Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ari Amjes Ginting

Nim :5183121038
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
UTS

1. Batasan Pendidikan dan Pelatihan


Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, Pendidikan dan pelatihan adalah
merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunanaan istilah
pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusiatau organisasi, biasanya disatukan menjad
diklat(pendidikan dan pelatihan).Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan guru, disebut
Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Perbedaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu
institusi, secara konsep dapat dikenal sebagai berikut:
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkancalon tenaga kerja yang
diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan
pelatihan guru yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu.Dalam suatu
pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus dilaksanakan, sedangkan
pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan umum.Pelatihan pada umumnya
menekankan kepada kemampuan psikomotor, meskipun didasari oleh pengetahuan dan sikap,
sedangkan pendidikan ketiga area kemampuan tersebut(kognitifafektif, dan psikomotor)
memperoleh perhatian yang seimbang, terutama pendidikan yang masih bersifat umum.
Suatu perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang perdagangan maupun jasa baik
besar atau kecil mempunyai ciri-ciri yang membedakannya yaitu dalam kegiatan manajerial
dan operasionalnya, dimana semakin besar dan berkembangnya suatu perusahaan dibutuhkan
suatu penanganan baik kegiatan manajerial maupun operasional yang tepat dan mantap dari
sebelumnya.
Fungsi dari manajemen pendidikan mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut ini :
 Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah suatu proses menyusun tujuan dan sasaran organisasi serta menyusun
“peta kerja” yang melibatkan cara pencapaian tujuan.
 Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu Proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia, modal, dan
peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai tujuan.
 Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan merupakan suatu Proses dengan menggerakan sumber daya manusia yang ada
untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses terjadi dan
menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja.
 Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan suatu Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat kemudian
terdapat tindakan penyesuaian jika terjadi penyimpangan
2. Komponen Pendidikan dan Pelatihan
 Tujuan
Pelaksanaan pelatihan, sangatlah bijak apabila sebelum pelaksanaannya terlebih
dahulu disusun perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan akhir. Apabila proses
pendidikan dan latihan dilihat kembali maka akan kembali terlihat bahwa tujuan akhir
proses tersebut adalah ”perubahan tingkah laku yang diharapkan”.
 Materi
Materi pelatihan merupakan kumpulan pokok bahasan yang mengacu pada bidang-
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu yang dirancang untuk memberikan
bekal kemampuan bagi peserta. Pokok-pokok bahasan tersebut dapat diperoleh dari
sejumlah referensi terpilih yang relevan untuk menunjang kelengkapan dan
kevaliditasan materi.
 Metode
Banyak sekali metode untuk pelatihan yang dapat digunakan, karena masing-masing
metode tersebut saling melengkapi dan tidak ada yang paling baik. Metode mana
yang akan digunakan tergantung kepada faktor-faktor seperti jenis pelatihan yang
diberikan, pelatihan diberikan kepada siapa, berapa usia para pesertanya, pendidikan
dan pengalaman peserta, dan tersedianya instruktur yang cakap dalam suatu metoda
pelatihan tertentu.
 Media
Alat bantu pendidikan (media) adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/ pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut
disebut ”alat peraga”, karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu
dalam proses pendidikan dan pengajaran.
 Pelatih /Instruktur
Seorang instruktur harus selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang pekerjaan yang ia geluti.
Seorang guru atau instruktur dituntut untuk selalu kreatif mengembangkan
kemampuannya agar mampu menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat.

3. Proses Pelatihan terdiri dari serangkaian langkah yang perlu diikuti secara sistematis untuk
memiliki program pelatihan yang efisien. Pelatihan adalah kegiatan sistematis yang dilakukan
untuk memodifikasi keterampilan, sikap dan perilaku karyawan untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Berikut adalah langkah-langkah proses pelatihan.
 Analisis kebutuhan pelatihan
Tahap pertama dalam proses pelatihan adalah menilai kebutuhan untuk melatih
karyawan. Kebutuhan akan training dapat diidentifikasi melalui analisis tantangan
saat ini dan masa depan dan melalui kesenjangan antara kinerja aktual karyawan dan
kinerja standar.
 Menentukan Tujuan Instruksional
Setelah kebutuhan diidentifikasi, tujuan pelatihan bisa ditetapkan. Tujuan pelatihan
dapat didasarkan pada kesenjangan yang terlihat dalam program pelatihan yang
dilakukan sebelumnya dan keterampilan yang dikembangkan oleh karyawan.
 Merancang Program sebagai Proses Pelatihan
Langkah selanjutnya adalah merancang program pelatihan sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Setiap program pelatihan mencakup isu-isu tertentu seperti: Siapa peserta
pelatihan? Siapa trainernya? Metode apa yang akan digunakan untuk pelatihan? Apa
yang akan menjadi tingkat pelatihan? dan lain-lain. Rencana tindakan komprehensif
juga dirancang yang mencakup konten pelatihan, materi, teori pembelajaran, desain
pembelajaran, dan persyaratan pelatihan lainnya.
 Implementasi Program Pelatihan
Setelah merancang program pelatihan selesai, langkah selanjutnya adalah
memasukkannya ke dalam pelaksanaan. Keputusan terpenting yang perlu dibuat
adalah di mana pelatihan akan dilakukan di dalam perusahaan atau di luar
perusahaan.
 Evaluasi Program Pelatihan
Setelah pelatihan selesai, karyawan diminta untuk memberikan umpan balik pada sesi
pelatihan dan apakah mereka merasakan manfaatnya atau tidak. Melalui umpan balik,
organisasi dapat menentukan titik-titik lemah jika ada dan dapat memperbaikinya di
sesi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai