Oleh :
NAMA :FELIANI
NIM: PO714201171072
KELAS : IV B
ASUHANKEPERAWATANDIABETESMELITUSDENGANKOMPLIKASI
NEUROPATI
Tujuan:
PertemuanhariI
Setelahmenyelesaikanmodulini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasineuropatisecaramandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasi neuropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data
obyektifpada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukme
ncapaikesepahamankelompok
4. Mampumengidentifikasifaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdenganko
mplikasineuropati
5. Mampumendiskusikanfaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdengankom
plikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesep
akatankelompok
6. Mampumengidentifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasine
uropatisecaramandiri
Kasus1
Tn. K, 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3
hariyang lalu. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Selainkeluhan mualdan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapatkalus, kulit
kering,rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasilpemeriksaan
labmingguyanglalumenunjukkanA1C=10%
Aktifitas 1
Identifikasikatakuncipadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecaramandir
i!
Kata kunci:
1. 58tahun.
2. Keluhan seringmualdanmuntah sejak3hari yang lalu.
3. Kakikiriterdapatkalus,
4. Kulitkering.
5. Rambutpadakakimenipis.
6. Kuku kerasdanpanjangsertakotor.
7. HBA1C =10%
8. Riwayat DM 8 tahun yang lalu
Aktifitas 2
Identifikasimasalahkeperawatanpadakasusdiabetesmellitusdengankomplikasineuropatisecar
a mandiri berdasarkandata subyektifdandataobyektifpadakasus!
Aktifitas 3
Diskusikanmasalahkeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatankelompok!
Aktifitas 4
Identifikasifaktorpenyebabmasalahpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati!
Faktor Risiko Neuropati Diabetik
Semua penderita diabetes berisiko mengalami neuropati diabetik, tetapi risiko akan lebih
besar bila terdapat faktor berikut:
Untuk melihat apakah seseorang menderita diabetes atau tidak, dapat dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c Kadar gula darah dan HbA1c juga akan
digunakan oleh dokter endokrin untuk memantau efektivitas pengobatan pada penderita
diabetes. HbA1c adalah pemeriksaan darah untuk melihat kestabilan gula darah dalam 2-3
bulan terakhir.
Pada penderita diabetes atau orang yang belum menyadari dirinya terkena diabetes, dokter
akan menjalankan beberapa pemeriksaan, antara lain:
Setelah itu, dokter saraf akan melakukan pemeriksaan elektromiografi (EMG) untuk
melihat aktivitas listrik saraf di dalam otot.
Aktifitas 5
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepa
katan kelompok!
PertemuanhariII
Setelahmenyelesaikanmodulini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampumenyusundiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasi
neuropatisecaramandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukme
ncapaikesepahamankelompok
3. Mampumengidentifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasine
uropatisecaramandiri
Aktifitas 1
Susunlahdiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecar
amandiri!
Diagnosa Keperawatan
Aktifitas 2
Diskusikandiagnosiskeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatankelompok!
Diagnosa Keperawatan
1.defisit nutrisi b.dmual dan muntah d.d membran mukosa kering
2.ketidakseimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme regulasi
3.gangguan integritas kulit d.d diabetes melitus
Sumber : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Aktifitas 3
Identifikasimateribelajarpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri
-patofisiologi neurologi
-penyebeb neurologi
-pencegahan dan perawatan kaki
-diebetes mellitus
Pertemuanhari III
Setelahmenyelesaikanmodul ini,pesertadidikdiharapkan:
1. Mampumenyusunrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasin
europatisecaramandiri,denganmemperhatikanhal-halsebagaiberikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan
diagnosisyangtelahdimunculkan.
b. Mampumengidentifikasikebutuhanpengkajianfokusterhadapmasalahtersebut
c. Mampumengidentifikasikebutuhanpendidikankesehatanuntukpasien/keluarga
terhadapmasalahtersebut
d. Mampumengidentifikasikebutuhankolaborasiterhadapmasalahtersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang
pemecahanmasalah tersebut
2. Mampuberdiskusikelompoktentangrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusde
ngankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiri
3. Mampumenyusuncatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasi
neuropatisecaramandiri
4. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes
melitusdengankomplikasineuropatiyangsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriun
tukmencapaikesepahamankelompok
5. Mampumembuatdokumentasikeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplik
asineuropatisecaramandiri
Aktifitas 1
Susunlahrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri
NO
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
.
1 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
b.dmual dan muntah keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi
d.d membran mukosa maka status cairan mambaik
kering dengan kriteria hasil: Observasi
- Turgor kulit membaik -monitor asupan nutrisi
- Perasaan lemah menurun -monitor terjadinya
- Intake cairan membaik komplikasi
Terapeutik
Hitung kebutuhan kalori
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
Intervensi 2 : Manajemen
muntah
Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme maka kestabilan kadar glukosa
regulasi darah meningkat dengan kriteria Observasi
hasil : - Identifikasi tanda dan
- Lelah menurun gejala
- Kadar glukosa dalam darah ketidakseimbanagn
membaik kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit
Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat
- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)
Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
-pemeberian suplemen
elektrolit
3 gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus kriteria hasil : Observasi
- Warna kulit membaik - Periksa perubhan
- Sirkulasi arteri membaik status nutrisi
- Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis
Terapeutik
Aktifitas 2
Diskusikanrencanakeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatiya
ngsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepakatan kelompok
NO
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
.
1 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
b.dmual dan muntah keperawatan selama 2x24 jam, nutrisi
d.d membran mukosa maka status cairan mambaik
kering dengan kriteria hasil: Observasi
- Turgor kulit membaik -monitor asupan nutrisi
- Perasaan lemah menurun -monitor terjadinya
- Intake cairan membaik komplikasi
Terapeutik
Hitung kebutuhan kalori
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
- Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
Intervensi 2 : Manajemen
muntah
Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme maka ketidakseimbagan
regulasi elektrolit meningkat dengan Observasi
kriteria hasil : - Identifikasi tanda dan
- Lelah menurun gejala
- Kadar glukosa dalam darah ketidakseimbanagn
membaik kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit
Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat
- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)
Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
- -pemeberian suplemen
elektrolit
3 gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus maka gangguan integritas Observasi
kulit dengan kriteria hasil : - Periksa perubhan
- Warna kulit membaik status nutrisi
- Sirkulasi arteri membaik - Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis
Terapeutik
-ubah posisi tiap 2 jam
jika tirah baring
-
Edukasi
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- -anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Sumber :
DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Aktifitas 3
Susunlahcatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisecara
mandiri
Aktifitas 4
Diskusikancatatanperkembanganpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatiy
angsudahdiidentifikasisecaraindividu/mandiriuntukmencapaikesepakatan kelompok
Aktifitas 5
Buatlahdokumentasikeperawatanpadakasusdiabetesmelitusdengankomplikasineuropatisec
aramandiri
Pengkajian
Nama : Tn.K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Keluhan Utama : Sering mual dan muntah
Riwayat Keluhan Utama :
Pasien berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sehak 3 hari yang
lalu. Klien memiliki riwayat riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Selainkeluhan mualdan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapat kalus, kulit
kering,rabut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasilpemeriksaan
labmingguyanglalumenunjukkanA1C=10%
Data Fokus
Analisa Data
Data Subjektif Data Objektif Masalah
Keperawatan
- Klien mengatakan - Klien Defisit nutrisi
seringmualdanmuntahsejak3h nampak
ari yang lalu. lemah.
- Turgor kulit
menurun
- Membran
mukosa
kering.
- Kulit kering.
- Riwayat - Klien Ketidakseiimabanga
menderitaDMsejak8tahunyang nampak n elektrolit
lalu. lemah.
- Klien mengatakan - Turgor kulit
seringmualdanmuntahsejak3h menurun
ari yang lalu. - Membran
mukosa
kering.
- HBA1C =
10 % (<6,5
%)
Intervensi Keperawatan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
Intervensi 2 : Manajemen
muntah
Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
2 ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Intervensi : Manajemen
elektrolit b.d keperawatan selama 2x24 jam, elektrolit
gangguan mekanisme kriteria hasil :
regulasi - Lelah menurun Observasi
- Kadar glukosa dalam darah - Identifikasi tanda dan
membaik gejala
ketidakseimbanagn
kadar elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui
cairan
- Monitor kadar
eletktrolit
Terapeutik
-Berikan cairan
Berikan diet yang tepat
- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (insulin dan
obat oral)
Edukasi
- Jelaskan
jenis,penyebab dan
penanganan
ketidakseimabangan
elektrolit.
Kolaborasi
- -pemeberian suplemen
elektrolit
3 .gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Intervensi:perawatan
kulit d.d diabetes keperawatan selama 2x24 jam, integritas kulit
melitus maka neurovaskuler perifer Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : - Periksa perubhan
- Warna kulit membaik status nutrisi
- Sirkulasi arteri membaik - Periksa perubahan
sirkulasi
- Monitor perubahan
kulit
- Monitor adanya
tromboflebitis
Terapeutik
Implementasi Keperawatan
A Masalah
ketidakseimbangan
elektrolit
P : Lanjutkan intervensi
1Mengidentifikasi tanda
dan gejala
ketidakseimbanagan kadar
elektrolit
2.Monitor kadar elektrolit
3.Mengidentifikasi
kehilangan elektrolit
melalui cairan
4.Memberikan cairan IV
5.Memberikan diet yang
tepat
6.Menganjurkan kepatuhan
diet dan olahraga