Dosen Pengampu :
Ns. Hidayatul Rahmi, M.Kep
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I : PENDAAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada
tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol
(abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah
perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan
dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti
ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena
penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
B. Tujuan
A. DEFINISI LEUKIMIA
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon
kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak
terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di
dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini
bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang
dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala
seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
Radiasi
Faktor leukemogenik
Virus
C. PATOFISIOLOGI
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan kita
dengan infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai dengan perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Lekemia meningkatkan
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka
terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya.
Sel lekemia memblok produksi sel darah putih yang normal , merusak
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel lekemia juga merusak produksi sel
darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut
berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan.
D. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasinya adalah :
Adanya anemia
Pembesaran nodus limfa
Pembesaran organ abdomen
Jumlah eritrosi dan trombosit mungkin normal atau menurun
Terjadi penurunan jumlah limfosit (limfositopenia)
Manifestasi klinik
Alat diagnosa
Pada stadium dini leukemia kronik, sel leukemia dapat berfungsi hampir
seperti sel normal. Mungkin tidak ada gejala yang dirasakan selama beberapa
waktu. Diagnosis pada tahap ini mungkin ditentukan saat pemeriksaan check
up rutin. Jika muncul gejala, umumnya ringan dan perlahan-lahan semakin
memberat.
Pada leukemia akut gejala akan timbul dan memberat secara cepat. Gejala
leukemia akut lainnya yaitu muntah, penurunan konsentrasi, kehilangan
kendali otot, dan kejang. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar
dan menyebabkan pembengkakan.
1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.
Protokol pengobatan
Protokol pengobatan menurut IDAI ada 2 macam yaitu : Protokol half
dose metothrexate (Jakarta 1994) dan Protokol Wijaya Kusuma (WK-
ALL 2000)
Pengobatan suportif ; Terapi suportif misalnya transfusi komponen darah,
pemberian antibiotik, nutrisi, dan psikososial.
Riwayat penyakit
Leukemia limfoblastik akut merupakan leukemia yang paling sering
dijumpai pada anak-anak. Dapat mengenai baik anak-anak laki-laki maupun
wanita dengan frekunsi yang sama. Gambaran penyakitnya bervariasi, pada anak
kecil ditandai dengan mendadak panas, pucat dan memar dikulit. Pada anak yang
lebih besar sering didahului dengan nyeri ditulang beberapa minggu/bulan
sebelum timbulnya ecchymosis, pucat dan panas badan. Perasaan lemah dan berat
badan yang tidak bertambah atau nafsu makan yang sangat menurun, kadang-
kadang epistaksis dan perdarahan gusi dapat merupakan keluhan-keluhan
tambahan.
Kelainan fisik
Anak biasanya terlihat pucat, tampak sakit berat, takikardi adalah merupakan
tanda yang selalu ditemukan demikian pula perdarahan fundus oculi.
Limfadenopati terdapat di leher, axila dan inguinal, biasanya bersifat simetris.
Terdapat hepatosplenomegali, demikian pula tonsil membesar.
Akan dapat ditemukan ptechiae dan ecchymosis. pada stadium awal
penyakit, susunan saraf pusat tidak akan terkena proses. Baru stadium lanjut
akan terlihat gejala rangsangan menigeal dan gejala cerebral dengan timbulnya
refleks-refleks patologis. Dapat terjadi perdarahan otak yang berakibat kematian
mendadak.
Kelainan hematologis
Anemia normokrom normositer dengan jumlah eritrosit yang menurun sekitar
1-3 juta. Tidak terlihat polikromasi dan jumlah retikulosit menurun. Lekositosis
dengan jumlah leukosit dapat mencapai rata-rata 100.000. Lekosit terdiri dari
limfoblas ( reaksi peroksidase negatif) dan jumlah granulosit sangat berkurang.
Kira-kira 10% leukemia limfoblastik akut memberikan gambaran leukemia
aleukemik dan limfoblas sangat jarang djumpai dalam darah tepi. Pada kasus
leukemia yang aleukemik limfosit yang tampak pada darah tepi biasanya
berbentuk limfosit yang atipik. Trombositopenia dengan jumlah trombosit rata-
rata 75.000/mm3
Kira-kira 10 % kasus mempunyai trombosit yang normal. Sum-sum tulang
hiperseluler disebabkan infiltrasi masif dengan limfoblas, megakarioblast dan
pronormoblas sangat jarang.
Contoh Kasus :
Anak perempuan dengan usia 10 tahun masuk rumah sakit seminggu yang lalu
dengan keluhan : badan lemas, cepat lelah, nafsu makan kurang, anak terlihat
pucat. Karena terlalu lemah, aktivitas anak dibantu oleh keluarga. Anak mual
dan muntah lelah. Pada pemeriksaan di dapatkan :
BB : 28 kg
TB : 140 cm
HB : 8 G/DL
Leukosit : 20.000 ul
Konjungtiva : anemis
a. Pengkajian
Selain nama klien, ada juga identitas orang tua klien, umur, alamat, asal
kota dan daerah.
b. Riwayat kesehatan
c. Riwayat sosial
BB : 28 kg
TB : 140 cm
Pemeriksaan fisik :
Suhu : 36,3ºC
RR : 20x/menit
HR : 90x/menit
BB : 28 kg
TB : 140 cm
Hb : 8 g/dl
Leukosit : 20.000 ul
Konjungtiva : anemis
e. Diagnosa Keperawatan
NIC :
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Viethanurse,2009.Leukimia.diakses
News-medical,2011.Leukimia.diakses