Anda di halaman 1dari 26

TUGAS ASKEP DM KOMPLIKASI NEUROPATI

Oleh :
NAMA :FELIANI

NIM: PO714201171072
KELAS : IV B

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


DIV KEPERAWATAN
2021
LOGBOOK

ASUHANKEPERAWATANDIABETESMELITUSDENGANKOMPLIKASI
NEUROPATI

Tujuan:
PertemuanhariI
Setelahmenyelesaikanmodulini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasineuropatisecaramandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasi neuropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data
obyektifpada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukme
ncapaikesepahamankelompok
4. Mampumengidentifikasifaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdenganko
mplikasineuropati
5. Mampumendiskusikanfaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdengankom
plikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesep
akatankelompok
6. Mampumengidentifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasine
uropatisecaramandiri

Kasus1

Tn. K, 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3
hariyang lalu. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Selainkeluhan mualdan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapatkalus, kulit
kering,rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasilpemeriksaan
labmingguyanglalumenunjukkanA1C=10%
Aktifitas 1
Identifikasikatakuncipadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecaramandir
i!

Kata kunci:
1. 58tahun.
2. Keluhan seringmualdanmuntah sejak3hari yang lalu.
3. Kakikiriterdapatkalus,
4. Kulitkering.
5. Rambutpadakakimenipis.
6. Kuku kerasdanpanjangsertakotor.
7. HBA1C =10%
8. Riwayat DM 8 tahun yang lalu

Aktifitas 2
Identifikasimasalahkeperawatanpadakasusdiabetesmellitusdengankomplikasineuropatisecar
a mandiri berdasarkandata subyektifdandataobyektifpadakasus!

Data Subjektif Data Objektif Masalah


Keperawatan
- Klien mengatakan - Klien nampak Defisit nutrisi
seringmualdanmuntahsejak3ha lemah. b.d mual dan
ri yang lalu. - Turgor kulit muntah d.d
menurun membran mukosa
- Membran kering
mukosa
kering.
- Kulit kering.
- Riwayat - Klien nampak Ketidakseimbangan
menderitaDMsejak8tahunyang lemah. elektrolit b.d
lalu. - Turgor kulit gangguan
- Klien mengatakan menurun mekanisme regulasi
seringmualdanmuntahsejak3ha - Membran d.d diabetes melitus
ri yang lalu. mukosa
kering.
- HBA1C = 10
% (<6,5 %)

- Riwayat - HBA1C = 10 Gangguan integritas


menderitaDMsejak8tahunyang % (<6,5 %) kulit d.d diabetes
lalu. - Tampak kaki mellitus.
- Kakikiriterdapatkalus, kiri terdapat
- Kulitkering. kalus
- Rambutpadakakimenipis. - Tampak kulit
kering
- Tampak
rambut pada
kaki menipis

Aktifitas 3
Diskusikanmasalahkeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatankelompok!

Data Subjektif Data Objektif Masalah


Keperawatan
- Klien mengatakan - Klien nampak Defisit nutrisi
seringmualdanmuntahsejak3ha lemah. b.d mual dan
ri yang lalu. - Turgor kulit muntah d.d
menurun membran mukosa
- Membran kering
mukosa
kering.
- Kulit kering.
- Riwayat - Klien nampak Ketidakseimbangan
menderitaDMsejak8tahunyang lemah. elektrolit b.d
lalu. - Turgor kulit gangguan
- Klien mengatakan menurun mekanisme regulasi
seringmualdanmuntahsejak3ha - Membran d.d diabetes melitus
ri yang lalu. mukosa
kering.
- HBA1C = 10
% (<6,5 %)

- Riwayat - HBA1C = 10 Gangguan integritas


menderitaDMsejak8tahunyang % (<6,5 %) kulit d.d diabetes
lalu. - Tampak kaki mellitus.
- Kakikiriterdapatkalus, kiri terdapat
- Kulitkering. kalus
- Rambutpadakakimenipis. - Tampak kulit
kering
- Tampak
rambut pada
kaki menipis

