mengenal
liingkungannya lebih baik
2. Bangkitkan kepercayaan keada diri sendiri pada anak itu
3. Usahakan agar hubungan pendidik (guru) dan anak didik selalu erat
4. Pendidik hendaklah bersikap tenang, jangan gugup jika menghadapi sesuatu hal
yang membehayakan atau menakutkan.
Dalam perkembangan anak sejak keci, kita perhatan bahwa sebenarnya mula-
mula anak itu tidak tahu dan tidak pernah berdust. Anak-anak yang berusia 3-4 tahun
selalu mengatakan apa saja yang diengar dan dilihatnya dengna sesungguhnya. Ia
mengatakan itu apa adanya. Akan tetapi, disbabkan karena pengaruh-pengaruh
lingkungan dan kaerna kesalahan-kesalahan dalam pendidkan keluarga, banyak anak
yang udah berbuat dusta.
1. Dusta Semu
Dikatakan dusta semu karena mereka belum mengetahui benar tentang buruk dan
baik dalam arti susila. Lagipula mereka tidak mempunyai tujuan menipu atau berdusta
pada orang lain. Suatu perbuatan dapat dikatakakn dusta yang sebenarnya jika yang
melakukan itu :
(1) menginsyafi benar bahwa ia berdusta
(2) mempunyai tujuan untuk menipu orang lain
(3) dengan dustanya itu ia mengharapkan mencapai suatu maksud.
Yang menyebabkan anak kecil itu melakukan dusta semu antara lain :
1. Pengamatannya yang belum sempurna : Orang tua atau guru janganlah cepat-
cepat mempercayai atau menganggap benar seluruh keterangan yang diajukan
oleh anak-anak dalam usia semuda itu, apalagi jika keterangna itu bersifat
pengaduan mengenai dirinya.Karena daya ingatan anak belum sempurna.
2. Karena daya ingatan anak belum sempurna
3. Karena fantasinya yang sangat kuat
Sikap orang tua/guru terhadap duta semu anak ;
Tunjukkan kepada anak itu bahwa ia khilaf atau ia hanya berangan-angan saja
Bagi guru pnting sekali memimpin anak agar dalam pelajaran mereka dibiasakan
mengamati sendiri dengan seksama, teratur dan objektif
Pendidik (terutama orang tua) tidak boleh mengatakan ,”Aah…bohong kamu!
Saya tidak percaya kepadamu!” kepada anak-anak yang dusta semu, sebab
dengan kata-kata tersebut anak-anak akan menjadi kurang kepercayaan
terhadap pendidiknya.
2) Dusta sebenarnya
Macam-macam dusta yang sering terdapat pada anak-anak dan sebab-sebabnya.
Petunjuk-petunjuk umum yanng dapat diberikan dalam memberantas dusta antara lain :
b. Frustasi
Menurut aliran ilmu jiwa modern dikatakan bahwa di dalam diri manusia itu
terdapat dorongan-dorongan batin yang mempengaruhi tingkah laku dan kehidupan
manusia.
Jika hasrat dalam batin kita tak dapat diberi kepuasan, tidak dapat terpenuhi
karena suatu rintangan, dan kita merasa sangat kecewa karenanya, maka hal itu kita
namakan frustasi. Jadi, frustasi sebenarnya ialah keadaan batin seseorang,
ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan ttidak puas karena hasrat atau
dorongan yang tidak dapat terpenuhi.
Demikianlah, kita dapat mengatakan bahwa agresi itu timbul karena adanya
frustasi. Tetapi tidak semua frustasi akan menimbulkan agresi pada seseorang.