Anda di halaman 1dari 5

Bab 5

Mitosis dan Meiosis

5.1 Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman disebabkan oleh
pembelahan pada sel. Pembelahan ini terbagi kedalam mitosis dan
meiosis. Umumnya sel pada tanaman maupun organisme hidup lainnya
akan mengalami proses pengkopian yang persis sama dimana
kromosom asli tetap berjumlah sama. Proses sederhana yang
menyebabkan tanaman tumbuh disebut mitosis (pembelahan pada sel
somatik), sel membelah menjadi dan sama persis dengan aslinya.
Dalam mitosis, jumlah kromosom tetap dalam sel anak yang dihasilkan
dari pembelahan sister chromatid pada sentromernya. Sedangkan
untuk dapat memperbanyak diri melalui proses seksual, sel harus
membelah secara meiosis. Meiosis merupakan proses pembelahan
akibat pengurangan jumlah setengah jumlah kromosom dari diploid
menjadi haploid. Mitosis dan meiosis merupakan cara sel untuk
memperbanyak diri dan setiap proses tersebut memiliki tujuan
berbeda-beda tergantung jumlah kromosom yang dibutuhkan oleh
setiap sel anak.
5.2 Tujuan
Bab ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan proses pembelahan mitosis
2. Menjelaskan proses pembelahan meiosis
3. Menjelaskan apa itu rekombinasi

25
Gambar 11. Tahapan pembelahan mitosis berdasarkan pengaturan kromosom

5.3 Mitosis
Dalam mitosis, kromosom berada dalam jumlah yang tetap selama
proses pembelahan. Selama mitosis, setiap tahapan harus berlangsung
dengan sempurna, karena kehilangan kromosom selama proses
pembelahan dapat menyebabkan perubahan pada tanaman dewasa.
Tahapan selama mitosis adalah: interfase, profase, metafase, anafase
dan telofase.
Interfase: kromosom berada dalam keadaan tenang, sel
mempersiapkan dirinya untuk membelah. Selama fase sintesis (S
phase) kromosom menggandakan DNA dan membentuk sister
chromatids.
Profase: merupakan proses awal mitosis, kromosom menebal dan
nukleus mulai menghilang. Pada tahapan ini, kromosom dapat dilihat
dengan jelas dan tidak beraturan.
Metafase: kromosom mulai teratur di tengah sel dan sister chromatids
berada pada daerah yang berlawanan. Sentromer berada tepat di
tengah-tengah kemudian terbagi dua dan tertarik ke arah yang
berlawanan dan mulai memasuki tahap selanjutnya.
Anafase: kromosom terlihat berbentuk seperti huruf V dengan
sentromer ditarik ke kutub berlawanan. Selama proses ini sel memiliki
jumlah kromosom sebanyak 4N, karena sentromer berada diantara

26
sister chromatid pecah dan menghasilkan dua kromosom. Saat
kromosom mencapai kutub, membran nukleus kembali muncul dan sel
mulai masuk tahap pembelahan selanjutnya.
Telofase: dua sister chromatids dari semua kromosom telah terpisah
dan sel mulai membelah menjadi dua melalui proses cytokinesis.
5.4 Meiosis
Meiosis merupakan proses pembelahan sel gamet untuk menghasilkan
sel haploid, jumlah kromosom setengah dari jumlah krosomom sel asli.
Meiosis terjadi dua kali, pertama sel akan mengalami pengurangan
jumlah kromosom (Meiosis I) dan sister chromatids terpisah, proses ini
identik dengan mitosis (Meiosis II).
Kedua proses pembelahan sel ini (mitosis dan meiosis) pada dasarnya
akan mengalami tahapan yang sama selama proses pembelahan seperti
kromosom menebal, kromosom berada di tengah-tengah sel dan
kemudian bergerak ke arah kutub dan akhirnya membelah. Perbedaan
keduanya adalah pada bagaimana interaksi kromosom homolog.
Meiosis I
Profase I: Kromosom homolog berpasangan disebut tetrad. Kromosom
homolog berinteraksi satu dengan yang lain sehingga menyebabkan
perpindahan bahan genetik atau crossing over (recombinant) atau
pindah silang.
Metafase I: Kromosom homolog pada tetrad berada pada pada jalur
metafase dengan setiap kromosom di sisinya.
Anafase I: kromosom homolog dengan masing-masing dua sister
chromatids nya ditarik ke bagian kutub berlawanan. Sentromer tetap
saat kromosom homolog berpisah pindah secara sempurna ke kutub
masing-masing.
Telofase I: sel akan berpisah dan setiap sel anak yang hasilkan memiliki
jumlah kromosom haploid.
Meiosis II
Pembelahan meiosis kedua ini sama dengan pembelahan mitosis.

27
Mitosis dan dua tahap
pembelahan Meiosis,
perbedaannya hanya pada
pengaturan kromosom
homolog.

5.5 Rekombinasi
Dalam genetika, rekombinasi adalah suatu proses penggabungan sel
dari satu atau lebih sel ke sel target. Sel yang digabungkan tersebut
disebut sebagai biakan rekombinan. Secara lebih rinci, rekombinasi
merupakan proses pertukanan elemen genetik anatara untaian DNA
yang berlainan, atau antara bagian-bagian gen yang terletak dalam satu
untaian DNA.
Berikut adalah beberapa fungsi dari rekombinasi pada sel, diantaranya
adalah:
1. Memelihara perbedaan genetik
2. Perbaikan DNA
3. Regulasi ekspresi gen tertentu
4. Penyusunan kembali genetik selama perkembangan

Terdapat tiga tipe rekombinasi gen, yaitu:


1. Rekombinasi homolog
2. Rekombinasi khusus
3. Rekombinasi replikatif

5.6 Soal dan Diskusi


1. Bagaimana proses pembelahan pada sel?
2. Bagaimana kaitan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan
pembelahan sel?
3. Jelaskan mengenai rekombinasi pada sel tanaman?

28
Referensi
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Lilik
Kusdiarti. Penyunting Sutarso. Cetakan ke-5. Yogyakarta.
UGM Press.
Goodenough, U. 1988. Genetika. Jilid I. Edisi Ketiga. Diterjemahkan
oleh Soenartono Adisoemarto. Erlangga. Jakarta.
Hartwell, L. H., L. Hood., M. L. Goldberg., A. E. Reynolds., L. M.
Silver.l dan R. C. Veres. 2000. Genetics. From Genes to
Genomes. The McGraw-Hill Co. USA.
Pai, Anna C.1992. Dasar-Dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat. Edisi
Kedua. Diterjemahkan oleh Muchidin Apandi. Erlangga.
Jakarta
Stewart Jr, C. N. 2008. Plant Biotechnology and Genetics: Principles,
Techniques, and Applications. John Wiley & Sons, Inc. NJ.
USA.
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Yatim, W. 1986. Genetika. Tarsito. Bandung.
Ramli, K. Agustus, 2016. Rekombinasi Genetik.
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/fungsi-
rekombinasi-genetik/

29

Anda mungkin juga menyukai