Aktifitas 4
Identifikasifaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati!
Faktor Risiko Neuropati Diabetik

Semua penderita diabetes berisiko mengalami neuropati diabetik, tetapi risiko akan lebih
besar bila terdapat faktor berikut:

 Tidak mampu menjaga kadar gula darah dengan baik


 Menderita diabetes untuk waktu yang lama
 Memiliki berat badan berlebih
 Menderita penyakit ginjal

Diagnosis Neuropati Diabetik

Untuk melihat apakah seseorang menderita diabetes atau tidak, dapat dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c Kadar gula darah dan HbA1c juga akan
digunakan oleh dokter endokrin untuk memantau efektivitas pengobatan pada penderita
diabetes. HbA1c adalah pemeriksaan darah untuk melihat kestabilan gula darah dalam 2-3
bulan terakhir.

Pada penderita diabetes atau orang yang belum menyadari dirinya terkena diabetes, dokter
akan menjalankan beberapa pemeriksaan, antara lain:

 Pengukuran tekanan darah dalam berbagai posisi dan beberapa tempat.


 Tes kemampuan tubuh untuk mengeluarkan keringat.
 Tes filamen, dengan menggunakan serabut tipis untuk memeriksa kepekaan terhadap
sentuhan.

Setelah itu, dokter saraf akan melakukan pemeriksaan elektromiografi (EMG) untuk
melihat aktivitas listrik saraf di dalam otot.

Aktifitas 5
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepa
katan kelompok!

Faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi


neuropati. Penelitian di Romania menemukan faktor umur, durasi diabetes melitus, kadar
HbA1c, hipertensi, dislipidemia, retinopati, dan nefropati berhubungan dengan kejadian
neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 (Bondar dan Popa, 2018). Penelitian di
India menemukan faktor resiko neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 adalah
usia, mikroalbumin, durasi diabetes melitus, dan retinopati (Rani, Raman, Rachapalli, Pal,
Kulothungan dan Sharma, 2010). Kontrol glikemik merupakan faktor resiko yang paling
penting dalam perkembangan neuropati, dimana peningkatan 1% HbA1c meningkatkan 10-
15% neuropati (Bondar dan Popa, 2018).
Aktifitas 6
Identifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri!
-patofisiologi neurologi
-penyebeb neurologi
-pencegahan danperawatan kaki
-diebetes mellitus


PertemuanhariII
Setelahmenyelesaikanmodulini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampumenyusundiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasi
neuropatisecaramandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukme
ncapaikesepahamankelompok
3. Mampumengidentifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasine
uropatisecaramandiri

Aktifitas 1
Susunlahdiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecar
amandiri!

Diagnosa Keperawatan

1.defisit nutrisi b.dmual dan muntah d.d membran mukosa kering


2.ketidakseimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme regulasi
3.gangguan integritas kulit d.d diabetes melitus
iagnosa Keperawatan

Sumber: DPP PPNI.edisi 1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Aktifitas 2
Diskusikandiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatankelompok!

Diagnosa Keperawatan
1.defisit nutrisi b.dmual dan muntah d.d membran mukosa kering
2.ketidakseimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme regulasi
3.gangguan integritas kulit d.d diabetes melitus
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Aktifitas 3
Identifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri

-patofisiologi neurologi
-penyebeb neurologi
-pencegahan dan perawatan kaki
-diebetes mellitus

Pertemuanhari III
Setelahmenyelesaikanmodul ini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampumenyusunrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasin
europatisecaramandiri,denganmemperhatikanhal-halsebagaiberikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan
diagnosisyangtelahdimunculkan.
b. Mampumengidentifikasikebutuhanpengkajianfokusterhadapmasalahtersebut
c. Mampumengidentifikasikebutuhanpendidikankesehatanuntukpasien/keluarga
terhadapmasalahtersebut
d. Mampumengidentifikasikebutuhankolaborasiterhadapmasalahtersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang
pemecahanmasalah tersebut
2. Mampuberdiskusikelompoktentangrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusde
ngankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiri
3. Mampumenyusuncatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasi
neuropatisecaramandiri
4. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes
melitusdengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriun
tukmencapaikesepahamankelompok

5. Mampumembuatdokumentasikeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplik
asineuropatisecaramandiri
Aktifitas 1
Susunlahrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri
NO
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
.
1 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
b.dmual dan muntah keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi
d.d membran mukosa maka status cairan mambaik
kering dengan kriteria hasil: Observasi
- Turgor kulit membaik -monitor asupan nutrisi
- Perasaan lemah menurun -monitor terjadinya
- Intake cairan membaik komplikasi
Terapeutik
Hitung kebutuhan kalori
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis

Intervensi 2 : Manajemen
muntah

Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme maka kestabilan kadar glukosa
regulasi darah meningkat dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi tanda dan
- Lelah menurun gejala
- Kadar glukosa dalam darah ketidakseimbanagn
membaik kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit

Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat

- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)

Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
-pemeberian suplemen
elektrolit
3 gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus kriteria hasil : Observasi
- Warna kulit membaik - Periksa perubhan
- Sirkulasi arteri membaik status nutrisi
- Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis

Terapeutik

-ubah posisi tiap 2 jam


jika tirah baring
-
Edukasi
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- -anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Sumber :
DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Aktifitas 2
Diskusikanrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatiya
ngsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepakatan kelompok
NO
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
.
1 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
b.dmual dan muntah keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi
d.d membran mukosa maka status cairan mambaik
kering dengan kriteria hasil: Observasi
- Turgor kulit membaik -monitor asupan nutrisi
- Perasaan lemah menurun -monitor terjadinya
- Intake cairan membaik komplikasi
Terapeutik
Hitung kebutuhan kalori
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis

Intervensi 2 : Manajemen
muntah

Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme maka ketidakseimbagan
regulasi elektrolit meningkat dengan Observasi
kriteria hasil : - Identifikasi tanda dan
- Lelah menurun gejala
- Kadar glukosa dalam darah ketidakseimbanagn
membaik kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit

Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat

- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)

Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
- -pemeberian suplemen
elektrolit
3 gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus maka gangguan integritas Observasi
kulit dengan kriteria hasil : - Periksa perubhan
- Warna kulit membaik status nutrisi
- Sirkulasi arteri membaik - Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis

Terapeutik
-ubah posisi tiap 2 jam
jika tirah baring
-
Edukasi
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- -anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Sumber :
DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Aktifitas 3
Susunlahcatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


defisit nutrisi 1. Memonitor asupan nutrisi S : - Klien mengatakan masih
b.dmual dan 2. Memonitor terjadinya mual dan muntah
muntah d.d
komplikasi -
membran
mukosa kering 3. Menghitung kebutuhan O : -Klien lemah
kalori - Klien pucat
4. Menganjurkan - Kulit klien kering
memperbanyak asupan A : Masalah defisit nutrisi
cairan oral b.dmual dan muntah d.d
membran mukosa kering belum
5. Mengajurkan menghndari
teratasi
perubahan posisi mendadak
6. Menganjurkan membawa P : Lanjutkan intervensi
kantong plastic untuk 1.Memonitor asupan nutrisi
menampung muntah 2.Memonitor terjadinya
7. Menganjurkan untuk
memperbanyak istirahat komplikasi
8. Berkolaborasi dalam 3.Menghitung kebutuhan kalori
pemberian cairan IV 4Menganjurkan
isotonis memperbanyak asupan cairan
oral
5.Mengajurkan menghndari
perubahan posisi mendadak
6.Menganjurkan membawa
kantong plastic untuk
menampung muntah
7.Menganjurkan untuk
memperbanyak istirahat
8.Berkolaborasi dalam
pemberian cairan IV isotonis
1.
ketidakseimbang 1. Mengidentifikasi tanda S : - Klien mengatakan masih
an elektrolit b.d dan gejala mual dan muntah
gangguan
ketidakseimbanagan kadar - Klien mengatakan ada
mekanisme
regulasi elektrolit riwayat DM sejak 8
2. Monitor kadar elektrolit tahun yang lalu
3. Mengidentifikasi
kehilangan elektrolit O : - Klien lemah
melalui cairan - Turgor kulit menurun
4. Memberikan cairan IV - Membrane mukosa
5. Memberikan diet yang kering
tepat
A Masalah ketidakseimbangan
6. Menganjurkan kepatuhan
elektrolit
diet dan olahraga
P : Lanjutkan intervensi
1Mengidentifikasi tanda dan
gejala ketidakseimbanagan
kadar elektrolit
2.Monitor kadar elektrolit
3.Mengidentifikasi kehilangan
elektrolit melalui cairan
4.Memberikan cairan IV
5.Memberikan diet yang tepat
6.Menganjurkan kepatuhan diet
dan olahraga

gangguan 1. Memeriksa perubahan S : Klien mengatakan ada


integritas kulit status nutrisi riwayat penyakit DM
d.d diabetes 2. Memeriksa perubahan sejak 8 tahun yang lalu
melitus sirkulasi O : - Kaki kiri terdapat kalus
3. Memonitoring perubahan - Kulit kering
kulit - Rambut pada kaki
4. Mengubah posisi tiap 2 menipis
jam jika tirah baring
5. Meningkatkan asupan A : gangguan integritas kulit
nutrisi P : Lanjutkan intervensi
6.Meningkatkan asupan buah 1. Memeriksa perubahan
dan sayur status nutrisi
2. Memeriksa perubahan
sirkulasi
3. Memonitoring perubahan
kulit
4. Mengubah posisi tiap 2
jam jika tirah baring
5. Meningkatkan asupan
nutrisi
6.Meningkatkan asupan buah
dan sayur

Aktifitas 4
Diskusikancatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatiy
angsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepakatan kelompok

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


defisit nutrisi 1.Memonitor asupan nutrisi S : - Klien mengatakan masih
b.dmual dan 2.Memonitor terjadinya mual dan muntah
muntah d.d
komplikasi -
membran
mukosa kering 3.Menghitung kebutuhan kalori O : -Klien lemah
4.Menganjurkan memperbanyak - Klien pucat
asupan cairan oral - Kulit klien kering
5.Mengajurkan menghndari A : defisit nutrisi b.dmual dan
perubahan posisi mendadak muntah d.d membran mukosa
kering belum teratasi
6.Menganjurkan membawa
P : Lanjutkan intervensi
kantong plastic untuk
1.Memonitor asupan nutrisi
menampung muntah
2.Memonitor terjadinya
7.Menganjurkan untuk
komplikasi
memperbanyak istirahat
3.Menghitung kebutuhan kalori
4.Menganjurkan
memperbanyak asupan cairan
oral
5.Mengajurkan menghndari
perubahan posisi mendadak
6.Menganjurkan membawa
kantong plastic untuk
menampung muntah
7.Menganjurkan untuk
memperbanyak istirahat

ketidakseimbang 1. Mengidentifikasi S : - Klien mengatakan masih


an elektrolit b.d tanda dan gejala mual dan muntah
gangguan
ketidakseimbanagan - Klien mengatakan ada
mekanisme
regulasi kadar elektrolit riwayat DM sejak 8
2. Monitor kadar elektrolit tahun yang lalu
3. Mengidentifikasi
kehilangan elektrolit O : - Klien lemah
melalui cairan - Turgor kulit menurun
4. Memberikan cairan IV - Membrane mukosa
5. Memberikan diet yang kering
tepat
A Masalah ketidakseimbangan
6. Menganjurkan kepatuhan
elektrolit
diet dan olahraga
P : Lanjutkan intervensi
1Mengidentifikasi tanda dan
gejala ketidakseimbanagan
kadar elektrolit
2.Monitor kadar elektrolit
3.Mengidentifikasi kehilangan
elektrolit melalui cairan
4.Memberikan cairan IV
5.Memberikan diet yang tepat
6.Menganjurkan kepatuhan diet
dan olahraga

gangguan 1. Memeriksa perubahan S : Klien mengatakan ada


integritas kulit status nutrisi riwayat penyakit DM
d.d diabetes 2. Memeriksa perubahan sejak 8 tahun yang lalu
melitus sirkulasi O : - Kaki kiri terdapat kalus
3. Memonitoring perubahan - Kulit kering
kulit - Rambut pada kaki
4. Mengubah posisi tiap 2 menipis
jam jika tirah baring
5. Meningkatkan asupan A : gangguan integritas kulit
nutrisi P : Lanjutkan intervensi
6.Meningkatkan asupan 1.Memeriksa perubahan
buah dan sayur status nutrisi
2Memeriksa perubahan
sirkulasi
3.Memonitoring perubahan
kulit
4Mengubah posisi tiap 2 jam
jika tirah baring
5.Meningkatkan asupan nutrisi
6.Meningkatkan asupan buah dan
sayur

Aktifitas 5
Buatlahdokumentasikeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisec
aramandiri
Pengkajian
Nama : Tn.K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Keluhan Utama : Sering mual dan muntah
Riwayat Keluhan Utama :
Pasien berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sehak 3 hari yang
lalu. Klien memiliki riwayat riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Selainkeluhan mualdan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapat kalus, kulit
kering,rabut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasilpemeriksaan
labmingguyanglalumenunjukkanA1C=10%

Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


- Klien mengatakan - Klien nampak lemah.
seringmualdanmuntahsejak3ha - Turgor kulit menurun
ri yang lalu. - Membran mukosa kering.
- Riwayat - Kulit kering.
menderitaDMsejak8tahunyang - HBA1C = 10 % (<6,5 %)
lalu. - Tampak kaki kiri terdapat kalus
- Kakikiriterdapatkalus, - Tampak rambut pada kaki menipis
- Kulitkering.
- Rambutpadakakimenipis.

Analisa Data
Data Subjektif Data Objektif Masalah
Keperawatan
- Klien mengatakan - Klien Defisit nutrisi
seringmualdanmuntahsejak3h nampak
ari yang lalu. lemah.
- Turgor kulit
menurun
- Membran
mukosa
kering.
- Kulit kering.
- Riwayat - Klien Ketidakseiimabanga
menderitaDMsejak8tahunyang nampak n elektrolit
lalu. lemah.
- Klien mengatakan - Turgor kulit
seringmualdanmuntahsejak3h menurun
ari yang lalu. - Membran
mukosa
kering.
- HBA1C =
10 % (<6,5
%)

- Riwayat - HBA1C = Gangguan integritas


menderitaDMsejak8tahunyang 10 % (<6,5 kulit
lalu. %)
- Kakikiriterdapatkalus, - Tampak kaki
- Kulitkering. kiri terdapat
- Rambutpadakakimenipis. kalus
- Tampak
kulit kering
- Tampak
rambut pada
kaki menipis
Diagnosa Keperawatan
1.defisit nutrisi b.dmual dan muntah d.d membran mukosa kering
2.ketidakseimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme regulasi
3.gangguan integritas kulit d.d diabetes melitus
iagnosa Keperawatan
Sumber: DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Intervensi Keperawatan

NO. DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI


1 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
b.dmual dan muntah keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi
d.d membran mukosa maka status nutrisi mambaik
kering dengan kriteria hasil: Observasi
- Turgor kulit membaik -monitor asupan nutrisi
- Perasaan lemah menurun -monitor terjadinya
- Intake cairan membaik komplikasi
Terapeutik
Hitung kebutuhan kalori
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis

Intervensi 2 : Manajemen
muntah

Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme kriteria hasil :
regulasi - Lelah menurun Observasi
- Kadar glukosa dalam darah - Identifikasi tanda dan
membaik gejala
ketidakseimbanagn
kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit

Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat

- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)

Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
- -pemeberian suplemen
elektrolit
3 .gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus maka neurovaskuler perifer Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : - Periksa perubhan
- Warna kulit membaik status nutrisi
- Sirkulasi arteri membaik - Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis
Terapeutik

-ubah posisi tiap 2 jam


jika tirah baring
-
Edukasi
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- -anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Sumber :
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Implementasi Keperawatan

WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


02 Apr. 21 1. Memonitor asupan S : - Klien mengatakan
nutrisi masih mual dan
2. Memonitor terjadinya muntah
komplikasi -
3. Menghitung kebutuhan kalori O : -Klien lemah
4. Menganjurkan memperbanyak - Klien pucat
asupan cairan oral - Kulit klien kering
5. Mengajurkan menghndari A : Masalah defisit nutrisi
perubahan posisi mendadak b.dmual dan muntah d.d
membran mukosa kering
6. Menganjurkan membawa
belum teratasi
kantong plastic untuk
menampung muntah P : Lanjutkan intervensi
7. Menganjurkan untuk 1.Memonitor asupan nutrisi
memperbanyak istirahat 2.Memonitor terjadinya
8. Berkolaborasi dalam komplikasi
pemberian cairan IV isotonis 3.Menghitung kebutuhan
kalori
4Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
5.Mengajurkan menghndari
perubahan posisi mendadak
6.Menganjurkan membawa
kantong plastic untuk
menampung muntah
7.Menganjurkan untuk
memperbanyak istirahat
8.Berkolaborasi dalam
pemberian cairan IV
isotonis
02 april 2021 1. Mengidentifikasi tanda S : - Klien mengatakan
dan gejala masih mual dan
ketidakseimbanagan muntah
kadar elektrolit - Klien mengatakan
2. Monitor kadar elektrolit ada riwayat DM
3. Mengidentifikasi kehilangan sejak 8 tahun yang
elektrolit melalui cairan lalu
4. Memberikan cairan IV
5. Memberikan diet yang tepat O : - Klien lemah
6. Menganjurkan kepatuhan - Turgor kulit
diet dan olahraga menurun
- Membrane mukosa
kering

A Masalah
ketidakseimbangan
elektrolit
P : Lanjutkan intervensi
1Mengidentifikasi tanda
dan gejala
ketidakseimbanagan kadar
elektrolit
2.Monitor kadar elektrolit
3.Mengidentifikasi
kehilangan elektrolit
melalui cairan
4.Memberikan cairan IV
5.Memberikan diet yang
tepat
6.Menganjurkan kepatuhan
diet dan olahraga

02 april 2021 1. Memeriksa perubahan S : Klien mengatakan ada


status nutrisi riwayat penyakit DM
2. Memeriksa perubahan sejak 8 tahun yang
sirkulasi lalu
3. Memonitoring perubahan O : - Kaki kiri terdapat
kulit kalus
4. Mengubah posisi tiap 2 jam - Kulit kering
jika tirah baring - Rambut pada kaki
5. Meningkatkan asupan nutrisi menipis
6.Meningkatkan asupan
buah dan sayur A : gangguan integritas
kulit
P : Lanjutkan intervensi
1.Memeriksa
perubahan status
nutrisi
2Memeriksa perubahan
sirkulasi
3.Memonitoring perubahan
kulit
4Mengubah posisi tiap 2
jam jika tirah baring
5.Meningkatkan asupan
nutrisi
1. 6.Meningkatkan
asupan buah dan
sayur

Anda mungkin juga menyukai